Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":13399,"date":"2019-10-08T07:32:59","date_gmt":"2019-10-08T00:32:59","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=13399"},"modified":"2019-10-08T09:14:55","modified_gmt":"2019-10-08T02:14:55","slug":"titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/","title":{"rendered":"Titik Temu Ajaran Tasawuf dan Mistik Kejawen"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Dari segi peristilahan, antara tasawuf dan mistik memang memiliki makna yang saling berdekatan. Tasawuf sering disejajarkan dengan mistisisme. Bahkan ada pula yang menyebut dengan istilah mistik Islam kejawen. <\/p>\n\n\n\n

Tasawuf<\/a><\/strong> merupakan bentuk mistik dalam Islam, yang berupaya agar hati manusia menjadi baik dan lurus dalam menuju Allah dengan cara olah batin secara terus-menerus.<\/p>\n\n\n\n

Beberapa\npakar tasawuf mengatakan istilah tasawuf berasal dari bahasa Yunani \u201csophos<\/em>\u201d, yang artinya hikmah atau\nkeutamaan. Tasawuf adalah ajaran mistik yang diusahakan oleh segelongan umat\nIslam dan disesuaikan dengan ajaran Islam berbasis syari\u2019at. Dalam bahasa Jawa,\najaran tasawuf ini disebut dengan kasunyatan<\/em>\natau dunia hakikat.<\/p>\n\n\n\n

Tasawuf\nmerupakan bentuk peningkatan akhlak, untuk membersihkan batin. Aktivitas\ntasawuf akan mendasarkan batin pengalaman intuitif secara langsung. Tujuan\ntasawuf adalah ketentraman rohani. <\/p>\n\n\n\n

Mula-mula,\najaran tasawuf lebih menekankan tindakan zuhud, yang artinya menuju pada sikap\nhidup yang serba sederhana dan menari diri dari segala sesuatu yang bersifat\nkeduniawian.<\/p>\n\n\n\n

Sementara,\nseorang penganut ajaran tasawuf biasanya disebut dengan sufi. Sufi artinya\nsuci; yakni manusia-manusia yang selalu menyucikan diri dengan latihan-latihan\nmental dan kejiwaannya. <\/p>\n\n\n\n

Secara\nbahasa, istilah sufi berasal dari kata Shafa<\/em>\natau Shafwun<\/em> yang artinya bening dan\njernih. Hati seorang sufi selalu dikarunia kejernihan, sebab ada kebersihan\nbatin di hatinya. <\/p>\n\n\n\n

Dalam\najaran mistik kejawen, para sufi ini biasanya disejajar dengan sebutan nimpuna<\/em>, yakni manusia-manusia yang\nmengamalkan ajaran spiritual untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, yang\ndalam bahasa mistiknya dikenal dengan sebutan manunggaling kawula Gusti<\/em>.<\/p>\n\n\n\n

Memang,\ntidak semua ajaran sufi membenarkan ajaran manunggaling\nkawula Gusti<\/em>, atau dalam istilah Ibnu Arabi dikenal dengan \u201cWahdatul Wujud<\/em>\u201d (penyatuan wujud antara\nmanusia dan Allah\u201d. Tapi, hakikat tertinggi dari semua ajaran tasawuf adalah\nbagaimana seorang hamba bisa selalu dekat dengan Allah, yang dalam artian lain\nseorang hamba bisa menyatu dengan kekasihnya. Dengan begitu, ajaran mistik\nkejawen tidak jauh berbeda dengan tasawuf Islam.<\/p>\n\n\n\n

Dengan\nkata lain, tasawuf dan mistik kejawen memiliki titik temu yang jelas. Yakni\nsebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Jika tasawuf mengandalkan\npemusatan batin melalui uzlah<\/em>\n(meditasi\/dzikir), maka ajaran mistik yang berkaitan dengan pengenalan seorang\nhamba kepada Tuhannya, dilakukan melalui jalan meditasi atau kesadaran\nspiritual yang bebas dari campur tangan akal manusia.<\/p>\n\n\n\n

