Pecihitam.org – Kandungan Surah Az-Zumar Ayat 19-20 ini, diterangkan kebalikan dari sifat-sifat orang yang disebutkan pada Ayat sebelum Ayat ini, yaitu mereka yang mengatakan sanggup melaksanakan segala sesuatu dan sanggup pula mengatasi segala macam kesulitan.
Allah menegaskan bahwa mereka sekali-kali tidak dapat menghapus dan mengubah segala macam keputusan-Nya sedikit pun, karena ketentuan segala sesuatu berada di tangan-Nya. perbuatan-perbuatan yang diridai Allah, yaitu segala perbuatan takwa, perbuatan wajib, dan sunah.
Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Az-Zumar Ayat 19-20
Surah Az-Zumar Ayat 19
أَفَمَنۡ حَقَّ عَلَيۡهِ كَلِمَةُ ٱلۡعَذَابِ أَفَأَنتَ تُنقِذُ مَن فِى ٱلنَّارِ
Terjemahan: Apakah (kamu hendak merubah nasib) orang-orang yang telah pasti ketentuan azab atasnya? Apakah kamu akan menyelamatkan orang yang berada dalam api neraka?
Tafsir Jalalain: أَفَمَنۡ حَقَّ عَلَيۡهِ كَلِمَةُ ٱلۡعَذَابِ (Apakah orang yang telah pasti ketentuan azab atasnya?) termasuk orang-orang yang digolongkan oleh firman-Nya, “Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka jahanam…” (Q.S. As-Sajdah, 13). أَفَأَنتَ تُنقِذُ (Apakah kamu akan menyelamatkan) maksudnya, mengeluarkan مَن فِى ٱلنَّارِ (orang yang berada dalam neraka) kalimat Ayat ini menjadi Jawab Syarath, kemudian di dalamnya terdapat Isim Zhahir yaitu lafal Man yang menduduki tempat Isim Mudhmar; dan Hamzah Istifham di sini menunjukkan makna ingkar, yakni, kamu tidak akan mampu memberikan hidayah kepadanya sehingga ia dapat kamu selamatkan dari neraka.
Tafsir Ibnu Katsir: Allah berfirman: “Apakah orang yang telah ditentukan oleh Allah bahwa dia adalah orang yang celaka, ada lagi yang mampu menyelamatkannya dari kesesatan dan kebinasaan yang dialaminya?” maksudnya, tidak ada seorangpun setelah Allah yang dapat memberikan petunjuk kepadanya. Karena, barangsiapa yang disesatkan oleh Allah maka tidak ada lagi yang dapat memberikan hidayah kepadanya. Dan barangsiapa yang diberi hidayah oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang dapat menyesatkannya.
Tafsir Kemenag: Pada Ayat ini diterangkan kebalikan dari sifat-sifat orang yang disebutkan pada Ayat sebelum Ayat ini, yaitu mereka yang mengatakan sanggup melaksanakan segala sesuatu dan sanggup pula mengatasi segala macam kesulitan. Mereka dicela Allah dengan mengatakan,
“Apakah kamu yang mengendalikan segala urusan manusia, mengatur dan mengendalikan keadaan mereka? Apakah kamu dapat mengubah keputusan-Ku dengan membatalkan ketetapan azab yang telah Aku tetapkan terhadap orang-orang yang selalu mengotori jiwanya dengan mengerjakan segala macam perbuatan dosa dan mengerjakan perbuatan-perbuatan yang Aku larang?”
Allah menegaskan bahwa mereka sekali-kali tidak dapat menghapus dan mengubah segala macam keputusan-Nya sedikit pun, karena ketentuan segala sesuatu berada di tangan-Nya.
Tafsir Quraish Shihab: Apakah kamu memiliki hak mengatur pada kerajaan-Ku, lalu kamu dapat menghindarkan orang yang sudah ditetapkan mendapat siksa dari siksanya? Apakah kamu memiliki kekuatan seperti ini, lalu dapat menyelamatkan orang lain dari kekejaman neraka setelah ditetapkan bahwa ia akan memasukinya?
Surah Az-Zumar Ayat 20
لَٰكِنِ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ رَبَّهُمۡ لَهُمۡ غُرَفٌ مِّن فَوۡقِهَا غُرَفٌ مَّبۡنِيَّةٌ تَجۡرِى مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ وَعۡدَ ٱللَّهِ لَا يُخۡلِفُ ٱللَّهُ ٱلۡمِيعَادَ
Terjemahan: Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri janji-Nya.
Tafsir Jalalain: لَٰكِنِ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ رَبَّهُمۡ (Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Rabbnya) yaitu bertakwa melalui jalan taat kepada-Nya لَهُمۡ غُرَفٌ مِّن فَوۡقِهَا غُرَفٌ مَّبۡنِيَّةٌ تَجۡرِى مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ (mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi, di bawahnya mengalir sungai-sungai) artinya sungai-sungai yang mengalir, baik di bawah tempat-tempat yang teratas maupun di tempat-tempat yang terbawah. وَعۡدَ ٱللَّهِ (sebagai janji Allah) lafal Wa’dallaahi dinashabkan oleh Fi’il yang diperkirakan keberadaannya pada sebelumnya لَا يُخۡلِفُ ٱللَّهُ ٱلۡمِيعَادَ (Allah tidak akan memungkiri janji-Nya) atau mengingkarinya.
