Pecihitam.org<\/strong> – Secara peristilahan, toleransi dapat diartikan sebagai sikap yang \u201cmundur selangkah\u201d untuk mencapai suatu kemaslahatan yang lebih besar. Toleransi dalam pengertian ini adalah upaya untuk bersikap lentur dan tidak kaku, agar tercapai suatu keadaan yang harmonis dan damai. <\/p>\n\n\n\n Sejatinya, Islam merupakan agama yang toleran dan sangat menghargai\nperbedaan. Dalam sejarah Islam, perbedaan dan pluralitas merupakan sesuatu yang\nlumrah, bahkan ia boleh dibilang sebagai Sunnatullah (ketetapan Allah yang\nbersifat pasti). <\/p>\n\n\n\n Justru, usaha-usaha yang mengarah pada penyeragaman atau penyatuan\nperbedaan adalah upaya yang sia-sia belaka. Perbedaan adalah kekayaan dan\npotensi yang mesti digunakan untuk membangun sebuah masyarakat yang lebih baik.<\/p>\n\n\n\n Tak dapat dipungkiri bahwa dalam beberapa tahun terakhir, perbedaan\nsikap politik, baik antar partai atau individu, membuat seakan-akan kita\nterbelah menjadi berbagai kubu yang saling berlawanan. Akibatnya, kemarahan dan\nkebencian tak jarang membuat suasana politik kita tidak sehat. Tentu, hal ini\nsangat merugikan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di mana perpecahan bisa\nterjadi kapan saja dan di mana saja.<\/p>\n\n\n\n Yang lebih memprihatikan, agama dibawa-bawa ke ranah politik praktis dan tak jarang menjadi justifikasi untuk menebar kebencian, fitnah, serapah dan saling mencela satu sama lain. Padahal, sejatinya agama (Islam) tidak pernah mengajarkan hal yang demikian. Itulah politik, apapun yang dikaitkan dengannya, pasti akan menjadi korban.<\/p>\n\n\n\n Secara internal, Islam sendiri sudah senyatanya menghargai\nperbedaan, tetapi ketika ia diperalat untuk kepentingan politik dan\ntujuan-tujuan tertentu, maka perbedaan itu sekan-akan menjadi musuh yang perlu\ndilawan dengan cara apapun, bahkan kalau perlu ditumpas atau dihabisi. Keadaan\nsemacam ini tentu menjadi masalah, sebab jika diterus-teruskan, akan berakibat\npada perpecahan dan mengancam keutuhan bangsa.<\/p>\n\n\n\n Dalam menyikapi hal yang demikian itu, di samping perlu berpolitik\nsecara bijak, umat Islam juga dapat belajar dari agamanya sendiri, melalui\nberbagai perbedaan yang ada di tubuh Islam itu sendiri. <\/p>\n\n\n\n