Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":10157,"date":"2019-09-20T08:57:17","date_gmt":"2019-09-20T01:57:17","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=10157"},"modified":"2019-09-20T08:57:18","modified_gmt":"2019-09-20T01:57:18","slug":"kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/","title":{"rendered":"Kabut Asap dan Pentingnya Teologi Keislaman untuk Menyelamatkan Lingkungan"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Asap berwarna kuning pekat belakangan ini menutupi langit-langit pulau Sumatera dan Kalimantan. Bahkan, kabarnya kabut asap tersebut sudah sampai ke negeri tetangga, Singapura dan Malaysia. Dikabarkan pula bahwa kabut asap tersebut juga telah menelan korban jiwa, ada seorang balita meninggal dunia. Dengan demikian, peristiwa tersebut adalah peristiwa kemanusiaan.<\/p>\n\n\n\n

Dalam ajaran Islam pernah dikabarkan bahwa kerusakan lingkungan di dunia itu daripada disebabkan oleh bencana alam alamiah (seperti gempa bumi) lebih sering terjadi disebabkan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Manusia terlampau rakus dan mengeksploitasi lingkungan alam di bumi secara berlebihan, menjadikan keseimbangannya terganggu. Dan dampaknya adalah bencana alam yang akhirnya menelan korban jiwa.<\/p>\n\n\n\n

Kerusakan lingkungan ini jika ditelisik dari sisi kesejarahan adalah bermula sejak ditemukannya teknologi di Eropa pada abad ke-17\/18 masehi. Saat itu mulai ditemukannya mesin uap, kemudian setelah ditemukannya teknologi tersebut, manusia mulai membuat pabrik modern dalam skala besar. <\/p>\n\n\n\n

Rupa-rupanya penemuan tersebut tak hanya membawa dampak positif, dampak negatifnya malah terlamau lebih banyak diakibatkannya.<\/p>\n\n\n\n

Penemuan teknologi modern tersebut memang penuh ambivalensi dan anomali. Di satu sisi ia membawa peradaban manusia lebih berkembang, dalam segala lini manusia melakukan modernisasi. <\/p>\n\n\n\n

Akan tetapi, di sisi yang lain, penemuan tersebut membawa petaka bagi umat manusia. Semakin banyak hutan dan lahan yang dijadikan industri dan secara bersamaan kerusakan alam yang diakibatkannya juga semakin menjadi-jadi.<\/p>\n\n\n\n

Sejak saat itulah kerusakan lingkungan di bumi ini terus berlangsung. Hutan semakin gundul, satwa semakin punah, es di kutub semakin mencair, oksigen semakin menipis, polusi udara terjadi di mana-mana, dan bumi semakin panas. <\/p>\n\n\n\n

Dalam kondisi demikian itu, kita sebagai umat Islam perlu merespon kondisi-kondisi lingkungan kekinian yang sedang mengalami pengrusakan yang tak henti-hentinya itu.<\/p>\n\n\n\n

Perlu adanya teologi keislaman yang mampu menjadikan penggerak kita semua untuk menyelamatkan lingkungan<\/a><\/strong> kita di bumi ini. Untuk mencapai terbentuknya teologi lingkungan tersebut, kita perlu menilik dulu gagasan tentang Islam Transformatif dari seorang cendikiawan muslim bernama Moeslim Abdurrahman.<\/p>\n\n\n\n

Menurut Moeslim dalam bukunya berjudul Islam Sebagai Kritik\nSosial<\/em> (2003) menjelaskan bahwa ajaran Islam harus terus\ndikontekstualisasikan dengan fakta realitas sosial dimana orang-orang muslim itu\nhidup. Ajaran Islam menurutnya harus mampu menjawab problem yang sedang\ndiderita oleh orang-orang muslim yang mengimaninya.<\/p>\n\n\n\n

Dalam konteks ini, perlu kita pinjam pemikiran Moeslim untuk dikontekstualisasikan dengan situasi kekinian, yakni tentang terjadinya kerusakan lingkungan secara masif. <\/p>\n\n\n\n

