Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":12932,"date":"2019-10-05T20:12:39","date_gmt":"2019-10-05T13:12:39","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=12932"},"modified":"2019-10-05T20:17:09","modified_gmt":"2019-10-05T13:17:09","slug":"wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/","title":{"rendered":"Wudhu dengan Segelas Air dan Cara Menghindari Air Musta’mal"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Dalam artikel sebelumnya mengenai tata cara wudhu dengan segelas air<\/a><\/strong> bahwa mencelupkan tangan ke dalam wadah air yang kurang dari dua kullah tanpa diniati ightiraf \u00a0menyebabkan air menjadi musta\u2019mal.<\/p>\n\n\n\n

Niat ightiraf yang diwajibkan oleh para ulama ketika mencelupkan tangan ke dalam wadah wudhu sejatinya hanyalah niat untuk membasuh anggota wudhu di luar wadah, sehingga asalkan wudhunya tidak di dalam wadah maka otomatis sudah terpenuhi niat ightiraf. Praktik demikian menurut Syaikh asy-Syarwani adalah praktik hampir semua orang, bahkan yang awam sekalipun. <\/p>\n\n\n\n

Meskipun sudah demikian mudah untuk dipraktikkan, namun\nternyata para ulama, bahkan di internal Syafi\u2019iyah sekalipun, tidak seluruhnya\nsepakat untuk mewajibkan adanya niat ightiraf ini. Ada juga tokoh Syafi\u2019iyah\nyang menganggap bila saat tangan menyentuh air di dalam wadah tanpa ada niat\napapun, maka airnya tidak menjadi musta\u2019mal. Imam Nawawi menyebutkan:<\/p>\n\n\n\n

\u0648\u064e\u0625\u0650\u0646\u0652 \u0644\u064e\u0645\u0652 \u064a\u064e\u0646\u0652\u0648\u0650 \u0634\u064e\u064a\u0652\u0626\u064b\u0627\u060c \u0641\u064e\u0627\u0644\u0635\u064e\u0651\u062d\u0650\u064a\u062d\u064f \u0623\u064e\u0646\u064e\u0651\u0647\u064f \u064a\u064e\u0635\u0650\u064a\u0631\u064f\u060c \u0648\u064e\u0642\u064e\u0637\u064e\u0639\u064e \u0627\u0644\u0652\u0628\u064e\u063a\u064e\u0648\u0650\u064a\u064f\u0651 \u0628\u0650\u0623\u064e\u0646\u064e\u0651\u0647\u064f \u0644\u064e\u0627 \u064a\u064e\u0635\u0650\u064a\u0631\u064f<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u201cApabila ia tidak berniat apapun maka menurut pendapat yang shahih airnya menjadi musta\u2019mal. Tetapi al-Baghawi memastikan bahwa air tersebut tidak musta\u2019mal\u201d. (an-Nawawi, Raudlat al-Thalibin<\/a><\/strong>, juz I, halaman 9).<\/em><\/p>\n\n\n\n

Dengan demikian menurut al-Baghawi, ketika tangan menyentuh\nair di dalam wadah belum ada niatan sama sekali, baik niatan untuk membasuh\ntangan di dalam wadah atau membasuhnya di luar wadah, maka tetap saja tak\nmasalah sebab airnya tidak menjadi musta\u2019mal. Pendapat ini lebih ringan daripada\npendapat resmi mazhab Syafii.<\/p>\n\n\n\n

Senada dengan al-Baghawi, beberapa ulama Syafi\u2019iyah lainnya\nbanyak yang tidak mewajibkan niat ightiraf sama sekali, sebagaimana dinukil dalam\nkitab Bughyat al-Musytarsyidin. Di antara mereka yang tidak mewajibkannya\nadalah Ibnu al-Muqri, asy-Syasi, Ibnu Abdissalam, Ibnu \u2018Ujail, dan inilah\npendapat yang dipilih oleh Imam al-Ghazali. Hal ini membuat Syaikh Abu\nMakhramah menghimbau para alim ulama demikian:<\/p>\n\n\n\n

\u0642\u0627\u0644 \u0623\u0628\u0648 \u0645\u062e\u0631\u0645\u0629 : \u0641\u0644\u0627 \u064a\u0634\u062f\u062f \u0627\u0644\u0639\u0627\u0644\u0645 \u0639\u0644\u0649 \u0627\u0644\u0639\u0627\u0645\u064a \u0628\u0644 \u064a\u0641\u062a\u064a\u0647 \u0628\u0639\u062f\u0645 \u0648\u062c\u0648\u0628\u0647\u0627<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Abu Makhramah berkata: \u201cMaka orang alim janganlah mempersulit orang awam, tapi hendaknya dia berfatwa dengan ketidak wajiban niat ightiraf.\u201d (Sayyid Abdurrahman Ba\u2019alawi, Bughyat al-Musytarsyidin, halaman 26).<\/em><\/p>\n\n\n\n

