Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":10334,"date":"2019-09-22T08:15:13","date_gmt":"2019-09-22T01:15:13","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=10334"},"modified":"2019-09-22T08:15:15","modified_gmt":"2019-09-22T01:15:15","slug":"tata-cara-orang-tua-mencarikan-jodoh-untuk-anaknya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/tata-cara-orang-tua-mencarikan-jodoh-untuk-anaknya\/","title":{"rendered":"Tata Cara Orang Tua Mencarikan Jodoh untuk Anaknya"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Orang tua zaman sekarang ada yang bilang: Urusan nikah tergantung yang muda. Kalau sama-sama suka, saya setuju saja. Sekilas pernyataan di atas sangat bijak dan demokratis. Memang urusan nikah orang tua tidak boleh terlalu memaksakan. Anak-anak dengan pengalaman dan pergaulannya spertinya sudah cukup untuk menemukan pasangan yang ideal.
Tapi di zaman sekarang, orang tua juga perlu ekstra hati-hati dalam banyak hal. Termasuk bagaimana cara orang tua mencarikan jodoh untuk anaknya, terlebih untuk anak gadisnya. Karena kepadanya kelak ia akan mengamanatkan anaknya. Orang tua tidak boleh acuh tak acuh.
Syaikh Muhammad Khatib as-Syarbainy dalam Mughnil Muhtaj<\/em> menyarankan bagi orang tua untuk mencarikan lelaki yang shalih untuk anak perempuannya. Bila sudah menemukan, dianjurkan untuk menawarkan kepadanya untuk dinikahi.<\/p>\n\n\n\n
Disunnahkan bagi seorang wali untuk menawarkan wanita yang dalam tanggungjawabnya kepada lelaki yang memiliki kepribadian shalih, sebagaimana ini pernah dilakukan oleh Nabi Syuaib kepada Nabi Musa alaihimassalam dan pernah pula dilakukan oleh Umar bin Khattahab (ketika menawarkan Hafshah) kepada Utsman bin Affan dan kepada Abu Bakar (ketika Ustman memutuskan belum saatnya menikah) – semoga Allah meridhai mereka.<\/em>
Inilah kebiasaan orang shaleh yang tak banyak dilakukan oleh orang tua zaman sekarang: mencari lelaki shalih dan menawarkan kepadanya untuk menikah dengan anaknya. Padahal ini teladan dari Nabi Syuaib dan diikuti oleh kalangan sahabat Nabi Muhammad.
Al-Quran merekam bagaimana Nabi Syuaib menawarkan anaknya untuk dinikahi oleh Nabi Musa.<\/p>\n\n\n\n
Dia berkata, \u201cSesungguhnya aku bermaksud ingin menikahkan engkau dengan salah seorang dari kedua anak perempuanku ini, dengan ketentuan bahwa engkau bekerja padaku selama delapan tahun dan jika engkau sempurnakan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) darimu, dan aku tidak bermaksud memberatkan engkau. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang baik.\u201d<\/em> (QS. Al-Qashas: 27)<\/strong><\/p>\n\n\n\n
Musa seorang yang asing di kota Madyan, tapi karena ciri kesalehan terbaca oleh Nabi Syuaib, ia pun tak menunggu lama untuk menawarkan anaknya untuk dinikahi. Ini mesti dicontoh, tidak perlu malu sebagai orang tua. Jangan malu takut ditolak.