Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":12976,"date":"2019-10-06T17:23:44","date_gmt":"2019-10-06T10:23:44","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=12976"},"modified":"2019-10-06T17:23:45","modified_gmt":"2019-10-06T10:23:45","slug":"shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/","title":{"rendered":"Shalat Menurut Syaikh Abdul Qadir al-Jilany"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Shalat merupakan syarat ketakwaan seorang muslim. Mustahil seseorang dikatakan bertakwa dengan tanpa melakoni kewajiban yang satu ini. <\/p>\n\n\n\n

Imam al-Jurjani dalam kitabnya \u201cal-Ta\u2019rifat\u201d mengurai bahwa shalat secara etimologis berarti do\u2019a dan dari segi terminologi syari\u2019at adalah satu terma (\u2018ibarat) yang merujuk pada (ibadah dengan) rukun, dzikir, dan syarat serta dilakukan pada waktu tertentu.<\/p>\n\n\n\n

Syaikh Abdul Qadir al-Jilany<\/a><\/strong> (selanjutnya ditulis Syaikh) membagi shalat menjadi dua, yakni (1) salat syari\u2019at dan (2) salat tarekat.<\/p>\n\n\n\n

Salat syari\u2019at adalah salat yang dipahami secara umum sebagai ibadah dhahir sebagaimana dituturkan Imam al-Jurjani di atas. Syaikh menyebut salat syari\u2019at sebagai \u201charakah al-jasmaniyah\u201d seperti berdiri (al-qiyam), membaca quran (al-qiraah), rukuk (al-ruku), sujud (al-sujud), duduk (al-qu\u2019ud), bersuara (al-shaut), dan berlafal (al-alfadh). <\/p>\n\n\n\n

Salat syari\u2019at dikerjakan lima kali dalam sehari semalam dan sunnahnya ialah didirikan di masjid secara berjama\u2019ah, mengikuti imam dengan tanpa pretensi riya\u2019 dan sum\u2019ah (pamer).<\/p>\n\n\n\n

Adapun salat tarekat, menurut Syaikh adalah salat hati (shalat al-qalb). Berbeda dengan salat syari\u2019at yang terpaut dengan waktu, salat hati ini tidak terikat waktu sehingga sifatnya adalah seumur hidup (muabbadatun). <\/p>\n\n\n\n

Sumber quranik Syaikh mengenai salat hati ini adalah ayat quran dalam surat al-baqarah 238: \u201cwa al-shalati al-wustha\u2019\u201d. Menjelaskan penggal ayat ini Syaikh menulis:<\/p>\n\n\n\n

\u0648\u0627\u0644\u0645\u0631\u0627\u062f \u0645\u0646 \u0627\u0644\u0635\u0644\u0627\u0629 \u0627\u0644\u0648\u0633\u0637\u0649 \u0635\u0644\u0627\u0629 \u0627\u0644\u0642\u0644\u0628 \u0644\u0627\u0646 \u0627\u0644\u0642\u0644\u0628 \u062e\u0644\u0642 \u0645\u0646 \u0648\u0633\u0637 \u0627\u0644\u062c\u0633\u062f \u0628\u064a\u0646 \u0627\u0644\u064a\u0645\u064a\u0646 \u0648\u0627\u0644\u0634\u0645\u0627\u0644 \u0648\u0628\u064a\u0646 \u0627\u0644\u0639\u0644\u0648\u064a \u0648\u0627\u0644\u0633\u0641\u0644\u064a \u0648\u0628\u064a\u0646 \u0627\u0644\u0633\u0639\u0627\u062f\u0629 \u0648 \u0627\u0644\u0634\u0642\u0627\u0648\u0629<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Arti dari \u201cal-shalat al-wustha\u201d adalah salat hati. Sebab hati diciptakan di tengah-tengah jasad di antara kanan dan kiri, di antara atas dan bawah, dan di antara kebahagiaan dan kesengsaraan. <\/p>\n\n\n\n

Hal ini selaras dengan sabda Nabi Rasulullah Saw.:<\/p>\n\n\n\n

\u0627\u0644\u0642\u0644\u0628 \u0628\u064a\u0646 \u0627\u0635\u0628\u0639\u064a\u0646 \u0645\u0646 \u0627\u0635\u0627\u0628\u0639 \u0627\u0644\u0631\u062d\u0645\u0646 \u064a\u0642\u0644\u0651\u0628\u0647\u0627 \u0643\u064a\u0641 \u064a\u0634\u0627\u0621<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Hati itu posisinya di antara dua jari dari jemari Allah al-Rahman, Ia mengubah-ubah hati semau-sekehendak-Nya.<\/p>\n\n\n\n