Dalam hal ini, tujuan utama mistik Jawa dan tasawuf adalah pencapaian makrifat yang setinggi-tingginya. Jalan untuk sampai pada taraf ini bisanya melalui tarekat. Tarekat sendiri adalah cara penyucian hati dari segala bentuk ikatan duniawi yang dicapai melalui tujuh taraf peningkatan suasana hati yang dinamai sebagai maqam<\/em>, di antaranya; taubat, fakir, wara, zuhud,\u00a0sabar, tawakal, dan rela.<\/p>\n\n\n\n

Ketujuh\nmaqam<\/em> itu merupakan langkah penyucian\nbatin ke arah pembinaan pencapaian budi luhur. Bila hati sudah suci, maka ia\nbisa melangkah ke tahap selanjutnya, yakni meditasi atau semedi<\/em>. Yakni pengkonsetrasikan seluruh pikiran dan kesadaran\nlahirian untuk menangkap keagungan Allah dengan bacaan-bacaan dzikir.<\/p>\n\n\n\n

Bila\nmanusia telah mencapai tahap meditasi dan mendapatkan hasil, maka ia akan\nmelihat nur gaib<\/em> dalam mata hatinya.\nDengan begitu, seluruh kesadarannya telah terpusat ke alam batin, sehingga\nkesadaran akan dunia luar sedikit demi sedikit lenyap (fana<\/em>).<\/p>\n\n\n\n

Hal inilah yang dalam kepustakaan kejawen seperti Serat Centhini<\/em> disebut dengan fana<\/em>. Dalam tasawuf memang ada dualisme, di satu sisi menyakini dirinya menarik garis perbedaan tegas dengan Allah. Penganut ini mempercayai bahwa insan kamil<\/em> hanyalah sampai ke hadhirat Allah, yakni ketika hidupnya diimbasi sifat ketuhanan. <\/p>\n\n\n\n

Sedangkan\ndi sisi lain mempercayai paham panteisme dan monisme yang disebut dengan wahdatul wujud<\/em> atau manunggaling kawula Gusti<\/em>. Kedua konsep ini, juga sama-sama\ndiyakini dalam ajaran mistik kejawen sebagaimana adanya dalam tasawuf.<\/p>\n\n\n\n

Di lain hal, paham tasawuf sering memanfaatkan kekuatan magi<\/em> (karomah), mistik kejawen pun juga begitu. Magi<\/em>, awalnya bermakna religi, ajaran, dan pemimpin, namun lambat laun maknanya berkembang menjadi kekuatan sakti mandraguna. <\/p>\n\n\n\n

Bila\ndalam mistik kejawen sering menerapkan Rajah\nKala-cakra<\/em> sebagai benda bertuah untuk menyembuhkan orang sakit, maka dalam\ntasawuf penggunaan hal-hal semacam itu dengan menggunakan asma al-husna<\/em>. Keduanya seringkali mengharap sesuatu berupa\nkaromah. <\/p>\n\n\n\n

