Surah At-Taubah Ayat 126-127; Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an

Surah At-Taubah Ayat 126-127

Pecihitam.org – Kandungan Surah At-Taubah Ayat 126-127 ini menjelaskan bahwa meskipun orang-orang Munafik telah diuji dengan ujian-ujian besar setiap tahun, akan tetapi ternyata mereka tetap saja tidak mau menyadari kesalahan mereka dan tidak mau bertaubat.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Surah At-Taubah Ayat 126-127

Surah At-Taubah Ayat 126
أَوَلَا يَرَوْنَ أَنَّهُمْ يُفْتَنُونَ فِي كُلِّ عَامٍ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لَا يَتُوبُونَ وَلَا هُمْ يَذَّكَّرُونَ

Terjemahan: Dan tidaklah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?

Tafsir Jalalain: أَوَلَا يَرَوْنَ (Dan tidakkah mereka memperhatikan) bila dibaca يَرَوْنَ, fa’ilnya adalah orang-orang munafik, dan bila dibaca tarauna, fa’ilnya adalah orang-orang mukmin أَنَّهُمْ يُفْتَنُونَ (bahwa mereka diuji) dicoba

فِي كُلِّ عَامٍ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ (sekali atau dua kali setiap tahun) dengan musim paceklik dan wabah penyakit ثُمَّ لَا يَتُوبُونَ (kemudian mereka tidak juga bertobat) dari kemunafikannya وَلَا هُمْ يَذَّكَّرُونَ (dan tidak pula mengambil pelajaran) artinya pelajaran buat dirinya.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah SWT berfirman bahwa apakah orang-orang munafik itu tidak merasakan: {أَنَّهُمْ يُفْتَنُونَ} bahwa mereka diuji. Yakni mendapat ujian. {فِي كُلِّ عَامٍ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لَا يَتُوبُونَ وَلا هُمْ يَذَّكَّرُونَ} sekali atau dua kali setiap tahun, kemudian mereka tidak (juga bertobat) dan tidak (pula) mengambil pengajaran?

Artinya, mereka tidak juga mau bertobat dari dosa-dosa mereka yang terdahulu, tidak pula mengambil pelajaran untuk menghadapi masa mendatang.

Mujahid mengatakan bahwa mereka diuji dengan musim paceklik Dan kelaparan. Menurut Qatadah ujian itu berupa perintah untuk berperang sekali atau dua kali dalam setiap tahunnya.

Syarik telah meriwayatkan dari Jabir, dari Al-Ju’fi, dari Abud Duha, dari Huzaifah sehubungan dengan firman-Nya: أَوَلَا يَرَوْنَ أَنَّهُمْ يُفْتَنُونَ فِي كُلِّ عَامٍ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ Bahwa kami mendengar setiap tahunnya ada suatu kedustaan atau dua kedustaan yang membuat banyak kalangan orang sesat karenanya. Demikian menurut riwayat Ibnu Jarir.

Baca Juga:  Surah At-Taubah Ayat 70; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Di dalam sebuah hadis dari Anas disebutkan bahwa urusan ini tiadalah bertambah melainkan hanya makin keras (parah), dan tiadalah manusia makin bertambah melainkan hanya kekikirannya. Tiada suatu tahun pun yang dilalui melainkan tahun berikutnya lebih parah daripada sebelumnya. Aku mendengar kalimat ini dari Nabi kalian.

Tafsir Quraish Shihab: Apakah orang-orang munafik itu tidak mengambil pelajaran dengan berbagai ujian yang ditimpakan oleh Allah kepada mereka sekali atau berkali-kali dalam setahun.

Yaitu berupa terbongkarnya kedok dan tersingkapnya keburukan mereka, dan juga dengan pertolongan terhadap orang-orang Mukmin dan terbongkarnya kebatilan orang-orang munafik itu. Kemudian mereka juga tidak bertobat dari keadaan mereka dan tidak mengingat apa yang telah terjadi atas mereka.

Surah At-Taubah Ayat 127
وَإِذَا مَا أُنْزِلَتْ سُورَةٌ نَظَرَ بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ هَلْ يَرَاكُمْ مِنْ أَحَدٍ ثُمَّ انْصَرَفُوا ۚ صَرَفَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَفْقَهُونَ

Terjemahan: Dan apabila diturunkan satu surat, sebagian mereka memandang kepada yang lain (sambil berkata): “Adakah seorang dari (orang-orang muslimin) yang melihat kamu?” Sesudah itu merekapun pergi. Allah telah memalingkan hati mereka disebabkan mereka adalah kaum yang tidak mengerti.

