PeciHitam.org \u2013 <\/strong>Rukhshah merupakan hal yang sering didengar terutama ketika membahas tentang fikih ibadah, namun bagaimana pengertian, sebab dan macam rukhshah yang perlu diketahui bagi seorang Muslim.<\/p>\n\n\n\n

Berikut merupakan\npenjelasan perihal rukhshah yang disimpulkan dari kitab Tafsir Ilmi Ushul al-Fiqh\noleh Syekh Abdullah bin Yusuf al-Juada\u2019i.<\/p>\n\n\n\n

• Pengertian\nRukhshah.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

  Rukhshah secara\nbahasa artinya ringan dan mudah, sementara rukhshah secara istilah ialah<\/p>\n\n\n\n

  \u0627\u0633\u0645\u064c \u0644\u0650\u0645\u0627 \u0634\u064f\u0631\u0639\u064e \u0645\u062a\u0639\u0644\u0650\u0651\u0642\u064b\u0627 \u0628\u0627\u0644\u0639\u0648\u0627\u0631\u0636\u0650 \u062e\u0627\u0631\u062c\u064b\u0627 \u0641\u064a \u0648\u0635\u0641\u0650\u0647\u0650 \u0639\u0646 \u0623\u0635\u0644\u0647\u0650\n\u0628\u0627\u0644\u0639\u064f\u0630\u0652\u0631\u0650<\/strong><\/strong><\/p>\n\n\n\n

  Artinya: \u201cIstilah\nuntuk sesuatu yang disyariatkan yang berkaitan dengan kondisi di luar sifat\naslinya karena adanya udzur.\u201d<\/p>\n\n\n\n

  Semisal jama\u2019\nshalat termasuk sesuatu yang disyariatkan dalam islam hanya ketika terjadi\nkondisi tertentu (semisal: safar, hujan, dll) dan ketika jamak, shalat boleh\ndikerjakan di luar waktunya entah ditunda seperti jama\u2019 ta\u2019khir ataupun didahulukan\nseperti halnya jama\u2019 taqdim.<\/p>\n\n\n\n

  Sementara kondisi\ntertentu merupakan udzur yang menjadi alasan yang menjadi sebab munculnya\naturan shalat dari sifat aslinya.<\/p>\n\n\n\n

  Contoh yang\nlain ialah qashar termasuk istilah syar\u2019i yang dibolehkan ketika kondisi\ntertentu juga semisal safar. Yaitu dengan mengurangi jumlah rakaat shalat\nmenjadi dua rakaat kecuali shalat maghrib, sementara safar ialah udzur yang\nmembolehkan melakukan qashar tersebut.<\/p>\n\n\n\n

  Adapun lawan\ndari rukhshah ialah azimah dan karena berkebalikan maka azimah berarti hukum\nasal dari syariat yang Allah SWT berikan kepada mukallaf sedangkan rukhshah\nberarti kondisi yang keluar dari hukum asal disebabkan adanya udzur.<\/p>\n\n\n\n

  Maksudnya ialah\nadanya rukhshah disebabkan ada udzur dan rukhshah akan bertahan selama udzur\nmasih ada tetapi sebaliknya, rukhshah dianggap tidak ada ketika udzur sudah\ntidak ada lagi.<\/p>\n\n\n\n

  • Sebab\nRukhshah.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

    Di dalam\nsyariat Islam sebab Rukhshah ada bebagai macam yaitu diantaranya;<\/p>\n\n\n\n

    Pertama, karena\nkondisi lemah yang dimiliki makhluk dan hal ini menjadi sebab digugurkannya\nkewajiban beban syariat atau \u201ctaklif\u201d bagi anak kecil dan orang gila serta juga\nmenjadi sebab diringankannya kewajiban beban syariat untuk wanita, sehingga\nmereka tidak diwajibkan atas hal tertentu<\/p>\n\n\n\n

    Kedua karena sakit,\nyaitu merupakan sebab dibolehkannya suatu ibadah untuk ditinggalkan ataupun\ndibolehkannya melanggar larangan karena tidak ada pilihan yang lain.<\/p>\n\n\n\n

