Surah Thaha Ayat 45-48; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an

Surah Thaha Ayat 45-48

Pecihitam.org – Kandungan Surah Thaha Ayat 45-48 ini, dijelaskan bahwa Sebelum Musa dan Harun a.s. melaksanakan perintah Allah untuk mendatangi Firaun dan menyampaikan seruan kepadanya, mereka berdua berterus terang kepada Allah, bahwa mereka merasa takut dan cemas menghadapi Firaun, kalau-kalau mereka akan disiksa oleh Firaun, atau sebelum menyampaikan dakwah dan menjelaskan mukjizat-mukjizat yang menunjukkan kebenaran dakwahnya itu.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al-Qur’an Surah Thaha Ayat 45-48

Surah Thaha Ayat 45
قَالَا رَبَّنَا إِنَّنَا نَخَافُ أَن يَفْرُطَ عَلَيْنَا أَوْ أَن يَطْغَى

Terjemahan: Berkatalah mereka berdua: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas”.

Tafsir Jalalain: قَالَا رَبَّنَا إِنَّنَا نَخَافُ أَن يَفْرُطَ عَلَيْنَا (Berkatalah mereka berdua, “Ya Rabb kami! Sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami) mengambil keputusan yang cepat untuk menyiksa kami أَوْ أَن يَطْغَى (atau akan bertambah melampaui batas”) terhadap kami, yakni bertambah takabbur.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Ta’ala menceritakan dalam firman-Nya ini tentang Musa dan Harun, bahwa keduanya berkata sambil memohon perlindungan kepada Allah Ta’ala dan mengadu kepada-Nya:

إِنَّنَا نَخَافُ أَن يَفْرُطَ عَلَيْنَا أَوْ أَن يَطْغَى (“Sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas.”) Yang mereka maksudkan adalah Fir’aun malah menimpakan siksaan kepada keduanya atau malah berlaku dhalim dengan menyiksa keduanya, padahal keduanya tidak berhak mendapatkan hal itu.

Abdurrahman bin Zaid bin Aslam mengatakan: “An yafrutha berarti bersegera.” Sedangkan Mujahid mengungkapkan: “Menimpakan siksaan kepada kami.” Adh-Dhahhak bercerita, dari IbnuAbbas: “Au an yathgha berarti melampaui batas.”

Tafsir Kemenag: Sebelum Musa dan Harun a.s. melaksanakan perintah Allah untuk mendatangi Firaun dan menyampaikan seruan kepadanya, mereka berdua berterus terang kepada Allah, bahwa mereka merasa takut dan cemas menghadapi Firaun, kalau-kalau mereka akan disiksa oleh Firaun, atau sebelum menyampaikan dakwah dan menjelaskan mukjizat-mukjizat yang menunjukkan kebenaran dakwahnya itu, Firaun sudah bertindak, me-ngeluarkan kata-kata yang tidak pantas terhadap Allah, karena dia adalah orang yang kejam, keras hati, tidak mempunyai perikemanusiaan sedikitpun.

Tafsir Quraish Shihab: Lalu Mûsâ dan Hârûn memohon kepada Allah seraya berkata, “Ya Tuhan, sesungguhnya kami takut bila Fir’aun akan menyiksa kami, atau bahkan semakin melampaui batas.”

Surah Thaha Ayat 46
قَالَ لَا تَخَافَا إِنَّنِي مَعَكُمَا أَسْمَعُ وَأَرَى

Terjemahan: Allah berfirman: “Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat”.

Tafsir jalalain: قَالَ لَا تَخَافَا إِنَّنِي مَعَكُمَا (Allah berfirman, “Janganlah kamu berdua takut sesungguhnya Aku beserta kamu berdua) Aku akan membantu kamu berdua أَسْمَعُ (Aku mendengar) apa yang dikatakannya وَأَرَى (dan melihat) apa yang dikerjakannya.

Baca Juga:  Surah Hud Ayat 36-39; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: قَالَ لَا تَخَافَا إِنَّنِي مَعَكُمَا أَسْمَعُ وَأَرَى (“Allah berfirman: ‘Jangan kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat.”) Maksudnya, janganlah kalian takut kepadanya, karena sesungguhnya Aku bersama kalian, mendengar ucapan kalian dan ucapannya, serta melihat posisi kalian berdua dan juga posisinya.

Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari-Ku. Dan kalian berdua harus mengetahui bahwa ubun-ubunnya (Fir’aun) berada di tangan-Ku, sehingga dia tidak berbicara, bernafas, dan menyentuh kecuali dengan seizin-Ku. Aku bersama kalian dengan perlindungan, pertolongan, dan pembelaan-Ku.

