Menjenguk orang sakit tidak cukup jika hanya datang, berbincang lantas berpamitan pulang. Salah satu hal yang dapat dicoba untuk dilakukan adalah dengan membacakan ayat-ayat ruqyah kepada yang dijenguk, sebagaimana yang biasa Rasulullah lakukan.<\/p>\n

Dari Abdul Aziz dia berkata; \u201cAku dan Tsabit pernah mengunjungi Anas bin Malik, lalu Tsabit berkata; \u201cWahai Abu Hamzah, aku sedang menderita suatu penyakit.\u201d Maka Anas berkata; \u201cMaukah kamu aku ruqyah dengan ruqyah Rasulullah shallallahu \u2018alaihi wasallam?\u201d dia menjawab; \u201cTentu.\u201d Anas berkata; \u201cALLAHUMMA RABBAN NAASI MUDZHIBIL BA`SA ISYFII ANTA SYAAFI LAA SYAAFIYA ILLA ANTA SYIFAA`AN LAA YUGHAADIRU SAQAMA (Ya Allah Rabb manusia, dzat yang menghilangkan rasa sakit, sembuhkanlah sesungguhnya Engkau Maha Penyembuh, tidak ada yang dapat menyembuhkan melainkan Engkau, yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit).\u201d(HR Bukhari no 5301)<\/p>\n

Boleh menjenguk yang bukan mahram selama aurat tertutup
\nWanita dibolehkan menjenguk laki-laki yang sedang sakit meskipun mereka bukan mahramnya. Akan tetapi, dengan beberapa syarat seperti aman dari fitnah, menutup aurat, dan tidak bercampur-baur antara laki-laki dan perempuan.<\/p>\n

Jika syarat ini terpenuhi, maka seorang wanita dibolehkan menjenguk laki-laki yang bukan mahramnya atau sebaliknya, laki-laki menjenguk wanita. Rasulullah pun dulu pernah menjenguk seorang wanita yang sakit.<\/p>\n

Dari Ummu Al \u2018Ala` ia berkata;\u00a0Rasulullah shallallahu \u2018alaihi wasallam menjengukku sementara aku sedang sakit. Kemudian beliau berkata: \u201cBergembiralah wahai Ummu Al \u2018Ala`, karena sesungguhnya sakit seorang mukmin karena Allah menghilangkan dosa-dosanya sebagaimana api menghilangkan kotoran emas dan perak.\u201d(HR Abu Daud no 2688)<\/p>\n

Mendoakan pasien dan menyemangatinya untuk berhusnudzon pada Allah
\nSelain mendo\u2019akan, kita juga perlu memberikan motivasi kepada orang yang tengah sakit agar tetap semangat dalam menghadapi nikmat sakitnya. Agar jika Allah memanggilnya lantaran sakit yang diderita, ia tetap dalam keadaan berkhusnudzon kepada Allah.<\/p>\n

Dari Ibnu Abbas radliallahu \u2018anhuma bahwa\u00a0Nabi shallallahu \u2018alaihi wasallam pernah menjenguk seorang Arab badui, Ibnu Abbas melanjutkan; \u201cSetiap kali beliau menjenguk orang sakit, maka beliau akan mengatakan kepadanya: \u201cTidak apa-apa, Insya Allah baik-baik saja.\u201d Ibnu Abbas berkata; lalu aku bertanya; \u201cBaik?!, tidak mungkin, sebab penyakit yang di deritanya adalah demam yang sangat kritis, yang apabila diderita oleh orang tua akan menyebabkannya meninggal dunia.\u201d Maka Nabi shallallahu \u2018alaihi wasallam bersabda: \u201cKalau begitu, memang benar.\u201d(HR Bukhari no 5224)<\/p>\n

Membantu talqin jika kondisi pasien sudah sakaratul maut<\/strong><\/h2>\n

Ketika melihat orang yang sakit tengah berada menghadapi sakaratul maut, bantulah ia agar mengucapkan kalimat talqin.<\/p>\n

Rasulullah shallallahu \u2018alaihi wa sallam bersabda, \u201cTalqinkanlah orang yang akan mati dengan kalimat laa ilaaha illallaah (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah).\u201d\u00a0(Diriwayatkan Muslim, Ahmad, At Tirmidzi, An Nasa\u2019i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).<\/p>\n

Itulah beberapa adab ketika menjenguk orang yang sakit. Jika ada orang di sekitar yang sakit, maka jenguklah. Karena dengan demikian kita tidak hanya membantu mereka agar lebih semangat menghadapi rasa sakit, namun juga dapat memperoleh balasan yang baik dari Allah.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org \u2013 Perihal adab menjenguk orang sakit, kita perlu mengerahui bahwasannya status hukum menjenguk orang yang sedang sakit adalah sunah. Kesunahan ini didasarkan pada riwayat Al-Barra` Ibnu \u2018Azib yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan untuk mengiringi jenazah dan menjenguk orang sakit.\u00a0 Hal ini sebagaimana yang dikemukakan Abu Ishaq As-Syirazi dalam Kitab\u00a0Al-Muhadzdzab. \u0648\u064e\u064a\u064f\u0633\u0652\u062a\u064e\u062d\u064e\u0628\u0651\u064f \u0639\u0650\u064a\u064e\u0627\u062f\u064e\u0629\u064f \u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u0631\u0650\u064a\u0636\u0650 \u0644\u0650\u0645\u064e\u0627 […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":10367,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[4],"tags":[4328],"yoast_head":"\n