Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":10754,"date":"2019-09-23T19:35:13","date_gmt":"2019-09-23T12:35:13","guid":{"rendered":"https:\/\/www.pecihitam.org\/?p=10754"},"modified":"2019-09-23T19:35:15","modified_gmt":"2019-09-23T12:35:15","slug":"ilmu-ilmu-islam","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/","title":{"rendered":"Ilmu-Ilmu Islam yang Harus Dipahami Pengkaji Pemula"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Memilah-milah ilmu menjadi ilmu Islam dan ilmu yang \u201ctidak\u201d Islam sebenarnya adalah perbuatan dosa dalam pemikiran mutakhir tentang pengetahuan. Sejak kehadiran modernisme Islam dan diketengahkannya wacana Islamisasi Pengetahuan oleh Ismal Raji al-Faruqi, dikotomi ilmu merupakan sesuatu yang tabu dalam dunia Islam modern, baik dalam bidang filsafat, teologi, fiqih, politik, ekonomi maupun pendidikan Islam.<\/p>\n\n\n\n

Artikel ini tidak bermaksud untuk mendikotomikan ilmu, melainkan\nuntuk menggambarkan sebagian dari struktur ilmu-ilmu Islam dari dasarnya dan\nmencoba mengangkat kembali khazanah keilmuan Islam yang nampak merosot\npopularitasnya, khususnya di kalangan generasi muda. Sebuah paradoks bagi\nsemangat non-dikotomi ilmu.<\/p>\n\n\n\n

Untuk mengidentifikasi mana saja ilmu-ilmu\nIslam itu perlu kiranya merujuk kepada sebuah Hadits Rasulullah Saw yang sudah\nsangat terkenal yang secara ringkas dipaparkan sebagai berikut:<\/p>\n\n\n\n

Seorang lelaki datang menghampiri dan \u201c….duduk\ndi hadapan nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut nabi dan meletakkan\nkedua tangannya di atas kedua paha nabi<\/em>, kemudian ia berkata: \u201cHai,\nMuhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Rasulullah menjawab, \u201dIslam adalah, engkau\nbersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah,\ndan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan\nzakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah,\njika engkau telah mampu melakukannya,\u201d….<\/em><\/p>\n\n\n\n

Kemudian ia bertanya lagi: \u201cBeritahukan\nkepadaku tentang Iman\u201d. Nabi menjawab, \u201dIman adalah, engkau beriman kepada\nAllah; malaikatNya; kitab-kitabNya; para RasulNya; hari Akhir, dan beriman\nkepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,\u201d….<\/em><\/p>\n\n\n\n

Dia bertanya lagi: \u201cBeritahukan kepadaku\ntentang ihsan\u201d. Nabi menjawab,\u201dHendaklah engkau beribadah kepada Allah\nseakan-akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya\nDia melihatmu.\u201d…<\/em><\/p>\n\n\n\n

Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga nabi bertanya kepadaku: \u201cWahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?\u201d Aku menjawab, \u201dAllah dan RasulNya lebih mengetahui,\u201d Dia bersabda, \u201dDia adalah Jibril<\/em><\/a> yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.<\/em>\u201d (HR. Muslim)<\/p>\n\n\n\n

Hadits tersebut dapat difahami sebagai\ngambaran tentang tiga dimensi utama ajaran agama Islam, yakni Islam, Iman dan\nIhsan. Yang dimaksud \u201cIslam\u201d adalah dimensi syari\u2019at atau ajaran tentang\npraktek ibadah kepada Allah yang tertuang dalam aturan-aturan hukum.<\/p>\n\n\n\n

Yang dimaksud \u201cIman\u201d adalah dimensi ketuhanan\natau teologi, yakni keyakinan kepada Allah dan segala hal yang berkaitan\ndengan-Nya, seperti keberadaan malaikat, firman-firman-Nya, kenabian, hari\nakhir dan segala peristiwa seputarnya yang dikenal dengan sam\u2019iyyat<\/em>,\nserta perbuatan Tuhan menentukan nasib makhluk-makhluk-Nya. Adapun yang\ndimaksud \u201cIhsan\u201d adalah dimensi spiritual atau hubungan keruhanian antara Tuhan\ndan manusia.<\/p>\n\n\n\n

