Pecihitam.org<\/strong> – Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam merupakan makhluk Allah ta’ala yang paling mulia. Kemuliaan beliau bahkan mengalahkan para malaikat yang setiap detik dan waktunya digunakan untuk beribadah, mematuhi perintah Allah SWT.<\/p>\n\n\n\n Begitu agungnya, hamba Allah yang diangkat menjadi rasul-Nya pada usia 40 tahun ini mendapat pujian dari Allah SWT Tuhan semesta alam, yang menciptakannya sendiri.<\/p>\n\n\n\n Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:<\/p>\n\n\n\n \u0648\u064e\u0627\u0650\u0646\u0651\u064e\u0643\u064e \u0644\u064e\u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u062e\u064f\u0644\u064f\u0642\u064d \u0639\u064e\u0638\u0650\u064a\u0652\u0645\u064d <\/strong><\/p>\n\n\n\n Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki budi pekerti yang agung.\u201d (QS. Al-Qalam: 4).<\/em><\/p>\n\n\n\n Itu artinya, sedemikian luhur dan agung kedudukan derajat Nabi Muhammad SAW di hadapan Allah SWT. Namun ada beberapa pertanyaan mengapa Baginda Nabi Muhammad yang mulia itu lahir bukan bertepatan dengan bulan agung, Ramadhan, yaitu rajanya bulan. Atau dilahirkan di hari mulia, hari Jumat?<\/p>\n\n\n\n Mengapa Allah melahirkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam di bulan Rabiul Awal? Padahal bulan ini tidak masuk kategori empat bulan yang dimuliakan, yakni Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab?<\/p>\n\n\n\n