Tadabbur Surah An Nisa Ayat 17-18; Tafsir dan Terjemahan

Surah An Nisa Ayat 17-18

Pecihitam.org – Surah An Nisa Ayat 17-18 mengandung penjelasan Allah SWT tentang kapan taubat seseorang akan diterima. Disebutkan bahwa taubatnya seseorang akan diterima jika saat ia melakukan perbuatan dosa itu dalam kondisi “jahalah”, yaitu tidak menyadari akan pedihnya siksaan Allah SwT. Lalu ia segera bertaubat sebelum ia menghadapi sakaratul maut.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG

Terjemahan dan Tafsir Surah An Nisa Ayat 17-18

Surah An Nisa Ayat 17
إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَٰئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

Terjemahan: Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Tafsir: Sesungguhnya pertaubatan akan dijamin oleh Allah bagi mereka yang melakukan kejahatan dalam keadaan tidak tahu lantaran bodoh atau tidak sadar, lalu segera bertobat sebelum datang ajalnya. Pertaubatan mereka akan diterima oleh Allah Swt. Allah Maha Mengetahui kesungguhan taubat lagi Mahabijaksana, tidak pernah salah dalam menentukan.

Surah An Nisa Ayat 18
وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّىٰ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ ۚ أُولَٰئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا

Baca Juga:  Surah Yusuf Ayat 11-12; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an

Terjemahan: Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang”. Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.

Tafsir: Pertaubatan tidak akan diterima dari orang-orang yang berbuat dosa kemudian tidak segera menyesali perbuatannya, hingga, ketika ajalnya tiba, mereka berkata, “Sekarang aku menyatakan penyesalan dan pertaubatan.” Begitu juga pertaubatan mereka yang mati dalam keadaan kafir. Allah telah menyediakan untuk kedua golongan ini siksaan yang pedih di hari pembalasan.

Penjelasan dan Hikmah Surah An Nisa ayat 17-18

Taubat berarti kembali. Ibn mandzur dalam kitab Lisanul Arab, menjelaskan bahwa kata taubat memiliki arti sebagai kembali, yaitu kembali kepada Allah SWT dengan dengan mendapatkan ampunan dari-Nya.

Kata التواب jika disandarkan kepada Allah SWT, artinya bahwa Allah SWT banyak menerima taubat dari hamba-hambanya hingga ruh sampai di kerongkongan saat datangnya sakaratul maut, atau saat terbitnya matahari dari barat.

Baca Juga:  Surah An Nisa Ayat 37; Seri Tadabbur Al Qur'an

Dalam Al Qur’an kata التواب yang disandarkan kapada Allah SWT terdapat 8 kali. Adapun jika kata التواب disandarkan kepada manusia, maka maksudnya ialah bahwa manusia tersebut banyak bertaubat kepada Allah SWT.

إِنَّمَا التَّوْبَةُ kata innama adalah adatul hashri: yatu meringkas bahwa sesungguhnya taubat itu hanya kepada Allah SWT saja dan hanya Allah sajalah yang dapat menerima taubat seseorang. Disinilah perbedaan agama Islam dengan yang lain. Di dalam islam tak perlu ada perantara, karena taubat adalah hak istimewa yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya. Maka Allah menegaskan: innamat taubatu alallah.

عَلَى اللَّهِ : dzahir kata, seakan-akan wajib bagi Allah SWT untuk menerima taubat. Maka di sini disebutkan bahwa tidak ada sesuatupun yang wajib bagi Allah SWT. Redaksi seperti ini menunjukkan rahmat Allah yang begitu besar kepada hamba-Nya dengan bersedia memberikan ampunan terhadap dosa-dosa yang dilakukan seorang hamba.

ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ Kata Tsumma lit tarakhkhi. Artinya mereka bertaubat itu segera meskipun ada jeda, namun tidak lama. Saat dia berbuat dosa dan sadar, lalu dia ingat kepada Allah SWT lalu sadar.

Baca Juga:  Surah Saba Ayat 34-39; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Menurut Ibnu Abbas dan para ulama, makna “min qarib” adalah waktu dari seseorang melakukan maksiat hingga waktu sebelum mati. Namun hal ini bukan berarti sebagai anjuran untuk menunda-nunda taubat. Karena pada dasarnya taubat itu wajib dilakukan seorang hamba saat ia sadar telah berbuat Maksiat. Mengapa kita diperintahkan untuk segera bertaubat? Karena kita tidak tahu lebih dulauan mana yang akan kita peroleh, apakah ampunan atau kematian.

Demikian sekilas Tadabbur Al Qur’an kita seputar surah An Nisa ayat 17-18. Semoga bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

M Resky S