Surah Yusuf Ayat 87-88; Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an

Surah Yusuf Ayat 87-88

Pecihitam.org – Kandungan Surah Yusuf Ayat 87-88 ini menjelaskan bahwa karena Nabi Ya’qub as sebelumnya telah mengetahui mimpi yang dialami oleh Yusuf ketika masih remaja, dan meyakini bahwa putranya ini masih hidup dan akan mencapai kedudukan yang tinggi dan mulia, maka Ya’qub as memerintahkan putra-putranya untuk sekali lagi pergi ke Mesir, untuk mencari informasi tentang Yusuf dan membanya ke mari.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Surah Yusuf Ayat 87-88

Surah Yusuf Ayat 87
يَا بَنِيَّ اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا مِنْ يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ

Terjemahan: Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”.

Tafsir Jalalain: يَا بَنِيَّ اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا مِنْ يُوسُفَ وَأَخِيهِ (“Hai anak-anakku! Pergilah kalian, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudara sekandungnya) artinya carilah berita tentang keduanya وَلَا تَيْأَسُوا (dan jangan kalian berputus asa) putus harapan

مِنْ رَوْحِ اللَّهِ (dari rahmat Allah) dari rahmat-Nya إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ (Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.”) Lalu mereka berangkat menuju ke negeri Mesir.

Tafsir Ibnu Katsir: Allah Ta’ala memberitakan tentang Ya’qub bahwa dia menyuruh anak-anaknya agar pergi ke mana saja di muka bumi ini untuk mencari berita tentang Yusuf dan saudaranya, Bunyamin. Kata “tahassus” dipakai dalam mencari berita kebaikan, sedang “tajassus” dipakai dalam mencari berita keburukan.

Dia membangkitkan semangat, memberi kabar gembira dan menyuruh mereka agar tidak putus asa dari rahmat Allah dan agar terus-menerus berharap dan memohon kepada Allah supaya tercapai maksud dan tujuan mereka, karena hanya orang-orang kafirlah yang putus asa dan harapan dari rahmat Allah.

Baca Juga:  Surah Yusuf Ayat 36; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Quraish Shihab: Yakin dan percaya kepada Allah memang dapat membangkitkan harapan. Maka dari itu, kesedihan yang dialami Ya’qûb tidak mampu membuatnya putus asa bahwa kedua anaknya yang hilang pasti akan kembali ke pangkuannya.

Nalurinya mengatakan bahwa kedua anaknya itu masih hidup, dan bahwa pertemuannya dengan mereka sudah semakin dekat. Ya’qûb kemudian meminta anak-anaknya pergi ke Mesir mencari kedua anaknya yang hilang itu dengan mengatakan;

“Anak-anakku, pergilah kalian ke Mesir dan bergabunglah dengan kakakmu lalu carilah Yûsuf dan saudaranya, Benyamin. Tanyakan kepada orang-orang tentang mereka secara lemah lembut tanpa harus dirasakan orang. Jangan berputus asa terhadap sifat kasih sayang Allah yang pasti akan mengembalikan mereka kepada kita. Sebab, sesungguhnya yang berputus asa terhadap kasih sayang Allah hanyalah orang-orang yang ingkar dan kafir.”

Surah Yusuf Ayat 88
فَلَمَّا دَخَلُوا عَلَيْهِ قَالُوا يَا أَيُّهَا الْعَزِيزُ مَسَّنَا وَأَهْلَنَا الضُّرُّ وَجِئْنَا بِبِضَاعَةٍ مُزْجَاةٍ فَأَوْفِ لَنَا الْكَيْلَ وَتَصَدَّقْ عَلَيْنَا ۖ إِنَّ اللَّهَ يَجْزِي الْمُتَصَدِّقِينَ

Terjemahan: Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata: “Hai Al Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah”.

Tafsir Jalalain: فَلَمَّا دَخَلُوا عَلَيْهِ قَالُوا يَا أَيُّهَا الْعَزِيزُ مَسَّنَا وَأَهْلَنَا الضُّرُّ (Maka ketika mereka masuk ke tempat Yusuf mereka berkata, “Hai Al-Aziz! Kami dan keluarga kami ditimpa kesengsaraan) yakni kelaparan

وَجِئْنَا بِبِضَاعَةٍ مُزْجَاةٍ (dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga) artinya barang-barang yang buruk; setiap orang yang melihatnya pasti akan menolaknya karena mutunya sangat rendah sekali. Disebutkan bahwa barang-barang tersebut berupa dirham-dirham palsu atau barang-barang lainnya

Baca Juga:  Surah Al-Furqan Ayat 63-67; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

فَأَوْفِ (maka sempurnakanlah) genapkanlah لَنَا الْكَيْلَ وَتَصَدَّقْ عَلَيْنَا (sukatan untuk kami dan bersedekahlah kepada kami) bertoleransilah terhadap kami sekali pun barang-barang kami rendah mutunya

إِنَّ اللَّهَ يَجْزِي الْمُتَصَدِّقِينَ (sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah.”) artinya Allah memberi mereka pahala.

