Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":10936,"date":"2019-09-24T12:19:37","date_gmt":"2019-09-24T05:19:37","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=10936"},"modified":"2019-09-24T12:19:38","modified_gmt":"2019-09-24T05:19:38","slug":"belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/","title":{"rendered":"Belajar Bait Bait Cinta dari Nadhom Alfiyah Ibnu Malik"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Ternyata belajar syair dan bait-bait cinta tidak hanya bisa dari buku-buku romantic modern. Dari kitab klasik pun ternyata bisa, seperti halnya pada kitab Alfiyah Ibnu Malik<\/a><\/strong>. Siapa yang tak kenal dengan nadhom Alfiyah Ibnu Malik yang begitu istimewa, terutama santri di pondok-pondok pesantren. Di samping isi kitabnya sendiri yang membahas mengenai kaidah-kaidah gramatika Bahasa Arab yang diringkas secara sederhana namun tepat. Juga di karenakan faktor-faktor lain yang menjadikan nadhom ini begitu nikmat untuk dipelajari dan dipahami lebih lanjut.<\/p>\n\n\n\n

Diantaranya adalah keterampilan sang penulis dalam memberikan contoh, juga penggalan-penggalan bait dalam nadhom yang mempunyai filosofi tersendiri. Misalnya seperti kalam hikmah, kunci kesuksesan, sesuatu yang sangat tidak asing dan juga tidak kalah menarik yakni bait-bait cinta. Berikut ini ialah beberapa bait di nadhom Alfiyah Ibnu Malik yang secara tidak langsung memberi pencerahan dengan bait-bait cinta.<\/p>\n\n\n\n

Kalau bisa nyaman dengan yang dekat, mengapa harus cari yang jauh<\/strong><\/h5>\n\n\n\n

\u0648\u0641\u064a \u0627\u062e\u062a\u064a\u0627\u0631 \u0644\u0627\u064a\u062c\u064a\u0626 \u0627\u0644\u0645\u0646\u0641\u0635\u0644\u00a0\u00a0 #\u00a0\u00a0 \u0625\u0630\u0627 \u062a\u0623\u062a\u0649 \u0623\u0646 \u064a\u062c\u064a\u0626 \u0627\u0644\u0645\u062a\u0635\u0644<\/strong><\/p>\n\n\n\n

  • Dalam kondisi tidak terpaksa, tidak perlu mendatangkan dhomir munfasil<\/li>
  • Selama masih bisa memakai dhomir muttasil.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

    Pengaplikasian bait ini semisal pada contoh ketika membuat\nmaf\u2019ul bih dari dhomir, maka pergunakanlah dhomir muttasil ( tersambung dengan\nfi\u2019il )<\/p>\n\n\n\n

    Contoh: \u0636\u0631\u0628\u062a\u064f\u0643<\/strong>, bukan \u0636\u0631\u0628\u062a \u0625\u064a\u0643<\/strong><\/p>\n\n\n\n

    Dalam konteks cinta dan mencari pasangan hidup, banyak yang\nmenyarankan bahwa sebaiknya carilah dari kalangan yang masih dalam satu lingkungan,\nmisalnya masih satu desa, satu kampus atau pondok pesantren, atau bahkan satu\nkelas.<\/p>\n\n\n\n

    Alasannya cukup sederhana, karena pasangan yang masih dalam\nsatu lingkungan atau almamater,pemikiran dan ideologinya mungkin selaras dan\nsejalan. Hal itu, sedikit banyak akan berpengaruh pada kelanggengan hubungan\ntersebut. Namun, hal itu hanyalah sebagai saran, pada akhirnya mencari pasangan\ndari lingkungan yang jauh berbeda pun bukanlah sebagi hal yang dilarang. Jadi biarkanlah\nsang waktu sendiri yang akan memberi jawaban perihal sang jodoh.<\/p>\n\n\n\n

    Namun adakalanya pasangan yang cocok itu berawal dari orang yang sebenarnya tidak pernah mengenal sama sekali.<\/h5>\n\n\n\n