Dalam mengkonstruksikan teologi yang peduli dengan kerusakan lingkungan, pertama-tama perlu untuk melakuan aktualisasi penafsiran al-Qur\u2019an untuk merespon keruskan lingkungan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Menurut Moeslim bahwa jika zaman dulu ada seorang cendikiawan Pan\nIslamisme asal tanah Mesir bernama Muhammad Abduh (1905) pernah mengarang kitab\ntafsir yang sangat terkenal bernama tafsir al-Manar<\/em> yang menjadi panduan\nbagi cendikiawan muslim untuk membangkitkan peradaban Islam dari kejumudan dan\nkebodoahan zaman itu.<\/p>\n\n\n\n

Menurut Moeslim, zaman ini juga perlu ada kitab semacam al-Manar<\/em> yang dapat dijadikan panduan yang disebutnya sebagai idologiekritik<\/em> untuk menjawab permaslahan orang muslim yang tak terakomodasi oleh proses modernisasi. <\/p>\n\n\n\n

Dalam konteks kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini, upaya penafsiran tersebut perlu diarahkan kepada sebuah penafsiran yang dikaitkan dengan sebab-sebab terjadinya kerusakan pada lingkungan.\u00a0 <\/p>\n\n\n\n

Upaya aktualisasi penafsiran yang lebih berpihak kepada pencegahan kerusakan lingkungan ini menemui urgensinya saat ini. Sebab, seringkali terjadi belakangan ini penafsiran ajaran Islam kuang menyentuh hal-hal yang \u201csebenarnya\u201d menjadi problem besar umat Islam saat ini, seperti kasus kabut asap yang terjadi saat ini. <\/p>\n\n\n\n

