Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":11934,"date":"2019-09-30T10:50:49","date_gmt":"2019-09-30T03:50:49","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=11934"},"modified":"2019-09-30T17:43:06","modified_gmt":"2019-09-30T10:43:06","slug":"bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/","title":{"rendered":"Bagaimana Menjaga Akhlak Berkomentar di Media Sosial"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Di antara dampak buruk dari lahirnya media sosial adalah banyak orang lebih tertarik untuk sekedar berkomentar daripada memahami kandungan kebenaran dari isi status dan berita yang dishare. <\/p>\n\n\n\n

Padahal, untuk membuat sebuah status yang bermutu dan berita yang disebarkan, selalu membutuhkan jerih payah yang lebih dari sekedar komentar asal-asalan yang kosong makna. <\/p>\n\n\n\n

Apalagi sekarang, cukup hanya mengklik saja, seluruh berita bisa tersalin dan tersebar sebanyak mungkin. Dengan berbagai kemudahan itu, kita justru berlomba-lomba menjadi penerus kabar daripada memahami substansinya secara jernih. <\/p>\n\n\n\n

Tapi apa boleh buat, begitulah perkembangan media sosial saat ini, kita menjadi seseorang yang \u201cuptodate<\/em>\u201d dan sibuk dengan banyak sekali pekerjaan untuk mengikuti simpang siur\u00a0 peristiwa di sekitar kita. <\/p>\n\n\n\n

Tapi\nperlu diingat, bahwa media sosial juga sangat cepat melahirkan budaya\n\u201ckomentar\u201d. Siapapun dan dari latarbelakang mana saja bisa berkomentar dan\nmemang tidak ada larangan. Tidak peduli apakah komentar itu melukai atau bahkan\nyang lebih tragis lagi dapat menyingkirkan orang lain. <\/p>\n\n\n\n

Media sosial<\/a>, dengan demikian, juga bisa melahirkan sejenis setan yang membuat kita mampu saling membenci dan saling membuat orang lain menjadi korban. <\/p>\n\n\n\n

Di titik ini, sebenarnya bukan media sosialnya yang menjadi sasaran kekeliruan, tapi pola pemanfaatan media itulah yang boleh dibilang kurang berkualitas. <\/p>\n\n\n\n

Saya sering bertanya-tanya, mengapa budaya bermedia sosial membuat kita menjadi saling membenci dan menyebar kemarahan? Lalu, apakah media sosial harus dilarang? <\/p>\n\n\n\n

Saya kira tidak mungkin, yang perlu dilakukan adalah bagaimana kita mampu bermedia sosial secara bijak, santun, dan berakhlakul karimah.<\/p>\n\n\n\n

Tulisan ini akan sedikit mengurai tips dan cara-cara agar kita tetap menjaga akhlak<\/strong><\/a> dalam berkomentar di media sosial dan sebisa mungkin meninggalkan ujaran-ujaran kebencian yang justru akan menyulut emosi dan konflik yang tidak sehat. <\/p>\n\n\n\n

Ini penting lantaran media sosial seringkali menjadi faktor berbagai macam kegaduhan, mulai kegaduhan politik, agama, dan berinteraksi sosial secara langsung.<\/p>\n\n\n\n

Medsos\nyang sejatinya adalah tempat berbagi, bersilaturahim, dan membangun relasi,\njustru malah menjadi tempat meluapkan emosi, kebencian, komentar negatif yang\nsangat jauh dari nilai-nilai Islam. <\/p>\n\n\n\n

Menurut saya, ada empat akhlak Islami yang bisa dilakukan agar kita terhindar dari budaya komentar yang negatif dan mulai berinteraki secara sehat dan bermanfaat;<\/p>\n\n\n\n

Pertama,<\/em> memberikan komentar atau pendapat dalam bentuk kritik, tanggapan, dan saran merupakan hak setiap orang, tidak bisa dibatasi atau dihalang-halangi. Dalam berkomentar, harusnya seseorang lebih mengedepankan\u00a0 cara-cara yang halus, santun, dan bijak. <\/p>\n\n\n\n

Apapun komentarnya, bila tidak disampaikan secara hati-hati, orang yang dikomentari akan cenderung sakit hati, bahkan komentarnya malah tidak akan berguna bagi orang lain. <\/p>\n\n\n\n

Ini\npenting dilakukan, karena tidak semua orang suka dikritik, ada yang suka\ndikritik tapi disampaikan dengan cara yang baik. Dan, hampir tidak ada orang\nyang mau dikritik dengan cara-cara yang kasar dan negatif.<\/p>\n\n\n\n

Kedua<\/em>, menghargai pandangan atau pendapat orang lain. Dalam hal ini, sebagai muslim yang baik hendaknya seseorang dapat menghargai dan menghormati pendapat orang lain, betapapaun pendapat dan pemikirannya amat berbeda dengan kita. <\/p>\n\n\n\n