    Ketiga karena safar,\nyaitu merupakan sebab dibolehkannya tidak melaksankan ibadah atau adanya\ntoleransi waktu, semisal jika tidak safar batas waktunya sehari semalam dan jika\nsafar batas waktunya selama bisa tiga hari tiga malam.<\/p>\n\n\n\n

    Keempat karena\nlupa, hal tersebut merupakan sebab gugurnya dosa dan hukuman akhirat ketika\nseorang hamba melakukan kesalahan serta menjadi alasan tetap sah-nya ibadah\nseseorang meskipun melanggar.<\/p>\n\n\n\n

    Kelima karena\nbodoh, yaitu kondisi tidak tahu atau bodoh dan selama itu terjadi bukan karena\nketeledoran karena tidak mau belajar maka dapat menjadi sebab gugurnya dosa dan\nhukuman di akhirat ketika melakukan kesalahan, akan tetapi begitu tahu maka tidak\nboleh lagi memanfaatkannya alasan bodoh tersebut.<\/p>\n\n\n\n

    Keenam karena\npaksaan, hal tersebut merupakan sebab dibolehkannya melanggar aturan yang\ndipaksakan dalam rangka untuk menghindari ancaman yang membahayakannya.<\/p>\n\n\n\n

    Ketujuh karena\nkondisi umum dan meluas, yang sulit untuk dihindari yaitu keadaan yang tidak\ndiinginkan yang sulit untuk dihindari karena hampir terjadi di manapun maka\ndapat menjadi alasan untuk dimaafkan atau ditoleransi.<\/p>\n\n\n\n

    • Macam\nRukhshah.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

      Dalam Islam\nmacam rukhshah dibagi menjadi beberapa macam;<\/p>\n\n\n\n

      Pertama yaitu dibolehkannya\nsesuatu yang haram karena keadaan darurat sebagaimana yang dijelaskan oleh\nkaidah:<\/p>\n\n\n\n

      \u0627\u0644\u0636\u064e\u0651\u0631\u064f\u0648\u0631\u0627\u062a\u064f \u062a\u064f\u0628\u064a\u062d\u064f \u0627\u0644\u0645\u062d\u0638\u064f\u0648\u0631\u0627\u062a\u0650<\/strong><\/strong><\/p>\n\n\n\n

      Artinya: \u201cKeadaan\ndarurat membolehkan sesuatu yang dilarang.\u201d<\/p>\n\n\n\n

      Semisal dibolehkannya\nmengkonsumsi bangkai ataupun darah serta makan makanan haram karena darurat.<\/p>\n\n\n\n

      Sebagaimana\nfirman Allah SWT:<\/p>\n\n\n\n

      \u0625\u0650\u0646\u064e\u0651\u0645\u064e\u0627 \u062d\u064e\u0631\u064e\u0651\u0645\u064e \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0643\u064f\u0645\u064f \u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u064a\u0652\u062a\u064e\u0629\u064e \u0648\u064e\u0627\u0644\u062f\u064e\u0651\u0645\u064e \u0648\u064e\u0644\u064e\u062d\u0652\u0645\u064e\n\u0627\u0644\u0652\u062e\u0650\u0646\u0652\u0632\u0650\u064a\u0631\u0650 \u0648\u064e\u0645\u064e\u0627 \u0623\u064f\u0647\u0650\u0644\u064e\u0651 \u0628\u0650\u0647\u0650 \u0644\u0650\u063a\u064e\u064a\u0652\u0631\u0650 \u0627\u0644\u0644\u064e\u0651\u0647\u0650 \u0641\u064e\u0645\u064e\u0646\u0650 \u0627\u0636\u0652\u0637\u064f\u0631\u064e\u0651 \u063a\u064e\u064a\u0652\u0631\u064e \u0628\u064e\u0627\u063a\u064d\n\u0648\u064e\u0644\u064e\u0627 \u0639\u064e\u0627\u062f\u064d \u0641\u064e\u0644\u064e\u0627 \u0625\u0650\u062b\u0652\u0645\u064e \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650 \u0625\u0650\u0646\u064e\u0651 \u0627\u0644\u0644\u064e\u0651\u0647\u064e \u063a\u064e\u0641\u064f\u0648\u0631\u064c \u0631\u064e\u062d\u0650\u064a\u0645\u064c<\/strong><\/strong><\/p>\n\n\n\n

