Surah Yunus Ayat 59-60; Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an

Surah Yunus Ayat 59-60

Pecihitam.org – Kandungan Surah Yunus Ayat 59-60 ini menjelaskan bahwa begitu besar dan luasnya Nikmat-nikmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia sebagai pertanda kemurahan dan kasih sayang Allah.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Akan tetapi kebanyakan mereka tidak bisa berterima kasih atas semua nikmat itu. Lebih buruk lagi mereka membuat-buat hukum khurafat yang tidak berdasar dan akhirnya mereka justru dijauhkan dari nikmat-nikmat ini.

Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Surah Yunus Ayat 59-60

Surah Yunus Ayat 59
قُلْ أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ لَكُمْ مِنْ رِزْقٍ فَجَعَلْتُمْ مِنْهُ حَرَامًا وَحَلَالًا قُلْ آللَّهُ أَذِنَ لَكُمْ ۖ أَمْ عَلَى اللَّهِ تَفْتَرُونَ

Terjemahan: Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal”. Katakanlah: “Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan saja terhadap Allah?”

Tafsir Jalalain: قُلْ أَرَأَيْتُمْ (Katakanlah, “Terangkanlah kepadaku) ceritakanlah kepadaku مَا أَنْزَلَ اللَّهُ (tentang apa yang telah diturunkan oleh Allah) tentang apa yang telah diciptakan oleh-Nya

لَكُمْ مِنْ رِزْقٍ فَجَعَلْتُمْ مِنْهُ حَرَامًا وَحَلَالًا (bagi kalian berupa rezeki, lalu kalian jadikan sebagiannya haram dan sebagian yang lainnya halal.”) seperti ternak bahirah, ternak saibah dan bangkai.

قُلْ آللَّهُ أَذِنَ لَكُمْ (Katakanlah, “Apakah Allah telah memberikan izin kepada kalian) tentang ini, yaitu tentang penghalalan dan pengharaman ini; tentu saja tidak أَمْ (atau) bahkan عَلَى اللَّهِ تَفْتَرُونَ (kalian mengada-adakan saja terhadap Allah?”) kalian telah berdusta dengan mengaitkan hal tersebut dari Allah.

Tafsir Ibnu Katsir: Ibnu Abbas, Mujahid, adh-Dhahhak, Qatadah, Abdur Rahman bin Zaid bin Aslam dan lain-lain berkata: “Ayat ini turun untuk mengingkari orang-orang musyrik, dalam masalah yang mereka halalkan dan mereka haramkan, di antaranya al-bahaair, as-sawaaib dan al-washaail.”

Baca Juga:  Surat ad Dhuha; Profil, Tafsir dan Hukum Tajwid di Dalamnya

Al-Bahaair, as-sawaaib dan al-washaail adalah jamak dari kata al-bahiirah, as-saaibah dan al-washiilal. Penjelasan mengenai hal ini telah berlalu pada penjelasan surah al-Maidah, ayat 103.

Imam Ahmad berkata: “Bercerita kepadaku Muhammad bin Ja’far, bercerita kepadaku Syu’bah dari Abu Ishaq: Aku mendengar Abu al-Ahwash, [yaitu Auf bin Malik bin Nadhlah] dia bercerita dari bapaknya, berkata bapaknya: Aku pernah datang kepada Rasululah dan aku berpenampilan buruk, maka Rasulullah bersabda: Apakah kamu mempunyai harta? Aku menjawab: Ya. Rasulullah bertanya lagi: Harta apa saja? Aku menjawab: Berbagai harta; unta, budak, kuda dan kambing. Maka Rasulullah bersabda: “Jika Allah memberimu harta, maka Allah pasti akan melihat kewajibanmu.”

Kemudian beliau meneruskan pertanyaannya, “Apakah untamu melahirkan anak-anaknya yang kupingnya masih utuh, kemudian kamu mengambil pisau cukur, lalu kamu memotong telinganya dan kamu berkata: ‘Ini adalah Bahr ‘lalu kamu membelah kulitnya, dan kamu berkata: ‘Ini adalah Shurum,’ dan kamu haramkan atas kamu dan keluargamu?” Dia berkata: “Ya.” Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya apa yang diberikan oleh Allah kepadamu adalah halal, Lengan Allah lebih kuat daripada lenganmu dan pisau Allah lebih tajam dari pisaumu.” (Imam Ahmad menyebutkan selengkapnya hadits ini. Hadits ini adalah hadits yang jayyid, kuat sanadnya.)

