Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":1495,"date":"2018-01-07T03:33:28","date_gmt":"2018-01-07T03:33:28","guid":{"rendered":"http:\/\/pecihitam.org\/?p=1495"},"modified":"2018-01-07T03:33:28","modified_gmt":"2018-01-07T03:33:28","slug":"kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/","title":{"rendered":"Kekeliruan Salafi Wahabi Dibalik Slogan “Kembali Ke Qur’an dan Sunnah”"},"content":{"rendered":"

Pecihitam.org<\/strong> – Kaum Salafi Wahabi<\/strong> sangat terkenal memiliki yel-yel: \u201cKembali kepada al-Qur\u2019an dan Sunnah\u201d. Mereka mengajak umat untuk kembali kepada al-Qur\u2019an dan Sunnah<\/strong>. Kita muslimin semua tahu kenapa demikian? Karena, sebagai muslim sangat meyakini 100% tentunya bahwa al-Qur\u2019an dan Sunnah merupakan sumber ajaran Islam yang utama yang diwariskan oleh Rasulullah Saw, sehingga siapa saja yang menjadikan keduanya sebagai pedoman, maka ia telah berpegang kepada ajaran Islam yang murni dan berarti ia selamat dari kesesatan. Bukankah Rasulullah Saw. menyuruh yang sedemikian itu kepada umatnya?<\/p>\n

Sampai di sini, anda yang merasa terpelajar mungkin bertanya-tanya dalam hati, \u201cBagaimana Ibnu Taimiyah atau Muhammad bin Abdul Wahab yang menyerukan \u2018kebenaran yang ideal\u2019 berdasar al Qur\u2019an dan al Sunnah masih dianggap sesat oleh para ulama di zamannya? Mengapa pula paham Salafi Wahabi di zaman sekarang yang merujuk semua ajarannya kepada al-Qur\u2019an dan Sunnah juga dianggap menyimpang bahkan divonis sesat oleh para Ulama?<\/p>\n

Mari kita perhatikan permasalahan ini secara komprehensif, agar terlihat \u201csumber masalah\u201d yang ada pada sikap yang terlihat sangat bagus dan ideal tersebut.<\/p>\n

1. Prinsip \u201cKembali kepada al- Qur\u2019an dan Sunnah\u201d adalah benar secara teoritis, dan sangat ideal bagi setiap orang yang mengaku beragama Islam. Tetapi yang harus diperhatikan adalah, apa yang benar secara teoritis belum tentu benar secara praktis, menimbang kapasitas dan kapabilitas (kemampuan) tiap orang dalam memahami al-Qur\u2019an & Sunnah sangat berbeda-beda. Maka bisa dipastikan, kesimpulan pemahaman terhadap al-Qur\u2019an atau Sunnah yang dihasilkan oleh seorang \u2018alim yang menguasai Bahasa Arab dan segala ilmu yang menyangkut perangkat penafsiran atau ijtihad, akan jauh berbeda dengan kesimpulan pemahaman yang dihasilkan oleh orang awam yang mengandalkan buku-buku \u201cterjemah\u201d al-Qur\u2019an atau Sunnah.<\/p>\n

Itulah kenapa di zaman ini banyak sekali bermunculan aliran sesat. Jawabnya tentu karena masing- masing mereka berusaha kembali kepada al-Qur\u2019an dan Sunnah, dan mereka berupaya mengkajinya dengan kemampuan dan kapasitasnya sendiri. Bisa dibayangkan dan telah terbukti hasilnya, kesesatan yang dihasilkan oleh Yusman Roy (mantan petinju yang merintis sholat dengan bacaan yang diterjemah), Ahmad Mushadeq (mantan pengurus PBSI yang pernah mengaku nabi), Lia Eden (mantan perangkai bunga kering yang mengaku mendapat wahyu dari Jibril), Agus Imam Sholihin (orang awam yang mengaku Tuhan), dan banyak lagi yang lainnya. Dan kesesatan mereka itu lahir dari sebab \u201cKembali kepada al- Qur\u2019an dan Sunnah\u201d, mereka merasa benar dengan caranya sendiri.<\/p>\n

