Surah Yunus Ayat 1-2; Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an

Surah Yunus Ayat 1-2

Pecihitam.org – Kandungan Surah Yunus Ayat 1-2 ini menyinggung posisi Para Nabi bahwa pada dasarnya mereka juga berasal dari jenis manusia, bangsa dan bahkan satu bahasa, sehingga pernyataan mereka dapat menjadi suri teladan bagi kaumnya.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Pekerjaan para nabi adalah memberi berita gembira kepada orang-orang yang berbuat baik dan saleh, serta memberi peringatan kepada para pendosa dan pelaku kejahatan.

Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Surah Yunus Ayat 1-2

Surah Yunus Ayat 1
الر ۚ تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْحَكِيمِ

Terjemahan: Alif laam raa. Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmah.

Tafsir Jalalain: الر (Alif, laam, raa) hanya Allahlah yang mengetahui maksudnya. تِلْكَ (Inilah) artinya ayat-ayat ini آيَاتُ الْكِتَابِ (ayat-ayat Alkitab) yakni Alquran.

Diidhafatkan lafal آيَاتُ pada lafal الْكِتَابِ mengandung makna min, yakni bagian daripada Alquran الْحَكِيمِ (yang mengandung hikmah) yang padat akan hikmah-hikmah.

Tafsir Ibnu Katsir: Pembicaraan tentang huruf-hurufdi awal surah telah dibicarakan di surah al-Baqarah. تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْحَكِيمِ (Inilah ayat-ayat al-Qur’an yang mengandung hikmat) maksudnya, ini adalah ayat-ayat al-Qur’an yang muhkam dan yang nyata. Al-Hasan al-Bashri berkata: “Maksudnya yaitu, Taurat dan Zabur.”

Tafsir Quraish Shihab: Merupakan huruf-huruf yang digunakan Allah untuk membuka sebagian surat. Dialah yang Maha Mengetahui makna sebenarnya dari huruf-huruf itu. Huruf-huruf itu mengisyaratkan bahwa al-Qur’ân terdiri atas huruf-huruf seperti itu.

Kendati demikian, orang-orang musyrik tetap tidak dapat mendatangkan sesuatu yang semisal dengan al-Qur’ân! Sekalipun mereka telah bersepakat untuk tidak mendengarkan ayat-ayat suci ini atau ayat-ayat al-Qur’ân lain yang memiliki gaya bahasa dan makna sangat sempurna, dan juga mengandung hikmah serta segala yang bermanfaat bagi manusia dalam urusan dunia maupun akhirat, huruf-huruf fonetis ini merangsang perhatian orang-orang musyrik, sehingga mereka mendengarkannya.

Baca Juga:  Surah Al-Mu'min Ayat 77-78; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Surah Yunus Ayat 2
أَكَانَ لِلنَّاسِ عَجَبًا أَنْ أَوْحَيْنَا إِلَىٰ رَجُلٍ مِنْهُمْ أَنْ أَنْذِرِ النَّاسَ وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا أَنَّ لَهُمْ قَدَمَ صِدْقٍ عِنْدَ رَبِّهِمْ ۗ قَالَ الْكَافِرُونَ إِنَّ هَٰذَا لَسَاحِرٌ مُبِينٌ

Terjemahan: Patutkah menjadi keheranan bagi manusia bahwa Kami mewahyukan kepada seorang laki-laki di antara mereka: “Berilah peringatan kepada manusia dan gembirakanlah orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka”. Orang-orang kafir berkata: “Sesungguhnya orang ini (Muhammad) benar-benar adalah tukang sihir yang nyata”.

Tafsir Jalalain: أَكَانَ لِلنَّاسِ (Patutkah manusia) artinya penduduk Mekah. Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna ingkar sedangkan jar dan majrurnya menjadi hal atau kata keterangan daripada firman selanjutnya

عَجَبًا (menjadi keheranan) lafal ini dibaca ‘ajaban menjadi khabar dari kaana, bila dibaca rafa’ menjadi isim kaana. Menurut pendapat yang masyhur adalah sebagai khabar daripada kaana.

أَنْ أَوْحَيْنَا (bahwa Kami mewahyukan) artinya pemberian wahyu Kami إِلَىٰ رَجُلٍ مِنْهُمْ (kepada seorang lelaki di antara mereka) yaitu Nabi Muhammad SAW (yaitu) huruf an di sini menjadi penafsir dari lafal an auhainaa

أَنْ أَنْذِرِ (“Berilah peringatan) peringatkanlah النَّاسَ (kepada manusia) yakni orang-orang kafir akan adanya siksaan buat mereka وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا (dan gembirakanlah orang-orang beriman bahwa) bahwasanya

أَنَّ لَهُمْ قَدَمَ (mereka mempunyai kedudukan) pahala صِدْقٍ عِنْدَ رَبِّهِمْ (yang tinggi di sisi Rabb mereka”) dimaksud adalah pahala yang baik sebagai pembalasan dari amal-amal yang telah mereka lakukan.