Padahal oleh Allah Swt, kita manusia di dunia ini, diamanahi sebagai khalifah fil ardh<\/em> (wakil Allah di bumi). Amanah tersebut termasuk untuk menjaga kelestarian lingkungan. Wallahua\u2019lam.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Asap berwarna kuning pekat belakangan ini menutupi langit-langit pulau Sumatera dan Kalimantan. Bahkan, kabarnya kabut asap tersebut sudah sampai ke negeri tetangga, Singapura dan Malaysia. Dikabarkan pula bahwa kabut asap tersebut juga telah menelan korban jiwa, ada seorang balita meninggal dunia. Dengan demikian, peristiwa tersebut adalah peristiwa kemanusiaan. Dalam ajaran Islam pernah dikabarkan […]<\/p>\n","protected":false},"author":47,"featured_media":10172,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[8],"tags":[4148,4293,4291,4292],"yoast_head":"\nKabut Asap dan Pentingnya Teologi Keislaman untuk Menyelamatkan Lingkungan - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Kerusakan Lingkungan makin banyak, perlu adanya teologi keislaman yang mampu menjadikan penggerak Umat Islam untuk menyelamatkan lingkungan kita di bumi ini\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Kabut Asap dan Pentingnya Teologi Keislaman untuk Menyelamatkan Lingkungan - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Kerusakan Lingkungan makin banyak, perlu adanya teologi keislaman yang mampu menjadikan penggerak Umat Islam untuk menyelamatkan lingkungan kita di bumi ini\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-09-20T01:57:17+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-09-20T01:57:18+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Kabut-Asap-dan-Pentingnya-Teologi-Keislaman-untuk-Menyelamatkan-Lingkungan.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"M. Fakhru Riza\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"M. Fakhru Riza\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/\"},\"author\":{\"name\":\"M. Fakhru Riza\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3\"},\"headline\":\"Kabut Asap dan Pentingnya Teologi Keislaman untuk Menyelamatkan Lingkungan\",\"datePublished\":\"2019-09-20T01:57:17+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-20T01:57:18+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/\"},\"wordCount\":560,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Kabut-Asap-dan-Pentingnya-Teologi-Keislaman-untuk-Menyelamatkan-Lingkungan.jpg\",\"keywords\":[\"kabut asap\",\"menyelamatkan lingkungan\",\"teologi islam\",\"teologi lingkungan\"],\"articleSection\":[\"Opini\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/\",\"name\":\"Kabut Asap dan Pentingnya Teologi Keislaman untuk Menyelamatkan Lingkungan - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Kabut-Asap-dan-Pentingnya-Teologi-Keislaman-untuk-Menyelamatkan-Lingkungan.jpg\",\"datePublished\":\"2019-09-20T01:57:17+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-20T01:57:18+00:00\",\"description\":\"Kerusakan Lingkungan makin banyak, perlu adanya teologi keislaman yang mampu menjadikan penggerak Umat Islam untuk menyelamatkan lingkungan kita di bumi ini\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Kabut-Asap-dan-Pentingnya-Teologi-Keislaman-untuk-Menyelamatkan-Lingkungan.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Kabut-Asap-dan-Pentingnya-Teologi-Keislaman-untuk-Menyelamatkan-Lingkungan.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Kabut Asap dan Pentingnya Teologi Keislaman untuk Menyelamatkan Lingkungan\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Kabut Asap dan Pentingnya Teologi Keislaman untuk Menyelamatkan Lingkungan\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3\",\"name\":\"M. Fakhru Riza\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g\",\"caption\":\"M. Fakhru Riza\"},\"description\":\"Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/rizafakhru\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Kabut Asap dan Pentingnya Teologi Keislaman untuk Menyelamatkan Lingkungan - Pecihitam.org","description":"Kerusakan Lingkungan makin banyak, perlu adanya teologi keislaman yang mampu menjadikan penggerak Umat Islam untuk menyelamatkan lingkungan kita di bumi ini","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Kabut Asap dan Pentingnya Teologi Keislaman untuk Menyelamatkan Lingkungan - Pecihitam.org","og_description":"Kerusakan Lingkungan makin banyak, perlu adanya teologi keislaman yang mampu menjadikan penggerak Umat Islam untuk menyelamatkan lingkungan kita di bumi ini","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-09-20T01:57:17+00:00","article_modified_time":"2019-09-20T01:57:18+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Kabut-Asap-dan-Pentingnya-Teologi-Keislaman-untuk-Menyelamatkan-Lingkungan.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"M. Fakhru Riza","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"M. Fakhru Riza","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/"},"author":{"name":"M. Fakhru Riza","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3"},"headline":"Kabut Asap dan Pentingnya Teologi Keislaman untuk Menyelamatkan Lingkungan","datePublished":"2019-09-20T01:57:17+00:00","dateModified":"2019-09-20T01:57:18+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/"},"wordCount":560,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Kabut-Asap-dan-Pentingnya-Teologi-Keislaman-untuk-Menyelamatkan-Lingkungan.jpg","keywords":["kabut asap","menyelamatkan lingkungan","teologi islam","teologi lingkungan"],"articleSection":["Opini"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/","name":"Kabut Asap dan Pentingnya Teologi Keislaman untuk Menyelamatkan Lingkungan - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Kabut-Asap-dan-Pentingnya-Teologi-Keislaman-untuk-Menyelamatkan-Lingkungan.jpg","datePublished":"2019-09-20T01:57:17+00:00","dateModified":"2019-09-20T01:57:18+00:00","description":"Kerusakan Lingkungan makin banyak, perlu adanya teologi keislaman yang mampu menjadikan penggerak Umat Islam untuk menyelamatkan lingkungan kita di bumi ini","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Kabut-Asap-dan-Pentingnya-Teologi-Keislaman-untuk-Menyelamatkan-Lingkungan.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Kabut-Asap-dan-Pentingnya-Teologi-Keislaman-untuk-Menyelamatkan-Lingkungan.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Kabut Asap dan Pentingnya Teologi Keislaman untuk Menyelamatkan Lingkungan"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kabut-asap-dan-pentingnya-teologi-keislaman-untuk-menyelamatkan-lingkungan\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Kabut Asap dan Pentingnya Teologi Keislaman untuk Menyelamatkan Lingkungan"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/www.pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/b7fac6a01576c1cef4c0b46c9b7664b3","name":"M. Fakhru Riza","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/797f3a3837b59fe56dd81aba15de0674?s=96&r=g","caption":"M. Fakhru Riza"},"description":"Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/rizafakhru\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/10157"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/47"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=10157"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/10157\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/10172"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=10157"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=10157"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=10157"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}