Surah Luqman Ayat 10-11; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Luqman Ayat 10-11; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Pecihitam.org – Kandungan Surah Luqman Ayat 10-11 ini, menerangkan beberapa tanda dan bukti kekuasaan Allah yang terdapat di alam ini. ciptaan Allah, baik yang ada di langit maupun di bumi. Tidak ada sesuatu pun yang bersekutu dengan Allah dalam menciptakan semua makhluk itu, dan tidak sesuatu pun yang berkuasa atasnya selain Allah.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Luqman Ayat 10-11

Surah Luqman Ayat 10
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا وَأَلْقَى فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَن تَمِيدَ بِكُمْ وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَابَّةٍ وَأَنزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنبَتْنَا فِيهَا مِن كُلِّ زَوْجٍ كَرِيمٍ

Terjemahan: Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.

Tafsir Jalalain: خَلَقَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا (Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kalian melihatnya) lafal ‘amadin adalah bentuk jamak dari lafal ‘imaadun yaitu pilar penyangga, dan memang langit itu tidak ada pilar yang menyangganya sejak diciptakannya.

وَأَلْقَى فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ (dan Dia meletakkan gunung-gunung di permukaan bumi) yakni gunung-gunung yang tinggi dan besar-besar supaya أَن (jangan) tidak تَمِيدَ (menggoyangkan) tidak bergerak-gerak sehingga mengguncang بِكُمْ وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَابَّةٍ وَأَنزَلْنَا (kalian dan mengembangbiakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan) di dalam ungkapan Ayat ini terkandung iltifat dari ghaibah, seharusnya wa anzala مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنبَتْنَا فِيهَا مِن كُلِّ زَوْجٍ كَرِيمٍ (air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik) dari jenis tumbuh-tumbuhan yang baik.

Tafsir Ibnu Katsir: Dengan Ayat ini Allah menjelaskan tentang kekuasaan-Nya yang agung dan menciptakan langit dan bumi serta segala isinya. Allah Ta’ala berfirman: خَلَقَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ (“Dia menciptakan langit tanpa tiang.”) al-Hasan dan Qatadah berkata: “Dia tidak memiliki tiang, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.” Ibnu ‘Abbas, ‘Ikrimah dan Muhahid berkata: “Dia memiliki tiang yang tidak terlihat.” Penetapan masalah ini telah dijelaskan di dalam surah ar-Ra’d yang tidak perlu diulang lagi.

وَأَلْقَى فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ (“Dia meletakkan gunung-gunung [di permukaan bumi].”) yaitu gunung-gunung menancap ke dalam bumi dan memberatkannya agar bumi tidak menggoncangkan penghuninya di atas permukaan air. Untuk itu Dia berfirman: أَن تَمِيدَ بِكُمْ (“Supaya bumi itu tidak menggoyangkanmu.”) dan firman-Nya:

وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَابَّةٍ (“Segala macam jenis binatang.”) yaitu Dia menciptakan di atas bumi berbagai jenis hewan yang tidak diketahui jumlah, bentuk dan warnanya kecuali Yang menciptakannya. Ketika Allah swt. telah menetapkan bahwa Dia adalah Mahapencipta, maka Dia pun mengingatkan bahwa Dia adalah Mahapemberi rizky dengan firman-Nya:

Baca Juga:  Surah Asy-Syu'ara Ayat 221-227; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

وَأَنزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنبَتْنَا فِيهَا مِن كُلِّ زَوْجٍ كَرِيمٍ (“Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.”) yaitu segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik, yaitu indah dipandang.

Asy-Sya’bi berkata: “Manusiapun merupakan bagian dari tumbuh-tumbuhan bumi. Barangsiapa yang masuk surga, maka dialah yang baik dan baangsiapa yang masuk neraka, maka dialah yang buruk.

