Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":17523,"date":"2019-10-30T06:00:02","date_gmt":"2019-10-29T23:00:02","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=17523"},"modified":"2019-10-30T00:42:18","modified_gmt":"2019-10-29T17:42:18","slug":"hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/","title":{"rendered":"Hukum Memberikan Kesaksian Palsu di Pengadilan"},"content":{"rendered":"\n

Pecihitam.org <\/strong>– Seorang saksi sangatlah berpengaruh dalam membela hak-hak orang lain dalam menetapkan hukum di Pengadilan, maka memberikan kesaksian palsu sama saja ia telah merampas dan menzhalimi hak orang lain.<\/p>\n\n\n\n

Terkait masalah hukum memberikan kesaksian palsu, dalam suatu riwayat Imam Bukhari<\/a><\/strong>, Nabi SAW menjadikan kesaksian palsu sebagai dosa besar yang setara dengan Dosa syirik dan durhaka terhadap orang tua.<\/p>\n\n\n\n

Dari Abu Bakrah RA dia berkata; Rasulullah shallallahu \u2018alaihi wasallam bersabda:<\/p>\n\n\n\n

\u201cMaukah kalian aku beritahukan sesuatu yang termasuk dari dosa besar? Kami menjawab; \u201cTentu wahai Rasulullah.\u201d Beliau bersabda: \u201cMenyekutukan Allah dan mendurhakai kedua orang tua.\u201d (ketika itu beliau tengah bersandar), kemudian duduk lalu melanjutkannya: \u201cPerkataan dusta dan kesaksian palsu, perkataan dusta dan kesaksian palsu.\u201d Beliau terus mengulanginya hingga saya mengira beliau tidak akan berhenti.\u201d (HR Bukhari no. 5519)<\/p>\n\n\n\n

Penyetaraan kedudukan kesaksian palsu dengan syirik dan durhaka kepada orang tua menegaskan bahwa perbuatan tersebut memiliki derajat dosa besar yang paling besar. <\/p>\n\n\n\n

Begitu pula pengulangan perkataan Rasulullah ketika menyebut \u201cPerkataan dusta dan kesaksian palsu” adalah penegasan bahwa perbuatan demikian ini termasuk dosa yang tidak sepele.<\/p>\n\n\n\n

Selain daripada itu, menurut Rasulullah SAW bahwa Orang yang gemar berdusta juga termasuk ke dalam golongan orang-orang munafik.
Sebagaimana sabdanya dalam sebuah hadits yang masyhur;<\/p>\n\n\n\n

\u201cTanda-tanda orang munafik ada tiga, jika berkata ia dusta, jika berjanji ia ingkar dan jika diberi amanah ia khianat.\u201d (HR Bukhari dan Muslim). <\/p>\n\n\n\n

Hukum memberikan kesaksian palsu ini tidak hanya berlaku bagi \u201csaksi\u201d di depan pengadilan. Akan tetapi, di sini juga termasuk di dalamnya seperti pengacara<\/a> (advokat) atau siapapun yang ikut memberi keterangan saat persidangan.<\/p>\n\n\n\n

Jadi, ketika seorang saksi atau pengacara itu memberikan keterangan dengan memutarbalikkan fakta dan bersilat lidah, sehingga yang benar tampak salah dan yang salah tampak menjadi benar, maka ini termasuk kesaksian palsu.<\/p>\n\n\n\n

Allah SWT di dalam Al qur’an telah memperingatkan kita untuk menghindari perkara-perkara demikian:<\/p>\n\n\n\n

\u0648\u064e\u0644\u064e\u0627 \u062a\u064e\u0643\u0652\u062a\u064f\u0645\u064f\u0648\u0627 \u0627\u0644\u0634\u0651\u064e\u0647\u064e\u0627\u062f\u064e\u0629\u064e \u0648\u064e\u0645\u064e\u0646\u0652 \u064a\u064e\u0643\u0652\u062a\u064f\u0645\u0652\u0647\u064e\u0627 \u0641\u064e\u0625\u0650\u0646\u0651\u064e\u0647\u064f \u0622\u062b\u0650\u0645\u064c \u0642\u064e\u0644\u0652\u0628\u064f\u0647\u064f \u0648\u064e\u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064f \u0628\u0650\u0645\u064e\u0627 \u062a\u064e\u0639\u0652\u0645\u064e\u0644\u064f\u0648\u0646\u064e \u0639\u064e\u0644\u0650\u064a\u0645\u064c<\/strong><\/p>\n\n\n\n

\u201cDan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Barangsiapa yang menyembunyikannya, sesungguhnya dia adalah orang yang berdosa hatinya. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.\u201d (QS. Al-Baqarah [2]: 283)<\/p>\n\n\n\n

