Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":12082,"date":"2019-10-01T18:06:24","date_gmt":"2019-10-01T11:06:24","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=12082"},"modified":"2019-10-01T18:06:26","modified_gmt":"2019-10-01T11:06:26","slug":"khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/","title":{"rendered":"Khilafah dalam Pandangan Habib Umar bin Hafidz"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Beliau bernama lengkap al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz, lahir pada 27 Mei 1963 di Tarim, Yaman. Di negara asalnya, Yaman, beliau mengasuh madrasah Dar al-Musthafa dan sejumlah sekolah Islam yang dibangun di bawah manajemannya. <\/p>\n\n\n\n

Beliau\nadalah ulama modern yang sangat intens mendakwahkan Islam yang moderat dan\nsantun. Tercatat, beliau memegang peran aktif dalam dakwah Islamiyah,\nsedemikian aktifnya hingga beliau meluangkan hampir sepanjang tahunnya\nmengunjungi berbagai negara muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia, demi\nmelakukan tugas-tugas mulia.<\/p>\n\n\n\n

Tulisan singkat ini akan mencoba merangkum gagasan beliau tentang \u201ckhilafah\u201d yang sekaligus merupakan kritik terhadap gagasan pendirian negara Islam<\/a><\/strong>. <\/p>\n\n\n\n

Beliau, Habib Umar bin Hafidz, pernah menulis panjang lebar terkait masalah khilafah berjudul \u201cKhilafah yang Tak Butuh Singgasana Khilafah<\/em>\u201d, terbit di Majalah Alkisah tahun 2012.<\/p>\n\n\n\n

Menurut Habib Umar, kerancuan nalar berpikir para pengusuh khilafah terletak pada dua gagasan utama; pertama<\/em>, mereka telah menyempitkan makna khilafah, yang hanya terbatas pada pelaksanaan hukum Islam melalui kekuasaan politik. Kedua,<\/em> pandangan atas wajibnya menegakkan khilafah padahal sudah ada pemerintahan yang sah di tengah-tengah umat Islam.<\/p>\n\n\n\n

Terkait\ndengan gagasan yang pertama, harus ditegaskan bahwa istilah \u201ckhilafah\u201d bila\ndihubungan dengan agama dan syariat, maknanya tidak terbatas pada konteks kekuasaan\npolitik dengan segala penerapan hukum-hukumnya. Karenanya, makna khilafah\nsangatlah luas dan tidak hanya identik dengan persoalan kekuasaan.<\/p>\n\n\n\n

Bahkan,\nAl-Qur\u2019an menggunakan kata \u201ckhilafah\u201d untuk menyebut orang-orang yang berbuat\nburuk, menyimpang dari jalan Allah, dan juga generasi yang datang setelah Nabi\ndan Rasul, sebagaimana pada ayat:<\/p>\n\n\n\n

\u0641\u064e\u062e\u064e\u0644\u064e\u0641\u064e \u0645\u0650\u0646 \u0628\u064e\u0639\u0652\u062f\u0650\u0647\u0650\u0645\u0652 \u062e\u064e\u0644\u0652\u0641\u064c \u0623\u064e\u0636\u064e\u0627\u0639\u064f\u0648\u0627 \u0627\u0644\u0635\u064e\u0651\u0644\u064e\u0627\u0629\u064e \u0648\u064e\u0627\u062a\u064e\u0651\u0628\u064e\u0639\u064f\u0648\u0627 \u0627\u0644\u0634\u064e\u0651\u0647\u064e\u0648\u064e\u0627\u062a\u0650 \u0641\u064e\u0633\u064e\u0648\u0652\u0641\u064e \u064a\u064e\u0644\u0652\u0642\u064e\u0648\u0652\u0646\u064e \u063a\u064e\u064a\u0651\u0627\u064b<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u201cMaka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan mengikuti hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan<\/em>\u201d (QS. Maryam: 59).<\/p>\n\n\n\n

