Surah Yusuf Ayat 78-79; Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an

Surah Yusuf Ayat 78-79

Pecihitam.org – Kandungan Surah Yusuf Ayat 78-79 ini menceritakan bahwa ketika saudara-saudara Yusuf melihat bahwa Benyamin mendapat kesulitan kerana telah ditemukan barang berharga milik raja di dalam karungnya, maka mereka merasa cemas untuk ke rumah tanpa Benyamin.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Mereka ingat perjanjian dan sumpah yang mereka ucapkan di depan ayah mereka. Karena itu mereka mengusulkan kepada penguasa Mesir itu agar mau menahan salah seorang dari mereka sebagai ganti Benyamin, sehingga Benyamin bisa kembali ke pangkuan ayahnya.

Akan tetapi Yusuf yang sebelumnya telah memberitahu rencananya ini kepada saudaranya, Benyamin, tidak menerima usulan tersebut, bahkan menilainya sebagai sesuatu yang bertentangan dengan undang-undang kerajaan Mesir.

Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Surah Yusuf Ayat 78-79

Surah Yusuf Ayat 78
قَالُوا يَا أَيُّهَا الْعَزِيزُ إِنَّ لَهُ أَبًا شَيْخًا كَبِيرًا فَخُذْ أَحَدَنَا مَكَانَهُ ۖ إِنَّا نَرَاكَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ

Terjemahan: Mereka berkata: “Wahai Al Aziz, sesungguhnya ia mempunyai ayah yang sudah lanjut usianya, lantaran itu ambillah salah seorang diantara kami sebagai gantinya, sesungguhnya kami melihat kamu termasuk oranng-orang yang berbuat baik”.

Tafsir Jalalain: قَالُوا يَا أَيُّهَا الْعَزِيزُ إِنَّ لَهُ أَبًا شَيْخًا كَبِيرًا (Mereka berkata, “Wahai Al-Aziz! Sesungguhnya ia mempunyai ayah yang sudah lanjut usianya) yang sangat mencintainya lebih daripada kecintaannya terhadap kami. Ia selalu menghibur dirinya dengan dia dari anaknya yang hilang dahulu karena ia sangat sedih sekali dengan kehilangannya

Baca Juga:  Surah Yusuf Ayat 105-107; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

فَخُذْ أَحَدَنَا (oleh karena itu ambillah salah seorang di antara kami) kemudian jadikanlah dia sebagai hamba sahayamu مَكَانَهُ (sebagai gantinya.) penggantinya إِنَّا نَرَاكَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ (Sesungguhnya kami melihat kamu termasuk orang-orang yang berbuat baik.”) dalam semua tindakan-tindakanmu.

Tafsir Ibnu Katsir: Setelah ditetapkan bahwa Bunyamin yang mengambil, dan diputuskan bahwa ia ditahan di tempat Yusuf sesuai dengan pengakuan mereka, mereka pun memohon belas-kasihan kepadanya seraya mengatakan:

يَا أَيُّهَا الْعَزِيزُ إِنَّ لَهُ أَبًا شَيْخًا كَبِيرًا (Wahai al- Aziz, sesungguhnya ia mempunyai ayah yang sudah lanjut usia) maksud mereka, sedang ia sangat mencintainya dan menjadi penghibur duka lara atas kepergian anaknya yang hilang.

فَخُذْ أَحَدَنَا مَكَانَهُ (Lantaran itu ambillah salah seorang di antara kami sebagai Gantinya) yang akan menggantikannya ditahan di rumahmu. إِنَّا نَرَاكَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ (Sesungguhnya kami melihat engkau termasuk orang-orang yang suka berbuat baik) Maksudnya, orang-orang yang adil, bijaksana dan menerima kebaikan.

Tafsir Quraish Shihab: Mereka harus melakukan pembelaan terhadap saudaranya atau malah bersedia menjadi tebusannya, dengan harapan agar janji mereka kepada ayahnya, Ya’qub, terbukti. Mereka kemudian mengetuk hati Yusuf dengan mengingatkan ayah mereka yang telah tua renta.

“Wahai pembesar kerajaan, saudara kami ini mempunyai orangtua yang sudah amat lanjut usianya. Jika paduka berkenan dan merasa kasihan kepadanya, terimalah salah seorang kami sebagai tebusannya untuk menerima hukuman, karena Benyamin amat disayang ayah kami. Kami sangat berharap paduka dapat menerima permohonan kami. Kami merasakan dan mengalami sendiri keramahan paduka, sehingga kami yakin dan berkesan bahwa paduka adalah orang yang suka berbuat baik,” kata mereka kepada Yusuf.

Baca Juga:  Surah Yusuf Ayat 67-68; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Surah Yusuf Ayat 79
قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ أَنْ نَأْخُذَ إِلَّا مَنْ وَجَدْنَا مَتَاعَنَا عِنْدَهُ إِنَّا إِذًا لَظَالِمُونَ

Terjemahan: Berkata Yusuf: “Aku mohon perlindungan kepada Allah daripada menahan seorang, kecuali orang yang kami ketemukan harta benda kami padanya, jika kami berbuat demikian, maka benar-benarlah kami orang-orang yang zalim”.

Tafsir Jalalain: قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ (Berkata Yusuf, “Aku berlindung kepada Allah) lafal ini dinashabkan karena menjadi mashdar sedangkan fi’ilnya tidak disebutkan kemudian dimudhafkan kepada maf’ulnya; artinya aku mohon perlindungan kepada Allah

أَنْ نَأْخُذَ إِلَّا مَنْ وَجَدْنَا مَتَاعَنَا عِنْدَهُ (daripada menahan seorang kecuali orang yang kami temukan harta benda kami padanya) Nabi Yusuf dalam hal ini tidak memakai kata mencuri demi untuk memelihara diri daripada perkataan dusta إِنَّا إِذًا (jika kami berbuat demikian, maka benar-benarlah kami) yaitu jika kami menghukum selainnya لَظَالِمُونَ (orang-orang yang zalim.”)

Tafsir Ibnu Katsir: قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ أَنْ نَأْخُذَ إِلَّا مَنْ وَجَدْنَا مَتَاعَنَا عِنْدَهُ (Yusuf berkata: Aku minta perlindungan kepada Allah dari menahan seseorang selain orang yang kami temukan barang kami padanya) sesuai dengan kata-kata dan pengakuan kalian;

Baca Juga:  Surah Al-Hajj Ayat 41; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

إِنَّا إِذًا لَظَالِمُونَ (Jika kami berbuat demikian, maka benar-benarlah kami orang yang zhalim) maksudnya, bila kami menahan orang yang tak berdosa sebagai pengganti orang yang telah berbuat salah.

Tafsir Quraish Shihab: Yusuf tentu tidak akan menggagalkan strategi yang telah diatur oleh Allah untuk kemudian kehilangan Benyamin. Oleh karena itu, ia tidak menerima permohonan saudara-saudaranya itu lalu menjawab dengan tegas,

“Aku berlindung kepada Allah dan tidak mau berbuat zalim, lalu menghukum orang yang tidak bersalah. Sebab, kalau hukuman itu kami lakukan kepada orang selain dia, tentu kami akan termasuk orang-orang yang melampaui batas yang menghukum orang yang tidak bersalah dengan hukuman yang semestinya dijatuhkan kepada orang yang bersalah.”

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, telah kita pelajari bersama kandungan Surah Yusuf Ayat 78-79 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga Allah merahmati dan mengasihi kita semua. Amin

M Resky S