Seseorang yang\nberhutang sudah pasti akan mengalami stress dan akan merasakan tekanan serta ketidak\nnyamanan dalam kesehariannya, karena sudah pasti akan memikirkan hutangnya,\nbagaimana cara melunasinya dan lain-lain.<\/p>\n\n\n\n

• Dapat\nmerusak akhlak.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

  Seseorang yang senang berhutang maka akhlaknya akan rusak pula karena kebiasaan berhutang bukanlah merupakan hal yang baik dan sebagai umat muslim pasi tahu dengan yang demikian.<\/p>\n\n\n\n

  • Mendapatkan\nhukuman seperti seorang pencuri.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

    Ketika\nberhutang kemudian melunasinya, maka yang demikian merupakan perbuatan yang\nbaik sekaligus merupakan adab berhutang, namun bagi yang tidak dapat meluansi\nhutangnya bahkan tidak berniat melunasinya maka akan mendapatkan hukuman\nlayaknya seorang pencuri di hari kiamat.<\/p>\n\n\n\n

    • Jika\nmeninggal maka jenazahnya tidak akan dishalatkan.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

      Pada zaman\nRasulullah SAW ada seseorang yang meninggal dengan meninggalkan hutang yang\nbelum terbayarkan serta tidak menyisakan sedikitpun hartanya untuk melunasi\nhutangnya, kemudian Rasulullah SAW tidak menshalatkan jenazah tersebut hingga\ndatang salah satu sahabat yang mau melunasi hutang jenazah.<\/p>\n\n\n\n

      • Tidak\nterampuni dosanya sekalipun meninggal dalam keadaan syahid.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

        Bagi seseorang\nyang memiliki hutang kemudian tidak dapat dan bahkan tidak berniat melunasinya\nmaka dosanya tidak akan diampuni oleh Allah SWT meskipun orang tersebut meninggal\ndalam keadaan syahid.<\/p>\n\n\n\n

        • Dapat\nmenunda masuk ke surga.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

          Ketika\nberhutang dan tidak membayarnya juga dapat menjadi sebab ditundanya seseorang\nmasuk ke surga karena ada hak orang lain yang belum dikembalikan. <\/p>\n\n\n\n

          • Mengurangi\npahala untuk mengganti hutangnya.<\/li><\/ul>\n\n\n\n

            Orang yang\nberhutang maka pahalanya akan berkurang karena di ambil untuk melunasi\nhutangnya yang belum terbayarkan sampai di akhirat.<\/p>\n\n\n\n

            Demikianlah\nhukum hutang piutang dalam islam beserta bahayanya ketika tidak dikembalikan,\nmeski berhutang tidak dilarang dan diperbolehkan namun lebih baik dihindari dan\njika memang terpaksa maka boleh berhutang daripada melakukan perbuatan yang\nberdosa.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

            PeciHitam.org \u2013 Hukum hutang piutang dalam islam sangat fleksibel tergantung bagaimana situasi dan keadaan yang terjadi, hutang dikenal dalam Islam dengan sebutan Al-Qardh atau memotong dalam islam yang berarti memberikan harta dengan dasar kasih sayang kepada siapapun yang membutuhkan dengan syarat dimanfaatkan dengan benar dimana pada suatu saat harta tersebut akan dikembalikan lagi kepada yang […]<\/p>\n","protected":false},"author":40,"featured_media":18675,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1691],"tags":[5984],"yoast_head":"\n