Ayat ini menegaskan bahwa istilah khilafah juga mengacu pada generasi pengganti Nabi dan Rasul yang tinggal di tempat orang-orang sebelumnya, tetapi mereka tidak mengindahkan hukum-hukum agama. <\/p>\n\n\n\n

Oleh sebab itu, makna khilafah di sini berarti pergantian seseorang terhadap orang lain dalam konteks apapun.<\/p>\n\n\n\n

Terkait dengan konsep khilafah dalam konteks agama, Habib Umar bin Hafidz menambahkan, perlu dipahami bahwa khilafah yang diagungkan dan dinyatakan Allah sebagai keistimewaan khusus bagi Nabi Adam dan anak cucunya; seperti ayat, yang artinya \u201cSesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi<\/em>\u201d (QS. Al-Baqarah: 30). <\/p>\n\n\n\n

Khilafah dalam ayat ini mengacu kepada khilafah dalam arti ruhaniah, keagamaan, dan ketuhanan, bukan terbatas pada otoritas politik dan kekuasaan yang mengatur urusan-urusan dunia.<\/p>\n\n\n\n

Khilafah dalam pengertian ayat di atas lebih terkait dengan tugas manusia dalam mengemban amanah sesuai kapasitas dan kemampuannya, dalam konteks menegakkan kebenaran, yakni syariat yang telah ditetapkan oleh Allah. <\/p>\n\n\n\n

Inilah makna khilafah yang sebenar-benarnya. Yakni merupakan tugas masing-masing individu untuk melaksanannya, tak ada alasan bagi siapapun untuk meninggalkannya.<\/p>\n\n\n\n

Dengan\ndemikian, khilafah menurut Habib Umar, melaksanakan perintahnya, dan berupa\nmengamalkan tutunan Allah, menghindari larangannya. Itulah arti khilafah yang\nditugaskan kepada Nabi Adam dan generasi penerusnya, bukan berusaha mendirikan\nkekuasaan Allah di bumi berupa negara dan kekuasaan politik.<\/p>\n\n\n\n

Bila kata khilafah ini terpaksa dikaitkan dengan salah satu jenis kekhilafahan Nabi Muhammad SAW di masa kepemimpinannya, maka harus dipahami bahwa khilafah dalam arti ini lebih mengacu pada perwujudan dari penerapan hukum-hukum secara umum, bukan perwujudan dalam sebuah negara Islam. <\/p>\n\n\n\n

Selama kekuasaan itu dipegang oleh orang-orang baik, jujur, lurus, dan selalu dalam petunjuk Allah, maka tidak perlu ada negara Islam.<\/p>\n\n\n\n

Menurut\npandangan Habib Umar, kekuasaan khilafah pasca Nabi yang benar-benar Islami,\nhanya berlangsung tak lebih dari 30 tahun semenjak Nabi wafat, yakni pada masa\nKhulafaur Rasyidun. Inilah yang menjadi salah satu mukjizat dan menunjukkan\nkebenaran beliau sebagai Nabi.<\/p>\n\n\n\n

Setelah kepemimpinan empat khalifah itu, kekuasaan Islam lebih banyak diisi oleh pemimpin yang otoriter dalam sistem monarkhi<\/a>, yakni pada masa kekuasaan Bani Umayyah, Bani Abbasiyyah, dan seterusnya. <\/p>\n\n\n\n

Pada masa kekuasaan monarki ini, sangat banyak pemberontakan, kesewenang-wenangan, banyak masalah muncul, dan kekuasaan mereka tidak mencerminkan apa-apa yang telah dicontohkan oleh Khulafaur Rasyidun.<\/p>\n\n\n\n