Tafsir Kemenag: Ayat ini menerangkan beberapa tanda dan bukti kekuasaan Allah yang terdapat di alam ini, yaitu:

  1. Menciptakan alam semesta dengan segala macam isinya, berupa planet-planet yang tidak terhitung jumlahnya. Planet-planet yang banyak itu merupakan bola-bola besar yang terapung di angkasa luas. Dalam Ayat ini disebutkan “tanpa tiang sebagaimana kamu lihat”. Dari perkataan ini dapat dipahami bahwa langit itu mempunyai tiang, yakni satu kekuatan yang menopangnya dan berfungsi sebagai tiang, sehingga planet-planet itu tidak jatuh berserakan. Hanya orang-orang yang berilmulah yang dapat melihat tiang-tiang yang kukuh itu dengan ilmu batiniah mereka.
  2. Allah menciptakan gunung-gunung di permukaan bumi agar bumi itu stabil, tidak berguncang, sehingga manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan dapat hidup tenang di atasnya. Gunung itu seakan-akan merupakan pasak yang dapat mengokohkan permukaan bumi seperti halnya tiang-tiang kapal yang menjulang, yang dapat menstabilkan kapal itu berlayar dan berlabuh di tengah lautan, sehingga ia tidak oleng. Di samping itu, gunung juga mempunyai manfaat lain bagi manusia, di antaranya untuk mengatur pembagian dan penyaluran air hujan yang dicurahkan dari langit, sehingga air itu tetap ada di permukaan bumi meskipun musim kemarau. Banyak lagi manfaat gunung bagi manusia dan makhluk Allah yang lain.
  3. Allah menciptakan binatang yang tidak dapat dihitung jumlah dan jenisnya, bentuk dan warnanya, sejak dari yang besar sampai ke yang kecil sehingga tidak kelihatan oleh mata. Semua binatang yang diciptakan itu ada manfaat dan faedahnya. Kadang-kadang manusia, karena tidak mengetahui faedah dan guna binatang-binatang itu, mereka membunuh dan menumpasnya, sehingga tanpa mereka sadari timbullah kerusakan di alam ini. Akan tetapi, Allah mengetahui dengan pasti jumlah, jenis, warna, kegunaan, dan faedah semua binatang-binatang yang diciptakan-Nya itu.
  4. Allah menurunkan hujan dari langit. Hujan itu berasal dari awan yang dihalau-Nya ke suatu tempat tertentu, kemudian berubah menjadi hujan yang membasahi permukaan bumi. Dengan air hujan itu, tumbuhlah segala macam tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam, dengan warna yang indah dan manfaat yang banyak.
Baca Juga:  Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 204-210; Perbuatan Orang-orang Munafik

Menurut para saintis, langit dengan kenyataannya yang tampak, seluas mata memandang tidak sepotong tiang pun yang menyangganya. Logika manusia mengharuskan ada tiang penyangga agar tidak roboh. Akan tetapi, Allah dengan kekuasaan-Nya mampu berbuat di luar jangkauan logika manusia.

Manusia dan semua makhluk yang hidup di bumi berada di bawah sistem gravitasi (gaya tarik) bumi. Dengan demikian, mereka bisa stabil mengerjakan pekerjaan mereka di bumi, tidak melayang-layang di udara.

Ketika keluar dari bumi memasuki alam yang tak bergravitasi, manusia pun tahu bahwa di sana semua benda menjadi melayang-layang tak berbobot, termasuk manusia sendiri. Sungguh mudah bagi Allah untuk membuat apa saja sesuai kehendak-Nya, termasuk membuat langit menjadi “ringan” tak berbobot sehingga tidak diperlukan tiang-tiang untuk menyangganya. Tapi dapat juga dianggap bahwa medan-medan gaya yang ada dalam alam semesta ini sebagai “tiang maya” yang tidak tampak oleh mata?.

Tafsir Quraish Shihab: Allah menciptakan langit tanpa tiang-tiang yang dapat kalian lihat. Dan menjadikan gunung-gunung yang kokoh di bumi agar tidak menggoyangkan kalian dan mengembangbiakkan segala macam hewan yang melata dan bergerak. Dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengannya di bumi segala macam yang baik dan bermanfaat(1). (1) Lihat catatan kaki pada surat al-Ra’d Ayat 2.

Surah Luqman Ayat 11
هَذَا خَلْقُ اللَّهِ فَأَرُونِي مَاذَا خَلَقَ الَّذِينَ مِن دُونِهِ بَلِ الظَّالِمُونَ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ

Terjemahan: Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan(mu) selain Allah. Sebenarnya orang-orang yang zalim itu berada di dalam kesesatan yang nyata.

