Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":11000,"date":"2019-09-24T17:23:07","date_gmt":"2019-09-24T10:23:07","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=11000"},"modified":"2019-09-24T17:23:08","modified_gmt":"2019-09-24T10:23:08","slug":"daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/","title":{"rendered":"Daging Buatan, Hukum Membuat dan Mengkonsumsinya Menurut Islam"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Tanpa hentinya para ilmuan di dunia menciptakan inovasi demi inovasi demi menjawab kebutuhan manusia sesuai zamannya. Kali ini penemuan terbaru di bidang kuliner sedang banyak jadi perbincangan. Penemuan ini digadang-gadang jadi cara untuk memproduksi daging di masa depan. Bukan dengan berternak dan menyembelih lagi, orang cuma perlu mengambil sel hewan yang diinginkan lalu menjadikannya daging layak konsumsi. Sehingga yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana hukum membuat dan mengkonsumsi daging buatan tersebut?<\/p>\n\n\n\n

Daging Masa Depan Dibuat Dari Sel Hewan Tanpa Harus Disembelih<\/strong><\/h4>\n\n\n\n

Dilansir dari hippwe, daging yang disebut lab-grown meat ini\nsudah pernah diperkenalkan ke publik 6 tahun lalu. Bentuknya berupa burger yang\npembuatannya katanya menghabiskan biaya sebesar $280,000. Tapi saat itu daging\nini masih dianggap terlalu kering karena kurangnya kandungan lemak di dalamnya.\nBaru belakangan ini makin banyak start-up yang mulai mengembangkan daging masa\ndepan ini, lebih baik dari saat pertama kali muncul ke publik. Sekilas\nbentuknya memang mirip daging-daging pada umumnya. Tapi rasanya gimana ya?\nKalau kata Uma Valeti, pendiri start-up Memphis Meats, dilansir VOA, daging\nayam yang dia ciptakan rasanya sama kayak ayam pada umumnya sih.<\/p>\n\n\n\n

Lab-grown meat, seperti namanya, dibuat di laboratorium\ndengan memanfaatkan sel atau jaringan dari hewan yang kemudian \u201cdipelihara\u201d\nsupaya bisa tumbuh jadi daging. Singkatnya begini, ilmuwan mengambil sel atau\njaringan dari tubuh hewan yang ingin dagingnya \u201cdikembangbiakkan\u201d, lalu sel\natau jaringan tersebut dilipatgandakan dan dibiarkan \u201ctumbuh\u201d membentuk\njaringan otot sampai akhirnya membentuk daging. Bentuknya cukup mirip lo sama\ndaging asli.<\/p>\n\n\n\n

Kenapa sih ilmuwan ngotot banget buat menciptakan lab-grown\nmeat ini? Alasannya selain ingin menghapus kekerasan pada hewan dalam industri\npeternakan, juga buat mengurangi emisi gas rumah kaca. Di lansir dari Bloomberg\nternyata hewan ternak turut menyumbang global. Nggak semua hewan ternak di\ndunia ini beruntung hidup di lingkungan peternakan yang nyaman, damai, nan\nsentosa. Banyak banget hewan seperti ayam, sapi, atau kambing yang menerima\nperlakuan tidak etis dari peternaknya. Entah mereka dipelihara di kandang yang\nsempit, kotor, dan jauh dari kata higienis, atau tidak mendapat perawatan yang\nlayak.<\/p>\n\n\n\n

Alasan itu yang mendorong para ilmuwan menciptakan daging\nbuatan tanpa perlu repot membesarkan hewannya apa lagi \u201cmembunuh\u201dnya. Selain\nitu daging masa depan ini juga diklaim jadi daging ramah lingkungan karena bisa\nmembantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang berasal dari mulut hewan ternak. Menurut\npara ilmuan gas metana dari mulut ternak bisa mempertipis lapisan ozon di\natmosfer. Pembuatan lab-grown meat juga katanya sih butuh energi lebih sedikit\ndibanding mengembangbiakkan hewan-hewan ternak.<\/p>\n\n\n\n