Bila kita mengikuti pendapat yang tak mewajibkan niat ightiraf ini, maka asalkan wudhu dilakukan di luar wadah air berarti hukumnya sah meskipun dalam hati tak ada niatan sama sekali untuk mengeluarkan air ke luar dari wadahnya.<\/p>\n\n\n\n

Anggap saja misalnya orangnya masih mengobok-obok air tanpa ada niatan melanjutkan wudhu. Hal ini tidak membuat air menjadi musta\u2019mal. Meskipun dinilai sebagai pendapat lemah dalam mazhab, namun pendapat ini bisa difatwakan untuk orang dipraktikkan orang awam<\/p>\n\n\n\n

Yang bermasalah hanyalah ketika ada niatan untuk membasuh\ntangan di dalam wadah air, tidak di luarnya. Dalam perspektif Syafi\u2019iyah, ini\nmenyebabkan airnya menjadi musta\u2019mal sehingga tak bisa dipakai lagi, seperti\nsudah dibahas sebelumnya. Namun, bila kita keluar dari mazhab Syafi\u2019i dan\nberalih ke mazhab lain, maka air musta\u2019mal pun masih boleh dipakai untuk\nberwudhu. Mazhab Malikiyah misalnya berpendapat:<\/p>\n\n\n\n

\u0627\u0644\u0645\u0627\u0644\u0643\u064a\u0629 \u0642\u0627\u0644\u0648\u0627: \u0627\u0644\u0627\u0633\u062a\u0639\u0645\u0627\u0644 \u0644\u0627 \u064a\u0631\u0641\u0639 \u0637\u0647\u0648\u0631\u064a\u0629 \u0627\u0644\u0645\u0627\u0621\u060c \u0641\u064a\u062c\u0648\u0632 \u0627\u0633\u062a\u0639\u0645\u0627\u0644\u0647 \u0641\u064a \u0627\u0644\u0648\u0636\u0648\u0621\u060c \u0648\u0627\u0644\u063a\u0633\u0644\u060c \u0648\u0646\u062d\u0648\u0647\u0645\u0627\u060c \u0648\u0644\u0643\u0646 \u064a\u0643\u0631\u0647 \u0627\u0633\u062a\u0639\u0645\u0627\u0644\u0647 \u0641\u064a \u0630\u0644\u0643 \u0625\u0646 \u0648\u062c\u062f \u063a\u064a\u0631\u0647\u060c \u0641\u0627\u0644\u0627\u0633\u062a\u0639\u0645\u0627\u0644 \u0644\u0627 \u064a\u0633\u0644\u0628 \u0637\u0647\u0648\u0631\u064a\u0629 \u0627\u0644\u0645\u0627\u0621\u060c \u0648\u0644\u0648 \u0643\u0627\u0646 \u0630\u0644\u0643 \u0627\u0644\u0645\u0627\u0621 \u0642\u0644\u064a\u0644\u0627\u064b<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u201cPara Ulama Malikiyah berkata: Pemakaian air tidak menghilangkan kemampuan air tersebut Untuk menyucikan [lagi], maka boleh memakai air musta\u2019mal di dalam wudhu, mandi dan selainnya. Akan tetapi makruh untuk memakai air musta\u2019mal untuk tujuan tersebut apabila masih ditemukan air lainnya. Pemakaian air itu sendiri tidak menghilangkan kemampuan air untuk mensucikan benda lain meskipun air tersebut sedikit.\u201d (Abdurrahman al-Jaza\u2019iri, al-Fiqh \u2018ala Madzahib al-Arba\u2019ah, juz I, halaman 37).<\/em><\/p>\n\n\n\n

Tentunya bila beralih mazhab seharusnya mengikuti seluruh\naturan mazhab tersebut. Misalnya, dalam mazhab Maliki berwudhu wajib untuk\nmembasuh seluruh kepala dari depan hingga belakang dan wajib untuk menggosok\nanggota wudhu, tak cukup hanya dengan mengalirkan air saja ke kulit. Asal\naturan ini dilakukan maka tak masalah berwudhu langsung ke dalam air gayung\nsekalipun sebab meskipun berstatus air sisa tetapi tetap dapat digunakan.<\/p>\n\n\n\n

Dengan demikian, polemik tentang sah tidaknya wudhu dengan segelas air atau yang hanya satu gayung adalah ranah ikhtilaf (perbedaan pendapat di kalangan ulama) yang lumrah di dalam dunia fiqih.<\/p>\n\n\n\n