Memberikan kesaksian palsu merupakan suatu sikap yang sangat berbahaya karena sangat berpotensi menjatuhkan hukuman atau putusan cacat yang akan menciderai keadilan dan kejujuran yang dijunjung di dalam Islam. <\/p>\n\n\n\n

Tapi hati-hati juga, karena memberikan kesaksian di pengadilan ternyata bisa menimbulkan konsekwensi serius, terutama jika kesaksian yang dilakukan adalah salah atau terbukti palsu, maka ancaman hukuman pidana pun siap menanti.<\/p>\n\n\n\n

Seseorang yang tadinya berstatus sebagai saksi, bila ia terbukti memberikan kesaksian palsu, bisa merubah statusnya menjadi tersangka. <\/p>\n\n\n\n

Sebagaimana dijelaskan di dalam hukum positif di Indonesia, pada Pasal 242 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), seseorang yang memberi kesaksian\/keterangan palsu di atas sumpah, baik lisan maupun tulisan diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.<\/p>\n\n\n\n

Oleh karena itu, sebagai orang yang beriman dan warga negara yang menginginkan keadilan hokum bisa tegak di negeri ini, maka sudah seharusnya kita tidak memberi kesaksian palsu saat dibutuhkan persaksian kita di pengadilan.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pecihitam.org – Seorang saksi sangatlah berpengaruh dalam membela hak-hak orang lain dalam menetapkan hukum di Pengadilan, maka memberikan kesaksian palsu sama saja ia telah merampas dan menzhalimi hak orang lain. Terkait masalah hukum memberikan kesaksian palsu, dalam suatu riwayat Imam Bukhari, Nabi SAW menjadikan kesaksian palsu sebagai dosa besar yang setara dengan Dosa syirik dan […]<\/p>\n","protected":false},"author":48,"featured_media":17528,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[7],"tags":[5854],"yoast_head":"\nHukum Memberikan Kesaksian Palsu di Pengadilan - Pecihitam.org<\/title>\n<meta name=\"description\" content=\"Nabi Muhammad SAW menjadikan posisi hukum memberikan kesaksian palsu sebagai dosa besar yang setara dengan Dosa syirik dan durhaka terhadap orang tua.\" \/>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"en_US\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Hukum Memberikan Kesaksian Palsu di Pengadilan - Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Nabi Muhammad SAW menjadikan posisi hukum memberikan kesaksian palsu sebagai dosa besar yang setara dengan Dosa syirik dan durhaka terhadap orang tua.\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Pecihitam.org\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2019-10-29T23:00:02+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2019-10-29T17:42:18+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Hukum-Memberikan-Kesaksian-Palsu-di-Pengadilan.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"1024\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"576\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"M Resky S\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Written by\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"M Resky S\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Est. reading time\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"2 minutes\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/\"},\"author\":{\"name\":\"M Resky S\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/e1c87466112dda214d20f90da5599803\"},\"headline\":\"Hukum Memberikan Kesaksian Palsu di Pengadilan\",\"datePublished\":\"2019-10-29T23:00:02+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-29T17:42:18+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/\"},\"wordCount\":474,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Hukum-Memberikan-Kesaksian-Palsu-di-Pengadilan.jpg\",\"keywords\":[\"hukum memberikan kesaksian palsu\"],\"articleSection\":[\"Kajian Islam\"],\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/\",\"name\":\"Hukum Memberikan Kesaksian Palsu di Pengadilan - Pecihitam.org\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\"},\"primaryImageOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/#primaryimage\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/#primaryimage\"},\"thumbnailUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Hukum-Memberikan-Kesaksian-Palsu-di-Pengadilan.jpg\",\"datePublished\":\"2019-10-29T23:00:02+00:00\",\"dateModified\":\"2019-10-29T17:42:18+00:00\",\"description\":\"Nabi Muhammad SAW menjadikan posisi hukum memberikan kesaksian palsu sebagai dosa besar yang setara dengan Dosa syirik dan durhaka terhadap orang tua.\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"en-US\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/\"]}]},{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/#primaryimage\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Hukum-Memberikan-Kesaksian-Palsu-di-Pengadilan.jpg\",\"contentUrl\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Hukum-Memberikan-Kesaksian-Palsu-di-Pengadilan.jpg\",\"width\":1024,\"height\":576,\"caption\":\"Hukum Memberikan Kesaksian Palsu di Pengadilan\"},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Hukum Memberikan Kesaksian Palsu di Pengadilan\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#website\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"description\":\"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"en-US\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#organization\",\"name\":\"Pecihitam.org\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png\",\"width\":2401,\"height\":2401,\"caption\":\"Pecihitam.org\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/\",\"https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/\",\"https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ\"]},{\"@type\":\"Person\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/e1c87466112dda214d20f90da5599803\",\"name\":\"M Resky