قَالَ الْكَافِرُونَ إِنَّ هَٰذَا (Orang-orang kafir berkata, “Sesungguhnya orang ini) yaitu Nabi Muhammad saw. لَسَاحِرٌ مُبِينٌ (benar-benar adalah tukang sihir yang nyata.”) jelas tukang sihir. Menurut suatu qiraat lafal لَسَاحِرٌ dibaca lasihrun, sedangkan musyar ilaihnya adalah Alquran yang dianggap mereka merupakan sihir.

Baca Juga:  Surah Al-An'am Ayat 137; Seri Tadabbur Al Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: أَكَانَ لِلنَّاسِ عَجَبًا (Patutkah menjadi keheranan bagi manusia) hingga ayat seterusnya. Allah ta’ala berfirman, mengingkari orang yang keheranan dari kalangan orang-orang kafir terhadap diutusnya para Rasul dari golongan manusia, sebagaimana Allah Ta’ala memberi kabar tentang generasi terdahulu melalui ucapan mereka: “Apakah manusia yang akan memberi petunjuk kepada kami?” (Qs. at-Taghaabun: 6)

Adh-Dhahhak berkata dari Ibnu ‘Abbas: “Ketika Allah Ta’ala mengutus Muhammad sebagai Rasul, orang-orang Arab atau sebagian dari mereka mengingkarinya, maka mereka berkata: ‘Allah akan lebih agung kalau Rasul-Nya bukan dari manusia seperti Muhammad,’ Lalu Allah menurunkan ayat: أَكَانَ لِلنَّاسِ عَجَبًا (Patutkah menjadi keheranan bagi manusia…).

Firman-Nya: وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا أَنَّ لَهُمْ قَدَمَ صِدْقٍ (Dan gembirakanlah orang-orang beriman, bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi) maksudnya, kebahagiaan telah mendahului mereka, dalam kitab catatan terdahulu. Hal ini diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas.

Mujahid berkata: “Yaitu amal-amal shalih, shalat, puasa, shadaqah dan bacaan tasbih mereka.” Mujahid berkata: “Dan Muhammad memberi syafaat kepada mereka.” Begitu juga Zaid bin Aslam dan Muqatil bin Hayyan.

Ibnu Jarir memilih perkataan Mujahid, bahwa yang dimaksud “قَدَمَ صِدْقٍ” adalah amal-amal shalih yang mereka amalkan, seperti dikatakan “laHu qadamun fil Islaam.” (Ia memiliki amal baik dalam Islam) seperti ucapan Hasan bin Tsabit: “Kami mempunyai amal yang mulia kepadamu. Dan orang-orang setelah kami mengikuti pendahulu kami dalam taat kepada Allah.”

Baca Juga:  Surah Yunus Ayat 65-67; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Dan firman Allah: قَالَ الْكَافِرُونَ إِنَّ هَٰذَا لَسَاحِرٌ مُبِينٌ (Orang-orang kafir berkata: ‘Sesungguhnya orang ini [Muhammad] benar-benar adalah tukang sihir yang nyata.”) maksudnya bersamaan dengan Kami utus kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, seorang laki-laki dari jenis mereka, sebagai pemberi kabar gembira dan yang menakut-nakuti [pemberi peringatan]: قَالَ الْكَافِرُونَ إِنَّ هَٰذَا لَسَاحِرٌ مُبِينٌ (Orang-orang kafir berkata: ‘Sesungguhnya orang ini [Muhammad] benar-benar adalah tukang sihir yang nyata) maksudnya yaitu, yang jelas dan mereka [orang-orang kafir itu] berdusta dalam hal itu.

Tafsir Quraish Shihab: Tidak patut bagi manusia untuk merasa heran dan mengingkari wahyu Kami yang Kami turunkan kepada salah seorang laki-laki di antara mereka (Muhammad), untuk memberi peringatan kepada mereka tentang azab Allah dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mukmin di antara mereka bahwa mereka disediakan kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan.

Janji Allah tidak akan dipungkiri. Dan tidak pantas bagi orang-orang yang ingkar itu untuk mengatakan bahwa Muhammad, Rasul Kami, adalah seorang tukang sihir yang benar-benar jelas keadaannya.

Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Yunus Ayat 1-2 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Quraish Shihab dan Tafsir Ibnu Katsir. Semoga khazanah ilmu Al-Qur’an kita semakin bertambah.

M Resky S