Dalam\nsebuah riwayat dinyatakan, Nabi bersabda; \u201cMasa\nsetelah itu (Khulafaur Rasyidun), kekuasaan berada di tangan para penguasa yang\nberbuat hal-hal yang kalin (sahabat) ingkari, kalian melihat mereka tidak teguh\ndalam mengikuti ajaran Islam<\/em>\u201d. Lalu sahabat bertanya, \u201cApa yang engkau (Rasulullah) perintahkan kepada kami? Haruskah kami\nmembuat kekhilafahan baru, pemerintahan lain, dan berjuang menyingkirkan\nmereka?<\/em>\u201d. Nabi SAW bersabda, \u201cKalian\nharus patuh dan taat (kepada pemimpin kalian)\u201d.<\/em> (HR. Bukhari dan Ahmad).<\/p>\n\n\n\n

Lalu\nsahabat bertanya lagi, \u201cSampai kapan kami\npatuh kepada pemimpin<\/em>?\u201d, Nabi menjawab, \u201cSampai yang menjadi pemimpin kalian adalah orang yang jelas-jelas telah\nkafir, mengingkari Allah dan Rasulnya, serta terang-terangan memusuhi agama\nIslam dan melanggarnya<\/em>\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Dalam hadist ini ditegaskan, ketika umat Islam dipimpin oleh orang-orang yang kurang teguh pendirian dalam Islam, umat Islam tetap diharuskan taat kepada pemimpinnya. Ini yang mengatakan langsung adalah Rasulullah, bukan ulama atau kelompok-kelompok tertentu dalam Islam. <\/p>\n\n\n\n

Karenanya, menjadi jelaslah bahwa sistem khilafah dalam arti mendirian sebuah negara, tak lebih dari khayalan yang tidak didasarkan pada nash yang jelas, baik al-Qur\u2019an maupun Sunnah.<\/p>\n\n\n\n

Selanjutnya,\nHabib Umar menambahkan, bahwa kita tidak bisa sekedar melaksanakan fungsi\nkhalifah hanya yang terkait dengan diri sendiri saja. Dalam hal lain, kita\nmemiliki kekuasaan yang berkaitan dengan keluarga, teman, dan tetangga. Juga kepada\norang-orang yang mendengarkan dan menerima nasihat kita, baik orang dekat\nmaupun bukan. Laksanakan kewajiban khilafah dalam kesemuanya ini.<\/p>\n\n\n\n

Menegakkan syariat, dalam berbagai bentuknya, merupakan khilafah dari Allah dan Rasul-Nya, yakni dalam arti umum. Bukan dalam arti mendirikan pemerintahan Islam di dunia ini. Betapapun, bila ada kesempatan bagi seseorang untuk membela agama Allah, dalam bentuk apapun, ia harus berani dan memiliki tanggungjawab besar melaksanakan kewajiban itu. <\/p>\n\n\n\n

Namun harus diingat bahwa bila pembelaan terhadap agama Allah itu justru menimbulkan efek negatif yang lebih besar, maka tidak ada kewajiban bagi umat Islam untuk melaksanakannya, justru umat Islam sebisa mungkin harus menjauhinya. <\/p>\n\n\n\n