Tafsir Jalalain: هَذَا خَلْقُ اللَّهِ (Inilah ciptaan Allah) yakni makhluk-Nya فَأَرُونِي (maka perlihatkanlah oleh kalian kepadaku) ceritakanlah kepadaku, hai penduduk Mekah مَاذَا خَلَقَ الَّذِينَ مِن دُونِهِ (apa yang telah diciptakan oleh sesembahan-sesembahan kalian selain Allah) yang telah diciptakan oleh selain-Nya, yang dimaksud adalah sesembahan-sesembahan kalian, sehingga kalian menyekutukannya dengan Allah swt.

Kata tanya maa menunjukkan makna ingkar, berkedudukan sebagai mubtada, sedangkan lafal dzaa yang berarti sama dengan lafal al-ladzii berikut dengan shilahnya menjadi khabar. Lafal aruuni tidak diberlakukan pengamalannya, sedangkan lafal-lafal yang sesudahnya menempati kedudukan sebagai kedua maf`ulnya.

بَلِ (Sebenarnya) akan tetapi الظَّالِمُونَ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ (orang-orang yang lalim itu berada di dalam kesesatan yang nyata) disebabkan mereka menyekutukan Allah dan kalian adalah sebagian dari mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: Dan firman Allah: هَذَا خَلْقُ اللَّهِ (“Inilah ciptaan Allah.”) penciptaan langit dan bumi serta seluruh isinya yang diceritakan oleh Allah yang muncul dari perbuatan, penciptaan dan takdir Allah yang Esa Yang tidak akan sekutu bagi-Nya.

Baca Juga:  Surah Al-Anbiya Ayat 68-70; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

فَأَرُونِي مَاذَا خَلَقَ الَّذِينَ مِن دُونِهِ (“Maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan[mu] selain Allah.”) yaitu berhala-berhala dan tandingan-tandingan yang kalian sembah dan kalian seru.

بَلِ الظَّالِمُونَ (“Sebenarnya orang-orang yang dhalim itu.”) yaitu orang-orang yang menyekutukan Allah dan menyembah selain-Nya, فِي ضَلَالٍ (“Berada dalam kesesatan.”) yaitu kebodohan dan kebutaan, مُّبِينٍ (“Yang nyata.”) yaitu tegas dan jelas, tidak ada yang tersembunyi.

Tafsir Kemenag: Pada Ayat ini, Allah menegaskan bahwa yang disebutkan pada Ayat di atas itu adalah ciptaan Allah, baik yang ada di langit maupun di bumi. Tidak ada sesuatu pun yang bersekutu dengan Allah dalam menciptakan semua makhluk itu, dan tidak sesuatu pun yang berkuasa atasnya selain Allah.

Segala keperluan untuk kelangsungan hidup makhluk itu, di mana ia dapat hidup dan di tempat mana ia akan mati, demikian pula tentang kegunaan dan bahaya yang dapat ditimbulkan makhluk itu, semuanya diketahui, diatur, dan dipelihara oleh Allah.

Kemudian Allah menantang orang-orang yang mempersekutukan-Nya, “Cobalah tunjukkan kepada-Ku apa yang telah diciptakan berhala-berhala dan patung-patung yang kamu sembah itu. Apakah patung-patung itu berbuat sesuatu sehingga dapat diyakini sebagai Tuhan selain Aku.”

Pada akhir Ayat ini diterangkan bahwa orang-orang yang menyembah Tuhan selain Allah adalah orang yang bodoh, sesat, dan memperturutkan hawa nafsunya. Mereka adalah orang yang zalim kepada dirinya sendiri, sehingga mereka ditimpa azab karena memperturutkan hawa nafsunya.

Tafsir Quraish Shihab: Inilah ciptaan Allah, semuanya terbentang di hadapan kalian. Maka tunjukkanlah kepada-Ku apa yang telah diciptakan oleh orang-orang yang kalian jadikan sebagai tuhan selain Allah, sehingga mereka kalian anggap sebagai sekutu-sekutu Allah? Sebenarnya orang-orang yang zalim itu berada pada kesesatan dengan kezaliman mereka.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Luqman Ayat 10-11 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S