Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":17422,"date":"2019-11-01T07:00:24","date_gmt":"2019-11-01T00:00:24","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=17422"},"modified":"2019-10-31T22:14:56","modified_gmt":"2019-10-31T15:14:56","slug":"islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/","title":{"rendered":"Islam di Indonesia, Dari Membela Agama ke Membela Kemanusiaan"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong> – Kelahiran beberapa agama di Indonesia meliputi berbagai aspek perkembangan secara kultural serta mengakomodasi nilai-nilai dan spirit kebangsaan. Perkembangan islam di Indonesia banyak mengakomodir unsur-unsur kebudayaa yang harmonis dan tidak kaku. <\/p>\n\n\n\n

Justru, ini yang menjadikan istimewa banyak orang belajar tentang islam di Indonesia. Namun, tak sedikit pula yang membela agama islam dengan habis-habisan, bahkan berjilid-jilid. <\/p>\n\n\n\n

Nah, melihat pola keberagamaan masyarakat di Indonesia memiliki berbagai corak yang sangat beraneka ragam. Mulai masyarakat yang dibesarkan oleh narasi teologis yang kuat, hingga yang biasa saja (abangan). <\/p>\n\n\n\n

Semenjak pola keberagamaan banyak digaungkan di atas podium dan meneriakkan takbir, seolah-olah membela agama adalah yang paling benar.<\/p>\n\n\n\n

Banyak corak beragama yang lahir dengan berbagai macam kepentingan. Jika kita melihat kondisi saat ini, setelah aksi bela islam yang berjilid-jilid itu banyak yang melupakan sisi-sisi kemanusiaan dalam berislam. <\/p>\n\n\n\n

Pola berislam seperti diatas sangat riskan sekali terjadi yang banyak dihimpit oleh kepentingan kelompok. Padahal, berislam ala Indonesia merupakan hal yang tidak dapat terelakkan bagi kita semua yang hidup di Indonesia.<\/p>\n\n\n\n

Sebagai masyarakat Indonesia dan sebagai Muslim Indonesia kita seharusnya, paham dengan corak keislaman yang sesuai konteksnya. Nah, kebanyakan narasi keislaman saat ini cenderung tidak menggambarkan islam ala Indonesia. Seharusnya, kita memiliki kewajiban untuk meng-counter<\/em> bersama dengan paham keislaman yang lebih memanusiakan manusia.<\/p>\n\n\n\n

Menjadi catatan kita bersama, narasi besar tentang islam itu sendiri banyak disalahgunakan oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab. Sehingga, yang terjadi adalah istilah intoleran menjadi isu dan sangat mudah untuk memutar balikkan kondisi atau citra Islam Indonesia di mata dunia. <\/p>\n\n\n\n

Hal ini, dapat menyulut dan memperburuk prasangka terhadap islam yang semakin kesini semakin tidak karuan rasanya. <\/p>\n\n\n\n

Kemunculan narasi yang tidak sesuai dengan Islam Indonesia membuat pengaruh terhadap wajah Islam sendiri. Munculnya beberapa kasus intoleransi yang terjadi atas nama kelompok maupun individu. <\/p>\n\n\n\n

Kemunculan beberapa kepentingan yang bersifat politis selalu menjadi kepentingan mendasar. Tentu saja ini bersarang dan lahir dari dalam kelompok komunal. <\/p>\n\n\n\n

Jika kita melihat rilis data yang dilakukan oleh Setara Institute<\/em> pada tahun (2016) mencatat ada 208 peristiwa tentang pelanggaran kebebasan beragama. Dan pada tahun 2017, tercatat sebanyak 201 kasus yang sama.<\/p>\n\n\n\n

Dalam beberapa catatan kasus kebebasan beragama ini banyak aktor yang berperan, diantaranya negara, dan aktor non-negara atau kelompok warga. Belum lama ini di awal tahun 2019 terhadi penyerangan gereja atau tempat ibadah yang terjadi di Sleman, Yogyakarta. <\/p>\n\n\n\n

Berbagai kasus penyerangan terhadap tempat ibadah ini tentu saja menghadirkan rasa kewaspadaan tersendiri bagi kita, terhadap kelompok luar. <\/p>\n\n\n\n

Meminjam istilalah Aksin Wijaya (2018) dalam bukunya Dari Membela Tuhan, ke Membela Manusia ; Kritik Nalar Agamaisasi Kekerasan<\/em> tentang kehadiran kelompok-kelompok yang memiliki pemahaman absolutis<\/em> dan teosentris<\/em> ini cenderung melahirkan cara beragama dengan menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan.<\/p>\n\n\n\n

Jika melihat situasi seperti yang ada di Indonesia saat ini bahwa dalam konteks pemikiran Islam, kelompok garis keras sering merepresentasikan pihak yang melakukan klaim terhadap dirinya sebagai yang paling autentik, paling benar, paling suci dan semacamnya. <\/p>\n\n\n\n

Hal semacam ini seharusnya sangat kita hindari, karena berawal dari sinilah pemahaman yang bersifat eklusif dan kecenderungan manifestasinya terhadap perilaku intoleran sangat besar. <\/p>\n\n\n\n

Perlunya kita memahami bersama persoalan bangsa ini tentang kasus kekerasan beragama yang seharusnya tidak terjadi. Justru, hal ini menjadi pekerjaan rumah, dan selalu menjadi tantangan tersendiri bagi kita bersama yang hidup ditengah paham keislaman dengan berbagai corak warna dan kepentingannya. <\/p>\n\n\n\n

Perlunya, kita menanamkan kecintaan terhadap negara dan cinta kasih terhadap sesama dan memberikan pemahaman tentang kerukunan merupakan cara yang paling sederhana untuk memperbaiki itu semua. <\/p>\n\n\n\n

