Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-content/plugins/post-pay-counter/post-pay-counter.php:1) in /srv/users/blogpecihitam/apps/pecihitam/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":17957,"date":"2019-11-04T15:51:59","date_gmt":"2019-11-04T08:51:59","guid":{"rendered":"https:\/\/pecihitam.org\/?p=17957"},"modified":"2019-11-04T21:35:09","modified_gmt":"2019-11-04T14:35:09","slug":"3-cara-istinbath-ulama-tentang-hukum-jual-beli-pupuk-kandang","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.pecihitam.org\/3-cara-istinbath-ulama-tentang-hukum-jual-beli-pupuk-kandang\/","title":{"rendered":"3 Cara Istinbath Ulama Tentang Hukum Jual Beli Pupuk Kandang"},"content":{"rendered":"\n

PeciHitam.org \u2013 <\/strong>Sebelum membahas hukum jual beli pupuk kandang lebih lanjut, perlu dijelaskan terlebih dahulu, pupuk kandang merupakan olahan kotoran hewan, (biasanya ternak) yang dicampurkan pada tanah untuk memperbaiki kesuburan dan struktur tanah.<\/p>\n\n\n\n

Pupuk kandang seperti\nhalnya pupuk organik seperti kompos dan pupuk hijau dengan manfaat utama pupuk\nkandang ialah mempertahankan struktur fisik tanah sehingga tanaman dapat tumbuh\nsecara baik dengan menyerap nutrisi dari tanah yang dicampur pupuk tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Tentang hukum\njual beli pupuk kandang dalam islam, para ulama berbeda pendapat perihal status\npupuk kandang itu sendiri.<\/p>\n\n\n\n

Sebagian ulama\nseperti Syafi\u2019iyah dan Hanafiyah berpendapat bahwa seluruh kotoran binatang dan\nkencingnya merupakan najis, sedangkan ulama-ulama lain seperti Malikiyah dan\nHanabilah berpendapat bahwa air kencing dan kotoran binatang yang halal dimakan\ntidaklah najis.<\/p>\n\n\n\n

Menurut\npendapat yang membolehkan tersebut yang dimaksud najis disini ialah air kencing\ndan kotoran yang berasal dari manusia atau dari binatang yang tidak boleh\ndimakan atau haram dagingnya.<\/p>\n\n\n\n

Jadi menurut pendapat\nMalikiyah dan Hanabilah jika pupuk kandang tersebut berasal dari binatang yang\nboleh dimakan dagingnya maka hukumnya boleh diperjual belikan karena memang\npupuk tersebut tidak najis.<\/p>\n\n\n\n

Sedangkan\nmenurut pendapat Syafi\u2019yah dan Hanafiyah meskipun mengatakan pupuk tersebut\nnajis, akan tetapi sebagian pendapatnya membolehkan untuk memperjual belikan\ndan menggunakannya karena dianggap bermanfaat khususnya bagi para petani. <\/p>\n\n\n\n

Adapun\nperbedaan ulama dalam menentukan status hukum jual beli pupuk kandang ketika\npupuk tersebut dihukumi najis adalah sebagai berikut:<\/p>\n\n\n\n