Pada kaum Salafi & Wahabi, kesalahpahaman terhadap al- Qur\u2019an dan Sunnah itu pun banyak terjadi, bahkan di kalangan mereka sendiri pun terjadi perbedaan pemahaman terhadap dalil. Dan yang terbesar adalah kesalahpahaman mereka terhadap dalil-dalil tentang bid\u2019ah.<\/p>\n

2. Al-Qur\u2019an dan Sunnah<\/strong> sudah dibahas dan dikaji oleh para ulama terdahulu yang memiliki keahlian yang sangat mumpuni untuk melakukan hal itu, sebut saja: Ulama mazhab yang empat, para mufassiriin (ulama tafsir), muhadditsiin (ulama hadis), fuqahaa\u2019 (ulama fiqih), ulama aqidah ahus-sunnah wal- Jama\u2019ah, dan mutashawwifiin (ulama tasawuf\/ akhlaq).<\/p>\n

Hasilnya, telah ditulis beribu-ribu jilid kitab dalam rangka menjelaskan kandungan al-Qur\u2019an dan Sunnah secara gamblang dan terperinci, sebagai wujud kasih sayang mereka terhadap umat yang hidup dikemudian hari. Karya-karya besar itu merupakan pemahaman para ulama yang disebut di dalam al-Qur\u2019an sebagai \u201cahludz- dzikr\u201d, yang kemudian disampaikan kepada umat Islam secara turun-temurun dari generasi ke generasi secara berantai sampai saat ini.<\/p>\n

Adalah sebuah keteledoran besar jika upaya orang belakangan dalam memahami Islam dengan cara \u201ckembali kepada al-Qur\u2019an dan Sunnah\u201d dilakukan tanpa merujuk pemahaman para ulama tersebut. Itulah yang dibudayakan oleh sebagian kaum Salafi Wahabi. Dan yang menjadi pangkal penyimpangan paham Salafi Wahabi<\/strong> sesungguhnya, adalah karena mereka memutus mata rantai amanah keilmuan mayoritas ulama dengan membatasi keabsahan sumber rujukan agama hanya sampai pada ulama salaf (yang hidup sampai abad ke-3 Hijriah), hal ini seperti yang dilakukan oleh Ibnu Taimiyah (hidup di abad ke-8 H.) dan para pengikutnya. Bayangkan, berapa banyak ulama yang dicampakkan dan berapa banyak kitab-kitab yang dianggap sampah yang ada di antara abad ke-3 hingga abad ke-8 hijriyah.<\/p>\n

Lebih parahnya lagi, dengan rantai yang terputus jauh, Ibnu Taimiyah dan kaum Salafi Wahabi pengikutnya seolah memproklamirkan diri sebagai pembawa ajaran ulama salaf yang murni, padahal yang mereka sampaikan hanyalah pemahaman mereka sendiri setelah merujuk langsung pendapat-pendap at ulama salaf. Bukankah yang lebih mengerti tentang pendapat ulama salaf adalah murid-murid mereka? Dan bukankah para murid ulama salaf itu kemudian menyampaikannya kepada murid- murid mereka lagi, dan hal itu terus berlanjut secara turun temurun dari generasi ke generasi baik lisan maupun tulisan?<\/p>\n

Bijaksanakah Ibnu Taimiyah dan pengikutnya ketika pemahaman agama dari ulama salaf yang sudah terpelihara dari abad ke abad itu tiba di hadapan mereka di abad mana mereka hidup, lalu mereka campakkan sebagai tanda tidak percaya, dan mereka lebih memilih untuk memahaminya langsung dari para ulama salaf tersebut? Sungguh, ini bukan saja tidak bijaksana, tetapi juga keteledoran besar, bila tidakingin disebut kebodohan. Jadi kaum Salafi Wahabi bukan Cuma menggaungkan motto \u201ckembali kepada al- Qur\u2019an dan Sunnah\u201d secara langsung, tetapi juga \u201ckembali kepada pendapat para ulama salaf\u201d secara langsung dengan cara dan pemahaman sendiri.<\/p>\n