Inti dari semua bahasan ini adalah: bila mengikuti mazhab yang melarang penggunaan air musta\u2019mal, maka berwudhu dengan air satu gayung adalah sah selama wudhunya dilakukan di luar wadah air. Bila mengikuti mazhab yang tidak melarang penggunaannya, maka wudhunya sah meskipun dilakukan di dalam wadah air itu sekalipun. Wallahua’lam Bisshawab.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Dalam artikel sebelumnya mengenai tata cara wudhu dengan segelas air bahwa mencelupkan tangan ke dalam wadah air yang kurang dari dua kullah tanpa diniati ightiraf \u00a0menyebabkan air menjadi musta\u2019mal. Niat ightiraf yang diwajibkan oleh para ulama ketika mencelupkan tangan ke dalam wadah wudhu sejatinya hanyalah niat untuk membasuh anggota wudhu di luar wadah, […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":12935,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[7],"tags":[4882,4888,4881],"yoast_head":"\nWudhu dengan Segelas Air dan Cara Menghindari Air Musta'mal - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"mencelupkan tangan ke dalam wadah air yang kurang dari dua kullah tanpa diniati ightiraf menyebabkan air menjadi musta\u2019mal.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Wudhu dengan Segelas Air dan Cara Menghindari Air Musta'mal - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"mencelupkan tangan ke dalam wadah air yang kurang dari dua kullah tanpa diniati ightiraf menyebabkan air menjadi musta\u2019mal.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-10-05T13:12:39+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-10-05T13:17:09+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/air-mustamal.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"632\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Arif Rahman Hakim\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/\"},\"author\":{\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\"},\"headline\":\"Wudhu dengan Segelas Air dan Cara Menghindari Air Musta’mal\",\"datePublished\":\"2019-10-05T13:12:39+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-05T13:17:09+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/\"},\"wordCount\":650,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/air-mustamal.jpg\",\"keywords\":[\"cara wudhu dengan segelas air\",\"menghindari air mustakmal\",\"wudhu dengan segelas air\"],\"articleSection\":[\"Kajian Islam\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/\",\"name\":\"Wudhu dengan Segelas Air dan Cara Menghindari Air Musta'mal - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/air-mustamal.jpg\",\"datePublished\":\"2019-10-05T13:12:39+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-05T13:17:09+00:00\",\"description\":\"mencelupkan tangan ke dalam wadah air yang kurang dari dua kullah tanpa diniati ightiraf menyebabkan air menjadi musta\u2019mal.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/air-mustamal.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/air-mustamal.jpg\",\"width\":1024,\"height\":632,\"caption\":\"air musta'mal\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Wudhu dengan Segelas Air dan Cara Menghindari Air Musta’mal\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b\",\"name\":\"Arif Rahman Hakim\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g\",\"caption\":\"Arif Rahman Hakim\"},\"description\":\"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Wudhu dengan Segelas Air dan Cara Menghindari Air Musta'mal - Pecihitam.org","description":"mencelupkan tangan ke dalam wadah air yang kurang dari dua kullah tanpa diniati ightiraf menyebabkan air menjadi musta\u2019mal.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Wudhu dengan Segelas Air dan Cara Menghindari Air Musta'mal - Pecihitam.org","og_description":"mencelupkan tangan ke dalam wadah air yang kurang dari dua kullah tanpa diniati ightiraf menyebabkan air menjadi musta\u2019mal.","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-10-05T13:12:39+00:00","article_modified_time":"2019-10-05T13:17:09+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":632,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/air-mustamal.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Arif Rahman Hakim","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Arif Rahman Hakim","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/"},"author":{"name":"Arif Rahman Hakim","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b"},"headline":"Wudhu dengan Segelas Air dan Cara Menghindari Air Musta’mal","datePublished":"2019-10-05T13:12:39+00:00","dateModified":"2019-10-05T13:17:09+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/"},"wordCount":650,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/air-mustamal.jpg","keywords":["cara wudhu dengan segelas air","menghindari air mustakmal","wudhu dengan segelas air"],"articleSection":["Kajian Islam"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/","name":"Wudhu dengan Segelas Air dan Cara Menghindari Air Musta'mal - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/air-mustamal.jpg","datePublished":"2019-10-05T13:12:39+00:00","dateModified":"2019-10-05T13:17:09+00:00","description":"mencelupkan tangan ke dalam wadah air yang kurang dari dua kullah tanpa diniati ightiraf menyebabkan air menjadi musta\u2019mal.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/air-mustamal.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/air-mustamal.jpg","width":1024,"height":632,"caption":"air musta'mal"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/wudhu-dengan-segelas-air-dan-cara-menghindari-air-mustamal\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Wudhu dengan Segelas Air dan Cara Menghindari Air Musta’mal"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/26f584cb333202a9193dd34cb3c1cc9b","name":"Arif Rahman Hakim","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/880beb33481817e1ff908f6602d7ec85?s=96&r=g","caption":"Arif Rahman Hakim"},"description":"Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa - Jepang Tahun 2017","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/ariefhakim\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12932"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/14"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=12932"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12932\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/12935"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=12932"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=12932"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=12932"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}