Guna menghasilkan individu muslim yang saleh,\nmasing-masing dari ketiga dimensi inti ajaran Islam di atas dapat diselami oleh\numat Islam melalui bangunan-bangunan ilmu yang telah disusun oleh para ulama\ndan lmuwan Islam.<\/p>\n\n\n\n

Dimensi syari\u2019at diwakili oleh ilmu Fiqih.\nDalam definisi umumnya Fiqih adalah ilmu tentang hukum-hukum syari\u2019at yang jalan\nmenuju keputusan hukum itu adalah suatu upaya sungguh-sungguh yang secara\ndefinitif disebut dengan ijtihad<\/em>. Untuk kepentingan upaya penetapan\nkeputusan hukum, Fiqih didukung oleh ilmu Ushul Fiqih yang memuat kaidah-kaidah\ndalam penetapan hukum fiqih.<\/p>\n\n\n\n

Subjek ilmu ini tentunya adalah\nkeputusan-keputusan yuridis terhadap objek Fiqih, yakni segala perbuatan fisik\nmanusia, terdiri dari perbuatan ritual (\u2018ibadah<\/em>) dan hubungan sesama\nmanusia (mu\u2019amalah<\/em>), yang dibuktikan kenyataannya melalui pengalaman\nempiris. Dengan demikian, perasaan dan pikiran manusia bukanlah sasaran hukum\nFiqih.<\/p>\n\n\n\n

Lahan kajian Fiqih yang hanya meliputi\nperbuatan fisik manusia didukung oleh Hadits Nabi: nahnu nahkumu bi\nal-zhawahir<\/em> wa Allah yatawalla bi al-sara`ir<\/em> (kita menghukum apa\nyang tampak [saja] dan Allah [yang] menentukan apa yang terbersit dalam hati).<\/p>\n\n\n\n

Dimensi ketuhanan diwakili oleh ilmu ketuhanan atau Teologi <\/a><\/strong>atau dalam dunia Islam disebut Ilmu Kalam. Ilmu Kalam mengulas berbagai topik ketuhanan yang menarik sekaligus pelik, seperti eksistensi Tuhan, apakah Dia memiliki sifat-sifat, keadilan Tuhan, kebebasan manusia dan kedaulatan Tuhan (free will and determinism<\/em>), kemakhlukan kitab suci dan lain-lain.<\/p>\n\n\n\n

Selain itu, Ilmu Kalam juga membahas\nperkembangan dan pergulatan aliran-aliran teologis Islam dalam sejarah, seperti\nKhawarij, Murji\u2019ah, Jabbariyah, Qadariyah, Mu\u2019tazilah, Syi\u2019ah, Asy\u2019ariyah,\nMaturidiyah dan lain-lain. Ilmu Tauhid dapat dikatakan sebagai turunan dari\nilmu Kalam dan produk salah satu aliran Kalam. Konon, Ibnu Taimiyah adalah\ntokoh yang memperkenalkan ilmu Tauhid ini.<\/p>\n\n\n\n

Dimensi spiritual tampil dalam Tasawuf.\nSebenarnya Tasawuf lebih pantas diakui sebagai suatu tradisi ketimbang ilmu. Jika\nteologi adalah resep suatu makanan dan syari\u2019at merupakan cara membuatnya, maka\ntasawuf adalah pengalaman mencerap rasa makanan itu.<\/p>\n\n\n\n

Tasawuf merupakan jalan yang ditempuh oleh\nsegolongan muslim untuk merasakan pengalaman rohaniyah melalui praktek-praktek\ntertentu. Dengan praktek-praktek tersebut para salik atau sufi (pelaku tasawuf)\nmenapaki tingkatan-tingkatan spiritual (maqam<\/em>) hingga mengalami\npenyatuan diri dengan Tuhan yang disebut oleh Abu Yazid al-Bustami ittihad<\/em>\natau hulul <\/em>oleh Mansur al-Hallaj atau wahdatul wujud <\/em>oleh Ibnu\nArabi. Kesatuan diri itu menghasilkan suatu kondisi dimana seorang sufi\nmenyingkap segala tabir (mukasyafah<\/em>) dan mendapat pengetahuan suci\nlangsung dari Allah (Ilmu Laduni).<\/p>\n\n\n\n

Dalam perkembangannya, Tasawuf terbagi dua,\nyakni Tasawuf Akhlaqi yang bertujuan menjernihkan jiwa sehingga lahir akhlak\nyang mulia dan Tasawuf Falsafi atau pengalaman spiritual yang dijelaskan\nmelalui prinsip-prinsip filsafat.<\/p>\n\n\n\n