Sebab, mempersatukan umat Islam haruslah dilakukan dengan cara-cara yang santun dan lembut, serta harus didasarkan pada rasa kasih sayang kepada umat Islam.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Beliau bernama lengkap al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz, lahir pada 27 Mei 1963 di Tarim, Yaman. Di negara asalnya, Yaman, beliau mengasuh madrasah Dar al-Musthafa dan sejumlah sekolah Islam yang dibangun di bawah manajemannya. Beliau adalah ulama modern yang sangat intens mendakwahkan Islam yang moderat dan santun. Tercatat, beliau memegang […]<\/p>\n","protected":false},"author":13,"featured_media":12159,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[8],"tags":[722,1170],"yoast_head":"\nKhilafah dalam Pandangan Habib Umar bin Hafidz - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Menurut Habib Umar bi Hafidz, kekuasaan khilafah pasca Nabi yang benar-benar Islami, hanya berlangsung tak lebih dari 30 tahun semenjak Nabi wafat\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Khilafah dalam Pandangan Habib Umar bin Hafidz - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Menurut Habib Umar bi Hafidz, kekuasaan khilafah pasca Nabi yang benar-benar Islami, hanya berlangsung tak lebih dari 30 tahun semenjak Nabi wafat\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-10-01T11:06:24+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-10-01T11:06:26+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Rohmatul Izad\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Rohmatul Izad\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"5 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/\"},\"author\":{\"name\":\"Rohmatul Izad\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a\"},\"headline\":\"Khilafah dalam Pandangan Habib Umar bin Hafidz\",\"datePublished\":\"2019-10-01T11:06:24+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-01T11:06:26+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/\"},\"wordCount\":930,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz.jpg\",\"keywords\":[\"Habib Umar Bin Hafidz\",\"khilafah\"],\"articleSection\":[\"Opini\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/\",\"name\":\"Khilafah dalam Pandangan Habib Umar bin Hafidz - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz.jpg\",\"datePublished\":\"2019-10-01T11:06:24+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-01T11:06:26+00:00\",\"description\":\"Menurut Habib Umar bi Hafidz, kekuasaan khilafah pasca Nabi yang benar-benar Islami, hanya berlangsung tak lebih dari 30 tahun semenjak Nabi wafat\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"khilafah habib umar\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Khilafah dalam Pandangan Habib Umar bin Hafidz\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a\",\"name\":\"Rohmatul Izad\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g\",\"caption\":\"Rohmatul Izad\"},\"description\":\"Magister Ilmu Filsafat Universitas Gadjah Mada | Alumni Pesantren Baitul Hikmah Krapyak Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/rohmizad\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Khilafah dalam Pandangan Habib Umar bin Hafidz - Pecihitam.org","description":"Menurut Habib Umar bi Hafidz, kekuasaan khilafah pasca Nabi yang benar-benar Islami, hanya berlangsung tak lebih dari 30 tahun semenjak Nabi wafat","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Khilafah dalam Pandangan Habib Umar bin Hafidz - Pecihitam.org","og_description":"Menurut Habib Umar bi Hafidz, kekuasaan khilafah pasca Nabi yang benar-benar Islami, hanya berlangsung tak lebih dari 30 tahun semenjak Nabi wafat","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-10-01T11:06:24+00:00","article_modified_time":"2019-10-01T11:06:26+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Rohmatul Izad","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Rohmatul Izad","Est. reading time":"5 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/"},"author":{"name":"Rohmatul Izad","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a"},"headline":"Khilafah dalam Pandangan Habib Umar bin Hafidz","datePublished":"2019-10-01T11:06:24+00:00","dateModified":"2019-10-01T11:06:26+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/"},"wordCount":930,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz.jpg","keywords":["Habib Umar Bin Hafidz","khilafah"],"articleSection":["Opini"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/","name":"Khilafah dalam Pandangan Habib Umar bin Hafidz - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz.jpg","datePublished":"2019-10-01T11:06:24+00:00","dateModified":"2019-10-01T11:06:26+00:00","description":"Menurut Habib Umar bi Hafidz, kekuasaan khilafah pasca Nabi yang benar-benar Islami, hanya berlangsung tak lebih dari 30 tahun semenjak Nabi wafat","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"khilafah habib umar"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/khilafah-dalam-pandangan-habib-umar-bin-hafidz\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Khilafah dalam Pandangan Habib Umar bin Hafidz"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a","name":"Rohmatul Izad","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g","caption":"Rohmatul Izad"},"description":"Magister Ilmu Filsafat Universitas Gadjah Mada | Alumni Pesantren Baitul Hikmah Krapyak Yogyakarta","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/rohmizad\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12082"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/13"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=12082"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12082\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/12159"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=12082"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=12082"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=12082"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}