Surah Yusuf Ayat 93-95; Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an

Surah Yusuf Ayat 93-95

Pecihitam.org – Kandungan Surah Yusuf Ayat 93-95 menceritakan bahwa di saat hubungan Yusuf dan suadaranya kian dekat, mereka mulai bercerita berbagai kejadian selama perpisahan mereka dengan Yusuf serta apa yang terjadi pada ayah mereka.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Mereka mengatakan bahwa Nabi Ya’qub as saat ini ditimpa musibah yaitu mata beliau manjadi buta akibat kesedihan yang mendalam karena perpisahannya dengan Yusuf.

Ketika mendengar hal tersebut Yusuf as memberikan bajunya seraya berkata kepada mereka, “Bawalah bajuku ini┬á kepada ayah kemudian usapkan bajuku ini ke wajahnya maka akan kembali pulih penglihatan beliau.”

Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Surah Yusuf Ayat 93-95

Surah Yusuf Ayat 93
اذْهَبُوا بِقَمِيصِي هَٰذَا فَأَلْقُوهُ عَلَىٰ وَجْهِ أَبِي يَأْتِ بَصِيرًا وَأْتُونِي بِأَهْلِكُمْ أَجْمَعِينَ

Terjemahan: Pergilah kamu dengan membawa baju gamisku ini, lalu letakkanlah dia kewajah ayahku, nanti ia akan melihat kembali; dan bawalah keluargamu semuanya kepadaku”.

Tafsir Jalalain: اذْهَبُوا بِقَمِيصِي هَٰذَا (“Pergilah kalian dengan membawa baju gamisku ini) yaitu baju gamis Nabi Ibrahim yang dipakainya sewaktu ia dicampakkan ke dalam api. Baju tersebut dikalungkan Nabi Yusuf sewaktu ia berada di dalam sumur.

Baju tersebut dari surga; malaikat Jibril memerintahkan Nabi Yusuf supaya mengirimkannya kepada ayahnya, seraya berkata, ‘Sesungguhnya pada baju itu terdapat bau surga, dan tidak sekali-kali ia diusapkan kepada orang yang sakit melainkan orang sakit itu akan sembuh dengan seketika

فَأَلْقُوهُ عَلَىٰ وَجْهِ أَبِي يَأْتِ (lalu letakkanlah dia ke wajah ayahku, nanti ia akan) menjadi بَصِيرًا وَأْتُونِي بِأَهْلِكُمْ أَجْمَعِينَ (melihat kembali, dan bawalah keluarga kalian semuanya kepadaku.'”).

Baca Juga:  Surah Yusuf Ayat 65-66; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: Yusuf as. berkata: اذْهَبُوا بِقَمِيصِي هَٰذَا فَأَلْقُوهُ عَلَىٰ وَجْهِ أَبِي يَأْتِ بَصِيرًا (Pergilah kamu dengan membawa bajuku ini lalu letakkanlah di wajah ayahku, nanti ia akan dapat melihat kembali) ayahnya menjadi buta karena terus-menerus menangisi Yusuf. وَأْتُونِي بِأَهْلِكُمْ أَجْمَعِينَ (Dan bawalah keluarga kamu semua kepadaku) maksudnya adalah Bani Ya’qub semuanya.

Tafsir Quraish Shihab: Yusuf kemudian menanyakan ayahnya kepada mereka. Ketika mereka menceritakan kondisi buruknya dan keadaan matanya akibat terlalu sedih dan banyak menangis, Yusuf memberikan bajunya kepada mereka lalu berkata;

“Bawalah baju ini pulang dan lemparkanlah ke wajah ayah. Ia pasti akan gembira dan yakin bahwa aku masih hidup. Baju itu juga akan mengembalikan penglihatannya kembali. Saat ayah dapat melihat kembali, ajaklah ia dan semua keluarga kalian ke sini.”

Surah Yusuf Ayat 94
وَلَمَّا فَصَلَتِ الْعِيرُ قَالَ أَبُوهُمْ إِنِّي لَأَجِدُ رِيحَ يُوسُفَ ۖ لَوْلَا أَنْ تُفَنِّدُونِ

Terjemahan: Tatkala kafilah itu telah ke luar (dari negeri Mesir) berkata ayah mereka: “Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku)”.