Sebagaimana dipaparkan di atas, Fiqih, Kalam\ndan Tasawuf mewakili dimensi-dimensi inti ajaran Islam dan karena itu ketiganya\nmerupakan ilmu-ilmu Islam. Melalui ilmu-ilmu inti Islam tersebut kita dapat mengkaji\nIslam secara normatif. Dengan kata lain, Islam sebagai norma-norma yang kita\nterima apa adanya untuk mengatur kehidupan kita.<\/p>\n\n\n\n

Ketiganya mendasari atau berkembangnya\nilmu-ilmu lainnya dalam Islam untuk mempelajari Islam secara historis atau\nIslam sebagai sebuah perkembangan sosial masyarakat dalam sejarah, mulai dari sejarah\nIslam, Politik Islam, Ekonomi Islam, Pendidikan Islam, hingga yang terbaru,\nPsikologi Islam.<\/p>\n\n\n\n

Kesemuanya itu mewakili dimensi-dimensi lain dalam Islam. Jalaluddin Rakhmat dalam Psikologi Agama: Sebuah Pengantar <\/em>(2004) menyatakan bahwa setiap agama setidaknya memiliki lima dimensi, yakni: dimensi ideologis (keyakinan, iman), dimensi ritualistik (ibadah ritual), dimensi eksperensial (pengalaman keagamaan, esoteris), dimensi intelektual (keilmuan), dan dimensi konsekuensial (manfaat agama baik untuk individu maupun hubungan sosial).<\/p>\n\n\n\n