Sebab, bila berkaitan dengan hak-hak yang dimiliki oleh orang lain, hak berpendapat dan mengutarakan pemikirannya, kita tidak boleh serta-merta menghujatnya begitu saja. <\/p>\n\n\n\n

Secara\nIslam, perbedaan adalah sunatullah atau sesuatu yang telah digariskan oleh\nAllah. Kita mesti memahami perbedaan pandangan dari sisi ini, sehingga tidak\nada upaya untuk menjatuhkan komentar yang buruk terhadap orang yang berbeda dan\nberseberangan dengan kita.<\/p>\n\n\n\n

Ketiga,<\/em>\nbila kita mengomentari sesuatu, ungkapkanlah sesuai dengan pengetahuan yang\ndimiliki. Bila yang dikedepankan adalah emosi dan perasaan tidak suka, maka\norang cenderung keluar dari batasannya, keluar dari cara pandangan yang\nobjektif, dan tidak mampu memahami duduk perkaranya secara berimbang. <\/p>\n\n\n\n

Di\nmedia sosial, sudah terlalu banyak orang berkomenar di luar batas kemampuannya.\nMisalnya begini, ada berita atau tulisan dishare, bila berita itu secara tema\ndan judul sudah dianggap tidak sesuai dengan isi pikirannya, orang cenderung\nakan mengomentari negatif, padahal dia belum baca tulisan itu. Dengan kata\nlain, banyak orang menilai sesuatu tanpa dilandasi pengetahuan yang memadai.<\/p>\n\n\n\n

Allah\nberfirman dalam al-Qur\u2019an: \u201cDan, janganlah\nkamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.\nSesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta\npertanggungjawabannya<\/em>\u201d (QS. al-Isra\u2019: 36).<\/p>\n\n\n\n

Bila melihat kondisi terkini dari keadaaan media sosial kita, banyak umat Islam yang mengabaikan perintah Allah sebagaimana tertuang dalam ayat di atas. Apa yang kita lihat dan saksikan justru berbanding terbalik dengan akhlak Islami yang telah digariskan oleh Allah. <\/p>\n\n\n\n

Karenanya, dengan berpijak pada seruan Allah ini, kita perlu lebih banyak belajar dan memahami daripada sekedar komentar dan perbendapat yang tidak berguna.<\/p>\n\n\n\n

Keempat,<\/em>\njadilan pribadi yang rendah hati dan suka meminta maaf. Di sini banyak orang\nmengabaikan kepribadiannya dan suka tidak mau minta maaf bila ternyata\nkomentarnya keliru bahkan sampai menimbulkan polemik. <\/p>\n\n\n\n

Perilaku\nmemaafkan dan meminta maaf, merupakan tindakan yang sangat terpuji dalam Islam,\nkarena seseorang telah dianggap mampu bersikap rendah hati, menundukkan\negoisme, dan mengakui keterbatasaanya sebagai manusia yang penuh salah dan\nlupa. <\/p>\n\n\n\n

Sebagaimana sabda Nabi, \u201cManusia adalah tempat salah dan lupa<\/em>\u201d. Tak seorang pun bisa luput dari kedua hal ini, maka kita sebagai umat Islam perlu berhati-hati dalam berkomentar. <\/p>\n\n\n\n

Bila tak didasari oleh argumen yang jelas dan pengetahuan yang mumpuni, orang cenderung keliru dalam berkomentar. Bila kekeliruan itu diterus-teruskan, maka tidak ada lagi jalinan komunikasi yang baik, bahkan silaturahim pun bisa terputus lantaran egoisme seseorang.<\/p>\n\n\n\n

