Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":16995,"date":"2019-10-27T11:07:25","date_gmt":"2019-10-27T04:07:25","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=16995"},"modified":"2019-10-27T11:07:29","modified_gmt":"2019-10-27T04:07:29","slug":"inilah-tiga-perkara-yang-merusak-khusyuk-dalam-shalat","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/inilah-tiga-perkara-yang-merusak-khusyuk-dalam-shalat\/","title":{"rendered":"Inilah Tiga Perkara yang Merusak Khusyuk dalam Shalat"},"content":{"rendered":"\n
Pecihitam.org<\/strong> – Para ulama selalu menekankan kepada kita agar mengerjakan shalat secara khusyuk. Khusyuk adalah rahasia shalat dan intisari dalam shalat itu sendiri.<\/p>\n\n\n\n
Sehingga Allah memerintahkan untuk menjaga apa saja yang bisa membantu mencapai khusyuk dan senantiasa menjauhi segala hal yang dapat menghilangkan khusyuk.<\/p>\n\n\n\n
Para fuqaha\u2019 sepakat bahwa khusyuk bukanlah dari rukun shalat, sehingga khusyuk tidak menjadi tolok ukur sah tidaknya shalat seseorang. Meskipun ada satu pendapat dari Hujjatul Islam, al Imam al Ghazali bahwa khusyuk merupakan rukun shalat sehingga tidak sah shalat tanpa menghadirkan hatinya menuju khusyuk.<\/p>\n\n\n\n
Syaikh Muhammad bin Shaleh al Utsaimin berkata; \u201cPara ulama menafsirkan arti khusyuk dalam shalat yaitu diamnya anggota badan yang disertai dengan ketenangan dalam hati. Dalam artian, menghadirkan hati dalam shalat dan menjadikan anggota badan tenang, maka tidak ada perbuatan sia-sia dan bermain-main dalam shalat. Dengan disertai hati yang hadir, berkosentrasi kepada Allah, maka pasti hamba tersebut akan meraih khusyuk dalam shalat dan hanya memusatkan pikirannya kepada Allah\u201d. <\/em><\/p>\n\n\n\n
Nabi sendiri juga memberikan tata cara agar shalat kita kerjakan menjadi khusyu, sehingga dapat memperoleh derajat shalat yang sempurna diterima oleh Allah.<\/p>\n\n\n\n
Pertama,<\/strong> Nabi mencontohkan dalam sebuah hadis di bawah ini:<\/p>\n\n\n\n
\u201cDari Anas bin Malik, disampaikan dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda: jika makan malam telah siap dan iqamah shalat telah dikumandangkan, maka mulailah dengan makan malam.\u201d (HR. Muslim, no. 1269). <\/em><\/p>\n\n\n\n
Hadis ini menggambarkan keadaan kita, ketika di hadapkan dengan hidangan yang telah siap santap. Sedangkan waktu shalat telah tiba. Dimana kita dianjurkan menikmati hidangan tersebut terlebih dahulu agar kita biar khusyuk dalam melaksanakan ibadah.<\/p>\n\n\n\n
Anjuran ini bersifat sunnah menurut mayoritas ulama. Sehingga dapat dipahami bahwa shalat di hadapan makanan yang telah siap hukumnya makruh. Dan segala hal yang dapat menjadikan seorang tidak khusyuk juga disunnahkan dilaksanakan terlebih dahulu.<\/p>\n\n\n\n
Namun, hadis tersebut tidak menyebutkan bagaimana keadaan orang tersebut yang disunnahkan untuk makan terlebih dahulu, dan juga tidak memerinci tentang keadaan seperti apa yang lebih utama untuk makan terlebih dahulu dan shalat terlebih dahulu.<\/p>\n\n\n\n