Tapi lab-grown meat ini belum bisa dijual bebas karena masih\nterbentur masalah higienitas. Lembaga makanan di Amerika Serikat masih terus\nmemantau pembuatan daging ini. Sebelum bebas diperjualbelikan, daging buatan\ndari laboratorium ini harus lolos dulu uji kelayakan. Apalagi pembuatannya di\nlaboratorium, nggak menutup kemungkinan daging malah bisa terkontaminasi suatu\nzat yang membahayakan konsumennya. Selain itu, munculnya inovasi di dunia\nternak ini menimbulkan ketakutan tersendiri di kalangan para peternak, takutnya\nlama-lama orang jadi beralih ke daging buatan ini.<\/p>\n\n\n\n

Yang menjadi pertanyaan bagaimana hukumnya membuat dan\nmengkonsumsi daging buatan seperti dalam deskripsi di atas menurut pandangan\nislam?<\/p>\n\n\n\n

Hukum Membuat Daging Buatan<\/strong><\/h4>\n\n\n\n

Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa proses penyembelihan\nsyar\u2019i terutama udlhiyah tidak benar jika dipahami sebagai satu tidakan\npenyiksaan terhadap hewan. Penyembelihan secara syar\u2019i terbukti merupakan upaya\npaling ramah terhadap hewan tanpa menyakitinya. Sebagaimana sabda baginda Nabi \ufdfa:<\/p>\n\n\n\n

\u0642\u0627\u0644 \ufdfa: {\u0625\u0650\u0646\u064e\u0651 \u0627\u0644\u0644\u064e\u0651\u0647\u064e \u0643\u064e\u062a\u064e\u0628\u064e \u0627\u0644\u0652\u0625\u0650\u062d\u0652\u0633\u064e\u0627\u0646\u064e \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0643\u064f\u0644\u0650\u0651 \u0634\u064e\u064a\u0652\u0621\u064d \u0641\u064e\u0625\u0650\u0630\u064e\u0627 \u0642\u064e\u062a\u064e\u0644\u0652\u062a\u064f\u0645\u0652 \u0641\u064e\u0623\u064e\u062d\u0652\u0633\u0650\u0646\u064f\u0648\u0627 \u0627\u0644\u0652\u0642\u0650\u062a\u0652\u0644\u064e\u0629\u064e \u0648\u064e\u0625\u0650\u0630\u064e\u0627 \u0630\u064e\u0628\u064e\u062d\u0652\u062a\u064f\u0645\u0652 \u0641\u064e\u0623\u064e\u062d\u0652\u0633\u0650\u0646\u064f\u0648\u0627 \u0627\u0644\u0630\u064e\u0651\u0628\u0652\u062d\u064e \u0648\u064e\u0644\u0652\u064a\u064f\u062d\u0650\u062f\u064e\u0651 \u0623\u064e\u062d\u064e\u062f\u064f\u0643\u064f\u0645\u0652 \u0634\u064e\u0641\u0652\u0631\u064e\u062a\u064e\u0647\u064f \u0641\u064e\u0644\u0652\u064a\u064f\u0631\u0650\u062d\u0652 \u0630\u064e\u0628\u0650\u064a\u062d\u064e\u062a\u064e\u0647\u064f} \u0635\u062d\u064a\u062d \u0645\u0633\u0644\u0645 – (10 \/ 122)<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201csesungguhnya Allah memerintahkan berbuat baik terhadap segala sesuatu. Maka jika kalian hendak membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang baik. Jika kalian hendak menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaklah kalian menajamkan pisaunya dan senangkanlah hewan yang akan disembelih\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Hal ini juga didukung dengan adanya pendapat sebagian ulama\u2019\nyang menyatakan bahwa praktek udlhiyah (penyembelihan hewan kurban pada\nperayaan hari raya Idul Adha) wajib dilakukan dalam satu daerah (baca: Fardlu\nkifayah). Sebagai konsekuensinya, jika dalam satu daerah tidak diselenggarakan\nudlhiyah maka seluruh penduduk tersebut berdosa. Semakin jelaslah bahwa yang\nselama ini Islam lakukan merupakan tindakan yang begitu ramah terhadap hewan\nkonsumsi.<\/p>\n\n\n\n