    \u0641\u0642\u062f \u064a\u0643\u0648\u0646\u0627\u0646 \u0645\u0646\u0643\u0631\u064a\u0646\u00a0\u00a0 #\u00a0\u00a0 \u0643\u0645\u0627 \u064a\u0643\u0648\u0646\u0627\u0646 \u0645\u0639\u0631\u0641\u064a\u0646<\/strong><\/p>\n\n\n\n

    • Athaf bayan bisa juga terbentuk dari dua isim yang sama-sama nakiroh (umum atau belum diketahui).<\/li>
    • Sebagaimana biasa athaf bayan terbentuk dari dua\u00a0 buah isim yang sama-sama makrifat (khusus atau diketahui).<\/li><\/ul>\n\n\n\n

      Ada pepatah yang mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang. Lazimnya memang seperti itu, karena benih-benih cinta sendiri akan timbul karena berbagai faktor, salah satunya dengan saling mengenal ataupun sering bertemu satu sama lain. Namun inilah salah satu keajaiban cinta. Pada kenyataanya, banyak sekali cinta bahkan jodoh yang bersatu dengan berbagai hal sederhana atau bahkan hal-hal instan dan tak terduga sama sekali. Kadang adakalanya seseorang saling jatuh cinta pada pandangan pertama, dan tak disangka bisa langsung tembus pada maghligai pernikahan.<\/p>\n\n\n\n

      Tentukan pilihan cinta, yang terbaik untukmu.<\/strong><\/h5>\n\n\n\n

      \u0625\u0646 \u0639\u0627\u0645\u0644\u0627\u0646 \u0627\u0642\u062a\u0636\u064a\u0627 \u0641\u064a \u0627\u0633\u0645 \u0639\u0645\u0644\u00a0\u00a0 #\u00a0\u00a0 \u0642\u0628\u0644 \u0641\u0644\u0644\u0648\u0627\u062d\u062f \u0645\u0646\u0647\u0645\u0627 \u0627\u0644\u0639\u0645\u0644 <\/strong><\/p>\n\n\n\n

      \u0648\u0627\u0644\u062b\u0627\u0646 \u0623\u0648\u0644\u0649 \u0639\u0646\u062f \u0623\u0647\u0644 \u0627\u0644\u0628\u0635\u0631\u0629\u00a0\u00a0 #\u00a0\u00a0 \u0648\u0627\u062e\u062a\u0627\u0631 \u0639\u0643\u0633 \u063a\u064a\u0631\u0647\u0645 \u0630\u0627 \u0623\u0633\u0631\u0629<\/strong><\/p>\n\n\n\n

      • Tatkala dua aamill menuntut amal pada satu ma\u2019mul yang sama.<\/li>
      • Maka berikanlah amal tersebut pada salah satu dari keduanya.<\/li>
      • Ulama Basyrah memilih untuk memberikan amal pada aamil yang kedua.<\/li>
      • Sedangkan selain Ulama Basyrah memilih aamiil yang pertama.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

        Menentukan pilihan hidup bukanlah hal yang main-main,\nsemuanya harus melalui pemikiran  juga\npertimbangan yang matang. Semisal di kalangan wanita, jika ada dua orang yang\nmenyatakan cinta padanya, maka dia  harus\nmemilih salah satunya. Tentunya dengan pertimbangan yang logis dan sesuai dengan\nkeinginan hati. <\/p>\n\n\n\n

        Sama seperti perdebatan ulama nahwu diatas, maka bisa saja\nsang wanita itu memilih orang yang pertama, karena memang paling awal\nmenyatakan cinta, atau mungkin juga memilih orang yang kedua dengan alasan\nkarena yang paling baru. Namun  kedua\nalasan itu harus sesuai dengan pertimbangan yang disebutkan sebelumnya, karena\nkeelokan paras saja tidak cukup, harus ada unsur cerdas juga dewasa dalam diri\nsetiap orang yang ingin melanjutkan kejenjang yang selanjutnya. <\/p>\n\n\n\n