Tafsir Ibnu Katsir: Kemudian Allah memberikan kabar kepada hamba-hamba-Nya yang berbahagia bahwa mereka mendapatkan kamar-kamar di dalam surga, yaitu istana-istana yang megah. مِّن فَوۡقِهَا غُرَفٌ مَّبۡنِيَّةٌ (“Di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi.”) bertingkat-tingkat yang dibangun dengan kokoh, indah dan tinggi.
Imam Ahmad meriwAyatkan dari Sahl bin Sa’id r.a. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya penghuni surga dapat saling memandang ruangan di dalam surga, sebagaimana kalian saling memandang bintang-bintang di atas cakrawala langit.”
Hal ini diceritakan oleh an-Nu’man binn Abi ‘Iyasy, bahwa ia berkata: Aku mendengar Abu Sa’id al-Khudri berkata: “Sebagian kalian saling memandang bintang-bintang yang ada di ufuk timur dan barat.” (keduanya dikeluarkan dalam kitab ash-Shahihain)
Imam Ahmad meriwAyatkan, Abun Nadhr dan Abu ‘Amr berkata, Zuhair bercerita kepada kami, Abul Mudlih maula Ummul Mukminin ‘Aisyah r.a. bercerita kepada kami, bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata: Kami bertanya: “Ya Rasulullah, jika kami melihatmu, lembutlah hati-hati kami dan kami menjadi penghuni akhirat. Dan jika kami berpisah darimu, dunia membuat kami takjub serta para istri dan anak-anak memperdaya kami.” Maka Rasululah bersabda:
“Seandainya kalian selalu berada dalam keadaan seperti keadaan kalian berada di sisiku dalam segala hal, niscaya para malaikat menjabat kalian dengan tangan-tangan mereka serta mereka akan mengunjungi kalian di dalam rumah-rumah kalian. Seandainya kalian sama sekali tidak berdosa, niscaya Allah akan mendatangkan satu kaum yang berdosa, agar Dia mengampuni mereka.” Kami bertanya: “Ya Rasulallah, ceritakanlah kepada kami tentang surga, bagaimana bangunan-bangunannya?”
Rasulullah saw. menjawab:
“Batu batanya emas, batu batanya perak, adonannya adalah misik adzfar, batuannya adalah intan permata dan tanahnya adalah za’faran. Barangsiapa yang memasukinya, dia merasakan kenikmatan yang tidak akan sengsara, kekal dan tidak akan mati, tidak lapuk baju-bajunya tidak akan habis masa mudanya.
Tiga golongan yang doanya tidak akan ditolak: imam yang adil, orang yang perpuasa hingga ia berbuka dan doa orang yang terdhalimi, yang akan dibawa oleh awan dan dibukalah pintu-pintu langit untuknya, serta Rabb berfirman: ‘Demi keperkasaan-Ku, sesungguhnya Aku akan menolong engkau walaupun beberapa waktu setelahnya.’”(at-Tirmidzi serta Ibnu Majah meriwAyatkan sebagiannya)
Firman Allah: تَجۡرِى مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ (“Yang di bawahnya mengalir sungai-sungai,”) yaitu sungai-sungai yang mengalir di sela-sela hal itu sebagaimana yang mereka kehendaki dan dimana saja mereka inginkan.
وَعۡدَ ٱللَّهِ (“Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya.”) yaitu apa yang Kami sebutkan ini adalah sesuatu yang dijanjikan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. لَا يُخۡلِفُ ٱللَّهُ ٱلۡمِيعَادَ (“Allah tidak akan memungkiri janji-Nya.”)
Tafsir Kemenag: Pada Ayat ini diulangi lagi penyebutan perbuatan-perbuatan yang diridai Allah, yaitu segala perbuatan takwa, perbuatan wajib, dan sunah. Orang yang mengerjakan perbuatan-perbuatan tersebut akan ditempatkan nanti di dalam kamar-kamar surga yang terdapat segala macam yang mereka inginkan di dalamnya dan dihiasi dengan taman-taman yang indah yang mengalir sungai-sungai di dalamnya.
Itulah janji Allah kepada setiap orang yang beriman dan bertakwa. Janji itu adalah janji yang benar, tidak akan dimungkiri sedikit pun, karena Allah tidak akan memungkiri janji-Nya.
Tafsir Quraish Shihab: Akan tetapi, orang-orang yang takut kepada Tuhannya akan memperoleh surga yang tinggi beserta istana-istananya yang saling bertumpuk dan dialiri bermacam-macam sungai, yang merupakan janji Allah. Dan Allah tidak akan pernah mengingkari janji.
Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Az-Zumar Ayat 19-20 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 663-664 – Kitab Adzan - 30/08/2020
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 662 – Kitab Adzan - 30/08/2020
- Hadits Shahih Al-Bukhari No. 661 – Kitab Adzan - 30/08/2020