Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":17488,"date":"2019-10-30T11:49:02","date_gmt":"2019-10-30T04:49:02","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=17488"},"modified":"2019-10-30T11:49:03","modified_gmt":"2019-10-30T04:49:03","slug":"biografi-ulama-fiqih-klasik-syekh-zakariyya-al-anshari","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/biografi-ulama-fiqih-klasik-syekh-zakariyya-al-anshari\/","title":{"rendered":"Biografi Ulama Fiqih Klasik Syekh Zakariyya al-Anshari"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org<\/strong>– Nama lengkapnya adalah\u00a0Zainuddin Abu Yahya Zakariyya bin Muhammad bin Ahmad bin Zakariyya Al-Anshari Al-Khazraji As-Sunaiki Al-Qahiri Al-Azhari Asy-Syafi\u2019i. Tak ada kepastian tahun ke\u00adlahirannya, namun\u00a0Imam as-Suyuti, ulama yang hidup semasanya dan juga kawannya, memprediksi, tahun kelahiran Al-Anshari adalah 824 H, di Sunaikah, desa kecil yang terletak antara kota Bilbis dan Al-Abbasiyah, timur Mesir.<\/p>\n\n\n\n

Semenjak\nbalita ia telah ditinggal wafat ayahnya. Zakariyya adalah putra satu-satunya\npasangan suami-istri yang berpisah oleh kematian itu. Hanya berdua dengan\nibunya, Zaka\u00adriyya kecil menjalani kehidupan yang cukup berat. Al-Ghuzzi\nmenceritakan dari Syaikh Shalih Rabi\u2019 bin Abdullah As-Sulami bahwa suatu ketika\nSyaikh Shalih berkunjung ke Desa Sunaikah, kampung halaman Zakariyya, dan\nmendapati se\u00adorang perempuan yang meminta pekerja\u00adan kepadanya, demi\nkeluarganya. Wanita itu tak lain adalah ibu Zakariyya.<\/p>\n\n\n\n

Semasa tinggal di Desa Sunaikah, Zakariyya kecil sudah mahir membaca Al-Qur\u2019an dan mempelajari kitab\u00a0\u2018Umdah al-Ahkam<\/em>\u00a0dan\u00a0Mukhtashar at-Tabrizi. <\/em>Kesukaannya terhadap bidang hafal\u00adan berlanjut saat ia belajar di Al-Azhar. Dalam rentang waktu yang terbilang pen\u00addek, Zakariyya muda telah hafal Al-Qur\u2019an dan beberapa kitab, seperti Al-Minhaj, Al\u00adfiyah Ibn Malik,<\/a> Asy-Syathi\u00adbiyyah, Alfiyyah al-Hadits, dan beberapa kitab lainnya.<\/p>\n\n\n\n

Inilah\nrihlah pertamanya belajar ke Al-Azhar. Tak lama setelah itu, ia kembali ke\nkampung halamannya, untuk bekerja. Beberapa waktu kemudian Zakariyya muda\nkembali ke Kairo untuk kembali belajar di Al-Azhar. Pada rihlah keduanya ini,\nia belajar kitab Syarh al-Bahjah, Al-\u2018Adhud, Syarh al-\u2018Ibari, Syarh Tashrif\nal-\u2018Izzi, dan banyak lagi.<\/p>\n\n\n\n

Ia\nmempelajari hampir semua kitab dalam berbagai macam cabang keilmu\u00adan, termasuk\nmatematika, seni menulis indah, dan ilmu retorika. Ghirahnya yang begitu besar\nuntuk belajar telah menem\u00adpatkannya pada hasil yang memuaskan. Jangan heran\nbilamana para gurunya pun memberi pujian dan ijazah yang sempur\u00adna. Tak kurang\ndari 150 ijazah diberikan kepadanya, termasuk ijazah dari Al-Hafizh\nAl-Asqalani, yang menuliskan kata-kata dalam ijazahnya, \u201cAku izinkan bagi\nZakariyya untuk membaca Al-Qur\u2019an dengan jalur periwayatan yang ditempuh\u00adnya,\ndan mengajarkan fiqih yang telah dituliskan dan diserahkan Al-Imam Asy-Syafi\u2019i.\nKepada Allah, kami, aku dan Za\u00adkariyya, memohon pertolongan untuk ke\u00adlak dapat\nbersua dengan-Nya.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Para ulama selain Al-Asqalani<\/a> juga memberikan pujian dan izin yang sama, sehingga, sebagaimana dikatakan Al-\u2018Aydarusi, sudah menjadi hal yang lumrah bilamana Zakariyya muda telah diboleh\u00adkan mengajar di samping para gurunya. Inilah yang menjadi cikal bakal keulama\u00adannya pada waktu berikutnya.<\/p>\n\n\n\n

Guru Syaikh Zakariyya sangat banyak. Menurut para\npenulis biografi ulama, guru Zakariyya mencapai lebih dari 150 orang. Di antara\nguru-gurunya yang terkemuka adalah Syaikh Zainuddin Abu Dzar Abdurrahman bin\nMuhammad Az-Zarkasyi Al-Hanbali, Syaikh Syamsuddin Muhammad bin Ali Al-Qayati,\nIbn Al-Majdi Syaikh Abu Al-\u2018Abbas Ahmad bin Rajab bin Thubaigha Asy-Syafi\u2019i,\nIbn Al-Furat Al-Qadhi \u2018Izzuddin Abdurrahim Al-Mishri Al-Hanafi, Syaikh\nal-Hafizh Abu Al-Fadhl Ahmad Al-\u2018Asqalani, Syaikh Abu Al-Yaman Muhammad bin\nMuhammad Al-Hasyimi Al-\u2018Uqaili Al-Makki, Syaikh Abu Al-Fath Muhammad bin\nAbubakar Al-Qurasyi Al-\u2018Utsmani, Ibn Zhuhairah Muhammad Al-Qurasyi Al-Makhzumi\nAl-Makki, Jalaluddin Muhammad bin Ahmad Al-Mahalli, Muhyiddin Al-Kafiyaji.<\/p>\n\n\n\n

Sedangkan di antara murid-muridnya yang terkenal\nadalah Hamzah bin Abdul\u00adlah An-Nasyiri Al-Yamani, Jamaluddin Abu Abdillah Abdul\nQadir bin Hasan Ash-Shani Al-Qahiri, Tajuddin Abdul Wahhab Ad-Danjihi\nAl-Mishri, ali bin Muhammad Al-Maqdisi, Al-Imam Al-\u2018Allamah Fakh\u00adruddin Utsman\nAs-Sinbathi, Al-Qadhi Muhammad bin Ahmad Al-Farfur Ad-Dimasyqi, Syaikh\nTaqiyyuddin Abubakar bin Muhammad Al-Qari Ad-Dimasyqi, dan lain-lain.<\/p>\n\n\n\n

Di\nsamping berbagai kesibukannya itu, Syaikh Zakariyya juga menyempatkan waktunya\nuntuk menulis buku. Ia dikenal sebagai penulis syarah dan hasyiyah yang ulung.\nIni menunjukkan keluasan dan kedalaman pengetahuannya, seba\u00adgai\u00admana tampak\ndalam karya-karyanya.<\/p>\n\n\n\n

Karya-karya\nSyaikh Zakariyya berki\u00adsar pada bidang aqidah, fiqih, ushul fiqh, faraidh,\nmanthiq, tasawuf, hadits, nahwu, dan sebagainya. Tak kurang dari 50 karya dalam\nberbagai bidang tersebut yang di\u00adtulisnya semasa hidupnya yang panjang.<\/p>\n\n\n\n