Surah Ibrahim Ayat 6-8; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Ibrahim Ayat 6-8

Pecihitam.org – Kandungan Surah Ibrahim Ayat 6-8 ini mengisyaratkan nikmat kebebasan merupakan karunia ilahi dan Allah memerintahkan mengingat nilainya untuk generasi mendatang. Walaupun perilaku Firaun dan antek-anteknya adalah keburukan, bagaimanapun hal ini merupakan ujian Allah bagi umat manusia.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Salah satu ketentuan ilahi bahwa syukur menyebabkan bertambahnya nikmat dan kufur menyebabkan turunnya azab. Tuhan tidak membutuhkan syukur dan pujian dari kita. Namun, spirit bersyukur memicu pertumbuhan moralitas diri kita dan sarana menerima nikmat yang lebih besar lagi.

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Ibrahim Ayat 6-8

Surah Ibrahim Ayat 6
وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ أَنْجَاكُمْ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ وَيُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ ۚ وَفِي ذَٰلِكُمْ بَلَاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ

Terjemahan: Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia menyelamatkan kamu dari (Fir’aun dan) pengikut-pengikutnya, mereka menyiksa kamu dengan siksa yang pedih, mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu, membiarkan hidup anak-anak perempuanmu; dan pada yang demikian itu ada cobaan yang besar dari Tuhanmu”.

Tafsir Jalalain: وَ (Dan) ingatlah إِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ أَنْجَاكُمْ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ وَيُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ (ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Ingatlah nikmat Allah atas kalian ketika Dia menyelamatkan kalian dari Firaun dan pengikut-pengikutnya; mereka menyiksa kalian dengan siksa yang pedih, mereka menyembelih anak laki-laki kalian) yang baru lahir.

وَيَسْتَحْيُونَ (dan membiarkan hidup) membiarkan tetap hidup نِسَاءَكُمْ (anak-anak perempuan) karena ada sebagian tukang tenung yang mengatakan bahwasanya akan lahir seorang anak lelaki dari kalangan kaum Bani Israel, dia adalah penyebab bagi runtuhnya kerajaan Firaun.

وَفِي ذَٰلِكُمْ (Sesungguhnya pada yang demikian itu) penyelamatan atau penyiksaan بَلَاءٌ (ada cobaan) baik berupa pemberian nikmat maupun penimpaan malapetaka مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ (yang besar dari Rabb kalian.”)

Tafsir Ibnu Katsir: Allah memberitakan tentang Musa tatkala mengingatkan kaumnya tentang hari-hari Allah dan nikmat-nikmat yang telah dikaruniakan-Nya kepada mereka ketika Allah menyelamatkan mereka dari Fir’aun dan para pengikutnya dan dari siksaan serta penghinaan mereka, yaitu dengan membunuh anak-anak laki-laki mereka dan membiarkan anak-anak perempuan mereka hidup. Maka, Allah menyelamatkan mereka dari adzab seperti itu.

Baca Juga:  Surah Ar-Ra'd Ayat 7; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Hal ini merupakan nikmat yang besar bagi mereka. Karena itu Allah berfirman: وَفِي ذَٰلِكُمْ بَلَاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ (“Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan yang besar dari dari Rabb-mu”) maksudnya merupakan nikmat yang besar yang diberikan Allah kepada kalian, yang kalian tidak dapat mensyukurinya.

Ada pendapat lain yang mengatakan, perbuatan-perbuatan pengikut Fir’aun terhadap kalian merupakan بَلَاءٌ (cobaan) yakni ujian besar bagi kalian. Dan mungkin juga yang dimaksud adalah keduanya. wallaaHu a’lam.

Tafsir Quraish Shihab: Wahai Muhammad, ingatkan kaummu–barangkali mereka mau berpikir–saat Mûsâ berkata kepada kaumnya sebagai pelaksanaan perintah Tuhanmu;

“Ingatlah kalian akan nikmat Allah pada saat Dia menyelamatkanmu dari kaum Fir’aun, yang menyiksa kalian dengan membebani pekerjaan berat, menyembelih anak-anak lelaki kalian, dan membiarkan anak-anak perempuan kalian tetap hidup dalam kehinaan dan ketertindasan.”

Dalam setiap siksa dan penyelamatan yang telah tersebut di atas terdapat ujian besar dari Allah untuk memperlihatkan kadar ketabahan dan kesyukuran.

Surah Ibrahim Ayat 7
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Terjemahan: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Tafsir Jalalain: وَإِذْ تَأَذَّنَ (Dan ingatlah pula ketika mempermaklumkan) memberitahukan رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ (Rabb kalian sesungguhnya jika kalian bersyukur) akan nikmat-Ku dengan menjalankan ketauhidan dan ketaatan.

لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ (pasti Kami akan menambah nikmat kepada kalian dan jika kalian mengingkari nikmat-Ku) apabila kalian ingkar terhadap nikmat-Ku itu dengan berlaku kekafiran dan kedurhakaan niscaya Aku akan menurunkan azab kepada kalian.

Pengertian itu diungkapkan oleh firman selanjutnya: إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ (“Sesungguhnya azab-Ku sangat keras.”)

Baca Juga:  Keutamaan Membaca Al Quran, Dan Pahala Membacanya

Tafsir Ibnu Katsir: Dan firman-Nya: وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ (“Dan ingatlah tatkala Rabbmu memaklumkan,”) yaitu memberitahukan tentang janji-Nya untuk kalian. Bisa juga artinya, “ingatlah tatkala Rabbmu bersumpah dengan keperkasaan, keagungan dan kebesaran-Nya.

Dan firman-Nya: لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ (“Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti akan Aku tambahkan nikmat-Ku kepadamu. Dan bila kamu mengingkari [nikmat-Ku], maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih,”) yaitu dengan mengambil kembali nikmat itu dari mereka dan menyiksa mereka atas pengingkaran mereka terhadap nikmat tersebut.

Tafsir Quraish Shihab: Ingatlah, wahai Banû Isrâ’îl, ketika kalian diberitahu Tuhan dengan mengatakan, “Apabila kalian mensyukuri nikmat penyelamatan dan lain-lain yang pernah Aku berikan kepada kalian berupa keteguhan iman dan ketaatan, niscaya Aku akan menambah nikmat-nikmat yang telah Aku berikan itu.

Tetapi apabila kalian mengingkarinya dengan kekafiran dan perbuatan maksiat niscaya Aku akan menyiksa kalian dengan siksaan yang menyakitkan. Siksaan-Ku memang sangat pedih bagi orang-orang yang ingkar.”

Surah Ibrahim Ayat 8
وَقَالَ مُوسَىٰ إِنْ تَكْفُرُوا أَنْتُمْ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا فَإِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ حَمِيدٌ

Terjemahan: Dan Musa berkata: “Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”.

Tafsir Jalalain: وَقَالَ مُوسَىٰ (Dan Musa berkata) kepada kaumnya إِنْ تَكْفُرُوا أَنْتُمْ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا فَإِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ (“Jika kalian dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari nikmat Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya) tidak membutuhkan makhluk-Nya حَمِيدٌ (lagi Maha Terpuji.”) Maha Terpuji di dalam tindakan-Nya terhadap mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: Firman Allah Ta’ala: وَقَالَ مُوسَىٰ إِنْ تَكْفُرُوا أَنْتُمْ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا فَإِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ حَمِيدٌ (“Dan Musa berkata: ‘Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari [nikmat Allah], maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Mahaterpuji.”)

Maksudnya, Allah tidak memerlukan syukur dari hamba-hamba-Nya, dan Dia Mahaterpuji dan dipuji, walaupun orang-orang yang kafir kepada-Nya mengingkari nikmat-Nya.

Baca Juga:  Surah Ibrahim Ayat 28-30; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Disebutkan dalam shahih Muslim, dari Abu Dzar, dari Rasulullah, sebuah hadits qudsi, Allah swt. berfirman: “Wahai hamba-hamba-Ku, kalaupun orang-orang terdahulu sampai terakhir di antara kalian, baik manusia maupun jin memiliki takwanya seorang yang paling takwa di antara kalian, maka hal itu tidak akan menambah kerajaan-Ku sedikitpun.

Wahai hamba-hamba-Ku, kalaupun orang-orang terdahulu sampai terakhir di antara kalian, baik manusia maupun jin itu memiliki kejahatan (kekafirannya) seorang yang paling jahat (kafir) di antara kalian, maka hal itu tidak akan mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun.

Wahai hamba-hamba-Ku, kalaupun orang-orang terdahulu sampai terakhir di antara kalian, baik manusia maupun jin itu berdiri pada satu bukit dan mereka memohon kepada-Ku, kemudian Aku beri masing-masing apa yang dimintanya, maka hal itu tidak akan mengurangi kerajaan-Ku sedikit pun, melainkan seperti (menguranginya) sebuah jarum, ketika dimasukkan ke dalam laut.” Mahasuci Allah Ta’ala yang Mahakaya lagi Terpuji.

Tafsir Quraish Shihab: Mûsâ berkata kepada kaumnya pada saat mereka ingkar dan membangkang, “Apabila kalian dan semua penduduk bumi mengingkari nikmat-nikmat Allah dan tidak mau bersyukur dengan keimanan dan ketaatan, maka hal itu tidak akan merugikan Allah sama sekali, karena Allah tidak membutuhkan kesyukuran manusia. Dia terpuji karena zat-Nya, dan tetap terpuji walau tidak ada seorang pun yang memuji-Nya.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Ibrahim Ayat 6-8 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S