Tafsir Jalalain: وَلَمَّا فَصَلَتِ الْعِيرُ (Tatkala kafilah itu telah keluar) dari negeri Mesir قَالَ أَبُوهُمْ (berkata ayah mereka) kepada anak-anak dan cucu-cucunya yang ada bersamanya

إِنِّي لَأَجِدُ رِيحَ يُوسُفَ (“Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf) bau itu tercium oleh Nabi Yakub karena dibawa oleh angin berkat kekuasaan Allah dari jarak perjalanan tiga hari, atau delapan hari atau lebih dari itu لَوْلَا أَنْ تُفَنِّدُونِ (sekiranya kalian tidak menuduhku sebagai orang yang lemah akalnya.”) maka niscaya kalian akan membenarkan aku.

Baca Juga:  Surah Al Baqarah Ayat 46-50; Terjemahan dan Tafsir

Tafsir Ibnu Katsir: وَلَمَّا فَصَلَتِ الْعِيرُ (Tatkala kafilah itu telah keluar) dari negeri Mesir; قَالَ أَبُوهُمْ (Ayah mereka berkata) yaitu Ya’qub, kepada keluarganya yang masih tinggal di rumah:

إِنِّي لَأَجِدُ رِيحَ يُوسُفَ ۖ لَوْلَا أَنْ تُفَنِّدُونِ (Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal) maksudnya menganggapku orang tua yang pikun.

Al-Hasan dan Ibnu Juraij mengatakan: “Jarak antara keduanya (Ya’qub dan Yusuf) delapan puluh farsakh, dan telah berpisah selama delapan puluh tahun.” Farsakh= jarak lebih kurang 8 km atau 3,25 mil.

Tafsir Quraish Shihab: Mereka pun lalu pergi membawa baju Yusuf. Saat itu hati Ya’qub berdebar menanti berita yang akan dibawa anak-anaknya. Saat menanti itu Allah selalu bersama Ya’qub dan menghubungkan antara jiwanya dan jiwa anak-anaknya.

Maka, tatkala kafilah anak-anaknya telah melewati perbatasan Mesir menuju kepadanya, Allah melapangkan harapannya dan memberikan ketenangan tentang dekatnya kabar gembira mengenai keselamatan Yûsuf.

Ya’qub memberitahukan hal itu kepada keluarganya seraya berkata, “Aku mencium bau Yûsuf yang sangat aku sukai. Kalau bukan karena takut kalian tuduh aku berbuat sesuatu yang tidak baik, tentu aku akan ceritakan kepada kalian lebih dari sekadar perasaan dan naluri.”

Surah Yusuf Ayat 95
قَالُوا تَاللَّهِ إِنَّكَ لَفِي ضَلَالِكَ الْقَدِيمِ

Terjemahan: Keluarganya berkata: “Demi Allah, sesungguhnya kamu masih dalam kekeliruanmu yang dahulu”.

Tafsir Jalalain: قَالُوا (Keluarganya berkata) kepadanya تَاللَّهِ إِنَّكَ لَفِي ضَلَالِكَ (Demi Allah, sesungguhnya engkau masih dalam kekeliruanmu) kesalahanmu الْقَدِيمِ (yang dahulu) disebabkan kecintaanmu yang berlebihan terhadap Yusuf, dan harapanmu yang selalu tak padam untuk bersua kembali dengannya sekali pun sudah lama masanya.

Baca Juga:  Surah Yusuf Ayat 4; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Tafsir Ibnu Katsir: إِنَّكَ لَفِي ضَلَالِكَ الْقَدِيمِ (Sesungguhnya kamu masih dalam kekeliruanmu yang dahulu) Ibnu Abbas mengatakan: “Masih dalam kesalahanmu yang lama.” Sedangkan Qatadah mengatakan: “Karena cintamu kepada Yusuf, kamu tidak dapat melupakannya dan tidak pula dapat melalaikannya.”

Mereka mengatakan kata-kata yang kasar kepada ayah mereka yang seharusnya tidak patut dikatakan kepada ayah mereka dan kepada seorang Nabi. Semoga shalawat dan salam terlimpah atasnya. Demikian pula pendapat as-Suddi, dan lain-lainnya.

Tafsir Quraish Shihab: Keluarganya malah membalas dengan keras dan tetap yakin bahwa Ya’qub belum sadar dan terbuai dalam khayalan. Akibatnya terjadilah apa yang terjadi, karena begitu cintanya kepada Yusuf, begitu seringnya ia menyebut namanya karena ingin berjumpa.

Shadaqallahul ‘adzhim. Alhamdulillah, telah kita pelajari bersama kandungan Surah Yusuf Ayat 93-95 berdasarkan Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Quraish Shihab. Semoga Allah merahmati dan mengasihi kita semua. Amin

M Resky S