Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":1060,"date":"2017-11-16T11:43:59","date_gmt":"2017-11-16T11:43:59","guid":{"rendered":"http:\/\/pecihitam.org\/?p=1060"},"modified":"2017-11-16T11:43:59","modified_gmt":"2017-11-16T11:43:59","slug":"di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/","title":{"rendered":"Di Gubuk Ini Banyak Lahir Santri Handal Pembaca Kitab Kuning"},"content":{"rendered":"

Pecihitam.org<\/strong> – Kyai Amin Fauzan Badri menemukan metode singkat belajar ilmu alat. Dalam tempo 8 – 20 bulan, santri dijamin sanggup membaca kitab \u2018gundul\u2019 secara lancar lengkap dengan ma\u2019na dan gramatikanya. Sayangnya, fasilitas pesantrennya kurang memadai. Masih berupa gubug reot.<\/p>\n

Baca juga:<\/strong> Begini Strategi Dakwah Wali Songo Dalam Islamisasi Di Jawa<\/a><\/p>\n

Muhammad Amir Hasan membuka Kitab Fathul Qarib. Kitab karya Abu Abdillah Muhammad bin Qosim al-Ghazzi tanpa harakat dan terjemah itu dibacanya dengan lancar. Bocah berusia 12 tahun tersebut bahkan mampu membaca makna, menjabarkan i\u2019rab (perubahan harakat di akhir kalimat), dan melafalkan maraji\u2019-nya.<\/p>\n

\u201cSaya baru 9 bulan di pondok ini,\u201d tutur lulusan Madrasah Ibtidaiyah di pulau Karimun Jawa itu saat ditemui di Pesantren kyai Amin Grobogan beberapa waktu lalu.<\/p>\n

Padahal umumnya, seorang santri butuh waktu minimal tiga tahun untuk bisa membaca dan memaknai kitab \u2018gundul\u2019. Itu pun harus ditempa ngaji ilmu \u2018alat (gramatika bahasa Arab) saban hari.<\/p>\n

Lain lagi Ahmad Badawi. Bocah asal Pati, Jawa Tengah itu usianya setahun lebih muda dari Muhammad Amir Hasan. Andai melanjutkan sekolah formal, ia menginjak kelas 6 Ibtidaiyah (MI). Tetapi 8 bulan terakhir, ia memilih mondok. Meski belum genap setahun nyantri, ketika diminta membaca kitab Fathul Qarib lengkap dengan maknanya, Badawi juga mampu membaca kitab tersebut dengan lancar.<\/p>\n

Muhammad Amir Hasan dan Ahmad Badawi tidak nyantri di pondok modern. Ia mengaji di pesantren salaf dengan fasilitas yang jauh dari kata sederhana. Pondok yang berdiri di pelosok Kabupaten Grobogan, tepatnya di Desa Brakas Kecamatan Klambu Jawa Tengah itu bukan bangunan permanen yang disusun dari semen dan bata. Bangunannya sangat memprihatinkan karena beralas papan kayu, dan berdindingkan anyaman bambu (Jawa = gedhek).<\/p>\n

Di gubug itu, hanya ada dua kamar untuk tidur 25 santri. Untuk santri sebanyak itu, hanya ada 1 kamar mandi yang lagi-lagi jauh dari kata layak. \u201cDi sini anak santri itu keluar masuk, menyesuaikan dengan metode. Begitu dia sudah khatam, biasanya terus pulang,\u201d tutur Kyai Amin Fauzan Badri, pengasuh pesantren tersebut mengawali ceritanya.<\/p>\n

Di samping itu, juga banyak orang tua yang tidak tega menaruh anaknya di pesantren ini, mereka tidak tega dengan fasilitas yang dimiliki. Satu-satunya alasan yang membuat banyak orang tua tega menitipkan anaknya, menurut Kyai Amin, adalah kemampuan anak bisa membaca kitab kuning dalam tempo singkat.<\/p>\n

