PeciHitam.org \u2013 <\/strong>Adapun kasus yang sering terjadi ketika melayat orang yang meninggal yaitu seorang muslim masbuq shalat jenazah, tapi sebelumnya patut diketahui shalat jenazah merupakan jenis shalat yang paling berbeda jika dibanding dengan shalat yang lain.<\/p>\n\n\n\n

Bilamana ibadah\nshalat yang lain terdiri dari berbagai macam rukun fi\u2019liyyah semisal ruku\u2019,\nsujud atau duduk, maka shalat jenazah dilakukan hanya dengan cara berdiri tanpa\nterdapat gerakan ruku\u2019, sujud maupun duduk.<\/p>\n\n\n\n

Dari perbedaan ini\nterdapat berbagai permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan shalat jenazah\nyaitu salah satunya ketika seorang makmum ketinggalan takbir dalam shalat\njanazah yang dilaksanakan secara berjamaah atau dapat disebut masbuq shalat\njenazah.<\/p>\n\n\n\n

Sebagaimana diketahui\nbahwa shalat jenazah terdiri dari empat takbir dengan berbagai bacaan tertentu\nyang dibaca setelah masing-masing takbir maka misalnya ketika makmum datang\npada saat imam telah takbir yang kedua maka akan timbul pertanyaan tentang\nbolehkah shalat bermakmum pada imam tersebut dan bacaan apakah yang harus\ndibaca oleh orang yang masbuq tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Maka sebelumnya\nperlu dipahami bahwa makmum masbuq ialah makmum yang tidak mengikuti imam sejak\ndari awal pelaksanaan ibadah shalat sehingga tidak dapat menyempurnakan\nkewajiban bacaannya sendiri. <\/p>\n\n\n\n

Maka dalam\nkasus shalat jenazah makmum yang ketinggalan takbir pertama ataupun takbir kedua\nimam tetap diperbolehkan bermakmum dengan ketentuan membaca bacaan sesuai\ndengan urutan bacaan untuk dirinya sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Semisal secara\njelasnya yaitu setelah takbir pertama membaca surat Al-Fatihah dan meskipun\nimam berada pada takbir kedua yang membaca shalawat, sebab dalam keadaan\ntersebut makmum tidak perlu mengikuti bacaan imam secara sama.<\/p>\n\n\n\n

Tetapi yang\nwajib diikuti ialah hanya gerakan takbir imam saja dan setelah imam melaksanakan\nsalam maka makmum melanjutkan kekurangan hitungan takbirnya sendiri dan jika\nmakmum menemui imam pada takbir yang kedua maka menambahkan satu takbir lagi\nsetelah itu baru salam.<\/p>\n\n\n\n

Seperti halnya yang dijelaskan oleh Imam An-Nawawi<\/a>:<\/p>\n\n\n\n

 <\/strong>\u0641\u0631\u0639 \u0627\u0644\u0645\u0633\u0628\u0648\u0642\n\u0625\u0630\u0627 \u0623\u062f\u0631\u0643 \u0627\u0644\u0625\u0645\u0627\u0645 \u0641\u064a \u0623\u062b\u0646\u0627\u0621 \u0647\u0630\u0647 \u0627\u0644\u0635\u0644\u0627\u0629 \u0643\u0628\u0631 \u0648\u0644\u0645 \u064a\u0646\u062a\u0638\u0631 \u062a\u0643\u0628\u064a\u0631\u0629 \u0627\u0644\u0625\u0645\u0627\u0645 \u0627\u0644\u0645\u0633\u062a\u0642\u0628\u0644\u0629 \u062b\u0645\n\u064a\u0634\u062a\u063a\u0644 \u0639\u0642\u0628 \u062a\u0643\u0628\u064a\u0631\u0647 \u0628\u0627\u0644\u0641\u0627\u062a\u062d\u0629 \u062b\u0645 \u064a\u0631\u0627\u0639\u064a \u0641\u064a \u0627\u0644\u0623\u0630\u0643\u0627\u0631 \u062a\u0631\u062a\u064a\u0628 \u0646\u0641\u0633\u0647 \u0641\u0644\u0648 \u0643\u0628\u0631 \u0627\u0644\u0645\u0633\u0628\u0648\u0642 \u0641\u0643\u0628\u0631\n\u0627\u0644\u0625\u0645\u0627\u0645 \u0627\u0644\u062b\u0627\u0646\u064a\u0629 \u0645\u0639 \u0641\u0631\u0627\u063a\u0647 \u0645\u0646 \u0627\u0644\u0623\u0648\u0644\u0649 \u0643\u0628\u0631 \u0645\u0639 \u0627\u0644\u062b\u0627\u0646\u064a\u0629 \u0648\u0633\u0642\u0637\u062a \u0639\u0646\u0647 \u0627\u0644\u0642\u0631\u0627\u0621\u0629 \u0643\u0645\u0627 \u0644\u0648 \u0631\u0643\u0639\n\u0627\u0644\u0625\u0645\u0627\u0645 \u0641\u064a \u0633\u0627\u0626\u0631 \u0627\u0644\u0635\u0644\u0648\u0627\u062a \u0639\u0642\u0628 \u062a\u0643\u0628\u064a\u0631\u0647<\/strong>  <\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cAkar\npermasalahan ketika makmum masbuq menemui imam di pertengahan shalat ini\n(shalat janazah) maka (langsung) bertakbir tanpa perlu menunggu takbir imam\nselanjutnya, lalu setelah takbir ia membaca surat al-Fatihah dan dzikir-dzikir\nsesuai dengan runtutan bacaannya sendiri (bukan bacaan imam), jika makmum masbuq\nbaru saja memulai takbir lalu imam beranjak pada takbir kedua karena bacaan\nsetelah takbir pertamanya telah selesai maka makmum tersebut juga melakukan\ntakbir kedua dan bacaan Al-Fatihah menjadi gugur bagi dirinya, seperti halnya\npermasalahan ketika imam beranjak ruku\u2019 pada shalat fardhu setelah takbirnya\nmakmum.\u201d (Lihat: Raudah at-Thalibin, Syekh Yahya bin Syaraf An-Nawawi)<\/p>\n\n\n\n