S\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"en-US\",\"@id\":\"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/4dff455b9b9af5759b8950d276b9931a?s=96&r=g\",\"contentUrl\":\"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/4dff455b9b9af5759b8950d276b9931a?s=96&r=g\",\"caption\":\"M Resky S\"},\"description\":\"Alumni Pondok Pesantren Al-badar Pare-Pare, Mahasantri Pondok Pesantren Yasrib, Watansoppeng\",\"url\":\"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/reskys\/\"}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Hukum Memberikan Kesaksian Palsu di Pengadilan - Pecihitam.org","description":"Nabi Muhammad SAW menjadikan posisi hukum memberikan kesaksian palsu sebagai dosa besar yang setara dengan Dosa syirik dan durhaka terhadap orang tua.","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/","og_locale":"en_US","og_type":"article","og_title":"Hukum Memberikan Kesaksian Palsu di Pengadilan - Pecihitam.org","og_description":"Nabi Muhammad SAW menjadikan posisi hukum memberikan kesaksian palsu sebagai dosa besar yang setara dengan Dosa syirik dan durhaka terhadap orang tua.","og_url":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/","og_site_name":"Pecihitam.org","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","article_published_time":"2019-10-29T23:00:02+00:00","article_modified_time":"2019-10-29T17:42:18+00:00","og_image":[{"width":1024,"height":576,"url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Hukum-Memberikan-Kesaksian-Palsu-di-Pengadilan.jpg","type":"image\/jpeg"}],"author":"M Resky S","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Written by":"M Resky S","Est. reading time":"2 minutes"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/"},"author":{"name":"M Resky S","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/e1c87466112dda214d20f90da5599803"},"headline":"Hukum Memberikan Kesaksian Palsu di Pengadilan","datePublished":"2019-10-29T23:00:02+00:00","dateModified":"2019-10-29T17:42:18+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/"},"wordCount":474,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Hukum-Memberikan-Kesaksian-Palsu-di-Pengadilan.jpg","keywords":["hukum memberikan kesaksian palsu"],"articleSection":["Kajian Islam"],"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/","name":"Hukum Memberikan Kesaksian Palsu di Pengadilan - Pecihitam.org","isPartOf":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website"},"primaryImageOfPage":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/#primaryimage"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/#primaryimage"},"thumbnailUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Hukum-Memberikan-Kesaksian-Palsu-di-Pengadilan.jpg","datePublished":"2019-10-29T23:00:02+00:00","dateModified":"2019-10-29T17:42:18+00:00","description":"Nabi Muhammad SAW menjadikan posisi hukum memberikan kesaksian palsu sebagai dosa besar yang setara dengan Dosa syirik dan durhaka terhadap orang tua.","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/#breadcrumb"},"inLanguage":"en-US","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/"]}]},{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/#primaryimage","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Hukum-Memberikan-Kesaksian-Palsu-di-Pengadilan.jpg","contentUrl":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2019\/10\/Hukum-Memberikan-Kesaksian-Palsu-di-Pengadilan.jpg","width":1024,"height":576,"caption":"Hukum Memberikan Kesaksian Palsu di Pengadilan"},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/hukum-memberikan-kesaksian-palsu-di-pengadilan\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/pecihitam.org\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Hukum Memberikan Kesaksian Palsu di Pengadilan"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#website","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","name":"Pecihitam.org","description":"Suara Islam Ahlussunnah wal Jamaah","publisher":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/pecihitam.org\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"en-US"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#organization","name":"Pecihitam.org","url":"https:\/\/pecihitam.org\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","contentUrl":"https:\/\/pecihitam.org\/wp-content\/uploads\/2020\/07\/Logo-Pecihitam.org_.png","width":2401,"height":2401,"caption":"Pecihitam.org"},"image":{"@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/newpecihitam\/","https:\/\/www.instagram.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/id.pinterest.com\/pecihitam_org\/","https:\/\/www.youtube.com\/channel\/UCVZO49u3U4iibd-X7MmqBcQ"]},{"@type":"Person","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/e1c87466112dda214d20f90da5599803","name":"M Resky S","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"en-US","@id":"https:\/\/pecihitam.org\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/4dff455b9b9af5759b8950d276b9931a?s=96&r=g","contentUrl":"https:\/\/secure.gravatar.com\/avatar\/4dff455b9b9af5759b8950d276b9931a?s=96&r=g","caption":"M Resky S"},"description":"Alumni Pondok Pesantren Al-badar Pare-Pare, Mahasantri Pondok Pesantren Yasrib, Watansoppeng","url":"https:\/\/www.pecihitam.org\/author\/reskys\/"}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/17523"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/users\/48"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=17523"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/17523\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media\/17528"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=17523"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=17523"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.pecihitam.org\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=17523"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}