        Hilangkanlah, budaya tikung menikung.<\/strong><\/h5>\n\n\n\n

        \u0648 \u0647\u0644 \u0641\u062a\u0649 \u0641\u064a\u0643\u0645\u060c \u0641\u0645\u0627 \u062e\u0644 \u0644\u0646\u0627\u00a0\u00a0 #……………………<\/strong><\/p>\n\n\n\n

        • Apakah sudah ada seorang laki-laki di sampingmu?<\/li>
        • Karena aku belum memiliki kekasih. <\/li><\/ul>\n\n\n\n

          Bait berikut merupakan contoh dari bentuk mubtadha yang\nterbentuk dari isim nakiroh. Etika dalam mengungkapkan cinta adalah melihat\ndahulu calon pasangan kita, apakah dia sudah ada yang melamar atau belum,\napakah dia sudah ada yang punya atau belum. Karena dalam islam sendiri, melamar\nseseorang yang telah dilamar orang lain sangatlah dilarang.<\/p>\n\n\n\n

          Meskipun mungkin cinta tak bisa disalahkan, atau mungkin dengan\nalasan janur kuning belum melengkung, tapi tetap saja cinta itu juga harus\ndilandasi dengan adab dan tatakrama yang baik. Karena tikung menikung, bukanlah\nsuatu tatakrama yang baik.<\/p>\n\n\n\n

          Jarak jauh sekalipun tak mampu memadamkan api cinta.<\/strong><\/h5>\n\n\n\n

          \u0648\u0639\u0644\u0642\u0629 \u062d\u0627\u0635\u0644\u0629 \u0628\u062a\u0627\u0628\u0639\u00a0\u00a0 #\u00a0\u00a0 \u0643\u0639\u0644\u0642\u0629 \u0628\u0646\u0641\u0633 \u0627\u0644\u0627\u0633\u0645 \u0627\u0644\u0648\u0627\u0642\u0639<\/strong><\/p>\n\n\n\n

          • Hubungan dhomir yang timbul dari isim\u00a0 taabi\u2019 ( mengikuti isim yang asal).<\/li>
          • Hakikatnya sama saja dengan hubungan dhomir yang timbul dari isim asal tersebut.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

            Bait ini menjelaskan tentang syaagil dalam istighol, untuk dijelaskan lebih detail mungkin akan sangat panjang, namun singkatnya akan dijelaskan lewat contoh saja.<\/p>\n\n\n\n

            Contoh awal dari istighol \u0632\u064a\u062f\u0627 \u0636\u0631\u0628\u062a\u0647<\/strong>
            Contoh istighol dengan taabi\u2019\u00a0 \u0632\u064a\u062f\u0627 \u0636\u0631\u0628\u062a \u0631\u062c\u0644\u0627 \u064a\u062d\u0628\u0647<\/strong>
            Pada pengamalan istighol, kedua contoh ini sama saja.<\/p>\n\n\n\n

            Dalam masalah cinta jarak jauh, kata orang bijak kekinian\nLDR, pertemuan adalah sesuatu yang sangat sulit, namun juga sangat diharapkan.\nDan terkadang bagi mereka yang LDR, menelpon atau bahkan melihat foto\nkekasihnya saja, mampu mengobati rasa rindu yang datang, layaknya bertemu\nlangsung saling bertatap muka. Karena sejatinya hakikat cinta tidak akan luntur\nhanya dengan jarak yang jauh.<\/p>\n\n\n\n

            Ayo Move On!!.<\/strong><\/h5>\n\n\n\n

            \u064a\u0646\u0648\u0628 \u0645\u0641\u0639\u0648\u0644 \u0628\u0647 \u0639\u0646 \u0641\u0627\u0639\u0644\u00a0\u00a0 #\u00a0\u00a0 \u0641\u064a\u0645\u0627 \u0644\u0647 \u0643\u0646\u064a\u0644 \u062e\u064a\u0631 \u0646\u0627\u0626\u0644<\/strong><\/p>\n\n\n\n

            • (Dalam mabnie majhul) maf\u2019ul bih akan menggantikan posisi dari fail.<\/li>
            • Dari segi hukum dan amalnya akan sama persis dengan fa\u2019il.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

