Pecihitam.org<\/strong> – Semua Ilmu Islam berasal dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa alihi wassalam. Di zaman Shahabat radhiallahu anhum ilmu Islam belum perlu ditulis dan disusun seperti sekarang, sebab ilmu Islam sudah hidup dan melekat pada diri Rasulullah Shallallahu alaihi wa alihi wassalam dan Shahabat radhiallahu anhum. yang dapat dipelajari hanya dengan hidup bersama mereka.<\/p>\n Seterusnya Ilmu Islam berkembang kepada generasi Tabi\u00b4in dari generasi Sahabat radhiallahu anhum sebagaimana berkembangnya Islam dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa alihi wassalam kepada Shahabat radhiallahu anhum yaitu dengan hidup dan bergaul bersama mereka. Seterusnya Islam berkembang seperti itu juga di zaman Tabi\u00b4ut Tabi\u00b4\u00edn.<\/p>\n Lama kelamaan ulama menyadari perlunya Ilmu Islam ini dtulis dan disusun secara terstruktur agar mudah dipelajari oleh umat islam di generasi berikutnya, sebab jumlah umat Islam semakin banyak, sedang jumlah \u201cilmu Islam hidup\u201d yaitu para Sahabat, Tabi\u00b4in dan Tabi\u00b4ut Tabi\u00b4in semakin sedikit.<\/p>\n Ilmu-ilmu itu ditulis oleh ulama karena keperluan mendesak untuk kemaslahatan masyarakat Islam di waktu itu.<\/p>\n Ilmu-ilmu yang disusun dan ditulis di zaman salafus sholeh di antaranya:<\/p>\n Fiqih Mazhab yang masih ada pengikutnya hingga sekarang adalah dari mazhab:<\/p>\n -Imam Hanafi (wafat 150H) , kemudian Di zaman itu Aqidah sesat baru mulai meluas, Imam-Imam Mazhab sudah menulis ilmu Aqidah tetapi belum lengkap. Aqidah sesat terutama Muktazilah masih dapat meluas hingga dianut oleh kalangan pemerintah kerajaan di zaman Imam Hambali.<\/p>\n Imam Abul Hasan Al Asy\u00b4ari bermazhab Syafii, berjuang hingga wafat di Bagdad sedang Imam Abu Mansur Al Maturidi bermazhab Hanafi, berjuang hingga wafat di Samarkand (Uzbekistan). Mereka berdua tidak pernah bertemu, tetapi ilmu Aqidah yang disusun mereka adalah sama intinya, berbeda dalam beberapa istilah dan pembagiannya.<\/p>\n Misalnya dalam ajaran Imam Abul Hasan Al Asy\u00b4ari sifat wajib Rasul ada 4 yaitu Shiddiq, Amanah, Tabligh, Fathonah. Sifat Ma\u00b4shum (tidak melakukan dosa) sudah termasuk di dalam 4 sifat itu. Dalam ajaran Imam Abu Mansur Al Maturidi, sifat wajib ada 5 yaitu Shiddiq, Amanah, Tabligh, Fathonah dan \u2018Ishmah (Ma\u00b4shum). Ilmu aqidah juga disusun agar umat Islam tidak keliru dalam beriktiqad dan memahami rukun Iman, karena keperluan mendesak menghadapi aliran aqidah sesat yang menyebar dalam masyarakat Islam waktu itu.<\/p>\n Dengan aqidah yang disusun mereka berdua, penganut aqidah Muktazilah dan aqidah sesat lainnya semakin berkurang dan seterusnya melemah, sehingga Aqidah ASWAJA ini diakui dan diikuti oleh mayoritas umat Islam.<\/p>\n Sesuai dengan nama kedua Imam itu, maka ajaran Aqidah ASWAJA ini dikenal juga dengan ASWAJA Asy\u00b4ariyyah\/Maturidiyyah.<\/p>\n Jumhur ulama ASWAJA mengatakan jika disebut aqidah ASWAJA maka itu adalah Aqidah Asy\u00b4ariyyah\/Maturidiyyah, Aqidah ini sesuai dengan Aqidah yang diajarkan Rasulullah SAW, para Shahabat, Tabi`in, Tabi\u00b4ut Tabi\u00b4in dan para Salafus shalih.<\/p>\n Ulama-ulama yang datang kemudian sepakat bahwa Ilmu dasar Islam yaitu Aqidah dan Fiqih sudah selesai ditulis, sehingga tidak perlu menulis Ilmu dasar Islam itu kecuali untuk lebih memudahkan pengajaran ilmu-ilmu itu di zaman berikutnya berdasarkan kaidah yang telah disusun dalam Fiqih Mazhab dan Aqidah ASWAJA.<\/p>\n Rasulullah Shallallahu alaihi wa alihi wassalam telah memberi isyarat kepada kita membenarkan Aqidah ASWAJA Asy\u00b4ariyyah\/Maturidiyah, berfiqih dengan bermazhab dan bertasawuf. Wallahu a\u2019lam<\/p>\n Source: https:\/\/pemudade.wordpress.com\/2015\/09\/23\/sejarah-ditulisnya-ilmu-ilmu-islam\/<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Pecihitam.org – Semua Ilmu Islam berasal dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa alihi wassalam. Di zaman Shahabat radhiallahu anhum ilmu Islam belum perlu ditulis dan disusun seperti sekarang, sebab ilmu Islam sudah hidup dan melekat pada diri Rasulullah Shallallahu alaihi wa alihi wassalam dan Shahabat radhiallahu anhum. yang dapat dipelajari hanya dengan hidup bersama mereka. Seterusnya […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":1456,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[6,10],"tags":[680,796,795,794,793,676,797],"yoast_head":"\n\n
\n-Imam Maliki (wafat 179H),
\n-Imam Syafei (wafat 201H), dan
\n-Imam Hambali (wafat 241H).<\/p>\n\n