Tafsir Kemenag: Allah menghibur Musa dan Harun a.s. supaya mereka berdua tidak perlu takut kepada Firaun, karena Allah akan menolongnya. Dialah yang menguatkan dan menjaganya dari kejahatan Firaun. Dia senantiasa mendengar dan melihat apa yang terjadi di antara mereka berdua dengan Firaun, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Dialah yang akan memelihara mereka berdua dari kejahatan yang mungkin ditimpakan Firaun kepadanya.

Tafsir Quraish Shihab: Allah menenangkan mereka berdua dengan berfirman, “Janganlah kalian berdua takut kepada Fir’aun. Aku selalu menyertai dan menjaga kalian. Aku Maha Mendengar apa yang ia katakan dan Maha Melihat apa yang ia perbuat. Dan Aku tidak akan memberinya kekuasaan untuk menyiksa kalian.

Surah Thaha Ayat 47
فَأْتِيَاهُ فَقُولَا إِنَّا رَسُولَا رَبِّكَ فَأَرْسِلْ مَعَنَا بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلَا تُعَذِّبْهُمْ قَدْ جِئْنَاكَ بِآيَةٍ مِّن رَّبِّكَ وَالسَّلَامُ عَلَى مَنِ اتَّبَعَ الْهُدَى

Terjemahan: “Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk.

Tafsir Jalalain: فَأْتِيَاهُ فَقُولَا إِنَّا رَسُولَا رَبِّكَ فَأَرْسِلْ مَعَنَا بَنِي إِسْرَائِيلَ (Maka datanglah kamu berdua kepadanya dan katakanlah, ” Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Rabbmu, maka lepaskanlah Bani Israel bersama kami) untuk berangkat ke negeri Syam

وَلَا تُعَذِّبْهُمْ (dan janganlah kamu menyiksa mereka) lepaskanlah mereka dari perbudakanmu yang telah kamu pekerjakan dengan kerja-kerja yang berat seperti menggali, membangun bangunan dan mengangkat barang-barang yang berat.

قَدْ جِئْنَاكَ بِآيَةٍ (Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti) yakni hujah (dari Rabbmu) yang membenarkan kerasulan kami. وَالسَّلَامُ عَلَى مَنِ اتَّبَعَ الْهُدَى (Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk) keselamatan dari azab bagi orang yang mengikutinya.

Tafsir Ibnu Katsir: فَأْتِيَاهُ فَقُولَا إِنَّا رَسُولَا رَبِّكَ (“Maka datanglah kamu berdua kepadanya [Fir’aun] dan katakanlah, ‘Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Rabbmu.’”) Di dalam hadits al futuun dari Ibnu `Abbas, bahwasanya dia mengatakan: “Keduanya diam di depan pintunya ketika keduanya tidak diberi izin, hingga akhirnya keduanya diberi izin setelah mengalami pemagaran yang cukup ketat.”

Baca Juga:  Surah Thaha Ayat 80-82; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Firman-Nya: قَدْ جِئْنَاكَ بِآيَةٍ مِّن رَّبِّكَ (“Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti [atas kerasulan kami] dari Rabbmu.”) Yakni, dengan bukti-bukti dan mukjizat dari Rabbmu. Was salaamu ‘alaa manit taba’al Hudaa (“Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk.”) Yakni, keselamatan bagimu jika kamu mau mengikuti petunjuk.

Oleh karena itu, Rasulullah pernah mengirimkan surat kepada Heraclius, seorang pembesar Romawi, yang diawali dengan kalimat: “Bismillahirrahmanirrahim. Dari Muhammad Rasul Allah, kepada Heraclius pembesar Romawi, keselamatan bagi orang yang mengikuti petunjuk. Amma ba’du. Sesungguhnya Aku mengajakmu untuk mendukung Islam. Oleh karena itu, masuklah Islam, niscaya kamu akan selamat. Dan Allah akan memberimu pahala dua kali.” (HR. Al-Bukhari)

Tafsir Kemenag: Allah memerintahkan lagi supaya Musa dan Harun a.s. pergi kepada Firaun dan memberitahukan bahwa mereka berdua adalah Rasul Allah yang diutus kepadanya untuk menyampaikan risalah yang hak supaya Firaun mengetahui kedudukan dan tugas keduanya.

