Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":15921,"date":"2019-10-21T07:18:30","date_gmt":"2019-10-21T00:18:30","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=15921"},"modified":"2019-10-21T09:44:30","modified_gmt":"2019-10-21T02:44:30","slug":"ibrahim-al-khawwash-kisah-waliyullah-karomah-dan-kalam-hikmahnya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ibrahim-al-khawwash-kisah-waliyullah-karomah-dan-kalam-hikmahnya\/","title":{"rendered":"Ibrahim Al-Khawwash, Kisah Waliyullah; Karomah Dan Kalam Hikmahnya"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Ibrahim Al-Khawwash bernama lengkap Ibrahim bin Ahmad bin Isma\u2019il al-Khawwash, salah seorang tokoh Sufi yang agung, waliyullah yang telah sampai pada maqam tajrid yang terkenal dengan sifat tawakkalnya. Sering bermusafir ke Mekkah dan daerah lainnya. Berasal dari kota Saamarra\u2019. Hidup semasa dengan Syeikh Junaid bin Muhammad dan Syeikh Ahmad an-Nuri. Wafat tahun 291H.<\/p>\n\n\n\n

Imam Al-Ghazali<\/a><\/strong> rahimahullah pernah berkata: \u201cIbrahim al-Khawwash tidak pernah menetap dalam suatu negeri\/daerah melebihi 40 hari lamanya, ia pemimpin dalam masalah tawakkal, baginya berpegang kepada sebab dapat mencemari\/mengotori tawakkal\u201d. (Kitab Kawakib-ad Durriyyah fii tarajimis-Saadatis-Shufiyyah, Syeikh Imam Abdurrauf Al-Manawi jilid: 1, hal: 328, cet: Maktabah al-Azhariyyah Litturats)<\/em><\/p>\n\n\n\n

Beberapa kisah Karomahnya<\/strong><\/p>\n\n\n\n

*Hamid al-Aswad bercerita: \u201cpada suatu waktu aku bermusafir dengan Ibrahim Al-Khawwash, ketika tiba waktu malam kami berada disebuah gurun dan bermalam di dekat satu pohon, ketika aku hendak tidur, aku melihat seekor binatang buas datang mendekat, lalu kupanjat pohon tersebut dan melihatnya dari atas, sedangkan Ibrahim al-Khawwash masih tertidur. <\/p>\n\n\n\n

Binatang tersebut mengendus Ibrahim dari kepala hingga ke kakinya, kemudian pergi menjauh. Pada malam berikutnya kami menetap di satu masjid dalam pedesaan dan bermalam disana. <\/p>\n\n\n\n

Ketika Ibrahim sedang tertidur aku melihat ada seekor kutu yang jatuh kewajahnya, lalu kupukul kutu tersebut, kemudian tiba-tiba Ibrahim pun merintih dan terbangun.<\/p>\n\n\n\n

Akupun berkata kepadanya \u201cLuar biasa ajaib!,\u00a0 malam kemarin engkau tidak cemas terhadap binatang buas, tapi malam ini engkau terbangun dengan sebab satu ekor kutu?, <\/p>\n\n\n\n

Ibrahim pun menjawab \u201cmalam kemarin adalah suatu keadaan dimana aku bersama Allah, sedangkan malam ini aku bersama dengan diriku\u201d<\/p>\n\n\n\n

*Hamid al-Aswad juga pernah bercerita: pada lain waktu aku pernah bersama-sama dengan Ibrahim Al-Khawwash di sebuah padang pasir, kami berada disana selama tujuh hari. <\/p>\n\n\n\n

Pada hari ketujuh tubuhku sudah mulai terasa lelah dan letih, akupun terduduk terhenti tak sanggup lagi berjalan. Lalu Ibrahim berpaling kepadaku dan bertanya : \u201capa yang terjadi ?\u201d, aku lelah wahai Ibrahim, jawabku.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian ia bertanya lagi \u201cApa yang saat ini sangat kau inginkan, air atau makanan?, lalu kujawab \u201cair\u201d. Ibrahim pun berkata : \u201citu air di belakangmu!\u201d. <\/p>\n\n\n\n

Seketika itu kupalingkan wajahku kebelakang, dan tiba-tiba muncul mata air yang sangat jernih dan segar, lantas aku pun meminumnya hingga puas dan bersuci dengan air tersebut, sedangkan Ibrahim sama sekali tidak mendekat, ia hanya melihat kearah ku dari tempatnya.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian aku berencana untuk membawa sedikit air tersebut\nbersamaku, tetapi Ibrahim melarang dan berkata kepadaku : \u201chentikan\nperbuatanmu!, karena hajatmu hanya sekedar yang barusaja kau gunakan tadi,\ntidak lebih dari itu\u201d.<\/p>\n\n\n\n

*Ibrahim Al-Khawwas pernah bercerita perihal keadaannya, ia berkata : \u201caku pernah berjumpa dengan Nabiyullah Khidir as di sebuah gurun,\u00a0 lantas ia menawarkan diri untuk menemani perjalananku, namun aku khawatir akan merusak tawakkal ku pada Allah, maka aku putuskan meninggalkannya.<\/p>\n\n\n\n

*Diceritakan bahwa suatu waktu Ibrahim al-Khawwas pernah didatangi setan ketika sedang beristirahat diatas sebuah batu besar, setan tersebut menyuruh Ibrahim tuk bangun dari tidurnya, namun Ibrahim tak mau dan menyuruh setan itu pergi. <\/p>\n\n\n\n

Oleh karena itu setan pun \u00a0berniat hendak mencelakai Ibrahim dengan cara menendangnya, ketika kakinya menghantam tubuh Ibrahim, Ibrahim hanya merasakan seperti tersentuh sehelai kain. <\/p>\n\n\n\n

Lantas setan pun berkata kepadanya: \u201ckau adalah wali Allah, siapa engkau sebenarnya?\u201d, Ibrahim lalu menjawab: \u201caku Ibrahim Al-Khawwash\u201d. Setan berkata : \u201cternyata engkau benar wali Allah! <\/p>\n\n\n\n

Wahai Ibrahim, ditanganku ada dua jenis makanan, yakni makanan yang halal dan yang haram. Ada dua buah delima halal yang kupetik dari bukit yang mubah dalam rimba, dan ada dua ekor ikan yang aku curi dari dua orang nelayan yang saling berkhianat satu sama lain. Makanlah yang halal ini wahai Ibrahim, dan tinggalkan yang haram\u201d.<\/p>\n\n\n\n

Beberapa Kalam Hikmahnya<\/strong><\/p>\n\n\n\n