Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":14591,"date":"2019-10-13T19:53:35","date_gmt":"2019-10-13T12:53:35","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=14591"},"modified":"2019-10-13T19:53:35","modified_gmt":"2019-10-13T12:53:35","slug":"kejatuhan-kotoran-cicak-atau-burung-saat-shalat-batal-atau-tidak","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kejatuhan-kotoran-cicak-atau-burung-saat-shalat-batal-atau-tidak\/","title":{"rendered":"Kejatuhan Kotoran Cicak atau Burung saat Shalat, Batal atau Tidak?"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Sudah menjadi syarat wajib bahwa shalat harus dalam keadaan suci baik dari hadas maupun najis. Berkaitan dengan najis, mungkin beberapa dari kita pernah mengalaminya. Ketika sedang shalat baru dapat beberapa rakaat tiba-tiba kejatuhan kotoran cicak atau burung. Jika terjadi hal demikian, langkah apakah yang mestinya dilakukan jika sedang shalat? Apakah shalatnya batal sebab terkena najis, atau shalatnya masih bisa dilanjutkan?<\/p>\n\n\n\n

Dalam hal ini, orang yang kejatuhan najis kotoran cicak atau burung di pertengahan shalatnya diharuskan untuk membuang najis tersebut seketika itu juga dari bagian tubuh atau pakaian yang terkena najis, dan ia tetap harus melanjutkan shalatnya, sebab najis ini tergolong najis yang ma\u2019fu (ditoleransi\/dimaafkan).<\/p>\n\n\n\n

Ketentuan seperti ini ketika najis yang mengenainya adalah najis yang kering. Berbeda halnya ketika najis yang mengenainya adalah najis yang basah. Maka dalam hal ini, ia hanya bisa melanjutkan shalatnya dengan cara melepas pakaiannya seketika itu juga, ketika memang dengan melepas pakaian auratnya tetap tertutup.<\/p>\n\n\n\n

Jika tidak, maka shalatnya menjadi batal. Begitu juga ketika najis yang basah ini mengenai kulitnya, maka tidak ada jalan lain kecuali membatalkan shalatnya, sebab najis yang basah ini bukan merupakan najis yang ma\u2019fu.<\/p>\n\n\n\n

Penjelasan tersebut sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam kitab Manhaj at-Thullab<\/p>\n\n\n\n

\u0642\u0627\u0644: (\u0644\u0627) \u0625\u0646 \u0639\u0631\u0636 (\u0628\u0644\u0627 \u062a\u0642\u0635\u064a\u0631) \u0645\u0646 \u0627\u0644\u0645\u0635\u0644\u064a \u0643\u0623\u0646 \u0643\u0634\u0641\u062a \u0627\u0644\u0631\u064a\u062d \u0639\u0648\u0631\u062a\u0647 \u0623\u0648 \u0648\u0642\u0639 \u0639\u0644\u0649 \u062b\u0648\u0628\u0647 \u0646\u062c\u0633 \u0631\u0637\u0628 \u0623\u0648 \u064a\u0627\u0628\u0633 ( \u0648\u062f\u0641\u0639\u0647 \u062d\u0627\u0644\u0627 ) \u0628\u0623\u0646 \u0633\u062a\u0631 \u0627\u0644\u0639\u0648\u0631\u0629 \u060c \u0648\u0623\u0644\u0642\u0649 \u0627\u0644\u062b\u0648\u0628 \u0641\u064a \u0627\u0644\u0631\u0637\u0628 \u060c \u0648\u0646\u0641\u0636\u0647 \u0641\u064a \u0627\u0644\u064a\u0627\u0628\u0633 \u0641\u0644\u0627 \u062a\u0628\u0637\u0644 \u0635\u0644\u0627\u062a\u0647 \u060c \u0648\u064a\u063a\u062a\u0641\u0631 \u0647\u0630\u0627 \u0627\u0644\u0639\u0627\u0631\u0636 \u0627\u0644\u064a\u0633\u064a\u0631<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u201cTidak batal jika baru datang pada orang yang shalat sesuatu yang membatalkan tanpa adanya tindak kecerobohan dari orang yang shalat. Seperti auratnya terbuka sebab terkena angin atau jatuh perkara najis mengenai pakaiannya, dan ia mencegahnya seketika itu juga dengan cara menutup auratnya, melepas pakaiannya pada najis yang basah dan membuang najis yang kering, maka shalatnya tidak batal. Dan hal yang bersifat baru datang yang sebentar ini ma\u2019fu.\u201d (Syekh Zakariya al-Anshari, Manhaj at-Thullab, juz 2, hal. 481)<\/em><\/p>\n\n\n\n

Berbeda halnya ketika wujudnya kotoran burung atau cicak ini begitu banyak dan berada di tempat shalat saja, tidak sampai mengenai bagian tubuh dan pakaian orang yang shalat. Maka kotoran cicak atau burung ini dapat dihukumi ma\u2019fu dengan tiga syarat.<\/p>\n\n\n\n