Mengkonfirmasi hadits Nabi di atas, Syaikh mengurai bahwa yang dimaksud dengan \u201cdua jari\u201d dari sabda Nabi di atas adalah dua sifat Allah Ta\u2019ala yakni memaksa (al-qahr) dan lembut (al-luthf), sebab Allah Ta\u2019ala disucikan (munazzahun) dari jari sebagaimana makhluk. <\/p>\n\n\n\n

Maka, tegas Syaikh, dari dalil quran dan hadits tersebut dapatlah diketahui bahwa yang pokok sebenarnya adalah salat hati (al-shalat al-qalb). Jika seorang sedang salat dan hatinya lupa, maka batallah salatnya. Sebagaimana sabda Nabi Saw., \u201claa shalat illa bi hudluril qalbi<\/em>\u201d, tiadaklah sah salat kecuali dengan kesadaran hati.<\/p>\n\n\n\n

Selama hayat masih dikandung badan, selama itulah salat tarekat dilakukan: \u201cmuabbadatun fi \u2018umrih\u201d. Salat tarekat, lanjut Syaikh, adalah salat batin di mana masjidnya adalah hati; jama\u2019ahnya adalah kejumbuhan enerji batin (qawy al-batin) di dalam kesuntukkan dzikir Allahu-Allahu-Allahu (asma\u2019 al-tawhid) dengan lisan batin; <\/p>\n\n\n\n

Imamnya adalah hentak rindu (al-syawq) dalam hati terdalam (al-fuad); dan kiblatnya adalah keharibaan Allah (al-ahadiyyah) dan keindahan-Nya (al-shamadiyyah), yakni kiblat yang hakiki (qiblat al-haqiqah). <\/p>\n\n\n\n

Shalat yang demikian itulah, menurut Syaikh, yang selaras dengan firman Allah Ta\u2019ala dalam surat al-Fatihah ayat 5: \u201ciyyaka na\u2019budu wa iyyaka nasta\u2019in<\/em>\u201d. Salat syari\u2019at dan salat tarekat, keduanya tidak saling mengungguli. Keduanya, secara sufistik, merupakan kewajiban seorang hamba. <\/p>\n\n\n\n

Namun, terang Syaikh, jika keduanya telah bisa dilakukan dengan paripurna, maka secara sufistik hamba tersebut benar-benar telah salat dengan sempurna: \u201ctakunu shalatuhu shalatan tammatan<\/em>\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Pahala<\/a> dari hamba yang telah mampu mensinergikan keduanya adalah teramat agung, yakni kedekatan ruhani dengan Allah Ta\u2019ala dan derajat jasad yang mulia. <\/p>\n\n\n\n

Hamba yang demikian, secara dhahir ia layak disebut sebagai \u201chamba\u201d (al-\u2018abid) dan secara batin ia sungguh seorang yang ma\u2019rifat (al-\u2018arif). <\/p>\n\n\n\n

Jika hanya mampu menjalankan salat syari\u2019at saja, pungkas Syaikh Abdul Qadir al-Jilany, maka pahalanya hanya peroleh derajat mulia jasadi, namun tak peroleh nikmat keintiman dengan Allah Ta\u2019ala (al-qurbah).<\/p>\n\n\n\n

