PeciHitam.org<\/strong> \u2013 Akhir-akhir ini kita sering mendengar hubungan antara bencana dengan azab Allah. Apakah setiap bencana disebabkan azab Allah? Berikut penjelasan bencana dalam sudut pandang Islam.<\/p>\n Dalam Al-Qur’an bencana atau musibah disebutkan sebanyak 75 kali. Ini juga (mungkin) yang dijadikan landasan untuk mendefinisikan bencana dan azab Allah. Bencana diartikan sebagai hukuman Allah kepada manusia karena tidak mematuhi perintah Allah.<\/p>\n Kata bencana atau musibah sendiri memiliki makna segala sesuatu yang tidak dikehendaki oleh manusia dan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Sesungguhnya terdapat tiga macam artian bencana bagi seseorang.<\/p>\n Pertama<\/em> adalah bala’, ini adalah ujian yang mengangkat derajat seseorang jika ia mampu melewatinya dengan baik, penuh kesadaran, keikhlasan, dan tawakkal. Bala’ memperkuat keimanan dan memperkokoh ketaatan seorang hamba. Bahkan, bala’ juga menjadi media peleburan dosa bagi hamba yang mampu menjalaninya dengan baik dan penuh kesabaran.<\/p>\n Kedua<\/em>, bencana juga diartikan sebagai hukuman atau iqob, jika manusia melampaui batas dengan melanggar aturan Tuhan. Contohnya, manakala manusia mengeksploitasi sumber daya alam sehingga merusaknya dan mengganggu keseimbangan alam.<\/p>\n Ketiga<\/em> adalah pembinasaan atau azab. Bencana ini adalah apa yang terjadi pada umat terdahulu yang menolak ajakan para nabi untuk bertauhid kepada Allah SWT. Manakala para nabi itu menyerukan keimanan, suatu kaum justru kian asyik tenggelam dalam kekufuran. Sebagai respon dari ketidakpatuhan secara berkesinambungan tersebut, maka Allah mengirimkan musibah yang membinasakan suatu kaum.<\/p>\n Setelah menyimak uraian di atas, maka kita hendaknya tidak serta merta menyangkutpautkan suatu bencana dengan azab. Sebab, bisa jadi musibah tersebut adalah bala’ yang menguji keimanan seseorang. Terhadap musibah jenis ini, seorang muslim harus sabar dan ikhlas. Sementara itu, musibah yang turun sebagai hukuman (iqob) menjadi suatu peringatan.<\/p>\n