Namun siapa sangka, dari gubuk reot inilah lahir anak-anak yang mahir membaca kitab kuning secara cepat. Kyai Amin bercerita, metode cepat baca kitab kuning ini dibuat karena pengalaman masa lalunya saat masih di pesantren, yakni sulitnya membaca kitab kuning. \u201cSemua teman saya di pesantren dulu itu hafal kitab Alfiah, karena itu menjadi syarat kenaikan kelas.Tapi hanya sedikit yang mampu membaca dan menguasai kandungan kitab kuning dengan baik,\u201d tuturnya<\/p>\n

Atas pengalaman itulah, kala pulang dari pesantren, ia lalu mulai merumuskan metode yang kemudian diberi nama Al-Ikhtishor.<\/p>\n

\u201cSaya berfikir, bahwa membaca kitab itu mestinya mudah, karena susunan dalam bahasa arab itu hanya berupa Jumlah Ismiyah dan Jumlah Fi\u2019liyah. Jika dua jumlah ini dikuasai, semua akan jadi mudah,\u201d terangnya.<\/p>\n

Baru setelah dipelajari pokoknya, susunannya berupa jumlah ismiyah atau fi\u2019liyah, dipelajari pelengkapnya, yaitu jar-majrur, fi\u2019il-fail, maf\u2019ul bih, maf\u2019ul muthlaq, dharaf, na\u2019at wa man\u2019ut, isim munsharif, ghairu munshorif, isim isyarah, dan lain-lainnya.<\/p>\n

Kyai Amin menjelaskan, kitab yang dikarangnya hanya terdiri dari dua kitab pokok dan satu kitab maraji’ (referensi). Kitab pertama menjelaskan cara membuat Jumlah Ismiyah. Sedangkan kitab kedua menjelaskan cara membuat Jumlah Fi\u2019liyah.<\/p>\n

Menurutnya, untuk mengaji dua kitab Al-Ikhtishor cukup diselesaikan dalam tempo 2 bulan atau 52 kali pertemuan. 1 bulan pertama mengaji Jumlah Ismiyah, dan bulan kedua mengaji Jumlah Fi\u2019liyah. Proses belajarnya menurut kyai Amin cukup 1 jam dalam sehari.<\/p>\n

\u201cSantri setiap hari cukup belajar metode Al-Ikhtishor ini satu jam saja, karena syarat untuk mempelajari metode ini adalah tidak boleh lupa antara pelajaran pertama sampai terakhir. Pasalnya, setiap bab dalam Al-Ikhtishor ini berkaitan satu sama lain. Sehingga dalam dua kitab itu merupakan satu mata rantai yang tidak terputus. Kalau santri lupa soal bab sebelumnya, itu menutup jalan untuk bisa pada bab selanjutnya,\u201d ujar Kyai Amin<\/p>\n

\u201cKarena antara satu bab dengan bab lainnya saling kait mengait, maka santri cukup belajar satu jam saja, agar dia tidak lupa dengan pelajaran-pelajaran sebelumnya,\u201d tambahnya.<\/p>\n

Kyai Amin menuturkan, proses pengajaran Al-Ikhtishor dilakukan saban pagi secara privat, 4 mata antara dirinya dengan santri. Satu per satu santri mengaji dengannya.<\/p>\n

\u201cDi sini tidak ada masa pengajian bersama-sama dimulai. Kalau hari ini ada santri datang, berarti besok pagi dia mulai belajar. Jadi antara satu santri dengan santri lainnya, mulainya beda dan khatamnya juga beda,\u201d tutunya.<\/p>\n

Lalu untuk menguatkan ingatan santri, setiap ba\u2019da Ashar digelar setoran hafalan, dan pada malam harinya santri diwajibkan muthala\u2019ah yang dipimpin santri senior. \u201cSetiap satu bahasan dikaji tiga kali dalam satu hari,\u201d terangnya.<\/p>\n