Sebelum Musa dan Harun mengajak Firaun beriman kepada Allah, keduanya meminta kepada Firaun, supaya dia membebaskan Bani Israil dari penyiksaan dan penindasannya, membebaskan dari kerja berat, seperti menggali, membangun, mengangkat batu, baik laki-laki maupun perempuan. Firaun agar membiarkan Bani Israil pergi ke Palestina.

Sesudah itu barulah Musa dan Harun a.s. menjelaskan tugas dan ke-wajiban dari Allah bahwa keduanya datang untuk menjelaskan hujjah-hujjah dan bukti-bukti yang nyata atas kebenaran kerasulan mereka.

Kebahagiaan, kesejahteraan di dunia dan di akhirat bagi orang-orang yang taat kepada rasul-rasul Allah, dan mempercayai tanda-tanda kekuasaan-Nya, serta menjauhi hal-hal yang buruk dan menyesatkan. Ucapan seperti tersebut dipergunakan juga oleh Nabi Muhammad ketika mengirim surat berisi dakwah ke Heraclius raja Rumawi, sebagai berikut:

“Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad hamba dan utusan Allah kepada Heraclius, penguasa negeri Romawi. Keselamatan dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk. Adapun sesudah itu, sesungguhnya saya menyerumu kepada Islam. Anutlah agama Islam supaya engkau selamat, Allah akan memberimu pahala dua kali lipat.” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu ‘Abbas).

Tafsir Qurasih Shihab: Pergilah kalian berdua kepada Fir’aun dan katakan kepadanya, ‘Sesunguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu. Kami datang untuk mengajakmu beriman kepada-Nya, dan melepaskan Banû Isrâ’îl serta tidak menyiksa mereka.

Baca Juga:  Surah Al-Isra Ayat 33; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Kami membawa mukjizat dari Allah sebagai bukti kebenaran apa yang kami serukan kepadamu. Barangsiapa mengikuti petunjuk Allah, maka ia akan terjaga dari siksa dan murka-Nya.

Surah Thaha Ayat 48
إِنَّا قَدْ أُوحِيَ إِلَيْنَا أَنَّ الْعَذَابَ عَلَى مَن كَذَّبَ وَتَوَلَّى

Terjemahan: Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami bahwa siksa itu (ditimpakan) atas orang-orang yang mendustakan dan berpaling.

Tafsir Jalalain: إِنَّا قَدْ أُوحِيَ إِلَيْنَا أَنَّ الْعَذَابَ عَلَى مَن كَذَّبَ (Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami, bahwa siksa itu ditimpakan kepada orang-orang yang mendustakan) apa yang kami datangkan ini وَتَوَلَّى (dan berpaling”) daripadanya. Kemudian Nabi Musa dan Nabi Harun mendatangi Firaun dan keduanya mengatakan semuanya itu kepadanya.

Tafsir Ibnu Katsir: إِنَّا قَدْ أُوحِيَ إِلَيْنَا أَنَّ الْعَذَابَ عَلَى مَن كَذَّبَ وَتَوَلَّ (“Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk. Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami bahwa siksa itu [ditimpakan] atas orang-orang yang mendustakan dan berpaling.”)

Maksudnya, Allah Ta’ala telah memberitahu kami mengenai apa yang telah Dia wahyukan kepada kami berupa wahyu yang ma’shum (terlindungi), yaitu bahwa adzab itu akan ditimpakan kepada orang-orang yang mendustakan tanda-tanda kekuasaan Allah dan berpaling dari perbuatan taat kepada-Nya.

Tafsir Kemenag: Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa kepada Musa dan Harun telah diwahyukan bahwa siksaan akan ditimpakan baik di dunia maupun di akhirat kepada orang-orang yang mendustakan dakwah dan seruan rasul yang mengajak kepada tauhid, dan berpaling serta tidak memperdulikan pelajaran dan petunjuk rasul. Sejalan dengan ayat-ayat ini, firman Allah:

Maka adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sungguh, nerakalah tempat tinggalnya.(an-Nazi’at/79: 37-38 dan 39) Dan firman-Nya:

Maka Aku memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala, yang hanya dimasuki oleh orang yang paling celaka, yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman). (al-Lail/92: 14-15 dan 16).

Tafsir Quraish Shihab: Allah telah mewahyukan kepada kami, bahwa azab-Nya yang amat pedih akan menimpa siapa yang mendustakan kami dan menentang seruan kami’.”

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Thaha Ayat 45-48 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Kemenag, dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga menambah khazanah ilmu Al-Qur’an kita.

M Resky S