Sementara asumsi banyak kalangan vegetarian ekstrim\n(kelompok yang menolak atau berpantang dalam mengonsumsi makanan yang berasal\ndari hewan) bahwa penyembelihan merupakan penyiksaan terhadap hewan adalah\nasumsi tak berdasar karena hanya dilandasi selera subjektif dan pandangan kasat\nmata belaka. Hal ini juga terbukti dengan adanya kontradiksi dalam pola\npemikiran mereka sendiri. Satu sisi mereka menolak penyembelihan dengan dalih\npenyiksaan, namun di sisi yang lain mereka melakukan kloning daging yang proses\npengambilan selnya juga merupakan penyiksaan terhadap hewan yang masih hidup.<\/p>\n\n\n\n

Penolakan terhadap larangan penyembelihan hewan sudah\nberkali-kali dilakukan melalui pernyataan Ulama\u2019-Ulama\u2019 Islam sejak dahulu.\nSalah satunya adalah Imam \u2018Izzudin ibn Abdissalam (wafat 760 H). Enam ratus\ntahun yang lalu beliau telah membantah asumsi rendah tersebut. Melalui\npendekatan muwazanatul mashlahat (komparasi mashlahat) Beliau menyatakan bahwa\nmengharamkan penyembelihan daging hewan adalah sikap mendahulukan maslahat yang\nremeh dibandingkan maslahat yang jauh lebih besar.<\/p>\n\n\n\n