Tafsir Jalalain: وَإِذَا مَا أُنْزِلَتْ سُورَةٌ (Dan apabila diturunkan satu surah) yang di dalamnya menyebutkan tentang perihal mereka, kemudian surah tersebut dibacakan oleh Nabi saw. نَظَرَ بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ (sebagian mereka memandang kepada sebagian yang lain) dengan maksud untuk lari dari tempat itu seraya berkata

هَلْ يَرَاكُمْ مِنْ أَحَدٍ (“Adakah seorang dari orang-orang Muslimin yang melihat kalian?”) bilamana kalian pergi dari tempat ini; jika ternyata tidak ada seorang pun dari kalangan kaum Muslimin yang melihat mereka, maka mereka segera beranjak pergi dari tempat itu.

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 66-69; Seri Tadabbur Al Qur'an

Apabila ternyata ada seseorang dari kaum Muslimin yang melihat mereka, maka mereka tetap di tempatnya ثُمَّ انْصَرَفُوا (sesudah itu mereka pun pergi) dengan membawa kekafirannya.

صَرَفَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ (Allah telah memalingkan hati mereka) dari hidayah بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَفْقَهُونَ (disebabkan mereka adalah kaum yang tidak mengerti) akan kebenaran, lantaran mereka tidak mau menggunakan pikirannya guna merenungkan kebenaran itu.

Tafsir Ibnu Katsir: Ayat ini pun menceritakan perihal orang-orang munafik, bahwa apabila diturunkan suatu surat kepada Rasulullah Saw.: {نَظَرَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ} sebagian mereka memandang kepada sebagian yang lain. Yakni saling pandang di antara sesama mereka, seraya berkata:

{هَلْ يَرَاكُمْ مِنْ أَحَدٍ ثُمَّ انْصَرَفُوا} Adakah seorang dari (orang-orang muslim) yang melihat kalian? Sesudah itu mereka pun pergi. Maksudnya, mereka berpaling dari kebenaran dan pergi darinya. Demikianlah keadaan mereka di dunia, labil dalam menghadapi perkara yang hak. tidak mau menerimanya, dan tidak mau mengerti tentangnya.

Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain: {فَمَا لَهُمْ عَنِ التَّذْكِرَةِ مُعْرِضِينَ. كَأَنَّهُمْ حُمُرٌ مُسْتَنْفِرَةٌ} Maka mengapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dari peringatan(Allah)? Seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut. (Al-Muddatstsir: 49-50)

Dan firman Allah Swt. yang mengatakan: {فَمَالِ الَّذِينَ كَفَرُوا قِبَلَكَ مُهْطِعِينَ. عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ عِزِينَ} Mengapakah orang-orang kafir itu bersegera datang ke arahmu. Dari kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok. (Al-Ma’arij: 36-37). Yakni mengapa orang-orang munafik itu berkelompok-kelompok memisahkan diri darimu di sebelah kanan dan kirimu, mereka lari dari kebenaran dan pergi ke arah kebatilan.

Baca Juga:  Surah Asy-Syu'ara Ayat 160-164; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Firman Allah Swt.: {ثُمَّ انْصَرَفُوا صَرَفَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ} Sesudah itu mereka pun pergi. Allah telah memalingkan hati mereka. Ayat ini semakna dengan ayat lain yang disebutkan oleh Allah Swt. melalui firman-Nya: {فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ} Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memaling­kan hati mereka. (As-Saff: 5)

{بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَفْقَهُونَ} disebabkan mereka adalah kaum yang tidak mengerti. Mereka tidak mengerti tentang Allah dan perintah-Nya, dan mereka tidak berupaya untuk memahaminya serta tidak pula menghendakinya. Bahkan mereka sibuk dengan yang lain dan lari darinya. Karena itulah mereka mengalami nasib seperti yang mereka alami itu.

Tafsir Quraish Shihab: Dan juga apabila suatu surat diturunkan, dan mereka sedang berada di majlis Rasulullah, mereka saling mengedipkan mata dan saling berkata, “Apakah ada orang yang melihat kalian saat kalian mengedipkan mata?”

Kemudian hati mereka menolak untuk taat dan beriman kepada Rasulullah. Allah menambah kesesatan mereka karena mereka terus-menerus berada dalam kebatilan dan berpaling dari kebenaran. Keadaan mereka ini adalah disebabkan karena mereka adalah kaum yang tidak mengerti.

Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah At-Taubah Ayat 126-127 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga bermanfaat dan semoga khazanah ilmu Al-Qur’an kita semakin bertambah. Amin

M Resky S