Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":17709,"date":"2019-10-30T23:45:25","date_gmt":"2019-10-30T16:45:25","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=17709"},"modified":"2019-11-04T21:01:13","modified_gmt":"2019-11-04T14:01:13","slug":"ini-penjelasan-tentang-maksud-niat-menyertai-setiap-ibadah","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/ini-penjelasan-tentang-maksud-niat-menyertai-setiap-ibadah\/","title":{"rendered":"Ini Penjelasan Tentang Maksud Niat Menyertai Setiap Ibadah"},"content":{"rendered":"\n
PeciHitam.org –<\/strong> Niat, merupakan sesuatu yang harus ada dalam setiap tindakan manusia, terutama dalam hal Ibadah. Untuk itu, tidak heran jika Islam juga mensyariatkan melakukan niat untuk menyertai sebuah ibadah. Maksud utama disyariatkannya niat menyertai setiap ibadah, adalah, Pertama <\/em>: Untuk membedakan antara ibadah dan pekerjaan\/perbuatan biasa, misalnya antara mandi biasa yang kita lakukan setiap hari, dengan mandi junub. Yang membedakannya adalah niat.<\/p>\n\n\n\n
Karena itu, amalan ibadah yang tidak serupa dengan amalan biasa,\ntidak disyaratkan niat, seperti : Iman; Untuk Iman ini tidak perlu harus niat,\nsebab tidak ada perbuatan sehari-hari yang menyerupainya. Begitu pula, ibadah\nyang berupa meninggalkan perbuatan yang dilarang, seperti meninggalkan zina,\nmeninggalkan minum arak dan sebagainya, menurut sebagian Ulama tidak diwajibkan\nniat, sedangkan sebagian ulama lain, tetap mewajibkannya, namun mereka sepakat\ntentang Sunnahnya niat dalam hal ini,<\/p>\n\n\n\n
Kedua <\/em>: Untuk membedakan antara ibadah yang satu dengan ibadah yang lain,\nNiat sajalah yang membedakan antara mandi untuk menghadiri Jumatan dengan mandi\nkarena akan ihram. (Moh. Adib Bisri, terjemah al-Fara Idul Bahiyyah, <\/em>Menara\nKudus, 1977 M, hal. 5).<\/p>\n\n\n\n
Dalam pada itu, niat pada setiap ibadah mempunyai maksud-maksud\ntertentu sesuai dengan ibadah yang diniatinya, misalnya :<\/p>\n\n\n\n
Wudhu: maksud niat adalah untuk\nmenghilangkan hadas, yakni sesuatu yang menjadi sebab haramnya melakukan shalat\ndan sebagainya.<\/li>
Shalat: niat dimaksudkan untuk\nmemasuki amalan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.<\/li>
Haji: niat berarti memasuki suasana,\ndi mana hal-hal yang sebelumnya dihalalkan, setelah niat menjadi haram.<\/li>
Puasa: niat dimaksudkan untuk imsak\ndi waktu siang hari.<\/li>
Zakat: niat untuk mengeluarkan\nsebagian daripada harta kekayaan.<\/li><\/ol>\n\n\n\n
Lafaz qashd<\/em>\ndalam bahasa arabnya mempunyai arti, keinginan, maksud, arah, tujuan, dapat\nberarti jalan yang lurus atau berpegang dengan arah dan tujuan ( Umar Sulaiman\nal-Asyqar, Fiqih Niat. <\/em>hlm. 1). Niat\nadalah tujuan seseorang dengan hatinya terhadap sesuatu yang dia kehendaki\nuntuk dikerjakannya. Tujuan dan keinginan merupakan bagian dari niat. Imam\nHaramain mengkhususkan penggunaan al-A\u201fzm\n<\/em>(keinginan), bahwa keinginan hanya bisa diterapkan untuk suatu pekerjaan\nyang akan dilakukan pada masa yang akan datang, sedangkan tujuan untuk\npekerjaan yang sedang benar-benar dikerjakan.<\/p>\n\n\n\n
Niat wajib diiringi dengan suatu perbuatan dan\ntidak boleh mendahului perbuatan tersebut, sedangkan keinginan (al-A\u201fzm<\/em>) terkadang beriringan dengan\nperbuatan terkadang mendahului perbuatan tersebut.<\/p>\n\n\n\n
Salah satu perkara yang menunjukan akan\npentingnya niat dalam pelaksanaan ibadah dan perbuatan adalah bahwa\nperbuatan-perbuatan yang bersifat ikhtiyari tidak akan dilakukan oleh manusia\ntanpa didahului dengan keinginan untuk melakukan perbuatan tersebut.<\/p>\n\n\n\n