Pecihitam.org<\/strong> – Rapat pleno 2019 menjelang Muktamar 2020 digelar Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) di Ponpes Al Muhajirin Kabupaten Purwakarta.<\/p>\n\n\n\n Dalam rapat pleno tersebut terdapat sejumlah agenda besar\nyang dibahas, salah satunya soal tidak tegasnya pemerintah terhadap ormas\ndengan paham radikal.<\/p>\n\n\n\n Dalam rapat pleno itu, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan,\nrapat pleno ini sebagai evaluasi.<\/p>\n\n\n\n \u201c Ada sejumlah kebijakan strategis, keorganisasi, dan\nprogram yang dibahas selama tiga hari ke depan. Hasil dari pembahasan ini, akan\nmenjadi rekomendasi baik untuk internal NU maupun eksternal,\u201d ujar Kiai Said,\ndikutip dari CNN Indonesia, Jumat, 20 September 2019.<\/p>\n\n\n\n “Rapat pleno ini, Insya Allah yang terakhir dalam\nperiode kepemimpinan saya,” sambungnya.<\/p>\n\n\n\n Lanjut Kiai Said mengungkapkan, Muktamar 2020 PBNU\nrencananya digelar pada September atau Oktober tahun depan.<\/p>\n\n\n\n \u201cBangsa ini menghadapi situasi dan suasana yang tak menentu.\nKarena itu, PBNU perlu memberikan sikap kepada pemerintah,\u201d ujarnya.<\/p>\n\n\n\n \u201cSalah satunya, dengan dicabutnya badan hukum atau legalitas\ndari HTI, yang ternyata sampai saat ini belum cukup menghentikan gerakan dari\noknum HTI di mana-mana. Sehingga, masih adanya oknum-oknum HTI yang menyebarkan\nfaham radikal ini, mencerminkan jika pemerintahan saat ini lemah,\u201d lanjut Kiai\nSaid.<\/p>\n\n\n\n Menurutnya, terkesan ada pembiaran dari pemerintah.\nSehingga, timbul pertanyaan apakah pemerintah ini tidak serius, kurang serius\natau membiarkan HTI tetap tumbuh di Indonesia. <\/p>\n\n\n\n \u201cMengingat, hingga saat ini kelompok-kelompok radikal masih\ndengan bebasnya menyebarkan faham terlarang itu,\u201d ujar Kiai Said.<\/p>\n\n\n\n “Paham mereka itu, jelas bertentangan dengan Pancasila,\nUUD 1945 serta bhineka tunggal ika,” terangnya.<\/p>\n\n\n\n Dalam rapat pleno tersebut turut hadir Dewan Penasehat PBNU,\nKH Ma’ruf Amin.<\/p>\n\n\n\n Pada kesempatan itu Kiai Ma\u2019ruf menyampaikan pesannya untuk\nNU, yaitu harus tetap menjaga gerakan, supaya bisa melindungi bangsa dan agama\ndari faham radikal dan intoleransi. <\/p>\n\n\n\n \u201cSelain itu, kader NU harus siap menyongsong revolusi\nindustri 4.0. Supaya, pemberdayaan umat bisa tetap terjaga, bahkan bisa\nmeningkat lagi,\u201d ujar Kiai Ma\u2019ruf.<\/p>\n\n\n\n “Pesan lainnya, jangan memunculkan kesenjangan atau\ndisparitas yang bisa memecah belah umat,” ucapnya.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Pecihitam.org – Rapat pleno 2019 menjelang Muktamar 2020 digelar Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) di Ponpes Al Muhajirin Kabupaten Purwakarta. Dalam rapat pleno tersebut terdapat sejumlah agenda besar yang dibahas, salah satunya soal tidak tegasnya pemerintah terhadap ormas dengan paham radikal. Dalam rapat pleno itu, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan, rapat pleno […]<\/p>\n","protected":false},"author":15,"featured_media":10489,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3],"tags":[],"yoast_head":"\n