              Mungkin ada segelintir orang yang tak mampu untuk menemukan\nsebuah lentera  tatkala sedang merasakan\npahitnya cinta, dan mungkin dalam hatinya sampai bertekad untuk tidak lagi\nmerasakan apa itu cinta. Itu merupakan hal yang jelas salah, karena pada\ndasarnya, setiap orang punya jodohnya masing-masing yang akan dipertemukan\ndengan jodohnya suatu saat nanti. Mungkin saja, perpisahan yang terjadi,\nmenunjukan bahwa dia adalah jodoh yang kurang tepat, dan yang harus kita\nlakukan adalah melakukan persiapan agar kita cukup pantas, ketika kelak\ndipertemukan dengan jodoh terbaik kita. So,, tak perlu berkecil hati, karena\nsemua akan indah pada waktunya.<\/p>\n\n\n\n

              Cinta dalam diam<\/strong><\/h5>\n\n\n\n

              \u0648\u064a\u0631\u0641\u0639 \u0627\u0644\u0641\u0627\u0639\u0644 \u0641\u0639\u0644 \u0623\u0636\u0645\u0631\u0627\u00a0\u00a0 #\u00a0\u00a0 \u0643\u0645\u062b\u0644 \u0632\u064a\u062f \u0641\u064a \u062c\u0648\u0627\u0628 \u0645\u0646 \u0642\u0631\u0623<\/strong><\/p>\n\n\n\n

              • Terkadang fa\u2019il dapat marfu\u2019 oleh fi\u2019il yang disimpan.<\/li>
              • Seperti\u00a0 pengucapan \u201czaid\u201d, ketika menjawab pertanyaan \u201csiapa yang membaca\u201d?<\/li><\/ul>\n\n\n\n

                Mungkin saja adakalanya seseorang yang dalam hatinya sedang\ntumbuh benih-benih cinta, namun memilih untuk diam dan menyimpan sejenak\nperasaan itu. Diamnya bukan karena tanpa alasan,namun lebih kerena ia\nmenganggap bahwa mungkin cintanya untuk saat ini hanyalah sebuah keinginan yang\nbelum mencapai tingkat kebutuhan.<\/p>\n\n\n\n

                Namun bukan berarti ia melupakan cinta tersebut, dia tetap\nmencinta namun dengan cara yang \nsamar.  Karena mungkin saja ia\nberfikir lebih visioner dan jauh kedepan, mempersiapakan dan memantaskan diri\nsebaik mungkin agar ia menjadi sosok yang pantas. Lebih tepatnya ia mencinta\ndengan cara yang berbeda, namun indah. Karena cinta sejatinya bukan hanya\nsekedar tentang merasa nyaman, namun juga lebih kepada memberi rasa nyaman. Karena\ncinta bukan hanya sekedar menerima, tetapi cinta juga memberi dan memberi.<\/p>\n\n\n\n

                Itulah beberapa penggalan bait-bait cinta yang terdapat pada\nnadhom Alfiyah Ibnu Malik, dari contoh-contoh diatas semoga bisa sedikit\nmemberi motivasi dan dukungan bagi para pembaca yang mungkin saat ini sedang\nmerasakan tumbuhnya benih-benih cinta. Wallahua\u2019alam Bisshawab.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

