Pecihitam.org<\/strong> – Terkadang umum terjadi ditengah-tengah masyarakat dalam urusan muamalah yaitu ketika laki-laki dan perempuan bertemu mereka saling jabat tangan padahal mereka bukan mahramnya. Sebetulnya bagaimanakah hukum jabat tangan dengan lawan jenis yang bukan mahram tersebut?<\/p>\n\n\n\n Para ulama berbeda pendapat perihal jabat tangan atau salaman (mushafahah) dengan lawan jenis yang bukan mahram. Mayoritas ulama kecuali madzhab Syafii membolehkan jabat tangan atau salaman (mushafahah) dengan perempuan tua yang bukan mahram sebagaimana keterangan berikut ini:<\/p>\n\n\n\n \u201cJabat tangan dengan perempuan haram berdasarkan sabda Rasulullah SAW, \u2018Aku tidak berjabat tangan dengan perempuan,\u2019 (HR Al-Muwaththa\u2019, At-Tirmidzi, dan An-Nasa\u2019i). Tetapi mayoritas ulama selain madzhab Syafi\u2019I membolehkan jabat tangan dan sentuh tangan perempuan tua yang tidak bersyahwat karena tidak khawatir fitnah. Hanya saja Madzhab Hanbali memakruhkan jabat tangan dengan perempuan dan melarang keras termasuk dengan mahram. Tetapi Madzhab Hanbali membolehkan jabat tangan bagi seorang bapak dengan anaknya dan membolehkan jabat tangan perempuan tua\u2013maaf\u2013buruk rupa\u201d. (Lihat Syekh Wahbah Az-Zuhayli, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, Beirut, Darul Fikr, cetakan kedua, 1985 M\/1405 H, juz 3, halaman 567).<\/p>\n\n\n\n Sedangkan Madzhab Syafi\u2019i mengharamkan jabat tangan dan memandang perempuan, sekalipun hanya perempuan tua. Hanya saja Madzhab Syafi\u2019i membolehkan jabat tangan antara seorang laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya dengan dihalangi semisal sarung tangan sebagaimana keterangan berikut ini:<\/p>\n\n\n\n \u0648\u062d\u0631\u0645 \u0627\u0644\u0634\u0627\u0641\u0639\u064a\u0629 \u0627\u0644\u0645\u0633 \u0648\u0627\u0644\u0646\u0638\u0631 \u0644\u0644\u0645\u0631\u0623\u0629 \u0645\u0637\u0644\u0642\u0627\u064b\u060c \u0648\u0644\u0648 \u0643\u0627\u0646\u062a \u0627\u0644\u0645\u0631\u0623\u0629 \u0639\u062c\u0648\u0632\u0627\u064b. \u0648\u062a\u062c\u0648\u0632 \u0627\u0644\u0645\u0635\u0627\u0641\u062d\u0629 \u0628\u062d\u0627\u0626\u0644 \u064a\u0645\u0646\u0639 \u0627\u0644\u0645\u0633 \u0627\u0644\u0645\u0628\u0627\u0634\u0631<\/strong><\/p>\n\n\n\n Artinya, \u201cMadzhab Syafi\u2019i mengharamkan bersentuhan dan memandang perempuan secara mutlak, meskipun hanya perempuan tua. Tetapi boleh jabat tangan dengan alas (sejenis sarung tangan atau kain) yang mencegah sentuhan langsung\u201d. (Lihat Syekh Wahbah Az-Zuhayli, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, Beirut, Darul Fikr, cetakan kedua, 1985 M\/1405 H, juz 3, halaman 567).<\/p>\n\n\n\n