Soal muthala\u2019ah yang dipimpin santri senior, menurut Kyai Amin, cara ini ditempuh untuk menyiapkan santri senior agar bisa mengajar Al-Ikhtishor. \u201cNanti manfaatnya dia ngajar Al-Ikhtishor sudah bisa,\u201d terangnya.<\/p>\n

Selain Al-Ikhtishor Jumlah Ismiyah dan Fi\u2019liyah, Kyai Amin juga menulis kitab kecil sebagai rujukan (maraji\u2019) bagi dua kitab sebelumnya. Kitab berukuran kecil itu menukil dari sejumlah kitab Alfiah dan sharaf.<\/p>\n

Jika sukses meng-khatamkan Al-Ikhtishor, santri sudah siap mengaji kitab kuning. Dalam praktik tersebut dibagi menjadi tiga tahapan, pemula, menengah, dan tinggi. Masing-masing tahapan ditempuh selama 3 hingga 6 bulan. Pada tahap pemula, mengaji kitab Fathul Qarib. Tahap menengah kitab Tahrir dan tahap tinggi, mengaji kitab Nihayatuz Zayn.<\/p>\n

Artinya, seorang santri dijamin mahir membaca kitab kuning dalam tempo 20 bulan. Yakni 2 bulan mengaji Al-Ikhtishor, dan 18 bulan mengaji tiga kitab. Hasilnya boleh diuji. Muhammad Amir Hasan dan Ahmad Badawi misalnya, belum genap setahun nyantri, ia sudah lancar membaca kitab Fathul Qarib. Sayangnya, fasilitas pesantren masih jauh dari kata layak. Sehari-hari di gubug reot pun dilakoni dua santri itu, \u201ctidak betah juga harus dipaksa betah,\u201d tutur Ahmad Badawi.<\/p>\n

Namun begitu, kyai Amin selalu berpesan kepada para santrinya selama belajar di pesantren. \u201cAgar bisa cepat membaca kitab kuning, kita harus ingat tiga hal: harus teliti kata perkata; harus bisa menalar susunan kalimat secara logis; dan harus menguasai gramatika (kaidah) secara matang,\u201d pesannya.<\/p>\n

Baca juga:<\/strong> Betulkah Mengatakan \u201cKembali Kepada Qur\u2019an dan Sunnah\u201d Mendekatkan Orang Kepada Qur\u2019an dan Sunnah?<\/a><\/p>\n

Kyai Amin yang kelahiran Keling Kelet Jepara Jawa Tengah pada 7 Desember 1975 ini bercerita, dua kitab Al-Ikhtishor itu mulai ditulis sejak tahun 2005, saat masih menetap di desa kelahirannya.<\/p>\n

Saat mulai menyusun kitab ini sebenarnya, tidak semua kaidah gramatika Bahasa Arab dikuasainya dengan baik. Karenanya, begitu selesai ditulis, segera dibawanya ke gurunya di Mathaliul Falah di Kajen Margoyoso Pati untuk di-tashih.<\/p>\n

Setelah di-tashih, guru kyai Amin di Mathaliul Falah berpesan agar tulisan yang sudah dikoreksinya tidak dibuka di tempat. \u201cJangan dibuka di sini ya, dibuka nanti saja di rumah,\u201d pesannya.<\/p>\n

Sesampai di rumah, tulisan itu kemudian dibuka. Dan ternyata, semua disilang memakai bolpoin merah, tanda salah semua.<\/p>\n

\u201cSaya buka halaman per halaman, semua berisi silang merah. Saya takut, minder dan menyerah dengan semua kesalahan itu. Dalam benak saya bergumam, saya tidak berani meneruskan tulisan ini,\u201d kenangnya.<\/p>\n

\u201cTapi di halaman akhir tulisan itu, ada tulisan tangan guru saya tadi, man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil,\u201d tambahnya.<\/p>\n