Wallahul muwaffiq.<\/p>\n\n\n\n


\n\n\n\n

*rujukan: Sirr al-Asrar Syaikh Abd al-Qadir al-Jilany<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Shalat merupakan syarat ketakwaan seorang muslim. Mustahil seseorang dikatakan bertakwa dengan tanpa melakoni kewajiban yang satu ini. Imam al-Jurjani dalam kitabnya \u201cal-Ta\u2019rifat\u201d mengurai bahwa shalat secara etimologis berarti do\u2019a dan dari segi terminologi syari\u2019at adalah satu terma (\u2018ibarat) yang merujuk pada (ibadah dengan) rukun, dzikir, dan syarat serta dilakukan pada waktu tertentu. Syaikh […]<\/p>\n","protected":false},"author":24,"featured_media":13137,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[17],"tags":[4824,2196,2138,4924],"yoast_head":"\nShalat Menurut Syaikh Abdul Qadir al-Jilany - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Jika hanya shalat syari\u2019at saja, kata Syaikh Abdul Qadir al-Jilany, maka pahalanya hanya derajat mulia jasadi, tak peroleh nikmat keintiman dengan Allah SWT\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Shalat Menurut Syaikh Abdul Qadir al-Jilany - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Jika hanya shalat syari\u2019at saja, kata Syaikh Abdul Qadir al-Jilany, maka pahalanya hanya derajat mulia jasadi, tak peroleh nikmat keintiman dengan Allah SWT\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-10-06T10:23:44+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-10-06T10:23:45+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Shalat-Menurut-Syaikh-Abdul-Qadir-al-Jilany.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Mutho AW\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Mutho AW\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/\"},\"author\":{\"name\":\"Mutho AW\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/3177251a1c0c3e62aa276530c504f9ad\"},\"headline\":\"Shalat Menurut Syaikh Abdul Qadir al-Jilany\",\"datePublished\":\"2019-10-06T10:23:44+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-06T10:23:45+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/\"},\"wordCount\":563,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Shalat-Menurut-Syaikh-Abdul-Qadir-al-Jilany.jpg\",\"keywords\":[\"salat\",\"shalat\",\"sholat\",\"Syaikh Abdul Qadir al-Jilany\"],\"articleSection\":[\"Tasawuf\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/\",\"name\":\"Shalat Menurut Syaikh Abdul Qadir al-Jilany - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Shalat-Menurut-Syaikh-Abdul-Qadir-al-Jilany.jpg\",\"datePublished\":\"2019-10-06T10:23:44+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-06T10:23:45+00:00\",\"description\":\"Jika hanya shalat syari\u2019at saja, kata Syaikh Abdul Qadir al-Jilany, maka pahalanya hanya derajat mulia jasadi, tak peroleh nikmat keintiman dengan Allah SWT\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Shalat-Menurut-Syaikh-Abdul-Qadir-al-Jilany.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Shalat-Menurut-Syaikh-Abdul-Qadir-al-Jilany.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Shalat Menurut Syaikh Abdul Qadir al-Jilany\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Shalat Menurut Syaikh Abdul Qadir al-Jilany\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/3177251a1c0c3e62aa276530c504f9ad\",\"name\":\"Mutho AW\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/f261ba68b0dfff7d7184f347d7a6d3ab?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/f261ba68b0dfff7d7184f347d7a6d3ab?s=96&r=g\",\"caption\":\"Mutho AW\"},\"description\":\"Alumnus Pondok Pesantren Assanusi Babakan, Ciwaringin - Cirebon | Mahasiswa Pascasarjana IAIN SNJ Cirebon\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/muthoaw\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Shalat Menurut Syaikh Abdul Qadir al-Jilany - Pecihitam.org","description":"Jika hanya shalat syari\u2019at saja, kata Syaikh Abdul Qadir al-Jilany, maka pahalanya hanya derajat mulia jasadi, tak peroleh nikmat keintiman dengan Allah SWT","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Shalat Menurut Syaikh Abdul Qadir al-Jilany - Pecihitam.org","og_description":"Jika hanya shalat syari\u2019at saja, kata Syaikh Abdul Qadir al-Jilany, maka pahalanya hanya derajat mulia jasadi, tak peroleh nikmat keintiman dengan Allah SWT","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-10-06T10:23:44+00:00","article_modified_time":"2019-10-06T10:23:45+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Shalat-Menurut-Syaikh-Abdul-Qadir-al-Jilany.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Mutho AW","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Mutho AW","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/"},"author":{"name":"Mutho AW","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/3177251a1c0c3e62aa276530c504f9ad"},"headline":"Shalat Menurut Syaikh Abdul Qadir al-Jilany","datePublished":"2019-10-06T10:23:44+00:00","dateModified":"2019-10-06T10:23:45+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/"},"wordCount":563,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Shalat-Menurut-Syaikh-Abdul-Qadir-al-Jilany.jpg","keywords":["salat","shalat","sholat","Syaikh Abdul Qadir al-Jilany"],"articleSection":["Tasawuf"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/","name":"Shalat Menurut Syaikh Abdul Qadir al-Jilany - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Shalat-Menurut-Syaikh-Abdul-Qadir-al-Jilany.jpg","datePublished":"2019-10-06T10:23:44+00:00","dateModified":"2019-10-06T10:23:45+00:00","description":"Jika hanya shalat syari\u2019at saja, kata Syaikh Abdul Qadir al-Jilany, maka pahalanya hanya derajat mulia jasadi, tak peroleh nikmat keintiman dengan Allah SWT","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Shalat-Menurut-Syaikh-Abdul-Qadir-al-Jilany.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Shalat-Menurut-Syaikh-Abdul-Qadir-al-Jilany.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Shalat Menurut Syaikh Abdul Qadir al-Jilany"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/shalat-menurut-syaikh-abdul-qadir-al-jilany\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Shalat Menurut Syaikh Abdul Qadir al-Jilany"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/3177251a1c0c3e62aa276530c504f9ad","name":"Mutho AW","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/f261ba68b0dfff7d7184f347d7a6d3ab?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/f261ba68b0dfff7d7184f347d7a6d3ab?s=96&r=g","caption":"Mutho AW"},"description":"Alumnus Pondok Pesantren Assanusi Babakan, Ciwaringin - Cirebon | Mahasiswa Pascasarjana IAIN SNJ Cirebon","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/muthoaw\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12976"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/24"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=12976"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12976\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/13137"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=12976"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=12976"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=12976"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}