Kiranya,\nkeempat standar akhlak ini bisa menjadi pedoman bagi umat Islam dalam bermedia\nsosial. Kita tidak perlu tim ahli atau ilmuwan untuk memastikan kondisi media\nsosial kita sedang baik atau buruk, sebab kitalah pengguna media sosial itu,\nmaka dari kitalah perilaku-perilaku baik itu bisa mulai praktikkan, dan mulai\nmenghindari gesekan-gesekan negatif yang pada akhirnya akan merugikan umat\nIslam sendiri.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Di antara dampak buruk dari lahirnya media sosial adalah banyak orang lebih tertarik untuk sekedar berkomentar daripada memahami kandungan kebenaran dari isi status dan berita yang dishare. Padahal, untuk membuat sebuah status yang bermutu dan berita yang disebarkan, selalu membutuhkan jerih payah yang lebih dari sekedar komentar asal-asalan yang kosong makna. Apalagi sekarang, […]<\/p>\n","protected":false},"author":13,"featured_media":11976,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[8],"tags":[4656,4654,4655,4425],"yoast_head":"\nBagaimana Menjaga Akhlak Berkomentar di Media Sosial - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Ada 4 akhlak Islami di Media sosial yang bisa dilakukan agar kita terhindar dari budaya komentar yang negatif dan mulai berinteraksi secara sehat\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Bagaimana Menjaga Akhlak Berkomentar di Media Sosial - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Ada 4 akhlak Islami di Media sosial yang bisa dilakukan agar kita terhindar dari budaya komentar yang negatif dan mulai berinteraksi secara sehat\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-09-30T03:50:49+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-09-30T10:43:06+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Menjaga-Akhlak-Berkomentar-di-Media-Sosial.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Rohmatul Izad\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Rohmatul Izad\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"4 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/\"},\"author\":{\"name\":\"Rohmatul Izad\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a\"},\"headline\":\"Bagaimana Menjaga Akhlak Berkomentar di Media Sosial\",\"datePublished\":\"2019-09-30T03:50:49+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-30T10:43:06+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/\"},\"wordCount\":893,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Menjaga-Akhlak-Berkomentar-di-Media-Sosial.jpg\",\"keywords\":[\"akhlak bermedia sosial\",\"akhlak Islami\",\"budaya komentar\",\"media sosial\"],\"articleSection\":[\"Opini\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/\",\"name\":\"Bagaimana Menjaga Akhlak Berkomentar di Media Sosial - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Menjaga-Akhlak-Berkomentar-di-Media-Sosial.jpg\",\"datePublished\":\"2019-09-30T03:50:49+00:00\",\"dateModified\":\"2019-09-30T10:43:06+00:00\",\"description\":\"Ada 4 akhlak Islami di Media sosial yang bisa dilakukan agar kita terhindar dari budaya komentar yang negatif dan mulai berinteraksi secara sehat\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Menjaga-Akhlak-Berkomentar-di-Media-Sosial.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Menjaga-Akhlak-Berkomentar-di-Media-Sosial.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Menjaga Akhlak Berkomentar di Media Sosial\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Bagaimana Menjaga Akhlak Berkomentar di Media Sosial\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a\",\"name\":\"Rohmatul Izad\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g\",\"caption\":\"Rohmatul Izad\"},\"description\":\"Magister Ilmu Filsafat Universitas Gadjah Mada | Alumni Pesantren Baitul Hikmah Krapyak Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/rohmizad\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Bagaimana Menjaga Akhlak Berkomentar di Media Sosial - Pecihitam.org","description":"Ada 4 akhlak Islami di Media sosial yang bisa dilakukan agar kita terhindar dari budaya komentar yang negatif dan mulai berinteraksi secara sehat","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Bagaimana Menjaga Akhlak Berkomentar di Media Sosial - Pecihitam.org","og_description":"Ada 4 akhlak Islami di Media sosial yang bisa dilakukan agar kita terhindar dari budaya komentar yang negatif dan mulai berinteraksi secara sehat","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-09-30T03:50:49+00:00","article_modified_time":"2019-09-30T10:43:06+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Menjaga-Akhlak-Berkomentar-di-Media-Sosial.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Rohmatul Izad","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Rohmatul Izad","Est. reading time":"4 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/"},"author":{"name":"Rohmatul Izad","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a"},"headline":"Bagaimana Menjaga Akhlak Berkomentar di Media Sosial","datePublished":"2019-09-30T03:50:49+00:00","dateModified":"2019-09-30T10:43:06+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/"},"wordCount":893,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Menjaga-Akhlak-Berkomentar-di-Media-Sosial.jpg","keywords":["akhlak bermedia sosial","akhlak Islami","budaya komentar","media sosial"],"articleSection":["Opini"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/","name":"Bagaimana Menjaga Akhlak Berkomentar di Media Sosial - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Menjaga-Akhlak-Berkomentar-di-Media-Sosial.jpg","datePublished":"2019-09-30T03:50:49+00:00","dateModified":"2019-09-30T10:43:06+00:00","description":"Ada 4 akhlak Islami di Media sosial yang bisa dilakukan agar kita terhindar dari budaya komentar yang negatif dan mulai berinteraksi secara sehat","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Menjaga-Akhlak-Berkomentar-di-Media-Sosial.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/09\/Menjaga-Akhlak-Berkomentar-di-Media-Sosial.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Menjaga Akhlak Berkomentar di Media Sosial"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/bagaimana-menjaga-akhlak-berkomentar-di-media-sosial\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Bagaimana Menjaga Akhlak Berkomentar di Media Sosial"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a","name":"Rohmatul Izad","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g","caption":"Rohmatul Izad"},"description":"Magister Ilmu Filsafat Universitas Gadjah Mada | Alumni Pesantren Baitul Hikmah Krapyak Yogyakarta","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/rohmizad\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/11934"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/13"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=11934"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/11934\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/11976"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=11934"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=11934"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=11934"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}