Jika beberapa hal ini sudah tertanam dalam diri generasi saat ini, tentunya ini bagian dari membangun fondasi yang kuat untuk menjalin kerukunan dan memiliki paham kemanusiaan. Wallahu\u2019alam bisshowab<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Kelahiran beberapa agama di Indonesia meliputi berbagai aspek perkembangan secara kultural serta mengakomodasi nilai-nilai dan spirit kebangsaan. Perkembangan islam di Indonesia banyak mengakomodir unsur-unsur kebudayaa yang harmonis dan tidak kaku. Justru, ini yang menjadikan istimewa banyak orang belajar tentang islam di Indonesia. Namun, tak sedikit pula yang membela agama islam dengan habis-habisan, bahkan […]<\/p>\n","protected":false},"author":49,"featured_media":17925,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[8],"tags":[5469,776,2051,5195],"yoast_head":"\nIslam di Indonesia, Dari Membela Agama ke Membela Kemanusiaan - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Situasi seperti di Indonesia saat ini bahwa dalam konteks pemikiran Islam, kelompok garis keras melakukan klaim terhadap dirinya sebagai yang paling benar\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Islam di Indonesia, Dari Membela Agama ke Membela Kemanusiaan - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Situasi seperti di Indonesia saat ini bahwa dalam konteks pemikiran Islam, kelompok garis keras melakukan klaim terhadap dirinya sebagai yang paling benar\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-11-01T00:00:24+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-10-31T15:14:56+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/islam-di-indonesia.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"512\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Arief Azizy\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Arief Azizy\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"3 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/\"},\"author\":{\"name\":\"Arief Azizy\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/811c79f56e9dfa5160589c42cb34c76c\"},\"headline\":\"Islam di Indonesia, Dari Membela Agama ke Membela Kemanusiaan\",\"datePublished\":\"2019-11-01T00:00:24+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-31T15:14:56+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/\"},\"wordCount\":583,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/islam-di-indonesia.jpg\",\"keywords\":[\"islam indonesia\",\"Islam Nusantara\",\"islam rahmatan lil alamin\",\"islam ramah\"],\"articleSection\":[\"Opini\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/\",\"name\":\"Islam di Indonesia, Dari Membela Agama ke Membela Kemanusiaan - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/islam-di-indonesia.jpg\",\"datePublished\":\"2019-11-01T00:00:24+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-31T15:14:56+00:00\",\"description\":\"Situasi seperti di Indonesia saat ini bahwa dalam konteks pemikiran Islam, kelompok garis keras melakukan klaim terhadap dirinya sebagai yang paling benar\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/islam-di-indonesia.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/islam-di-indonesia.jpg\",\"width\":1024,\"height\":512,\"caption\":\"islam di Indonesia\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Islam di Indonesia, Dari Membela Agama ke Membela Kemanusiaan\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/811c79f56e9dfa5160589c42cb34c76c\",\"name\":\"Arief Azizy\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/5590eeaf11b6936076fcea548adc3bf7?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/5590eeaf11b6936076fcea548adc3bf7?s=96&r=g\",\"caption\":\"Arief Azizy\"},\"description\":\"Peneliti di Pusat Studi Psikologi Sosial UIN Sunan Kalijaga\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/azizarief\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Islam di Indonesia, Dari Membela Agama ke Membela Kemanusiaan - Pecihitam.org","description":"Situasi seperti di Indonesia saat ini bahwa dalam konteks pemikiran Islam, kelompok garis keras melakukan klaim terhadap dirinya sebagai yang paling benar","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Islam di Indonesia, Dari Membela Agama ke Membela Kemanusiaan - Pecihitam.org","og_description":"Situasi seperti di Indonesia saat ini bahwa dalam konteks pemikiran Islam, kelompok garis keras melakukan klaim terhadap dirinya sebagai yang paling benar","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-11-01T00:00:24+00:00","article_modified_time":"2019-10-31T15:14:56+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":512,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/islam-di-indonesia.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"Arief Azizy","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"Arief Azizy","Est. reading time":"3 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/"},"author":{"name":"Arief Azizy","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/811c79f56e9dfa5160589c42cb34c76c"},"headline":"Islam di Indonesia, Dari Membela Agama ke Membela Kemanusiaan","datePublished":"2019-11-01T00:00:24+00:00","dateModified":"2019-10-31T15:14:56+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/"},"wordCount":583,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/islam-di-indonesia.jpg","keywords":["islam indonesia","Islam Nusantara","islam rahmatan lil alamin","islam ramah"],"articleSection":["Opini"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/","name":"Islam di Indonesia, Dari Membela Agama ke Membela Kemanusiaan - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/islam-di-indonesia.jpg","datePublished":"2019-11-01T00:00:24+00:00","dateModified":"2019-10-31T15:14:56+00:00","description":"Situasi seperti di Indonesia saat ini bahwa dalam konteks pemikiran Islam, kelompok garis keras melakukan klaim terhadap dirinya sebagai yang paling benar","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/islam-di-indonesia.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/islam-di-indonesia.jpg","width":1024,"height":512,"caption":"islam di Indonesia"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/islam-di-indonesia-dari-membela-agama-ke-membela-kemanusiaan\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Islam di Indonesia, Dari Membela Agama ke Membela Kemanusiaan"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/811c79f56e9dfa5160589c42cb34c76c","name":"Arief Azizy","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/5590eeaf11b6936076fcea548adc3bf7?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/5590eeaf11b6936076fcea548adc3bf7?s=96&r=g","caption":"Arief Azizy"},"description":"Peneliti di Pusat Studi Psikologi Sosial UIN Sunan Kalijaga","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/azizarief\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/17422"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/49"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=17422"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/17422\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/17925"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=17422"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=17422"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=17422"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}