Allah Ta’ala sungguh telah mengingkari orang yang mengharamkan apa yang dihalalkan Allah, atau menghalalkan apa yang diharamkan hanya dengan dasar pendapatnya dan hawa nafsunya yang tidak ada dasar hukumnya dan dalilnya. Kemudian Allah mengancam mereka karena perbuatan mereka itu pada hari Kiamat.

Tafsir Quraish Shihab: Katakanlah, wahai Rasul, kepada orang-orang kafir yang diberi sebagian kesenangan dunia, “Cobalah jelaskan kepadaku mengenai rizki yang halal dan baik yang telah Allah berikan kepada kalian.

Baca Juga:  Surah Yunus Ayat 24-25; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Mengapa kalian menganggap diri kalian pembuat hukum, lalu menghalalkan sebagiannya dan mengharamkan sebagian lainnya tanpa mengacu pada syariat yang Allah tentukan? Sesungguhnya Allah tidak memperkenankan kalian melakukan hal itu, kalian hanya membuat-buat kebohongan kepada Allah ketika melakukan hal itu!”

Surah Yunus Ayat 60
وَمَا ظَنُّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَشْكُرُونَ

Terjemahan: Apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah pada hari kiamat? Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri(nya).

Tafsir Jalalain: وَمَا ظَنُّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ (Apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah) maksudnya apakah dugaan mereka terhadap-Nya يَوْمَ الْقِيَامَ (pada hari kiamat) apakah mereka menduga bahwasanya Allah tidak akan menghukum mereka? Tentu saja tidak demikian.

إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ (Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan kepada manusia) yaitu dengan menangguhkan mereka dan selalu memberikan nikmat kepada mereka وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَشْكُرُونَ (tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur).

Tafsir Ibnu Katsir: وَمَا ظَنُّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (Apa dugaan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah pada hari kiamat?) Maksudnya, apa dugaan mereka, terhadap apa yang akan ditimpakan kepada mereka pada hari mereka dikembalikan kepada Kami pada hari Kiamat nanti.

Firman-Nya: إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ (Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia [yang dilimpahkan] atas manusia) Ibnu Jarir berkata: “Dalam penangguhan siksa terhadap mereka di dunia.”

Baca Juga:  Surah Yunus Ayat 65-67; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Aku (Ibnu Katsir) berkata: “Kemungkinan yang dimaksud dengan punyai karunia (yang dilimpahkan) atas manusia, adalah diperbolehkannya mereka untuk mengambil manfaat dari ciptaan-Nya di dunia dan tidak mengharamkan atas mereka, kecuali sesuatu yang membahayakan mereka, baik terhadap dunia atau agama mereka.”

وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَشْكُرُونَ (Tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri-[nya]) Bahkan mereka mengharamkan apa yang dikaruniakan Allah kepadanya dan mempersulit diri mereka sendiri, mereka menjadikan sebagiannya halal dan sebagian lain haram. Inilah kenyataan yang diperbuat oleh orang-orang musyrik untuk diri mereka dan juga dibuat oleh Ahli Kitab dalam agama mereka.

Tafsir Quraish Shihab: Apa yang diduga akan terjadi oleh orang-orang yang membuat-buat kebohongan kepada Allah dengan menghalalkan dan mengharamkan sesuatu tanpa dalil di hari kiamat nanti? Sesungguhnya Allah telah memberikan kepada mereka nikmat yang banyak.

Dengan karunia-Nya, dihalalkanlah semua itu kepada mereka, lalu diturunkan pula syari’at untuk kebaikan mereka. Akan tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri nikmat-nikmat Allah, bahkan mereka membuat-buat kebohongan kepada-Nya.

Alhamdulillah, kita telah pelajari bersama kandungan Surah Yunus Ayat 59-60 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga khazanah ilmu Al-Qur’an kita semakin bertambah.

M Resky S