\u0641\u064e\u0645\u064e\u0646\u0652 \u062d\u064e\u0631\u064e\u0651\u0645\u064e \u0630\u064e\u0628\u0652\u062d\u064e \u0627\u0644\u0652\u062d\u064e\u064a\u064e\u0648\u064e\u0627\u0646\u0650 \u0645\u0650\u0646\u0652 \u0627\u0644\u0652\u0643\u064e\u0641\u064e\u0631\u064e\u0629\u0650 \u0631\u064e\u0627\u0645\u064e \u0628\u0650\u0630\u064e\u0644\u0650\u0643\u064e \u0645\u064e\u0635\u0652\u0644\u064e\u062d\u064e\u0629\u064e \u0627\u0644\u0652\u062d\u064e\u064a\u064e\u0648\u064e\u0627\u0646\u0650 \u0641\u064e\u062d\u064e\u0627\u062f\u064e \u0639\u064e\u0646\u0652 \u0627\u0644\u0635\u064e\u0651\u0648\u064e\u0627\u0628\u0650 \u061b \u0644\u0650\u0623\u064e\u0646\u064e\u0651\u0647\u064f \u0642\u064e\u062f\u064e\u0651\u0645\u064e \u0645\u064e\u0635\u0652\u0644\u064e\u062d\u064e\u0629\u064e \u062d\u064e\u064a\u064e\u0648\u064e\u0627\u0646\u064d \u062e\u064e\u0633\u0650\u064a\u0633\u064d \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0645\u064e\u0635\u0652\u0644\u064e\u062d\u064e\u0629\u0650 \u062d\u064e\u064a\u064e\u0648\u064e\u0627\u0646\u064d \u0646\u064e\u0641\u0650\u064a\u0633\u064d \u060c \u0648\u064e\u0644\u064e\u0648\u0652 \u062e\u064e\u0644\u064e\u0648\u0652\u0627 \u0639\u064e\u0646\u0652 \u0627\u0644\u0652\u062c\u064e\u0647\u0652\u0644\u0650 \u0648\u064e\u0627\u0644\u0652\u0647\u064e\u0648\u064e\u0649 \u0644\u064e\u0642\u064e\u062f\u064e\u0651\u0645\u064f\u0648\u0627 \u0627\u0644\u0652\u0623\u064e\u062d\u0652\u0633\u064e\u0646\u064e \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0627\u0644\u0652\u0623\u064e\u062e\u064e\u0633\u0650\u0651 \u060c \u0648\u064e\u0644\u064e\u062f\u064e\u0641\u064e\u0639\u064f\u0648\u0627 \u0627\u0644\u0652\u0623\u064e\u0642\u0652\u0628\u064e\u062d\u064e \u0628\u0650\u0627\u0644\u0652\u062a\u0650\u0632\u064e\u0627\u0645\u0650 \u0627\u0644\u0652\u0642\u064e\u0628\u0650\u064a\u062d\u0650 . { \u0641\u064e\u0645\u064e\u0646\u0652 \u064a\u064e\u0647\u0652\u062f\u0650\u064a \u0645\u064e\u0646\u0652 \u0623\u064e\u0636\u064e\u0644\u064e\u0651 \u0627\u0644\u0644\u064e\u0651\u0647\u064f \u0648\u064e\u0645\u064e\u0627 \u0644\u064e\u0647\u064f\u0645\u0652 \u0645\u0650\u0646\u0652 \u0646\u064e\u0627\u0635\u0650\u0631\u0650\u064a\u0646\u064e } \u061f \u0641\u064e\u0645\u064e\u0646\u0652 \u0648\u064e\u0641\u064e\u0651\u0642\u064e\u0647\u064f \u0627\u0644\u0644\u064e\u0651\u0647\u064f \u0648\u064e\u0639\u064e\u0635\u064e\u0645\u064e\u0647\u064f \u0623\u064e\u0637\u0652\u0644\u064e\u0639\u064e\u0647\u064f \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u062f\u064e\u0642\u0650\u0651 \u0630\u064e\u0644\u0650\u0643\u064e \u0648\u064e\u062c\u064f\u0644\u0650\u0651\u0647\u0650\u0642\u0648\u0627\u0639\u062f \u0627\u0644\u0623\u062d\u0643\u0627\u0645 \u0641\u064a \u0645\u0635\u0627\u0644\u062d \u0627\u0644\u0623\u0646\u0627\u0645 – (1 \/ 6)<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cOrang-orang kafir yang mengharamkan penyembelihan hewan dengan dalih demi kemaslahatn hewan telah melenceng dari kebenaran. Karena ia telah mendahulukan kemaslahatan hewan yang remeh dibandingkan hewan yang indah (manusia). Jika mereka suci dari kebodohan dan hawa nafsu maka mereka akan lebih mendahulukan yang baik di atas yang remeh.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Dan mereka akan menghindari keburukan yang besar dengan melakukan keburukan yang remeh (sebagai solusinya) \u2018maka siapakah yang dapat memberi petunjuk kepada orang yang telah disesatkan Allah. Dan tidak ada seorang penolongpun bagi mereka?! Orang yang diberi pentunjuk dan dijaga oleh Allah akan memahami detail dan agungnya kajian tersebut\u201d.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Maka, berdasarkan kajian pada literatur turats yang telah\nkami lakukan, hukum pembuatan daging ini adalah haram karena jelas merupakan\npraktek penyiksaan terhadap hewan yang tidak didasari pada dorongan Syar\u2019i.\nAdapun berbagai dalih yang diuraikan sebagaimana deskripsi seperti minimalisasi\nemisi gas rumah kaca masih sebatas maslahat yang asumtif (mauhumah) yang tidak\nbisa dibandingkan dengan kuatnya pertimbangan dan pandangan Syari\u2019at mengenai\nmaslahat mengkonsumsi daging asli dan penyembelehan hewan.<\/p>\n\n\n\n

Disamping itu, Nabi \ufdfa bersabda bahwa keberadaan hewan-hewan ternak yang merumput\njustru menjadi berkah. Bahkan beliau mengabarkan bahwa jika tak ada hewan-hewan\ninilah Allah SWT bisa saja menurunkan adzab kepada kita. Maka tuduhan kaum\nvegetarianis bahwa mulut hewan memperparah pemanasan global tidak mungkin\nditerima dalam Islam.<\/p>\n\n\n\n