Membaca tulisan tangan gurunya, kiai Amin yang sudah takut, tiba-tiba muncul keberanian untuk meneruskan kembali menulis dan memperbaiki semua kesalahan yang sudah diberi tanda merah oleh gurunya.<\/p>\n

\u201cSaya terus berusaha memperbaiki semua kesalahan itu. Dan selang beberapa lama, setelah saya perbaiki, saya tashihkan lagi ke guru saya, dan alhamdulillah lulus, tidak ada coretan,\u201d kenangnya.<\/p>\n

Dari pengalaman itu kyai Amin yakin, bahwa kunci keberhasilan seseorang terletak pada niat dan kemauan kerasnya. \u201cJika kita memiliki A dan kemudian mengamalkannya, pasti Allah akan memberikan kemampuan kepada kita untuk mengerti B. Jika kita memiliki B dan kemudian mengamalkannya, pasti Allah akan memberikan kemampuan kepada kita untuk mengerti C, begitu seterusnya,\u201d tambahnya penuh optimis.<\/p>\n

Karena itu, kyai Amin berpesan kepada semua santrinya dan mereka yang ingin bisa membaca kitab kuning agar memiliki niat yang bulat dan belajar dengan semangat.<\/p>\n

\u201cSyarat untuk belajar bisa membaca kitab kuning di sini ini cuma dua, yaitu bisa membaca tulisan Arab dan tulisan latin (Indonesia),\u201d pungkasnya.<\/p>\n