Mereka bagaikan orang yang ingin menghitung buah di atas pohon yang rindang tanpa memanjat, dan bagaikan orang yang mengamati matahari atau bulan dari bayangannya di permukaan air.<\/p>\n

3. Para ulama telah menghidangkan penjelasan tentang al-Qur\u2019an dan Sunnah di dalam kitab-kitab mereka kepada umat sebagai sebuah \u201chasiljadi\u201d. Para ulama itu bukan saja telah memberi kemudahan kepada umat untuk dapat memahami agama dengan baik tanpa proses pengkajian atau penelitan yang rumit, tetapi juga telah menyediakan jalan keselamatan bagi umat agar terhindar dari pemahaman yang keliru terhadap al-Qur\u2019an dan Sunnah yang sangat mungkin terjadi jika mereka lakukan pengkajian tanpa bekal yang mumpuni seperti yang dimiliki para ulama tersebut.<\/p>\n

Boleh dibilang, kemampuan yang dimiliki para ulama itu tak mungkin lagi bisa dicapai oleh orang setelahnya, terlebih di zaman ini, menimbang masa hidup mereka yang masih dekat dengan masa hidup Rasulullah Saw & para Shahabat yang tidak mungkin terulang, belum lagi keunggulan hafalan, penguasaan berbagai bidang ilmu, lingkungan yang shaleh, wara\u2019 (kehati-hatian) , keikhlasan, keberkahan, dan lain sebagainya.<\/p>\n

Pendek kata, para ulama seakan-akan telah menghidangkan \u201cmakanan siap saji\u201d yang siap disantap oleh umat tanpa repot- repot meracik atau memasaknya terlebih dahulu, sebab para ulama tahu bahwa kemampuan meracik atau memasak itu tidak dimiliki setiap orang.<\/p>\n

Saat kaum Salafi & Wahabi mengajak umat untuk tidak menikmati hidangan para ulama, dan mengalihkan mereka untuk langsung merujuk kepada al- Qur\u2019an dan Sunnah dengan dalih pemurnian agama dari pencemaran \u201cpendapat\u201d manusia (ulama) yang tidak memiliki otoritas untuk menetapkan syari\u2019at, berarti sama saja dengan menyuruh orang lapar untuk membuang hidangan yang siap disantapnya, lalu menyuruhnya menanam padi.<\/p>\n

Seandainya tidak demikian, mereka mengelabui umat dengan cara menyembunyikan figur ulama mayoritas yang mereka anggap telah \u201cmencemarkan agama\u201d, lalu menampilkan dan mempromosikan segelintir sosok ulama Salafi Wahabi beserta karya-karya mereka serta mengarahkan umat agar hanya mengambil pemahaman al-Qur\u2019an dan Sunnah dari mereka saja dengan slogan \u201cpemurnian agama\u201d.<\/p>\n

Sesungguhnya, \u201cpencemaran\u201d yang dilakukan para ulama yang shaleh dan ikhlas itu adalah upaya yang luar biasa untuk melindungi umat dari kesesatan, sedangkan \u201cpemurnian\u201d yang dilakukan oleh kaum Salafi Wahabi adalah penodaan terhadap ijtihad para ulama dan pencemaran terhadap al-Qur\u2019an dan Sunnah.<\/p>\n

Dan pencemaran terbesar yang dilakukan oleh kaum Salafi Wahabi terhadap al-Qur\u2019an dan Sunnah adalah saat mereka mengharamkan begitu banyak perkara yang tidak diharamkan oleh al-Qur\u2019an dan Sunnah; saat mereka menyebutkan secara terperinci amalan-amalan yang mereka vonis sebagai bid\u2019ah sesat atas nama Allah dan Rasulullah Saw., padahal Allah tidak pernah menyebutkannya di dalam al-Qur\u2019an dan Rasulullah Saw. tidak pernah menyatakannya di dalam Sunnah (hadis)nya.<\/p>\n

