Pecihitam.org<\/strong> – Kadangkala kita dalam kehidupan ini melakukan perjalanan jauh karena berbagai acara atau tujuan, seperti agenda Kantor, urusan pekerjaan, bahkan Menghadiri Majelis Ilmu. <\/p>\n\n\n\n Perjalanan jauh itu dalam bahasa Arab disebut musafir. Lalu kata musafir ini kemudian diadopsi<\/a> ke dalam bahasa Indonesia, sehingga dalam kamus-kamus bahasa Indonesia ada pemaknaan istilah musafir. <\/p>\n\n\n\n Saat seseorang melakukan perjalanan jauh maka sudah tentu ia mengalami kondisi dan situasi yang tidak sama seperti orang pada umumnya. Termasuk kondisi yang tidak memungkinkan melaksanakan shalat sebagaimana orang yang tidak dalam perjalanan.<\/p>\n\n\n\n Sementara, dalam satu hari umat Islam diwajibkan mengerjakan shalat 5 waktu walaupun dalam keadaan apapun. Dalam Islam ada ketentuan rukhsah (keringanan) saat seseorang mengalami kesulitan mengerjakan suatu ibadah. <\/p>\n\n\n\n Maka berkaitan dengan shalat bagi orang musafir, Allah telah berfirman dalam surat al-Nisa\u2019 ayat 101:<\/p>\n\n\n\n \u0648\u0627\u0630\u0627 \u0636\u0631\u0628\u062a\u0645 \u0641\u064a \u0627\u0644\u0627\u0631\u0636 \u0641\u0644\u064a\u0633 \u0639\u0644\u064a\u0643\u0645 \u062c\u0646\u0627\u062d \u0627\u0646 \u062a\u0642\u0635\u0631\u0648\u0627 \u0645\u0646 \u0627\u0644\u0635\u0644\u0627\u0629<\/strong><\/p>\n\n\n\n \u201cApabila kalian bermusafir dalam bumi maka tidak berdosa atas\nkalian jika kalian mengqasharkan shalat\u201d.<\/p>\n\n\n\n Karena itu, asal masalah qashar shalat bagi orang musafir adalah dari firman Allah dalam surat al-Nisa\u2019 ayat 101 dan hadis-hadis Rasulullah saw yang tidak saya sebutkan disini tapi ada dalam kitab-kitab atau buku-buku fiqih. <\/p>\n\n\n\n Kemudian ijmak (konsensus) para fukaha bahwa qashar shalat saat musafir adalah disyariatkan dalam agama Islam. Maka dalil mengenai qashar shalat adalah Alquran, hadis dan ijmak. Lalu mengenai hukum dan kaifiyat qashar shalat bagi musafir saya menguraikannya menurut Mazhab Syafi’i<\/a><\/strong>.<\/p>\n\n\n\n Dalam Fiqh Mazhab Syafi orang yang dalam perjalanan panjang (musafir) dibolehkan mengqashar (meringkas) shalat yang empat rakaat menjadi dua rakaat. Artinya saat dalam masa perjalanan panjang itu dibolehkan mengerjakan shalat empat rakaat dengan diringkas dua rakaat saja. <\/p>\n\n\n\n Dalil yang menunjukkan atas boleh diringkas shalat yang empat rakaat menjadi dua rakaat dalam perjalanan jauh adalah Q.S. al-Nisa\u2019: 101 dan hadis riwayat Muslim nomor 686, 690 dan Bukhari nomor 1039.<\/p>\n\n\n\n Adapun\nshalat Magrib maka tidak dibolehkan qashar karena ada hadis Nabi yang menunjukkan\ntidak boleh qashar, yaitu:<\/p>\n\n\n\n \u0631\u0623\u064a\u062a \u0627\u0644\u0646\u0628\u064a \u0635\u0644\u0649 \u0627\u0644\u0644\u0647 \u0639\u0644\u064a\u0647 \u0648\u0633\u0644\u0645 \u0627\u0630\u0627 \u0623\u0639\u062c\u0644\u0647 \u0627\u0644\u0633\u064a\u0631 \u064a\u0624\u062e\u0631 \u0627\u0644\u0645\u063a\u0631\u0628 \u0641\u064a\u0635\u0644\u0651\u064a\u0647\u0627 \u062b\u0644\u0627\u062b\u0627. \u0631\u0648\u0627\u0647 \u0627\u0644\u0628\u062e\u0627\u0631\u064a<\/strong><\/p>\n\n\n\n \u201cAku lihat Nabi saw. apabila Ia bergegas dalam perjalanan maka\nIa mengakhirkan shalat Magrib, lalu mengerjakannya tiga rakaat\u201d.<\/p>\n\n\n\n Begitu juga\nshalat Subuh, lebih aula (utama) lagi tidak boleh diqashar dengan ijmak semua\nulama.<\/p>\n\n\n\n Shalat bagi orang musafir Dibolehkan mengqashar shalatnya yang empat rakaat itu apabila terpenuhi syarat-syarat berikut:<\/p>\n\n\n\n \u0627\u064f\u0635\u064e\u0644\u0650\u0651\u0649\n\u0641\u064e\u0631\u0652\u0636\u064e \u0627\u0644\u0638\u064f\u0651\u0647\u0652\u0631\u0650 \u0631\u064e\u0643\u0652\u0639\u064e\u062a\u064e\u064a\u0652\u0646\u0650 \u0642\u064e\u0635\u0652\u0631\u064b\u0627 \u0650\u0644\u0644\u0647\u0650 \u062a\u064e\u0639\u064e\u0627\u0644\u064e\u0649<\/strong><\/strong><\/p>\n\n\n\n \u201cSengaja saya mengerjakan shalat Zuhur dua rakaat dengan qashar karena Allah taala\u201d.<\/p>\n\n\n\n Apabila salah satu syarat-syarat di atas tidak ada maka tidak dibolehkan qashar shalat dalam perjalanan (musafir) menurut Mazhab Syafii. Qashar shalat yang disyariatkan dalam Islam ini adalah sedekah dari Allah kepada umat Islam, sebagaimana tersebut dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh Muslim nomor 686. <\/p>\n\n\n\n Karena itu, alangkah sayangnya apabila syarat-syarat tersebut terpenuhi tetapi tidak melakukan qashar shalat dalam musafir. Orang itu bagaikan seorang yang beli baju yang ada diskon harganya tapi ia membayar dengan harga yang tidak diskon. Hehehe. Wallahu a\u2019lam.<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Pecihitam.org – Kadangkala kita dalam kehidupan ini melakukan perjalanan jauh karena berbagai acara atau tujuan, seperti agenda Kantor, urusan pekerjaan, bahkan Menghadiri Majelis Ilmu. Perjalanan jauh itu dalam bahasa Arab disebut musafir. Lalu kata musafir ini kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia, sehingga dalam kamus-kamus bahasa Indonesia ada pemaknaan istilah musafir. Saat seseorang melakukan perjalanan […]<\/p>\n","protected":false},"author":33,"featured_media":17061,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691,1695],"tags":[5753,5754],"yoast_head":"\n