Artikel ini dimuat di website Kemenag.go.id dengan judul: Gubuk Reot Ini Hasilkan Pembaca Kitab Kuning Handal<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Kyai Amin Fauzan Badri menemukan metode singkat belajar ilmu alat. Dalam tempo 8 – 20 bulan, santri dijamin sanggup membaca kitab \u2018gundul\u2019 secara lancar lengkap dengan ma\u2019na dan gramatikanya. Sayangnya, fasilitas pesantrennya kurang memadai. Masih berupa gubug reot. Baca juga: Begini Strategi Dakwah Wali Songo Dalam Islamisasi Di Jawa Muhammad Amir Hasan membuka […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":1061,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3,18],"tags":[303,304,302,305,306],"yoast_head":"\nDi Gubuk Ini Banyak Lahir Santri Handal Pembaca Kitab Kuning - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Di Gubuk Ini Banyak Lahir Santri Handal Pembaca Kitab Kuning - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Pecihitam.org – Kyai Amin Fauzan Badri menemukan metode singkat belajar ilmu alat. Dalam tempo 8 – 20 bulan, santri dijamin sanggup membaca kitab \u2018gundul\u2019 secara lancar lengkap dengan ma\u2019na dan gramatikanya. Sayangnya, fasilitas pesantrennya kurang memadai. Masih berupa gubug reot. Baca juga: Begini Strategi Dakwah Wali Songo Dalam Islamisasi Di Jawa Muhammad Amir Hasan membuka […]\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:author\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2017-11-16T11:43:59+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2017\/11\/gubug.png\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"700\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"400\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/png\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Redaksi\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Redaksi\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"7 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/\"},\"author\":{\"name\":\"Redaksi\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/ff3b58d5b39ab10ea20e402be7d60fac\"},\"headline\":\"Di Gubuk Ini Banyak Lahir Santri Handal Pembaca Kitab Kuning\",\"datePublished\":\"2017-11-16T11:43:59+00:00\",\"dateModified\":\"2017-11-16T11:43:59+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/\"},\"wordCount\":1334,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2017\/11\/gubug.png\",\"keywords\":[\"cepat membaca kitab kuning\",\"membaca kitab gundul\",\"santri baca kitab kuning\",\"santri hebat membaca kitab\",\"teknik cepat membaca kitab kuning\"],\"articleSection\":[\"Berita\",\"Nasional\",\"Santri\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/\",\"name\":\"Di Gubuk Ini Banyak Lahir Santri Handal Pembaca Kitab Kuning - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2017\/11\/gubug.png\",\"datePublished\":\"2017-11-16T11:43:59+00:00\",\"dateModified\":\"2017-11-16T11:43:59+00:00\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2017\/11\/gubug.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2017\/11\/gubug.png\",\"width\":700,\"height\":400,\"caption\":\"Di Gubuk Ini Banyak Lahir Santri-santri Handal Pembaca Kitab Kuning Dalam Waktu Singkat\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Di Gubuk Ini Banyak Lahir Santri Handal Pembaca Kitab Kuning\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/ff3b58d5b39ab10ea20e402be7d60fac\",\"name\":\"Redaksi\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/6425f4fe249f16a664104ad8a6a65e4f?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/6425f4fe249f16a664104ad8a6a65e4f?s=96&r=g\",\"caption\":\"Redaksi\"},\"description\":\"Suka Menulis? Silahkan kirimkan tulisan dengan topik seputar Keislaman ke email redaksi di portalpecihitam@gmail.com\",\"sameAs\":[\"https:\/\/toko.pecihitam.org\",\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\"],\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/newpecihitam\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Di Gubuk Ini Banyak Lahir Santri Handal Pembaca Kitab Kuning - Pecihitam.org","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Di Gubuk Ini Banyak Lahir Santri Handal Pembaca Kitab Kuning - Pecihitam.org","og_description":"Pecihitam.org – Kyai Amin Fauzan Badri menemukan metode singkat belajar ilmu alat. Dalam tempo 8 – 20 bulan, santri dijamin sanggup membaca kitab \u2018gundul\u2019 secara lancar lengkap dengan ma\u2019na dan gramatikanya. Sayangnya, fasilitas pesantrennya kurang memadai. Masih berupa gubug reot. Baca juga: Begini Strategi Dakwah Wali Songo Dalam Islamisasi Di Jawa Muhammad Amir Hasan membuka […]","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_author":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2017-11-16T11:43:59+00:00","og_image":[{"width":700,"height":400,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2017\/11\/gubug.png","type":"image\/png"}],"author":"Redaksi","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Redaksi","Est. reading time":"7 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/"},"author":{"name":"Redaksi","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/ff3b58d5b39ab10ea20e402be7d60fac"},"headline":"Di Gubuk Ini Banyak Lahir Santri Handal Pembaca Kitab Kuning","datePublished":"2017-11-16T11:43:59+00:00","dateModified":"2017-11-16T11:43:59+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/"},"wordCount":1334,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2017\/11\/gubug.png","keywords":["cepat membaca kitab kuning","membaca kitab gundul","santri baca kitab kuning","santri hebat membaca kitab","teknik cepat membaca kitab kuning"],"articleSection":["Berita","Nasional","Santri"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/","name":"Di Gubuk Ini Banyak Lahir Santri Handal Pembaca Kitab Kuning - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2017\/11\/gubug.png","datePublished":"2017-11-16T11:43:59+00:00","dateModified":"2017-11-16T11:43:59+00:00","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2017\/11\/gubug.png","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2017\/11\/gubug.png","width":700,"height":400,"caption":"Di Gubuk Ini Banyak Lahir Santri-santri Handal Pembaca Kitab Kuning Dalam Waktu Singkat"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/di-gubuk-ini-banyak-lahir-santri-handal-pembaca-kitab-kuning\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Di Gubuk Ini Banyak Lahir Santri Handal Pembaca Kitab Kuning"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/ff3b58d5b39ab10ea20e402be7d60fac","name":"Redaksi","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/6425f4fe249f16a664104ad8a6a65e4f?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/6425f4fe249f16a664104ad8a6a65e4f?s=96&r=g","caption":"Redaksi"},"description":"Suka Menulis? Silahkan kirimkan tulisan dengan topik seputar Keislaman ke email redaksi di portalpecihitam@gmail.com","sameAs":["https:\/\/toko.pecihitam.org","https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/"],"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/newpecihitam\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1060"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=1060"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1060\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/1061"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=1060"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=1060"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=1060"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}