Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":12854,"date":"2019-10-08T08:42:10","date_gmt":"2019-10-08T01:42:10","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=12854"},"modified":"2019-10-08T08:42:10","modified_gmt":"2019-10-08T01:42:10","slug":"perbedaan-hukum-jual-beli-sistem-dropship-dan-reseller-dari-berbagai-madzhab","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/perbedaan-hukum-jual-beli-sistem-dropship-dan-reseller-dari-berbagai-madzhab\/","title":{"rendered":"Perbedaan Hukum Jual Beli Sistem Dropship dan Reseller Dari Berbagai Madzhab"},"content":{"rendered":"
PeciHitam.org<\/strong> \u2013 Dewasa ini, banyak kita menemukan marketplace dimana penjual online tidak harus memiliki barangnya untuk menjualnya. Sistem ini lebih dikenal dengan istilah dropship. Adapun reseller ialah membeli barang dengan maksud menjualnya lagi. Bagaimana hukum jual beli sistem dropship dan reseller ini?<\/p>\n
Sebelum hukum jual beli sistem dropship dan reseller, pengertian dropshipping mengacu pada istilah jual beli yang dilakukan tanpa modal. Penjual tidak perlu menyediakan stok barang atau melakukan proses pengiriman barang pada pembeli. Ia hanya berperan sebagai perantara yang menghubungkan antara penjual dan pembeli. Sementara itu, supplier berperan menyediakan stok dan melakukan pengiriman barang atas nama dropshipper.<\/p>\n
Sistem ini berbeda sekali dengan sistem jual beli reseller, yaitu sistem jual beli yang dilakukan dengan jalan menjual kembali barang yang dikulak oleh pedagang dari pedagang stok. Dalam sistem ini, penjual harus menyediakan stok barang terlebih dahulu sebelum bergerak selaku penjual. Tanggung jawab pengiriman barang melekat pada dirinya sendiri.<\/p>\n
Dengan membedakan kedua sistem antara\u00a0dropshipping\u00a0dan reseller ini, maka bisa diketahui bahwa\u00a0dropshipping\u00a0merupakan sistem jual beli tanpa modal (urudlu al-tij\u00e2rah). Pedagang hanya bergerak selaku makelar (samsarah) atau selaku orang yang diberi hak kuasa menjualkan barang (wakil) oleh pedagang stok (supplier).<\/p>\n
Untuk hukum seputar jual beli reseller, para ulama sepakat membolehkan disebabkan karena barang sudah menjadi milik dari\u00a0supplier. Sistem jual beli reseller masuk kategori\u00a0bai\u2019u maushufin fi al-dzimmah, yaitu jual beli barang yang sudah menjadi milik dari pedagang. Akad yang berlaku adalah akad salam, yaitu sistem jual akad pesan. Cirinya adalah:<\/p>\n
\n
Barang sudah berada dalam kuasa pedagang<\/li>\n
Diketahui ra\u2019sul maal-nya (modal pokoknya)<\/li>\n<\/ul>\n
Ikhtilaf terjadi pada sistem perdagangan\u00a0dropshipping. Ada beberapa pangkal ikhtilaf mengingat sistem jual beli\u00a0dropshipping\u00a0ini ada dua, sebagaimana telah dijelaskan di atas.<\/p>\n
Jual Beli Sistem Dropship Dengan Barang Yang Belum Mendapatkan Izin Dari Supplier<\/strong><\/h2>\n
Biasanya sistem ini dilakukan dengan jalan, penjual membuat akun sendiri. Ia mencantumkan banyak ragam barang yang ditawarkan, sementara barangnya masih berada di tangan orang lain yang menjadi pedagang aslinya. Ia hanya berperan mencarikan barang, tanpa kesepakatan imbalan (ujrah) dengan pedagang pertama. Sebagai gambaran mudahnya adalah perdagangan ala makelaran.<\/p>\n
Jual beli sistem\u00a0dropship\u00a0model makelaran seperti ini disepakati oleh mayoritas ulama sebagai haram, kecuali mazhab Hanafi yang masih membolehkan, asalkan ia mengetahui ciri-ciri umum dari barang. Sebagian dari kalangan Syafi\u2019iyah juga masih ada yang menyatakan boleh, namun sifatnya hanya terbatas pada barang tertentu yang mudah dikenali dan tidak gampang berubah ciri khasnya. Contoh makelar sepeda motor dengan merek Mars Z, atau makelar mobil dengan merek Available.<\/p>\n