Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":10449,"date":"2019-09-24T13:40:40","date_gmt":"2019-09-24T06:40:40","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=10449"},"modified":"2019-09-24T13:40:41","modified_gmt":"2019-09-24T06:40:41","slug":"ketentuan-shalat-berjamaah-beserta-anjuran-anjurannya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ketentuan-shalat-berjamaah-beserta-anjuran-anjurannya\/","title":{"rendered":"Ketentuan Shalat Berjamaah Beserta Anjuran-Anjurannya"},"content":{"rendered":"\n

PeciHitam.org – <\/strong>Sebelum membahas ketentuan shalat berjamaah, patut dipahami bahwa shalat jamaah merupakan keistimewaan umat Rasulullah SAW, dan Beliau pula manusia pertama yang melaksanakan shalat berjamaah dengan pahalanya berlipat-lipat melebihi dari shalat sendirian.<\/p>\n\n\n\n

Rasulullah SAW bersabda yang artinya:<\/p>\n\n\n\n

\u201cSalat berjamaah itu lebih utama daripada salat sendirian dengan\nselisih pahalanya dua puluh tujuh derajat.\u201d (HR Al-Bukhari)<\/p>\n\n\n\n

Shalat berjamaah pahalanya sedemikian besar, karena shalat\nberjamaah semakin menunjukkan kekompakan dan mempersyiarkan Islam, demikian\njuga ketentuan shalat berjamaah dikerjakan bersama dengan paling sedikit ada\nimam dan seorang makmum.<\/p>\n\n\n\n

Makmum<\/a> sendiri terbagi menjadi dua, pertama \u201cmakmum muwafik\u201d, yaitu makmum yang mendapatkan waktu cukup untuk membaca surat Al-Fatihah dengan imam. Kedua \u201cmakmum masbuk\u201d, yaitu makmum yang tidak mendapatkan waktu cukup untuk membaca surat Al-Fatihah dengan imam.<\/p>\n\n\n\n

Hukum dari shalat berjamaah ialah \u201cfardu kifayah\u201d dan sebagian\nulama bahkan ada yang berpendapat hukumnya ialah \u201csunnah muakkad\u201d bagi laki-laki\nyang berakal, merdeka, muqim, menutupi aurat, dan tidak mempunyai uzur atau\nhalangan. Perlu diketahui hukum fardu kifayah tersebut untuk shalat lima waktu\nyang tepat waktu selain pada shalat Jumat yang hukumnya \u201cfardu \u2018ain\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Cara dan ketentuan shalat berjamaah ialah caranya, imam berdiri di\ndepan sedangkan makmum ada di belakang imam dan bagi makmum perempuan bertempat\ndi belakang makmum laki-laki. <\/p>\n\n\n\n

Namun apabila makmumnya hanya satu, maka disunahkan berdiri di\nsebelah kanan imam agak mundur sedikit dari tempat imam dan jika ada makmum\nlain yang ingin ikut berjamaah berdiri di sebelah kiri imam dengan agak mundur\nsedikit. <\/p>\n\n\n\n

Setelah makmum yang lain melakukan takbiratul ihram, kemudian kedua\nmakmum tersebut disunahkan mundur bersama ke belakang imam untuk membentuk satu\nbarisan saf.<\/p>\n\n\n\n

Ataupun bisajuga imamnya yang maju jika memungkinkan meskipun lebih\nutamanya makmumlah yang mundur, ketika makmumnya dua orang atau lebih maka disunahkan\nlangsung berdiri di belakang imam untuk membentuk satu barisan saf. <\/p>\n\n\n\n

Makmum harus mengikuti semua yang dikerjakan imam dan tidak boleh\nmendahului imam sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya:<\/p>\n\n\n\n

\u201cSeorang imam dijadikan imam itu hanya untuk diikuti apapun yang\ndilakukan, oleh sebab itu, janganlah berbeda dengannya, apabila dia sudah\nbertakbir maka bertakbirlah, apabila dia sudah rukuk, maka rukuklah, apabila dia\nberkata \u2018Sami\u2019allahu li man hamidah\u2019 maka berkatalah \u2018Allahumma rabbana lakal hamdu\u2019\napabila dia sudah sujud, maka sujudlah.\u201d (HR Al-Bukhari dan Muslim)<\/p>\n\n\n\n

Adapun ketentuan shalat berjamaah sebelum dimulai imam disunahkan\nmengatur dan memeriksa barisan makmum dengan mengucap:<\/p>\n\n\n\n

\u0633\u064e\u0648\u064f\u0651\u0648\u0652\u0627<\/strong> <\/strong>\u0635\u064f\u0641\u064f\u0648\u0652\u0641\u064e\u0643\u064f\u0645\u0652<\/strong> <\/strong>\u0641\u064e\u0625\u0650\u0646\u064e\u0651<\/strong> <\/strong>\u062a\u064e\u0633\u0652\u0648\u0650\u064a\u064e\u0629\u064e<\/strong> <\/strong>\u0627\u0644\u0635\u064f\u0651\u0641\u064f\u0648\u0652\u0641\u0650<\/strong> <\/strong>\u0645\u0650\u0646\u0652<\/strong> <\/strong>\u062a\u064e\u0645\u064e\u0627\u0645\u0650<\/strong> <\/strong>\u0627\u0644\u0635\u064e\u0651\u0644\u0627\u064e\u0629\u0650<\/strong> <\/strong>\/ <\/strong>\u0645\u0650\u0646\u0652<\/strong> <\/strong>\u0625\u0650\u0642\u064e\u0627\u0645\u064e\u0629\u0650<\/strong> <\/strong>\u0627\u0644\u0635\u064e\u0651\u0644\u0627\u064e\u0629\u0650<\/strong><\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cRapatkan barisan karena merapatkan barisan termasuk dari\nkesempurnaan shalat.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Jika saat shalat berjamaah makmum mendahului imam dalam gerakan shalat\nmaka yang demikian akan mendapat ancaman dari Allah SWT dengan kepala ataupun\nwajahnya dijadikan seperti kepala ataupun wajah keledai.<\/p>\n\n\n\n

Rasulullah SAW bersabda yang artinya:<\/p>\n\n\n\n

\u201cApakah tidak takut salah seorang di antara kalian ketika\nmengangkat kepalanya waktu rukuk atau sujud sebelum imam andai Allah SWT\nmenjadikan kepalanya seperti kepala keledai atau wajahnya seperti wajah\nkeledai.\u201d (HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan An-Nasa\u2019i)<\/p>\n\n\n\n

Adapun ketentuan shalat berjamaah, beberapa syarat Imam yang harus\ndipenuhi ialah:<\/p>\n\n\n\n