Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":12091,"date":"2019-10-01T11:23:35","date_gmt":"2019-10-01T04:23:35","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=12091"},"modified":"2020-04-11T21:23:56","modified_gmt":"2020-04-11T14:23:56","slug":"muhasabah-upaya-memperbaiki-diri-menjadi-lebih-baik","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/muhasabah-upaya-memperbaiki-diri-menjadi-lebih-baik\/","title":{"rendered":"Muhasabah, Upaya Memperbaiki Diri Menjadi Lebih Baik"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Muhasabah atau intospeksi diri merupakan usaha untuk mengoreksi kemampuan kita sebagai manusia dalam mengelola karunia akal dan nafsu: apakah sudah berjalan secara baik atau tidak.<\/p>\n\n\n\n
Manusia ditakdirkan ahsanu taqwim (sebagai ciptaan terbaik). Ia memiliki kecenderungan-kecenderungan pribadi atau nafsu yang tidak dimiliki malaikat. Manusia juga mempunyai akal sehat yang tidak dimiliki hewan. Dengan kedua karunia itulah manusia hidup di dunia ini beraktivitas sedemikian rupa: bekerja, bergaul, belajar, makan, minum, bepergian, bersantai, dan lain sebagainya.<\/p>\n\n\n\n
Namun, apakah apa yang kita lakukan itu tidak menimbulkan mudarat? Mudarat berarti merugikan. Mudarat dibagi menjadi dua, yakni mudarat pada diri sendiri dan mudarat pada orang lain. Beberapa perbuatan mungkin tak mendatangkan mudarat bagi diri sendiri namun bisa saja mudarat bagi orang lain. Contohnya, berbisnis dengan cara merugikan orang lain, menduduki kursi di angkutan umum yang bukan haknya, atau sejenisnya. Sebaliknya, banyak pula yang tampak tak mudarat bagi orang lain namun merugikan diri sendiri. Misalnya, mengonsumsi obat-obatan terlarang, meninggalkan ibadah, dan lain-lain.<\/p>\n\n\n\n
Meskipun tidak menimbulkan mudarat misalnya, sudahkah perbuatan yang kita lakuklan bukan termasuk yang mubadzir (sia-sia)? Seperti sikap malas kita, bersenang-senang secara berlebihan, berbelanja di luar kebutuhan, gosip ke sana kemari, bermain media sosial secara berlebihan, mungkin secara kasat mata tak merugikan orang lain maupun diri sendiri tapi sukar menghindari dari kemubadziran. Padahal, (“sesungguhnya orang-orang berbuat boros atau mubadzir adalah kawannya setan”<\/em>).<\/p>\n\n\n\n
Pertanyaan-pertanyaan di atas sebetulnya merupakan bagian dari cara manusia berintrospeksi diri atau muhasabah. Muhasabah penting dilakukan untuk mengetahui diri sendiri bukan sekedar pada kelebihan-kelebihan yang dimiliki, melainkan juga kekurangan-kekurangan supaya kita memperbaiki diri sendri. <\/p>\n\n\n\n