\u0642\u0627\u0644 \ufdfa: \u00ab \u0645\u064e\u0647\u0652\u0644\u064b\u0627 \u0639\u064e\u0646\u0650 \u0627\u0644\u0644\u0647\u0650 \u0645\u064e\u0647\u0652\u0644\u064b\u0627 \u060c \u0644\u064e\u0648\u0652\u0644\u064e\u0627 \u0634\u064e\u0628\u064e\u0627\u0628\u064c \u062e\u064f\u0634\u064e\u0651\u0639\u064c \u060c \u0648\u064e\u0634\u064f\u064a\u064f\u0648\u0652\u062e\u064c \u0631\u064f\u0643\u064e\u0651\u0639\u064c \u060c \u0648\u064e\u0623\u064e\u0637\u0652\u0641\u064e\u0627\u0644\u064c \u0631\u064f\u0636\u064e\u0651\u0639\u064c \u060c \u0648\u064e\u0628\u064e\u0647\u064e\u0627\u0626\u0650\u0645\u064f \u0631\u064f\u062a\u064e\u0651\u0639\u064c \u060c \u0644\u064e\u0635\u064f\u0628\u064e\u0651 \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0643\u064f\u0645\u064f \u0627\u0644\u0652\u0639\u064e\u0630\u064e\u0627\u0628\u064f \u0635\u064e\u0628\u064e\u0651\u0627 \u00bb\u0645\u0633\u0646\u062f \u0623\u0628\u064a \u064a\u0639\u0644\u0649 \u0627\u0644\u0645\u0648\u0635\u0644\u064a – (13 \/ 166)<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cSeandainya tidak ada pemuda yang khusyuk (beribadah), para sepuh yang ahli ruku\u2019, bayi-bayi yang menyusu dan hewan-hewan yang merumput, tentu Allah akan menurunkan kepada kalian semua bencana yang dahsyat\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Disamping itu, terdapat banyak dampak negatif jika kita\nmemperkenankan proses pembuatan daging imitasi ini. Semisal akan sulit bagi\nmasyarakat luas untuk mendeteksi mana daging yang asli (halal) dan mana daging\nbuatan yang hukum memakannya adalah haram (uraian hukum memakan selanjutnya akan\ndibahas lebih detail). Tentu tidak akan semudah kita membedakan mana daging\nkambing dan mana daging sapi, mana daging ayam potong dan mana daging ayam\nkampung. Bahkan tidak akan ada yang dapat memberi jaminan bahwa daging yang\ntersajikan adalah daging kloning asli dari sapi. Memandang banyak daging-daging\nimitasi lain yang juga beredar namun tanpa sedikitpun berbahankan sel sapi;\nseluruhnya adalah hasil rekayasa kimia.<\/p>\n\n\n\n

Hukum Mengkonsumsi Daging Buatan<\/strong><\/h4>\n\n\n\n

Adapun hukum mengkonsumsinya juga Haram dikarenakan meskipun\nhewan yang diproses selnya tersebut merupakan hewan yang layak konsumsi namun\nproses pembuatannya menyebabkan daging buatan tersebut haram untuk dikonsumsi.\nSecara aturan fiqih, anggota tubuh yang diambil dari hewan yang masih hidup\ndihukumi sebagai bangkai. Dan tentu kita semua mengetahui bahwa mengkonsumsi\nbangkai hukumnya haram.<\/p>\n\n\n\n