Akhirnya Nabi Yusuf merasa belas kasihan kepada mereka timbullah rasa sayangnya. Kemudian Nabi Yusuf berbicara secara terus terang terhadap mereka untuk menyingkapkan tabir antara dirinya dan mereka.

Tafsir Ibnu Katsir: فَلَمَّا دَخَلُوا عَلَيْهِ (Setelah mereka masuk ke tempat Yusuf) kalimat lengkapnya: “Maka mereka pun pergi dan masuk ke negeri Mesir, lalu masuk menemui Yusuf;

قَالُوا يَا أَيُّهَا الْعَزِيزُ مَسَّنَا وَأَهْلَنَا الضُّرُّ (Mereka berkata: ‘Hai al- Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan) yaitu kekeringan, paceklik, dan kekurangan makanan;

وَجِئْنَا بِبِضَاعَةٍ مُزْجَاةٍ (Dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga) dan kami membawa pengganti harga makanan yang akan kami peroleh, tetapi hanya bernilai sedikit, sebagaimana dikatakan Mujahid, al-Hasan, dan para mufassir lain.

Sedangkan Ibnu Abbas menafsirkannya dengan barang-barang buruk yang tidak layak, seperti karung bekas dan tali. Dalam satu riwayat dari Ibnu Abbas disebutkan pula uang perak (dirham) yang jelek dan tidak laku, kecuali dengan mengurangi harganya, demikian pula dikatakan oleh Qatadah dan as-Suddi.

Kata izja’ pada asalnya berarti, mendorong sesuatu yang lemah, seperti dikatakan oleh Hatim Tha-i dalam salah satu bait sya’irnya: “Aku memenuhi panggilanmu untuk dua orang yang sangat membutuhkan yaitu seorang tamu yang membela diri dan para janda yang mendorong seorang duda pada malam hari disebabkan kelemahannya.”

Firman Allah Ta’ala selanjutnya yang memberitakan kisah mereka: فَأَوْفِ لَنَا الْكَيْلَ (Maka penuhilah sukatan untuk kami) maksudnya berikan kepada kami dengan harga yang sedikit ini seperti apa yang pernah kamu berikan kepada kami dulu.

Baca Juga:  Surah Yusuf Ayat 105-107; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Ibnu Juraij mengatakan: وَتَصَدَّقْ عَلَيْنَا (Dan bersedekahlah untuk kami) dengan mengembalikan adik kami. Sa’id bin Jubair dan as-Suddi mengatakan: “Dan bersedekahlah untuk kami”, maksudnya dengan menerima barang-barang yang tidak berharga ini dan anda merasa puas dengannya.

Tafsir Quraish Shihab: Saudara-saudara Yûsuf itu kemudian melaksanakan perintah ayahnya dan pergi ke Mesir. Ketika tampak penguasa kerajaan yang dari kejauhan mirip Yûsuf, mereka pun berusaha menyamar agar dapat bertemu dengan penguasa Mesir itu.

Ketika menghadap sang penguasa itu mereka berkata, “Paduka, kami sekeluarga tertimpa musibah kelaparan yang menyebabkan jiwa dan raga kami sakit. Kami dahulu pernah datang kepada paduka dengan membawa sedikit barang, tapi kemudian barang itu dikembalikan kepada kami karena berjumlah sedikit dan tak berharga, serta tidak seimbang dengan apa yang kami harapkan dari paduka.

Karena kami mengharap paduka untuk tidak mengurangi dan tidak melebihkan timbangan, maka penuhilah timbangan kami. Jadikanlah yang lebih dari hak yang kami terima sebagai sedekah. Sesungguhnya Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah dengan pahala yang lebih baik.”

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, telah kita pelajari bersama kandungan Surah Yusuf Ayat 87-88 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga Allah merahmati dan mengasihi kita semua. Amin

M Resky S