Surah At-Tahrim Ayat 11-12; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah At-Tahrim Ayat 11-12

Pecihitam.org – Kandungan Surah At-Tahrim Ayat 11-12 ini, Allah membuat perumpamaan sebaliknya yaitu keadaan orang-orang yang beriman. Perumpamaan itu ialah Asiyah binti Muzahim, istri Fir’aun.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Lalu Allah sekali lagi membuat perumpamaan bagi orang-orang mukmin yaitu keadaan Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya dan telah diberikan karamah di dunia dan akhirat. Ia dipilih Tuhannya karena bereaksi kepada Jibril tentang pengisian rahimnya dengan ucapan sebagaimana diabadikan di dalam Al-Qur’an

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah At-Tahrim Ayat 11-12

Surah At-Tahrim Ayat 11
وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱمۡرَأَتَ فِرۡعَوۡنَ إِذۡ قَالَتۡ رَبِّ ٱبۡنِ لِى عِندَكَ بَيۡتًا فِى ٱلۡجَنَّةِ وَنَجِّنِى مِن فِرۡعَوۡنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِى مِنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّٰلِمِينَ

Terjemahan: Dan Allah membuat isteri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.

Tafsir Jalalain: وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱمۡرَأَتَ فِرۡعَوۡنَ (Dan Allah membuat istri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman) istri Firaun itu beriman kepada Nabi Musa, ia bernama Asiah. Lalu Firaun menyiksanya dengan cara mengikat kedua tangan dan kedua kakinya, lalu di dadanya diletakkan kincir yang besar, kemudian dihadapkan kepada sinar matahari yang terik.

Bilamana orang yang diperintahkan oleh Firaun untuk menjaganya pergi maka, malaikat menaunginya dari sengatan sinar matahari إِذۡ قَالَتۡ (ketika ia berkata) sewaktu dalam keadaan disiksa رَبِّ ٱبۡنِ لِى عِندَكَ بَيۡتًا فِى ٱلۡجَنَّةِ (“Ya Rabbku! Bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga) maka Allah menampakkan rumahnya yang di surga itu, hingga ia dapat melihatnya, maka siksaan yang dialaminya itu terasa ringan baginya setelah melihat pahalanya.

وَنَجِّنِى مِن فِرۡعَوۡنَ وَعَمَلِهِۦ (dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya) dari siksaannya terhadap diriku وَنَجِّنِى مِنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّٰلِمِينَ (dan selamatkanlah aku dari kaum yang lalim.”) yakni pemeluk agama Firaun. Setelah itu lalu Allah mencabut rohnya. Menurut Ibnu Kaisan, bahwa Siti Asiah diangkat ke surga dalam keadaan hidup, dan ia makan dan minum di dalam surga.

Tafsir Ibnu Katsir: Demikianlah perumpamaan yang diberikan Allah Ta’ala bagi orang-orang mukmin, bahwa pergaulan mereka dengan orang-orang kafir tidak akan mendatangkan mudlarat bagi mereka jika mereka memang membutuhkan mereka, sebagaimana yang difirmankan Allah yang artinya:

Baca Juga:  Surah At-Tahrim Ayat 6-8; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

“Janganlah orang-orang mukmin menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah dia dari pertolongan Allah kecuali siasat memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka.” (Ali ‘Imraan: 28)

Qatadah mengatakan: “Dahulu, Fir’aun adalah orang-orang yang paling dhalim dan paling kafir di muka bumi. Demi Allah, kekufuran suaminya itu tidak memberikan mudlarat bagi istrinya ketika ia berbuat taat kepada Rabbnya, agar mereka mengetahui bahwa Allah Ta’ala mempunyai hukum yang adil. Dia tidak akan memberi siksa kepada seorang pun kecuali karena dosanya.”