Dari uraian di atas, nyatalah bahwa orang yang mengatakan \u201ckembali kepada al- Qur\u2019an dan Sunnah\u201d itu belum tentu dapat dianggap benar, dan bahwa para ulama yang telah menulis ribuan jilid kitab tidak mengutarakan pendapat menurut hawa nafsu mereka.<\/p>\n

Amat ironis bila karya-karya para ulama yang jelas-jelas lebih mengerti tentang al-Qur\u2019an dan Sunnah itu dituduh oleh kaum Salafi Wahabi sebagai kumpulan pendapat manusia yang tidak berdasar pada dalil, sementara kaum Salafi Wahabi sendiri yang jelas-jelas hanya memahami dalil secara harfiyah (tekstual) dengan sombongnya menyatakan diri sebagai orang yang paling sejalan dengan al-Qur\u2019an dan Sunnah. Wallahu a\u2019lam..<\/p>\n

Source<\/em><\/a><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Kaum Salafi Wahabi sangat terkenal memiliki yel-yel: \u201cKembali kepada al-Qur\u2019an dan Sunnah\u201d. Mereka mengajak umat untuk kembali kepada al-Qur\u2019an dan Sunnah. Kita muslimin semua tahu kenapa demikian? Karena, sebagai muslim sangat meyakini 100% tentunya bahwa al-Qur\u2019an dan Sunnah merupakan sumber ajaran Islam yang utama yang diwariskan oleh Rasulullah Saw, sehingga siapa saja yang […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":1496,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[5,8,9],"tags":[856,854,167,855,857,48],"yoast_head":"\nKekeliruan Salafi Wahabi Dibalik Slogan "Kembali Ke Qur'an dan Sunnah" - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Kekeliruan Salafi Wahabi Dibalik Slogan "Kembali Ke Qur'an dan Sunnah" - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Pecihitam.org – Kaum Salafi Wahabi sangat terkenal memiliki yel-yel: \u201cKembali kepada al-Qur\u2019an dan Sunnah\u201d. Mereka mengajak umat untuk kembali kepada al-Qur\u2019an dan Sunnah. Kita muslimin semua tahu kenapa demikian? Karena, sebagai muslim sangat meyakini 100% tentunya bahwa al-Qur\u2019an dan Sunnah merupakan sumber ajaran Islam yang utama yang diwariskan oleh Rasulullah Saw, sehingga siapa saja yang […]\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:author\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2018-01-07T03:33:28+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2018\/01\/keliru.png\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"700\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"400\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/png\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Redaksi\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Redaksi\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"7 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/\"},\"author\":{\"name\":\"Redaksi\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/ff3b58d5b39ab10ea20e402be7d60fac\"},\"headline\":\"Kekeliruan Salafi Wahabi Dibalik Slogan “Kembali Ke Qur’an dan Sunnah”\",\"datePublished\":\"2018-01-07T03:33:28+00:00\",\"dateModified\":\"2018-01-07T03:33:28+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/\"},\"wordCount\":1338,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2018\/01\/keliru.png\",\"keywords\":[\"Al-Qur\u2019an dan Sunnah\",\"kekeliruan salafi wahabi\",\"kembali ke quran dan sunnah\",\"kesesatan salafi wahabi\",\"penyimpangan paham Salafi Wahabi\",\"salafi wahabi\"],\"articleSection\":[\"Manhaj\",\"Opini\",\"Wahabi\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/\",\"name\":\"Kekeliruan Salafi Wahabi Dibalik Slogan \\\"Kembali Ke Qur'an dan Sunnah\\\" - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2018\/01\/keliru.png\",\"datePublished\":\"2018-01-07T03:33:28+00:00\",\"dateModified\":\"2018-01-07T03:33:28+00:00\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2018\/01\/keliru.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2018\/01\/keliru.png\",\"width\":700,\"height\":400,\"caption\":\"Kekeliruan Salafi Wahabi Dibalik Slogan \\\"Kembali Ke Qur'an dan Sunnah\\\"\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Kekeliruan Salafi Wahabi Dibalik Slogan “Kembali Ke Qur’an dan Sunnah”\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/ff3b58d5b39ab10ea20e402be7d60fac\",\"name\":\"Redaksi\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/6425f4fe249f16a664104ad8a6a65e4f?