Dengan demikian, titik temu antara tasawuf dan mistik kejawen sulit sekali ditolak. Pemanfaatkan secara bersama-sama antara Primbon Betal Jemur Adam Makna<\/em> dan Kitab Mujarabat<\/em>, adalah bukti yang tidak bisa dipungkiri. Sebab, banyak yang menduga bahwa kedua kitab ini bersumber dari kitab tasawuf Ihya \u2018Ulumuddin<\/a><\/strong><\/em> karya Imam Ghazali.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Dari segi peristilahan, antara tasawuf dan mistik memang memiliki makna yang saling berdekatan. Tasawuf sering disejajarkan dengan mistisisme. Bahkan ada pula yang menyebut dengan istilah mistik Islam kejawen. Tasawuf merupakan bentuk mistik dalam Islam, yang berupaya agar hati manusia menjadi baik dan lurus dalam menuju Allah dengan cara olah batin secara terus-menerus. Beberapa […]<\/p>\n","protected":false},"author":13,"featured_media":13442,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[17],"tags":[4996,4994,4382,4995,2222],"yoast_head":"\nTitik Temu Ajaran Tasawuf dan Mistik Kejawen - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Dapat dikatakan bahwa tasawuf dan mistik kejawen memiliki titik temu yang jelas. Yakni sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Titik Temu Ajaran Tasawuf dan Mistik Kejawen - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Dapat dikatakan bahwa tasawuf dan mistik kejawen memiliki titik temu yang jelas. Yakni sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-10-08T00:32:59+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-10-08T02:14:55+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/tasawuf-kejawen.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"636\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Rohmatul Izad\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Rohmatul Izad\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/\"},\"author\":{\"name\":\"Rohmatul Izad\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a\"},\"headline\":\"Titik Temu Ajaran Tasawuf dan Mistik Kejawen\",\"datePublished\":\"2019-10-08T00:32:59+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-08T02:14:55+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/\"},\"wordCount\":677,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/tasawuf-kejawen.jpg\",\"keywords\":[\"mistik islam kejawen\",\"mistisisme\",\"sufisme\",\"tarekat\",\"tasawuf\"],\"articleSection\":[\"Tasawuf\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/\",\"name\":\"Titik Temu Ajaran Tasawuf dan Mistik Kejawen - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/tasawuf-kejawen.jpg\",\"datePublished\":\"2019-10-08T00:32:59+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-08T02:14:55+00:00\",\"description\":\"Dapat dikatakan bahwa tasawuf dan mistik kejawen memiliki titik temu yang jelas. Yakni sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/tasawuf-kejawen.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/tasawuf-kejawen.jpg\",\"width\":1024,\"height\":636,\"caption\":\"tasawuf kejawen\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Titik Temu Ajaran Tasawuf dan Mistik Kejawen\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a\",\"name\":\"Rohmatul Izad\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g\",\"caption\":\"Rohmatul Izad\"},\"description\":\"Magister Ilmu Filsafat Universitas Gadjah Mada | Alumni Pesantren Baitul Hikmah Krapyak Yogyakarta\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/rohmizad\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Titik Temu Ajaran Tasawuf dan Mistik Kejawen - Pecihitam.org","description":"Dapat dikatakan bahwa tasawuf dan mistik kejawen memiliki titik temu yang jelas. Yakni sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Titik Temu Ajaran Tasawuf dan Mistik Kejawen - Pecihitam.org","og_description":"Dapat dikatakan bahwa tasawuf dan mistik kejawen memiliki titik temu yang jelas. Yakni sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah","og_url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-10-08T00:32:59+00:00","article_modified_time":"2019-10-08T02:14:55+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":636,"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/tasawuf-kejawen.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Rohmatul Izad","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Rohmatul Izad","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/"},"author":{"name":"Rohmatul Izad","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a"},"headline":"Titik Temu Ajaran Tasawuf dan Mistik Kejawen","datePublished":"2019-10-08T00:32:59+00:00","dateModified":"2019-10-08T02:14:55+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/"},"wordCount":677,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/tasawuf-kejawen.jpg","keywords":["mistik islam kejawen","mistisisme","sufisme","tarekat","tasawuf"],"articleSection":["Tasawuf"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/","name":"Titik Temu Ajaran Tasawuf dan Mistik Kejawen - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/tasawuf-kejawen.jpg","datePublished":"2019-10-08T00:32:59+00:00","dateModified":"2019-10-08T02:14:55+00:00","description":"Dapat dikatakan bahwa tasawuf dan mistik kejawen memiliki titik temu yang jelas. Yakni sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/tasawuf-kejawen.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/tasawuf-kejawen.jpg","width":1024,"height":636,"caption":"tasawuf kejawen"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/www.pecihitam.org\/titik-temu-ajaran-tasawuf-dan-mistik-kejawen\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Titik Temu Ajaran Tasawuf dan Mistik Kejawen"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/6ff77bd4e73f1d72c0f96789b040072a","name":"Rohmatul Izad","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/ba93774ce9134d53c46448d99649d962?s=96&r=g","caption":"Rohmatul Izad"},"description":"Magister Ilmu Filsafat Universitas Gadjah Mada | Alumni Pesantren Baitul Hikmah Krapyak Yogyakarta","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/rohmizad\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/13399"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/13"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=13399"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/13399\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/13442"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=13399"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=13399"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=13399"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}