Dengan demikian ucapan istri Fir’aun: رَبِّ ٱبۡنِ لِى عِندَكَ بَيۡتًا فِى ٱلۡجَنَّةِ (“Ya Rabb-ku, bangunkanlah untukku rumah di sisi-Mu dalam surga.”) para ulama mengatakan: “Dia memilih tetangga sebelum memilih rumah.” وَنَجِّنِى مِن فِرۡعَوۡنَ وَعَمَلِهِۦ (“dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya.”) maksudnya selamatkanlah aku darinya, karena aku berlindung kepada-Mu dari perbuatannya. وَنَجِّنِى مِنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّٰلِمِينَ (“Dan selamatkanlah aku dari kaum yang dhalim”) wanita tersebut adalah Asiyah binti Muzahim.

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini, Allah membuat perumpamaan sebaliknya yaitu keadaan orang-orang yang beriman. Perumpamaan itu ialah Asiyah binti Muzahim, istri Fir’aun. Dalam perumpamaan itu, Allah menjelaskan bahwa hubungan orang-orang mukmin dengan orang-orang kafir tidak akan membahayakan kalau diri itu murni dan suci dari kotoran.

Sekalipun Asiyah binti Muzahim berada di bawah pengawasan suaminya, musuh Allah yang sangat berbahaya, tetapi ia tetap beriman. Ia selalu memohon dan berdoa, “Ya Tuhanku! Bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.”.

Tafsir Quraish Shihab: Allah memberikan perumpamaan istri Fir’aun kepada orang-orang Mukmin, ketika ia berkata, “Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah yang dekat dengan rahmat Engkau di surga. Selamatkanlah aku dari kekuasaan dan perbuatan Fir’aun yang sangat lalim, dan selamatkanlah aku dari kaum yang melampaui batas.”

Surah At-Tahrim Ayat 12
وَمَرۡيَمَ ٱبۡنَتَ عِمۡرَٰنَ ٱلَّتِىٓ أَحۡصَنَتۡ فَرۡجَهَا فَنَفَخۡنَا فِيهِ مِن رُّوحِنَا وَصَدَّقَتۡ بِكَلِمَٰتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِۦ وَكَانَتۡ مِنَ ٱلۡقَٰنِتِينَ

Terjemahan: dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat.

Baca Juga:  Penjelasan Ulama Tafsir tentang Surat An-Nur Ayat 35: Allahu Nurus Samawati wal Ardh

Tafsir Jalalain: وَمَرۡيَمَ (Dan Maryam) lafal ini diathafkan kepada lafaz imra’atu fir`auna ٱبۡنَتَ عِمۡرَٰنَ ٱلَّتِىٓ أَحۡصَنَتۡ فَرۡجَهَا (putri Imran yang memelihara kehormatannya) menjaga kehormatannya فَنَفَخۡنَا فِيهِ مِن رُّوحِنَا (maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh Kami) yakni malaikat Jibril, ia meniupkan ke dalam kerah bajunya roh ciptaan Allah berdasarkan perintah dari Allah, hingga tiupan itu masuk ke dalam kemaluannya, lalu setelah itu Maryam mengandung Isa.

وَصَدَّقَتۡ بِكَلِمَٰتِ رَبِّهَا (dan dia membenarkan kalimat-kalimat Rabbnya) yakni syariat-syariat-Nya وَكُتُبِهِۦ (dan Kitab-kitab-Nya) yang telah diturunkan وَكَانَتۡ مِنَ ٱلۡقَٰنِتِينَ (dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat) termasuk golongan orang-orang yang taat kepada Allah.

Tafsir Ibnu Katsir: Firman Allah selanjutnya: وَمَرۡيَمَ ٱبۡنَتَ عِمۡرَٰنَ ٱلَّتِىٓ أَحۡصَنَتۡ فَرۡجَهَا (“dan Maryam putri ‘Imraan yang memelihara kehormatannya”) yakni dia selalu memelihara dan menjaganya. Dan kata al-ihsaanu; sendiri berarti kesucian dan kebebasan. فَنَفَخۡنَا فِيهِ مِن رُّوحِنَا (“Maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh [ciptaan] Kami.”) yakni melalui perantara Malaikat Jibril.