                Pecihitam.org – Ternyata belajar syair dan bait-bait cinta tidak hanya bisa dari buku-buku romantic modern. Dari kitab klasik pun ternyata bisa, seperti halnya pada kitab Alfiyah Ibnu Malik. Siapa yang tak kenal dengan nadhom Alfiyah Ibnu Malik yang begitu istimewa, terutama santri di pondok-pondok pesantren. Di samping isi kitabnya sendiri yang membahas mengenai kaidah-kaidah gramatika […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":10941,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6],"tags":[4261,4434,4435],"yoast_head":"\nBelajar Bait Bait Cinta dari Nadhom Alfiyah Ibnu Malik - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"belajar syair dan bait-bait cinta tidak hanya dari buku romantc modern. Dari kitab klasik pun ternyata bisa seperti halnya pada kitab Alfiyah Ibnu Malik\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Belajar Bait Bait Cinta dari Nadhom Alfiyah Ibnu Malik - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"belajar syair dan bait-bait cinta tidak hanya dari buku romantc modern. Dari kitab klasik pun ternyata bisa seperti halnya pada kitab Alfiyah Ibnu Malik\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-09-24T05:19:37+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-09-24T05:19:38+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/bait-bait-cinta.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"682\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"5 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/\"},\"author\":{\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\"},\"headline\":\"Belajar Bait Bait Cinta dari Nadhom Alfiyah Ibnu Malik\",\"datePublished\":\"2019-09-24T05:19:37+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-24T05:19:38+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/\"},\"wordCount\":1102,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/bait-bait-cinta.jpg\",\"keywords\":[\"alfiyah ibnu malik\",\"bait bait cinta\",\"bait cinta kitab klasik\"],\"articleSection\":[\"Khazanah\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/\",\"name\":\"Belajar Bait Bait Cinta dari Nadhom Alfiyah Ibnu Malik - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/bait-bait-cinta.jpg\",\"datePublished\":\"2019-09-24T05:19:37+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-24T05:19:38+00:00\",\"description\":\"belajar syair dan bait-bait cinta tidak hanya dari buku romantc modern. Dari kitab klasik pun ternyata bisa seperti halnya pada kitab Alfiyah Ibnu Malik\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/bait-bait-cinta.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/bait-bait-cinta.jpg\",\"width\":1024,\"height\":682,\"caption\":\"bait bait cinta\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Belajar Bait Bait Cinta dari Nadhom Alfiyah Ibnu Malik\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\",\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"caption\":\"Arif Rahman Hakim\"},\"description\":\"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Belajar Bait Bait Cinta dari Nadhom Alfiyah Ibnu Malik - Pecihitam.org","description":"belajar syair dan bait-bait cinta tidak hanya dari buku romantc modern. Dari kitab klasik pun ternyata bisa seperti halnya pada kitab Alfiyah Ibnu Malik","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Belajar Bait Bait Cinta dari Nadhom Alfiyah Ibnu Malik - Pecihitam.org","og_description":"belajar syair dan bait-bait cinta tidak hanya dari buku romantc modern. Dari kitab klasik pun ternyata bisa seperti halnya pada kitab Alfiyah Ibnu Malik","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-09-24T05:19:37+00:00","article_modified_time":"2019-09-24T05:19:38+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":682,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/bait-bait-cinta.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Arif Rahman Hakim","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Arif Rahman Hakim","Est. reading time":"5 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/"},"author":{"name":"Arif Rahman Hakim","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b"},"headline":"Belajar Bait Bait Cinta dari Nadhom Alfiyah Ibnu Malik","datePublished":"2019-09-24T05:19:37+00:00","dateModified":"2019-09-24T05:19:38+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/"},"wordCount":1102,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/bait-bait-cinta.jpg","keywords":["alfiyah ibnu malik","bait bait cinta","bait cinta kitab klasik"],"articleSection":["Khazanah"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/","name":"Belajar Bait Bait Cinta dari Nadhom Alfiyah Ibnu Malik - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/bait-bait-cinta.jpg","datePublished":"2019-09-24T05:19:37+00:00","dateModified":"2019-09-24T05:19:38+00:00","description":"belajar syair dan bait-bait cinta tidak hanya dari buku romantc modern. Dari kitab klasik pun ternyata bisa seperti halnya pada kitab Alfiyah Ibnu Malik","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/bait-bait-cinta.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/bait-bait-cinta.jpg","width":1024,"height":682,"caption":"bait bait cinta"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/belajar-bait-bait-cinta-dari-nadhom-alfiyah-ibnu-malik\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Belajar Bait Bait Cinta dari Nadhom Alfiyah Ibnu Malik"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b","name":"Arif Rahman Hakim","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","caption":"Arif Rahman Hakim"},"description":"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/10936"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/14"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=10936"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/10936\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/10941"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=10936"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=10936"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=10936"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}