Surah Ibrahim Ayat 31; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Ibrahim Ayat 31

Pecihitam.org – Kandungan Surah Ibrahim Ayat 31 ini, Allah berfirman kepada Rasulullah Saw, “Bimbinglah hamba-Ku yang mukmin ke jalan yang benar dengan menegakkan shalat, menunaikan infak dan zakat. Jika para pemimpin thagut mengajak masyarakat menyembah mereka, hendaknya engkau mengajak umat manusia untuk menyembah-Ku serta ingatkan mereka akan shalat dan zakat.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Islam adalah agama yang komprehensif. Dalam Islam, hubungan manusia dengan Allah, selaras dengan relasi antar sesama makhluk. Maka, shalat menjadi syarat diterimanya infak, begitu pula sebaliknya.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Ibrahim Ayat 31

قُلْ لِعِبَادِيَ الَّذِينَ آمَنُوا يُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خِلَالٌ

Terjemahan: Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: “Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan.

Baca Juga:  Surah Al-Ankabut Ayat 41-42; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Jalalain: قُلْ لِعِبَادِيَ الَّذِينَ آمَنُوا يُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ (Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman, “Hendaklah mereka mendirikan salat, menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi atau pun terang-terangan sebelum datang hari kiamat yang pada hari itu tidak ada jual-beli) tebusan.

وَلَا خِلَالٌ (dan persahabatan) persahabatan yang dapat menolong; yang dimaksud adalah hari kiamat.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah memerintahkan kepada para hamba-Nya agar taat kepada Allah, melaksanakan hak-Nya dan berbuat baik kepada makhluk, yaitu dengan mendirikan shalat yang merupakan ibadah kepada Allah yang Mahaesa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan menafkahkan sebagian dari rizki yang diberikan Allah kepada mereka dengan membayar zakat, memberikan nafkah kepada kerabat serta berbuat baik kepada orang-orang yang lainnya.

Baca Juga:  Surah Ibrahim Ayat 35-36; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Yang dimaksud dengan mendirikan shalat adalah menjaga waktu, ketentuan-ketentuan, ruku’, sujud dan kekhusyu’annya. Allah Ta’ala juga memerintahkan agar menafkahkan sebagian dari rizki mereka dengan cara sembunyi-sembunyi atau diam-diam maupun terang-terangan yang diketahui oleh orang lain, supaya mereka cepat-cepat melaksanakannya untuk membebaskan diri mereka.

مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ (“sebelum datang hari”) yaitu hari Kiamat. لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خِلَالٌ (“Yang pada hari itu tidak ada jual-beli dan persahabatan”) maksudnya, tidak ada tebusan dari seorangpun dengan membeli dirinya,

Aku (Ibnu Katsir) berpendapat, maksud ayat ini adalah bahwasanya Allah memberitahukan bahwa jual-beli dan tebusan itu sama sekali tidak ada gunanya bagi seseorang, walaupun tebusan itu dengan emas sepenuh bumi kalau memang ada. Demikian pula tidak berguna persahabatan dengan seseorang atau syafa’at dari seseorang, bila ia mati dalam keadan kafir.

Baca Juga:  Surah Al-Isra Ayat 20-21; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Tafsir Quraish Shihab: Wahai Muhammad, katakan kepada hamba-hamba-Ku yang jujur, beriman, dan berbuat baik, “Kerjakanlah salat, dan sedekahkanlah sebagian harta kalian dalam macam-macam bentuk kebajikan, baik secara terang-terangan maupun secara rahasia, sebelum datangnya suatu hari, di mana perdagangan dan persaudaraan tidak akan berguna lagi.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Ibrahim Ayat 31 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S