Pertanyaannya kemudian adalah di manakah letak Filsafat Islam? Yang pasti, Filsafat Islam merupakan sebuah pencapaian gemilang dan telah mempengaruhi perkembangan tradisi dan khazanah intelektual Islam sejak awal masa keemasan Islam hingga kini. Penulis berharap dapat menuliskannya di kemudian hari. <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Memilah-milah ilmu menjadi ilmu Islam dan ilmu yang \u201ctidak\u201d Islam sebenarnya adalah perbuatan dosa dalam pemikiran mutakhir tentang pengetahuan. Sejak kehadiran modernisme Islam dan diketengahkannya wacana Islamisasi Pengetahuan oleh Ismal Raji al-Faruqi, dikotomi ilmu merupakan sesuatu yang tabu dalam dunia Islam modern, baik dalam bidang filsafat, teologi, fiqih, politik, ekonomi maupun pendidikan Islam. […]<\/p>\n","protected":false},"author":37,"featured_media":10824,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6],"tags":[2112,4402,2222,4403],"yoast_head":"\nIlmu-Ilmu Islam yang Harus Dipahami Pengkaji Pemula - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Artikel ini bermaksud menggambarkan sebagian dari struktur ilmu dalam Islam dari dasarnya dan mencoba mengangkat kembali khazanah keilmuan Islam\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Ilmu-Ilmu Islam yang Harus Dipahami Pengkaji Pemula - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Artikel ini bermaksud menggambarkan sebagian dari struktur ilmu dalam Islam dari dasarnya dan mencoba mengangkat kembali khazanah keilmuan Islam\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-09-23T12:35:13+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-09-23T12:35:15+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Ilmu-Ilmu-Islam-yang-Harus-Dipahami-Para-Pengkaji-Pemula.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Yunizar Ramadhani\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Yunizar Ramadhani\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"5 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/\"},\"author\":{\"name\":\"Yunizar Ramadhani\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/af8eb669caa5729e8b67148b992c2c77\"},\"headline\":\"Ilmu-Ilmu Islam yang Harus Dipahami Pengkaji Pemula\",\"datePublished\":\"2019-09-23T12:35:13+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-23T12:35:15+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/\"},\"wordCount\":963,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Ilmu-Ilmu-Islam-yang-Harus-Dipahami-Para-Pengkaji-Pemula.jpg\",\"keywords\":[\"fiqih\",\"Ilmu-Ilmu Islam\",\"tasawuf\",\"Teologi\"],\"articleSection\":[\"Khazanah\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/\",\"name\":\"Ilmu-Ilmu Islam yang Harus Dipahami Pengkaji Pemula - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Ilmu-Ilmu-Islam-yang-Harus-Dipahami-Para-Pengkaji-Pemula.jpg\",\"datePublished\":\"2019-09-23T12:35:13+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-23T12:35:15+00:00\",\"description\":\"Artikel ini bermaksud menggambarkan sebagian dari struktur ilmu dalam Islam dari dasarnya dan mencoba mengangkat kembali khazanah keilmuan Islam\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Ilmu-Ilmu-Islam-yang-Harus-Dipahami-Para-Pengkaji-Pemula.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Ilmu-Ilmu-Islam-yang-Harus-Dipahami-Para-Pengkaji-Pemula.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Ilmu-Ilmu Islam yang Harus Dipahami Para Pengkaji Pemula\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Ilmu-Ilmu Islam yang Harus Dipahami Pengkaji Pemula\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/af8eb669caa5729e8b67148b992c2c77\",\"name\":\"Yunizar Ramadhani\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/b8bcaf716ea5eb899f4f1194a543d6d9?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/b8bcaf716ea5eb899f4f1194a543d6d9?s=96&r=g\",\"caption\":\"Yunizar Ramadhani\"},\"description\":\"Guru Pondok Pesantren Darul Hijrah Putri Martapura Kalimantan Selatan | Alumni Jurusan Aqidah-Filsafat dan Program Pasca Sarjana IAIN Antasari Banjarmasin\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/yunirama\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Ilmu-Ilmu Islam yang Harus Dipahami Pengkaji Pemula - Pecihitam.org","description":"Artikel ini bermaksud menggambarkan sebagian dari struktur ilmu dalam Islam dari dasarnya dan mencoba mengangkat kembali khazanah keilmuan Islam","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Ilmu-Ilmu Islam yang Harus Dipahami Pengkaji Pemula - Pecihitam.org","og_description":"Artikel ini bermaksud menggambarkan sebagian dari struktur ilmu dalam Islam dari dasarnya dan mencoba mengangkat kembali khazanah keilmuan Islam","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-09-23T12:35:13+00:00","article_modified_time":"2019-09-23T12:35:15+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Ilmu-Ilmu-Islam-yang-Harus-Dipahami-Para-Pengkaji-Pemula.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Yunizar Ramadhani","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Yunizar Ramadhani","Est. reading time":"5 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/"},"author":{"name":"Yunizar Ramadhani","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/af8eb669caa5729e8b67148b992c2c77"},"headline":"Ilmu-Ilmu Islam yang Harus Dipahami Pengkaji Pemula","datePublished":"2019-09-23T12:35:13+00:00","dateModified":"2019-09-23T12:35:15+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/"},"wordCount":963,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Ilmu-Ilmu-Islam-yang-Harus-Dipahami-Para-Pengkaji-Pemula.jpg","keywords":["fiqih","Ilmu-Ilmu Islam","tasawuf","Teologi"],"articleSection":["Khazanah"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/","name":"Ilmu-Ilmu Islam yang Harus Dipahami Pengkaji Pemula - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Ilmu-Ilmu-Islam-yang-Harus-Dipahami-Para-Pengkaji-Pemula.jpg","datePublished":"2019-09-23T12:35:13+00:00","dateModified":"2019-09-23T12:35:15+00:00","description":"Artikel ini bermaksud menggambarkan sebagian dari struktur ilmu dalam Islam dari dasarnya dan mencoba mengangkat kembali khazanah keilmuan Islam","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Ilmu-Ilmu-Islam-yang-Harus-Dipahami-Para-Pengkaji-Pemula.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Ilmu-Ilmu-Islam-yang-Harus-Dipahami-Para-Pengkaji-Pemula.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Ilmu-Ilmu Islam yang Harus Dipahami Para Pengkaji Pemula"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ilmu-ilmu-islam\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Ilmu-Ilmu Islam yang Harus Dipahami Pengkaji Pemula"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/af8eb669caa5729e8b67148b992c2c77","name":"Yunizar Ramadhani","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/b8bcaf716ea5eb899f4f1194a543d6d9?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/b8bcaf716ea5eb899f4f1194a543d6d9?s=96&r=g","caption":"Yunizar Ramadhani"},"description":"Guru Pondok Pesantren Darul Hijrah Putri Martapura Kalimantan Selatan | Alumni Jurusan Aqidah-Filsafat dan Program Pasca Sarjana IAIN Antasari Banjarmasin","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/yunirama\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/10754"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/37"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=10754"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/10754\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/10824"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=10754"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=10754"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=10754"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}