Sesungguhnya Allah Ta’ala mengutus Jibril pada Maryam dalam wujud seorang manusia sempurna. Dan Allah memerintahkan untuk meniupkan ruh melalui lengan bajunya. Tiupan itupun turun dan masuk ke dalam farji, dan dari sanalah awal mula Maryam mengandung ‘Isa as.

Oleh karena itu Allah berfirman: فَنَفَخۡنَا فِيهِ مِن رُّوحِنَا وَصَدَّقَتۡ بِكَلِمَٰتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِۦ (“Maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh [ciptaan] Kami dan dia membenarkan kalimat-kalimat Rabb-nya dan Kitab-kitab-Nya.”) yakni dengan ketetapan dan syariat-Nya. وَكَانَتۡ مِنَ ٱلۡقَٰنِتِينَ (“Dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat.”)

Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, dia berkata: “Rasulullah saw. pernah membuat empat garis di atas tanah kemudian bertanya: ‘Tahukah kalian apakah garis ini?’ mereka menjawab: ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.’ Lebih lanjut beliau bersabda: ‘Sebaik-baik wanita penghuni surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti ‘Imraan, dan Asiyah binti Muzahim istri Fir’aun.’”

Di dalam kitab ash-Shahihain telah ditegaskan sebuah hadits dari Syu’bah, dari ‘Amr bin Murrah, dari Murrah bin al-Hamdani, dari Abu Musa al-Asy’ari, dari Nabi saw. beliau bersabda: “Yang sempurna dari kaum laki-laki itu cukup banyak, sedangkan yang sempurna dari kalangan wanita itu hanya Asiyah istri Fir’aun, Maryam binti ‘Imraan, Khadijah binti Khuwailid, dan sesungguhnya keutamaan ‘Asiyah atas wanita lain adalah seperti keutamaan makanan bubur daging atas makanan lainnya.”
Segala puji dan sanjugan hanya milik Allah semata.

Baca Juga:  Surah At-Tahrim Ayat 1-5; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini, Allah sekali lagi membuat perumpamaan bagi orang-orang mukmin yaitu keadaan Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya dan telah diberikan karamah di dunia dan akhirat. Ia dipilih Tuhannya karena bereaksi kepada Jibril tentang pengisian rahimnya dengan ucapan sebagaimana diabadikan di dalam Al-Qur’an:

Dia (Maryam) berkata, “Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa.” (Maryam/19: 18)

Dengan demikian, kesalehannya menjadi mantap dan sempurna kesuciannya, maka ditiupkanlah ke dalam rahimnya oleh Jibril sebagian roh ciptaan Allah, yang mewujudkan seorang nabi yaitu Isa bin Maryam binti Imran, membenarkan syariat Allah dan kitab-kitab yang diturunkan-Nya kepada nabi-Nya. Dia termasuk dan terbilang orang yang bertakwa, tekun beribadah, merendahkan diri, dan taat kepada Tuhan-Nya.

Ahmad meriwayatkan dalam Musnadnya bahwa penghulu wanita penghuni surga ialah Maryam lalu Fatimah menyusul Khadijah dan Asiyah.

Di dalam kitab sahih diterangkan bahwa laki-laki yang sempurna banyak bilangannya, tetapi perempuan yang sempurna hanya empat yaitu Asiyah binti Muzahim (istri Fir’aun), Maryam binti ‘Imran, Khadijah binti Khuwailid, dan Fathimah binti Muhammad. Sedangkan kelebihan Siti ‘Aisyah atas wanita-wanita yang lain seperti kelebihan tsarid atas makanan-makanan yang lain.

Tafsir Quraish Shihab: Allah juga membuat Maryam putri ‘Imrân sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang beriman. Maryam telah menjaga kehormatannya, maka Kami meniupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh Kami sehingga kemudian ia mengandung ‘Isâ. ‘Isâ membenarkan kalimat Allah yang berupa perintah, larangan dan kitab-kitab-Nya yang diturunkan kepada para rasul. Dan ia termasuk orang-orang yang selalu taat kepada Allah.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah At-Tahrim Ayat 11-12 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S