Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":12268,"date":"2019-10-05T06:00:27","date_gmt":"2019-10-04T23:00:27","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=12268"},"modified":"2019-10-05T06:35:37","modified_gmt":"2019-10-04T23:35:37","slug":"sifat-sama-dan-bashar-sifat-ke-11-dan-12-dari-20-sifat-yang-wajib-bagi-allah-swt","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/sifat-sama-dan-bashar-sifat-ke-11-dan-12-dari-20-sifat-yang-wajib-bagi-allah-swt\/","title":{"rendered":"Sifat Sama’ dan Bashar, Sifat ke-11 dan 12 dari 20 Sifat Yang Wajib Bagi Allah SWT"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Kali ini akan kita pelajari bersama tentang Sifat ke 11 dan 12 yang wajib bagi Allah Ta’ala, yakni Sifat Sama’ dan Bashar (Mendengar dan Melihat). Saya himpun dua sifat ini dalam satu artikel agar lebih mudah tuk di pahami, karena berkaitan erat antara satu dengan lainnya dalam hal ta’luq dan dalil-dalil keduanya.<\/p>\n\n\n\n

Di dalam aqidah Ahlussunnah wal Jamaah<\/a><\/strong>, Allah SWT wajib memiiki Sifat Sama’ (\u0633\u064e\u0645\u0652\u0639\u064c<\/strong>) dan Bashar (\u0628\u064e\u0635\u064e\u0631\u064c<\/strong>), dan mustahil bagi Allah bersifat Shamam (\u0635\u064e\u0645\u064e\u0645\u064c<\/strong>) dan ‘Ama (\u0639\u064e\u0645\u0649<\/strong>)<\/p>\n\n\n\n

Secara Bahasa Sama\u2019 berarti\nMendengar dan Bashar berarti Melihat. Sedangkan menurut istilah adalah\nsebagaimana yang terdapat di dalam kitab Kifayatul \u2018Awam Karangan Syeikh\nMuhammad Al-Fudhali :<\/p>\n\n\n\n

\u00a0\u201cSifat Sama\u2019 dan Bashar adalah dua sifat yang berdiri dengan setiap yang maujud (ada), dalam artian tersingkap dengan dua sifat tersebut segala sesuatu yang maujud baik yang maujud itu wajib maupun jaiz\u201d<\/em><\/p>\n\n\n\n

Dua sifat ini ta\u2019luq ia kepada\nZat Allah Ta\u2019ala dan sifat-sifat-Nya. Maksudnya, zat Allah Ta\u2019ala beserta\ndengan sifat sifat-Nya dapat tersingkap bagi Allah sendiri dengan sifat Sama\u2019\ndan Bashar yang ada pada-Nya.<\/p>\n\n\n\n

Allah Ta\u2019ala Maha mendengar segala sesuatu baik suara maupun zatnya. Berbeda halnya dengan pendengaran kita makhluk yang hanya dapat mendengar terhadap suara, tidak zat<\/a>.<\/p>\n\n\n\n

Begitu pula halnya dengan sifat\nBashar Allah Ta\u2019ala. Dia maha Melihat segala sesuatu baik yang qadim maupun\nyang baharu, baik sesuatu tersebut berupa zat maupun suara. Berbeda dengan\npenglihatan kita makhluk yang hanya dapat melihat sesuatu berupa zat yang\nbaharu, kita tidak dapat melihat suara.<\/p>\n\n\n\n

Lalu bagaimanakah kaifiyat atau\ncara Allah SWT mendengar zat dan melihat suara ? ini tidaklah dapat kita jawab\nbagaimana caranya, hanya Allah Ta\u2019ala yang tahu hakikat dari semua itu. Yang namun\nwajib bagi kita tuk meyakininya.<\/p>\n\n\n\n

Allah Ta\u2019ala Maha Melihat tanpa\nmenggunakan bola mata dan Maha Mendengar tanpa menggunakan telinga, tidak seperti\nyang berlaku pada kita makhluk. Maha Suci Allah daripada menyerupai dengan\nsegala yang baharu (makhluk).<\/p>\n\n\n\n

Dalil \u2018Aql<\/strong>i<\/p>\n\n\n\n

Setiap yang hidup pastilah ada\nbaginya salah satu dari pada dua sifat yang berlawan, yakni antara mendengar\natau tuli dan antara dapat melihat atau buta.<\/p>\n\n\n\n

Allah SWT zat Wajibul Wujud yang\nMaha Hidup, bila Allah Ta\u2019ala bersifat dengan tuli dan buta maka itu berarti\nada kecacatan atau kekurangan pada-Nya. Tidaklah mungkin Tuhan Yang mencipta\ndan mengatur alam ini bersifat dengan sifat kekurangan semisal tuli dan buta. Bila\ndua sifat ini ada pada Allah, maka sungguh tidak akan ada alam ini beserta\nsegala isinya, dan ini mustahil.<\/p>\n\n\n\n

Akal yang sehat akan menolak\nmentah-mentah bila dua sifat kekurangan tersebut ada bagi Allah SWT, dan\nkemudian menetapkan dua sifat kesempurnaan bagi-Nya, yakni Sifat Sama\u2019 dan\nBashar (Mendengar dan Melihat)<\/p>\n\n\n\n

Dalil Naqli<\/strong><\/p>\n\n\n\n