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/6425f4fe249f16a664104ad8a6a65e4f?s=96&r=g\",\"caption\":\"Redaksi\"},\"description\":\"Suka Menulis? Silahkan kirimkan tulisan dengan topik seputar Keislaman ke email redaksi di portalpecihitam@gmail.com\",\"sameAs\":[\"https:\/\/toko.pecihitam.org\",\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\"],\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/newpecihitam\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Kekeliruan Salafi Wahabi Dibalik Slogan \"Kembali Ke Qur'an dan Sunnah\" - Pecihitam.org","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Kekeliruan Salafi Wahabi Dibalik Slogan \"Kembali Ke Qur'an dan Sunnah\" - Pecihitam.org","og_description":"Pecihitam.org – Kaum Salafi Wahabi sangat terkenal memiliki yel-yel: \u201cKembali kepada al-Qur\u2019an dan Sunnah\u201d. Mereka mengajak umat untuk kembali kepada al-Qur\u2019an dan Sunnah. Kita muslimin semua tahu kenapa demikian? Karena, sebagai muslim sangat meyakini 100% tentunya bahwa al-Qur\u2019an dan Sunnah merupakan sumber ajaran Islam yang utama yang diwariskan oleh Rasulullah Saw, sehingga siapa saja yang […]","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_author":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2018-01-07T03:33:28+00:00","og_image":[{"width":700,"height":400,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2018\/01\/keliru.png","type":"image\/png"}],"author":"Redaksi","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Redaksi","Est. reading time":"7 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/"},"author":{"name":"Redaksi","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/ff3b58d5b39ab10ea20e402be7d60fac"},"headline":"Kekeliruan Salafi Wahabi Dibalik Slogan “Kembali Ke Qur’an dan Sunnah”","datePublished":"2018-01-07T03:33:28+00:00","dateModified":"2018-01-07T03:33:28+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/"},"wordCount":1338,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2018\/01\/keliru.png","keywords":["Al-Qur\u2019an dan Sunnah","kekeliruan salafi wahabi","kembali ke quran dan sunnah","kesesatan salafi wahabi","penyimpangan paham Salafi Wahabi","salafi wahabi"],"articleSection":["Manhaj","Opini","Wahabi"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/","name":"Kekeliruan Salafi Wahabi Dibalik Slogan \"Kembali Ke Qur'an dan Sunnah\" - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2018\/01\/keliru.png","datePublished":"2018-01-07T03:33:28+00:00","dateModified":"2018-01-07T03:33:28+00:00","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2018\/01\/keliru.png","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2018\/01\/keliru.png","width":700,"height":400,"caption":"Kekeliruan Salafi Wahabi Dibalik Slogan \"Kembali Ke Qur'an dan Sunnah\""},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/kekeliruan-salafi-wahabi-dibalik-slogan-kembali-ke-quran-dan-sunnah\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Kekeliruan Salafi Wahabi Dibalik Slogan “Kembali Ke Qur’an dan Sunnah”"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/ff3b58d5b39ab10ea20e402be7d60fac","name":"Redaksi","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/6425f4fe249f16a664104ad8a6a65e4f?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/6425f4fe249f16a664104ad8a6a65e4f?s=96&r=g","caption":"Redaksi"},"description":"Suka Menulis? Silahkan kirimkan tulisan dengan topik seputar Keislaman ke email redaksi di portalpecihitam@gmail.com","sameAs":["https:\/\/toko.pecihitam.org","https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/"],"url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/newpecihitam\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1495"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=1495"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1495\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/1496"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=1495"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=1495"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=1495"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}