 Uraian di atas\ndidasarkan pada hadist baginda nabi \ufdfa\n:<\/p>\n\n\n\n

\u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u0631\u064e\u0633\u064f\u0648\u0644\u064f \u0627\u0644\u0644\u064e\u0651\u0647\u0650 \ufdfa {\u064a\u064e\u0643\u064f\u0648\u0646\u064f \u0641\u0650\u064a \u0622\u062e\u0650\u0631\u0650 \u0627\u0644\u0632\u064e\u0651\u0645\u064e\u0627\u0646\u0650 \u0642\u064e\u0648\u0652\u0645\u064c \u064a\u064f\u062d\u0650\u0628\u064f\u0651\u0648\u0646\u064e \u0623\u064e\u0633\u0652\u0646\u0650\u0645\u064e\u0629\u064e \u0627\u0644\u0652\u0625\u0650\u0628\u0650\u0644\u0650 \u0648\u064e\u064a\u064e\u0642\u0652\u0637\u064e\u0639\u064f\u0648\u0646\u064e \u0623\u064e\u0630\u0652\u0646\u064e\u0627\u0628\u064e \u0627\u0644\u0652\u063a\u064e\u0646\u064e\u0645\u0650 \u0623\u064e\u0644\u064e\u0627 \u0641\u064e\u0645\u064e\u0627 \u0642\u064f\u0637\u0650\u0639\u064e \u0645\u0650\u0646\u0652 \u062d\u064e\u064a\u064d\u0651 \u0641\u064e\u0647\u064f\u0648\u064e \u0645\u064e\u064a\u0650\u0651\u062a\u064c}<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cAkan datang di akhir zaman golongan yang suka terhadap punuk unta dan memotong ekor domba (untuk dimakan). Ingatlah sesuatu yang terpisah dari yang hidup adalah bangkai\u201d.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Berlandaskan pada hadits tersebut, dapat kita pahami bahwa\nsetiap anggota tubuh yang terpisah dari hewan yang hidup akan mengikuti hukum\nnajis atau suci ketika hewan itu menjadi bangkai. Anggota tubuh manusia\nmisalnya, akan dihukumi suci karena jika manusia tersebut mati jasadnya\ndihukumi suci. Berbeda dengan anggota tubuh dari sapi yang akan diambil selnya\nuntuk dikloning. Sel tersebut dihukumi najis karena hukum bangkai sapi adalah\nnajis. (Dalam terminologi Syari\u2019at, sapi yang disembelih disebut madzbuh dan\nsapi yang mati tanpa disembelih disebut maitah atau bangkai)<\/p>\n\n\n\n

Imam al-Damiriy menyatakan:<\/p>\n\n\n\n

\u0642\u0627\u0644: ( \u0648\u064e\u0627\u0644\u0652\u062c\u064f\u0632\u0652\u0621\u064f \u0627\u0644\u0652\u0645\u064f\u0646\u0652\u0641\u064e\u0635\u0650\u0644\u064f \u0645\u0650\u0646\u064e \u0627\u0644\u0652\u062d\u064e\u064a\u0650\u0651 \u0643\u064e\u0645\u064e\u064a\u0652\u062a\u064e\u062a\u0650\u0647\u0650 ) \u0623\u064a \u0643\u0645\u064a\u062a\u0629 \u0630\u0644\u0643 \u0627\u0644\u062d\u064a \u0644\u0623\u0646 \u0627\u0644\u062d\u064a\u0627\u0629 \u0642\u062f \u0632\u0627\u0644\u062a \u0645\u0646\u0647 \u2013\u0625\u0644\u0649 \u0623\u0646 \u0642\u0627\u0644- \u0648\u0646\u0642\u0644 \u0627\u0628\u0646 \u0627\u0644\u0645\u0646\u0630\u0631 \u0639\u0644\u064a\u0647 \u0627\u0644\u0625\u062c\u0645\u0627\u0639 \u0627\u0644\u0646\u062c\u0645 \u0627\u0644\u0648\u0647\u0627\u062c (1 \/ 414)<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cBagian tubuh yang terpisah dari hewan yang hidup dihukumi seperti bangkainya. Karena sifat \u2018hidup\u2019 telah hilang dari bagian tersebut … Ibnu al-Mundzir mengutip bahwa telah terjadi konsesus Ulama\u2019 (Ijma\u2019) mengenai hukum najis tersebut\u201d.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Ibnu Hajar al-Haitami <\/a><\/strong>dalam kitab Tuhfatul Muhtaj<\/a><\/strong> juga menjelaskan:<\/p>\n\n\n\n