Hal yang sering\nterjadi juga dalam shalat jenazah ialah ketika makmum pertengahan membaca surat\nal-Fatihah namun belum selesai menyelesaikan bacaannya tiba-tiba imam takbir.<\/p>\n\n\n\n

Maka dalam hal tersebut\nterdapat beberapa pendapat namun pendapat yang paling kuat ialah makmum memutus\nbacaan al-Fatihah agar dapat mengikuti imam takbir.<\/p>\n\n\n\n

\u0648\u0644\u0648 \u0643\u0628\u0631 \u0627\u0644\u0625\u0645\u0627\u0645 \u0627\u0644\u062b\u0627\u0646\u064a\u0629 \u0648\u0627\u0644\u0645\u0633\u0628\u0648\u0642 \u0641\u064a \u0623\u062b\u0646\u0627\u0621 \u0627\u0644\u0641\u0627\u062a\u062d\u0629 \u0641\u0647\u0644 \u064a\u0642\u0637\u0639 \u0627\u0644\u0642\u0631\u0627\u0621\u0629\n\u0648\u064a\u0648\u0627\u0641\u0642\u0647 \u0623\u0645 \u064a\u062a\u0645\u0647\u0627 \u0648\u062c\u0647\u0627\u0646 \u0643\u0627\u0644\u0648\u062c\u0647\u064a\u0646 \u0641\u064a\u0645\u0627 \u0625\u0630\u0627 \u0631\u0643\u0639 \u0627\u0644\u0625\u0645\u0627\u0645 \u0648\u0627\u0644\u0645\u0633\u0628\u0648\u0642 \u0641\u064a \u0623\u062b\u0646\u0627\u0621 \u0627\u0644\u0641\u0627\u062a\u062d\u0629\n\u0623\u0635\u062d\u0647\u0645\u0627 \u0639\u0646\u062f \u0627\u0644\u0623\u0643\u062b\u0631\u064a\u0646 \u064a\u0642\u0637\u0639 \u0648\u064a\u062a\u0627\u0628\u0639\u0647<\/strong>  <\/strong><\/p>\n\n\n\n

Artinya: \u201cJika\nimam melakukan takbir yang kedua, sedangkan makmum masbuq sedang pertengahan\nmembaca al-Fatihah, apakah dalam kasus demikian ia memilih memutus bacaannya\natau menyempurnakan al-Fatihahnya? dalam hal ini terdapat dua pendapat seperti\nhalnya berlaku dalam permasalahan ketika imam ruku\u2019 sedangkan makmum masbuq\nberada di pertengahan bacaan al-Fatihah, pendapat paling benar menurut banyak\nulama ialah ia memutus bacaannya dan melanjutkan untuk mengikuti imam.\u201d (Lihat:\nRaudah at-Thalibin, Syekh Yahya bin Syaraf An-Nawawi)<\/p>\n\n\n\n

Jadi dengan\ndemikian dapat disimpulkan bahwa makmum masbuq shalat jenazah yang ketinggalan\ntakbir imam dalam shalat jenazah tetap boleh untuk bermakmum pada imam dengan\nketentuan tetap membaca bacaan sesuai urutan bacaan takbir yang dilakukannya.\nSekian<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PeciHitam.org \u2013 Adapun kasus yang sering terjadi ketika melayat orang yang meninggal yaitu seorang muslim masbuq shalat jenazah, tapi sebelumnya patut diketahui shalat jenazah merupakan jenis shalat yang paling berbeda jika dibanding dengan shalat yang lain. Bilamana ibadah shalat yang lain terdiri dari berbagai macam rukun fi\u2019liyyah semisal ruku\u2019, sujud atau duduk, maka shalat jenazah […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":15276,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1695],"tags":[5418],"yoast_head":"\n