Tafsir Surat Al-An’am Ayat 130: Tentang Sosok Rasul bagi Bangsa Jin

Tafsir Surat Al-An'am Ayat 130 Tentang Rasul untuk Bangsa Jin

PECIHITAM.ORG – Tiadalah umat terdahulu yang Allah biarkan tanpa suatu risalah dan seorang rasul, termasuk untuk bangsa Jin. Hanya yang mungkin jadi tanda tanya bagi sebagian orang adalah tentang sosok rasul bagi bangsa Jin. Dari sesama mereka ataukah dari bangsa manusia? Di sini, kami akan kupas berdasarkan tafsir Surat Al-An’am ayat 130.

Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.

DONASI SEKARANG


Allah ‘Azza wa Jalla berfirman

يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ اَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِّنْكُمْ يَقُصُّوْنَ عَلَيْكُمْ اٰيٰتِيْ وَيُنْذِرُوْنَكُمْ لِقَاۤءَ يَوْمِكُمْ هٰذَاۗ قَالُوْا شَهِدْنَا عَلٰٓى اَنْفُسِنَا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا وَشَهِدُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ اَنَّهُمْ كَانُوْا كٰفِرِيْنَ

Wahai golongan jin dan manusia! Bukankah sudah datang kepadamu rasul-rasul dari kalanganmu sendiri, mereka menyampaikan ayat-ayat-Ku kepadamu dan memperingatkanmu tentang pertemuan pada hari ini? Mereka menjawab, “(Ya), kami menjadi saksi atas diri kami sendiri.” Tetapi mereka tertipu oleh kehidupan dunia dan mereka telah menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang kafir. (QS. Al-An’am [6]: 130)

Ayat ini menegaskan bahwa Allah juga mengirim seorang rasul untuk bangsa Jin. Dan tentang ini, semua sepakat. Karena memang Jin merupakan bangsa yang juga terkena taklif atau khitab syariah perintah dan larangan.

Yang masih jadi diskusi adalah terkait sosok rasul atau utusan itu. Secara dzahirnya ayat, sekilas mengesankan sosok rasul itu adalah dari sesama bangsa Jin.

Mengenai sosok rasul pada bangsa jin, terdapat dua pendapat. Ada yang mengatakan dari bangsa manusia. Ada pula yang mengatakan dari sesama bangsa Jin.

Baca Juga:  Ayat Sajadah dalam Al Quran dan Kesunnahan Sujud Tilawah

Yang memicu timbulnya perbedaan pendapat ini adalah cara mereka dalam memahami lafadz منْكُمْ yang terdapat pada ayat 130 Al-An’am tersebut.

Pendapat Pertama
Pendapat ini hanya didukung oleh segelintir, di antaranya Muqatil dan Ad-Dlahhak. Dalam pandangan mereka, Allah mengirimkan seorang utusan pada bangsa Jin kayaknya Allah mengirimkan utusan pada golongan manusia.

Tentang penjelasan ini bisa ditemukan dalam Al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an

وقال مقاتل والضحاك: أرسل الله رسلا من الجن كما أرسل من الإنس

Muqatil dan Ad-Dlahhak berkata: Allah mengirimkan para rasul pada dari bangsa Jin sebagaimana Allah mengirimkan para rasul dari bangsa manusia. (Al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an Juz VII halaman 87)

Juga dinukil oleh Ibnu Katsir tentang hikayat dari Imam Ath-Thabari dalam tafsirnya

وحكى ابن جرير عن الضحاك بن مُزاحم أنه زعم أن في الجن رسلا واحتج بهذه الآية الكريمة وفي الاستدلال بها على ذلك نظر؛ لأنها محتملة وليست بصريحة

Ibnu Jarir Ath-Thabari menceritakan dari Ad-Dlahhak bin Muzahim, ia berkeyakinan bahwa terdapat rasul dari bangsa Jin. Ia berhujjah dengan ayat yang mulia ini (Al-An’am Ayat 130).

Menjadikan ayat ini sebagai dalil akan adanya rasul bagi bangsa Jin perlu dipertimbangkan. Karena ayat tersebut ihtimal (mengadung kemungkinan) dan bukan ayat yang sharih (eksplisit). (Tafsir al-Qur’an Al–Adzim Juz III halaman 340)

Baca Juga:  Surah As-Sajdah Ayat 15-17; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Pendapat Kedua
Pendapat ini didukung oleh mayoritas sahabat dan ahli tafsir serta ulama madzhab. Pendapat ini menyatakan bahwa lafadz منْكُمْ kendati secara bahasa bermakna ‘dari golongan kamu sendiri’ tidak bisa dipahami sebagai ‘dari sesama bangsa Jin’.

Penggunaan lafadz منْكُمْ pada ayat tersebut maksudnya Jin dalam hal terkena taklif dan khithab sama dengan manusia. Maka penggunaan lafadz منْكُمْ merupakan bentuk taghlib atau generalisasi, sama halnya ketika misalnya ada ayat يا أيها الناس اتقوا ربكم

Walaupun bentuk amar (perintah) untuk bertakwa tersebut adalah jamak mudzakkar, tapi yang dimaksud adalah semua manusia baik laki-laki maupun perempuan.

Maka menurut pendapat ini tidak ada rasul dari bangsa Jin, yang ada hanya dari bangsa manusia. Ibnu Abbas, mufassir dari kalangan sahabat yang mendukung pendapat ini mengatakan bahwa rasul adalah dari bangsa manusia. Kalau dari bangsa Jin bukan rasul, tetapi mereka disebut nudzur (jamak dari nadzir).

Nadzir atau nudzur adalah jin atau beberapa jin yang mendengarkan wahyu yang disampaikan oleh rasul dari bangsa manusia, kemudian disampaikan pada golongannya sesama bangsa Jin.

وقال ابن عباس: رسل الجن هم الذين بلغوا قومهم ما سمعوه من الوحي؛ كما قال: {وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ} [الأحقاف: 29]

Baca Juga:  Surah Al-Anbiya Ayat 44-47; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an

Ibnu Abbas berkata: Yang dimaksud para utusan dari bangsa Jin adalah mereka yang menyampaikan pada kaumnya tentang apa yang mereka dengar dari wahyu, sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Ahqaf ayat 29

وَاِذْ صَرَفْنَآ اِلَيْكَ نَفَرًا مِّنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُوْنَ الْقُرْاٰنَۚ فَلَمَّا حَضَرُوْهُ قَالُوْٓا اَنْصِتُوْاۚ فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا اِلٰى قَوْمِهِمْ مُّنْذِرِيْنَ

Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan kepadamu (Muhammad) serombongan jin yang mendengarkan (bacaan) Al-Qur’an, maka ketika mereka menghadiri (pembacaan)nya mereka berkata, “Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)!” Maka ketika telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. (Al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an Juz VII halaman 87)

Para sahabat Pecihitam.org, demikian uraian kami tentang tafsir Surat Al-An’am ayat 130. Semoga menjadi kahazanh baru dalam rangka memahami luasnya ilnu Allah SWT. Wallahu a’lam bisshawab!

Faisol Abdurrahman