( \u0648\u064e\u0627\u0644\u0652\u062c\u064f\u0632\u0652\u0621\u064f \u0627\u0644\u0652\u0645\u064f\u0646\u0652\u0641\u064e\u0635\u0650\u0644\u064f \u0645\u0650\u0646\u064e \u0627\u0644\u0652\u062d\u064e\u064a\u0650\u0651 \u0643\u064e\u0645\u064e\u064a\u0652\u062a\u064e\u062a\u0650\u0647\u0650 ) \u0637\u064e\u0647\u064e\u0627\u0631\u064e\u0629\u064b \u0648\u064e\u0646\u064e\u062c\u064e\u0627\u0633\u064e\u0629\u064b \u0641\u064e\u064a\u064e\u062f\u064f \u0627\u0644\u0652\u0622\u062f\u064e\u0645\u0650\u064a\u0650\u0651 \u0637\u064e\u0627\u0647\u0650\u0631\u064e\u0629\u064c \u062e\u0650\u0644\u064e\u0627\u0641\u064b\u0627 \u0644\u0650\u0643\u064e\u062b\u0650\u064a\u0652\u0631\u0650\u064a\u0652\u0646\u064e \u0648\u064e\u0623\u064e\u0644\u0652\u064a\u064e\u0629\u064f \u0627\u0644\u0652\u062e\u064e\u0631\u064f\u0648\u0652\u0641\u0650 \u0646\u064e\u062c\u0650\u0633\u064e\u0629\u064c \u0644\u0650\u0644\u0652\u062e\u064e\u0628\u064e\u0631\u0650 \u0627\u0644\u0652\u062d\u064e\u0633\u064e\u0646\u0650 \u0623\u064e\u0648\u0650 \u0627\u0644\u0635\u064e\u0651\u062d\u0650\u064a\u0652\u062d\u0650 { \u0645\u064e\u0627 \u0642\u064f\u0637\u0650\u0639\u064e \u0645\u0650\u0646\u0652 \u062d\u064e\u064a\u064d\u0651 \u0641\u064e\u0647\u064f\u0648\u064e \u0645\u064e\u064a\u0650\u0651\u062a\u064c } \u062a\u062d\u0641\u0629 \u0627\u0644\u0645\u062d\u062a\u0627\u062c (3 \/ 296)<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cAnggota tubuh yang terpisah dari sesuatu yang hidup disamakan dengan ketika ia mati dalam aspek suci dan najisnya. Maka tangan manusia dihukumi suci. Sementara bokong dari anak domba dihukumi najis berdasar hadits yang hasan atau shahih: “Sesuatu yang terpisah dari yang hidup adalah bangkai\u201d.<\/em><\/p>\n\n\n\n

