Pecihitam.org \u2013 <\/strong>Perihal hukum masuk gereja dalam Islam sebenarnya tidak ada larangan dalam nash al-Qur\u2019an maupun Hadits yang secara tegas melarang seorang Muslim masuk gereja ataupun rumah ibadah yang lain. <\/p>\n\n\n\n Para ulama\nberbeda pandangan mengenai status hukum masuk gereja ataupun rumah ibadah yang\nlain dikarenakan berbeda paham perihal penafsirannya.<\/p>\n\n\n\n Berdasarkan\nketerangan Mausu\u2019ah Fiqh Kuwait, kitab ensiklopedia persoalan fikih dari\nberbagai mazhab, paling tidak ada empat perbedaan pendapat ulama diantaranya:<\/p>\n\n\n\n Penjelasan Mausu\u2019ah\nFiqh Kuwait, kitab ensiklopedia persoalan fikih dari berbagai mazhab masih di\ndalam kitab yang sama, ada tambahan keterangan:<\/p>\n\n\n\n \u200e<\/strong>\u0648\u064e\u064a\u064e\u0631\u064e\u0649 \u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u0627\u0644\u0650\u0643\u0650\u064a\u064e\u0651\u0629\u064f\n\u0648\u064e\u0627\u0644\u0652\u062d\u064e\u0646\u064e\u0627\u0628\u0650\u0644\u064e\u0629\u064f \u0648\u064e\u0628\u064e\u0639\u0652\u0636\u064f \u0627\u0644\u0634\u064e\u0651\u0627\u0641\u0650\u0639\u0650\u064a\u064e\u0651\u0629\u0650 \u0623\u064e\u0646\u064e\u0651 \u0644\u0650\u0644\u0652\u0645\u064f\u0633\u0652\u0644\u0650\u0645\u0650 \u062f\u064f\u062e\u064f\u0648\u0644 \u0628\u0650\u064a\u0639\u064e\u0629\u064d \u0648\u064e\u0643\u064e\u0646\u0650\u064a\u0633\u064e\u0629\u064d\n\u0648\u064e\u0646\u064e\u062d\u0652\u0648\u0650\u0647\u0650\u0645\u064e\u0627<\/strong><\/strong><\/p>\n\n\n\n Artinya: \u201cUlama mazhab Maliki, Hanbali, dan sebagian ulama mazhab Syafi\u2019i berpendapat bahwa boleh bagi orang Muslim memasuki sinagog, gereja dan rumah ibadah lainnya.\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n Jadi perihal hukum\nmasuk gereja bahkan para ulama sudah membahas perihal bolehkah shalat di dalam\ngereja, dan mengatakan shalatnya sah, dengan ada yang membolehkan secara mutlak\ndan ada yang mengatakan sah namun makruh.<\/p>\n\n\n\n Berdasarkan kitab al-Mughni karya Ibn Qudamah yaitu kitab fikih perbandingan mazhab, Ibn Qudamah menjelaskan; al-Hasan, Umar bin Abdul Azis, Sya\u2019bi, Awza\u2019i dan Sa\u2019id bin Abdul Azis, serta riwayat dari Umar bin Khattab dan Abu Musa, mengatakan tidak mengapa shalat di dalam gereja yang bersih, namun Ibn Abbas dan Malik menghukuminya makruh karena ada gambar di dalam gereja.<\/p>\n\n\n\n Ibn Qudamah dan\nulama yang sepaham dengannya menyatakan Rasulullah SAW pernah shalat di dalam\nKa\u2019bah yang di dalamnya ada gambar, dan ini juga termasuk dalam sabda\nRasulullah SAW yang artinya:<\/p>\n\n\n\n \u201cJika waktu shalat telah tiba kerjakan shalat di manapun, karena di manapun bumi Allah adalah tempat bersujud.\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n Ibn Qudamah\njuga mengutip kisah menarik yaitu ketika Umar bin Khattab memasuki negeri Syam\ndan diketahui oleh kaum Nasrani negeri tersebut, mereka berinisiatif untuk\nmenyambut Umar dengan menyajikannya makanan.<\/p>\n\n\n\n Namun jamuan\nitu disajikan di dalam gereja mereka, lalu Umar menolak hadir dan memerintahkan\nAli untuk menggantikannya, maka datanglah Ali ke undangan tersebut lalu masuk\nke dalam dan menyantap hidangan yang disediakan.<\/p>\n\n\n\n Kemudian Ali berkata bahwa, \u201caku tidak tahu kenapa Umar menolak datang\u201d <\/em>kata Ibn Qudamah inilah bukti kesepakatan para sahabat bahwa hukum masuk gereja atau tempat ibadah umat yang lain tidaklah haram.<\/p>\n\n\n\n