      Artinya: \u201cSesungguhnya\nAllah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang\n(ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah, tetapi barangsiapa dalam\nkeadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula)\nmelampaui batas, maka tidak ada dosa baginya.\u201d (QS. Al-Baqarah 2:173)<\/p>\n\n\n\n

      Kedua yaitu dibolehkannya\nmeninggalkan yang wajib, maksudnya ialah boleh meninggalkan hal yang wajib\ndengan syarat karena hal tertentu, sebagaimana sabda Rasululullah SAW:<\/p>\n\n\n\n

      \u0648\u0625\u0630\u0627 \u0623\u0645\u0631\u0652\u062a\u064f\u0643\u064f\u0645 \u0628\u0623\u0645\u0631\u064d \u0641\u064e\u0623\u0652\u062a\u064f\u0648\u0627 \u0645\u0646\u0647\u064f \u0645\u0627 \u0627\u0633\u062a\u064e\u0637\u0639\u062a\u064f\u0645\u0652<\/strong><\/strong><\/p>\n\n\n\n

      Artinya: \u201cApabila aku perintahkan kalian untuk melakukan sesuatu, kerjakanlah semampu kalian.\u201d (Muttafaq \u2018alaih<\/a>)<\/p>\n\n\n\n

      Semisal berdiri\nsaat shalat wajib yang termasuk rukun shalat, tetapi bagi orang yang memiliki\nudzur, maka boleh melakukannya sambil duduk atau berbaring karena tidak mampu,\ncontoh yang lain yaitu puasa Ramadhan yang hukumnya wajib tetapi bagi musafir\natau orang yang sakit maka dibolehkan untuk tidak puasa karena udzur namun harus\ndiqadha di waktu yang lain.<\/p>\n\n\n\n

      Sebagaimana firman\nAllah SWT:<\/p>\n\n\n\n

      \u0641\u064e\u0645\u064e\u0646\u0652 \u0643\u064e\u0627\u0646\u064e \u0645\u0650\u0646\u0652\u0643\u064f\u0645\u0652 \u0645\u064e\u0631\u0650\u064a\u0636\u064b\u0627 \u0623\u064e\u0648\u0652 \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0633\u064e\u0641\u064e\u0631\u064d \u0641\u064e\u0639\u0650\u062f\u064e\u0651\u0629\u064c \u0645\u0650\u0646\u0652\n\u0623\u064e\u064a\u064e\u0651\u0627\u0645\u064d \u0623\u064f\u062e\u064e\u0631\u064e<\/strong><\/strong><\/p>\n\n\n\n

      Artinya: \u201cDan\nbarangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah\nbaginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang\nlain.\u201d (QS. Al-Baqarah, 2:185)<\/p>\n\n\n\n

      Ketiga yaitu, diberlakukannya\nsebagian akad padahal sebagian syaratnya tidak bisa dipenuhi karena udzur atau\nkarena tidak bisa dihindari, semisal akad istishna\u2019 yang hukumnya dibolehkan\ndan meskipun saat akad tersebut dilakukan objeknya belum ada, sehingga terhitung\nsebagai jual beli barang yang belum ada atau jual beli barang \u201cma\u2019dum\u201d.<\/p>\n\n\n\n

      Demikianlah pengertian, sebab dan macam rukhshah yang perlu diketahui bagi seorang Muslim, sehingga pemahaman tentang pengertian, sebab dan macam rukhshah tersebut dapat menambah pengetahuan kita.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

      PeciHitam.org \u2013 Rukhshah merupakan hal yang sering didengar terutama ketika membahas tentang fikih ibadah, namun bagaimana pengertian, sebab dan macam rukhshah yang perlu diketahui bagi seorang Muslim. Berikut merupakan penjelasan perihal rukhshah yang disimpulkan dari kitab Tafsir Ilmi Ushul al-Fiqh oleh Syekh Abdullah bin Yusuf al-Juada\u2019i. Pengertian Rukhshah. Rukhshah secara bahasa artinya ringan dan mudah, […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":16471,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[7],"tags":[5610,5609],"yoast_head":"\n