Berdasarkan hasil BIM (BADAN INTELEKTUAL MUHADLOROH) PP Al Anwar Sarang Rembang, Perdana di Periode 1440-1441 H. Malam Kamis, 29 Dzulqo\u2019dah 1440 H.<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Tanpa hentinya para ilmuan di dunia menciptakan inovasi demi inovasi demi menjawab kebutuhan manusia sesuai zamannya. Kali ini penemuan terbaru di bidang kuliner sedang banyak jadi perbincangan. Penemuan ini digadang-gadang jadi cara untuk memproduksi daging di masa depan. Bukan dengan berternak dan menyembelih lagi, orang cuma perlu mengambil sel hewan yang diinginkan lalu […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":11003,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[7],"tags":[4447,4448,4449],"yoast_head":"\nDaging Buatan, Hukum Membuat dan Mengkonsumsinya Menurut Islam - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Lab-grown meat, daging buatan dari laboratorium dengan memanfaatkan sel atau jaringan dari hewan yang kemudian \u201cdipelihara\u201d supaya bisa tumbuh jadi daging\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Daging Buatan, Hukum Membuat dan Mengkonsumsinya Menurut Islam - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Lab-grown meat, daging buatan dari laboratorium dengan memanfaatkan sel atau jaringan dari hewan yang kemudian \u201cdipelihara\u201d supaya bisa tumbuh jadi daging\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-09-24T10:23:07+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-09-24T10:23:08+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/daging-buatan.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"7 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/\"},\"author\":{\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\"},\"headline\":\"Daging Buatan, Hukum Membuat dan Mengkonsumsinya Menurut Islam\",\"datePublished\":\"2019-09-24T10:23:07+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-24T10:23:08+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/\"},\"wordCount\":1416,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/daging-buatan.jpg\",\"keywords\":[\"daging buatan\",\"hukum membuat daging buatan\",\"hukum mengkonsumsi daging buatan\"],\"articleSection\":[\"Kajian Islam\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/\",\"name\":\"Daging Buatan, Hukum Membuat dan Mengkonsumsinya Menurut Islam - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/daging-buatan.jpg\",\"datePublished\":\"2019-09-24T10:23:07+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-24T10:23:08+00:00\",\"description\":\"Lab-grown meat, daging buatan dari laboratorium dengan memanfaatkan sel atau jaringan dari hewan yang kemudian \u201cdipelihara\u201d supaya bisa tumbuh jadi daging\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/daging-buatan.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/daging-buatan.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"daging buatan\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Daging Buatan, Hukum Membuat dan Mengkonsumsinya Menurut Islam\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\",\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"caption\":\"Arif Rahman Hakim\"},\"description\":\"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Daging Buatan, Hukum Membuat dan Mengkonsumsinya Menurut Islam - Pecihitam.org","description":"Lab-grown meat, daging buatan dari laboratorium dengan memanfaatkan sel atau jaringan dari hewan yang kemudian \u201cdipelihara\u201d supaya bisa tumbuh jadi daging","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Daging Buatan, Hukum Membuat dan Mengkonsumsinya Menurut Islam - Pecihitam.org","og_description":"Lab-grown meat, daging buatan dari laboratorium dengan memanfaatkan sel atau jaringan dari hewan yang kemudian \u201cdipelihara\u201d supaya bisa tumbuh jadi daging","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-09-24T10:23:07+00:00","article_modified_time":"2019-09-24T10:23:08+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/daging-buatan.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Arif Rahman Hakim","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Arif Rahman Hakim","Est. reading time":"7 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/"},"author":{"name":"Arif Rahman Hakim","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b"},"headline":"Daging Buatan, Hukum Membuat dan Mengkonsumsinya Menurut Islam","datePublished":"2019-09-24T10:23:07+00:00","dateModified":"2019-09-24T10:23:08+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/"},"wordCount":1416,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/daging-buatan.jpg","keywords":["daging buatan","hukum membuat daging buatan","hukum mengkonsumsi daging buatan"],"articleSection":["Kajian Islam"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/","name":"Daging Buatan, Hukum Membuat dan Mengkonsumsinya Menurut Islam - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/daging-buatan.jpg","datePublished":"2019-09-24T10:23:07+00:00","dateModified":"2019-09-24T10:23:08+00:00","description":"Lab-grown meat, daging buatan dari laboratorium dengan memanfaatkan sel atau jaringan dari hewan yang kemudian \u201cdipelihara\u201d supaya bisa tumbuh jadi daging","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/daging-buatan.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/daging-buatan.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"daging buatan"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/daging-buatan-hukum-membuat-dan-mengkonsumsinya-menurut-islam\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Daging Buatan, Hukum Membuat dan Mengkonsumsinya Menurut Islam"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b","name":"Arif Rahman Hakim","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","caption":"Arif Rahman Hakim"},"description":"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/11000"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/14"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=11000"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/11000\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/11003"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=11000"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=11000"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=11000"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}